Minggu, 08 September 2024

Jurnal Peran Orangtua Tunggal Dalam Kehidupan Sosial Dan Ekonomi



PERAN ORANGTUA TUNGGAL DALAM KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI 

Profil orangtua tunggal pada umumnya adalah orangtua tunggal ini kebanyakan memiliki tingkat ekonomi yang rendah. Para Orangtua tunggal  pada umumnya hanya tamatan SMA, SMP, SD dan ada juga yang tidak sekolah, sehingga orangtua tunggal tidak dapat menghasilkan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya. Oleh sebab itu, orangtua tunggal ini berkerja diluar rumah dan jarang bisa menemani anaknya dirumah.

Sebab-sebab terjadinya keluarga orangtua tunggal yaitu :
 a) cerai hidup, pada umumnya status janda terjadi karena faktor rendahnya pendapatan suami                         sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan ekonomi keluarga.
 b) cerai mati, seperti dengan adanya faktor sakit pada pasangan, dan hal inilah yang menjadikan                     seorang istri berubah status menjadi janda.

Dampak utama yang langsung dirasakan orangtua tunggal saat ditinggalkan oleh pasangannya (meninggal atau bercerai), adalah tidak ada kestabilan secara ekonomi. Saat mencoba mencari pekerjaan, tingkat penghasilan tidak terlalu besar karena faktor pengalaman kerja yang terbatas karena pada umumnya pekerjaannya selalu didalam rumah dan mengurus rumah tangga. Orangtua tunggal pun dituntut untuk pandai membagi waktu, melengkapi perannya sebagai ibu sekaligus ayah bagi anak-anaknya. Status janda di masyarakat juga menjadi tantangan baru dan berat bagi wanita yang merencanakan pernikahan yang sarat dengan harapan dan kebahagiaan berakhir karena kematian suami ataupun karena perceraian. Berdasarkan kondisi tersebut, tidaklah heran apabila individu mengalami kecemasan akan berbagai persoalan baru yang akan dihadapi sendiri, kehampaan dan kesepian hidup.

Ekonomi dalam keluarga orangtua tunggal merupakan fenomena yang dalam hidupnya sangatlah berat dijalankannya. Dalam arti untuk memberi kebutuhan untuk anak-anak, seperti memberi pendidikan, kebutuhan pokok dan lain-lain. Maka ibu memiliki beban berat untuk memenuhi kebutuhan hidup serta sambil mengasuh anak-anaknya. Hal ini memberi dampak dalam ketahanan ekonomi keluarga menjadi sulit untuk kelangsungan hidupnya. dalam mempertahankan ekonomi yang kurang memadai  adalah seperti mengupas pinang, membuka kedai kebutuhan pokok dan menyetrika dan mencuci baju tempat tetangga, upahan ke kebun orang dan sebagainya.

Masalah lain yang dihadapi oleh orangtua tunggal selain masalah ekonomi adalah masalah anak. Anak akan merasa dirugikan dengan hilangnya salah satu orang yang berarti dalam hidupnya. Anak dikeluarga yang hanya memiliki orangtua tunggal rata-rata cenderung kurang mampu  mengerjakan sesuatu dengan baik dibanding anak yang berasal dari keluarga yang orangtuanya utuh. Keluarga dengan orangtua tunggal selalu terfokus pada kelemahan dan masalah yang dihadapi. Sebuah keluarga dengan orangtua tunggal sebenarnya bisa menjadi sebuah keluarga yang efektif layaknya keluarga yang utuh yakni dengan tidak larut dalam kelemahan dan masalah yang dihadapinya, melainkan harus secara sadar membangun kembali kekuatan yang dimilikinya.

Dalam kondisi seperti ini, terlihat jelas beban dan tanggung jawab dibebankan kepada ibu dengan statusnya sebagai orangtua tunggal. Semua kebutuhan anak baik kebutuhan secara psikologis maupun psikis harus terpenuhi agar tidak terjadi kesenjangan anak dalam menghadapi setiap perkembangannya.

Tujuan saya mengangkat masalah orangtua tunggal dalam mempertahankan ekonomi keluarga adalah untuk mengetahui bagaimana profil orang tua tunggal, untuk mengetahui apa sebab-sebab terbentuknya keluarga orangtua tunggal, serta untuk mengetahui apa saja upaya orang tua tunggal dalam mempertahankan ekonomi keluarga.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda