Jurnal Peran Orangtua Tunggal Dalam Kehidupan Sosial Dan Ekonomi
PERAN ORANGTUA TUNGGAL DALAM KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI
Profil
orangtua tunggal pada umumnya adalah orangtua tunggal ini kebanyakan memiliki
tingkat ekonomi yang rendah. Para Orangtua tunggal pada umumnya hanya tamatan SMA, SMP, SD dan
ada juga yang tidak sekolah, sehingga orangtua tunggal tidak dapat menghasilkan
uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anaknya. Oleh sebab itu,
orangtua tunggal ini berkerja diluar rumah dan jarang bisa menemani anaknya
dirumah.
Sebab-sebab
terjadinya keluarga orangtua tunggal yaitu :
a) cerai hidup, pada umumnya
status janda terjadi karena faktor rendahnya pendapatan suami sehingga tidak
terpenuhinya kebutuhan ekonomi keluarga.
b) cerai mati, seperti dengan adanya
faktor sakit pada pasangan, dan hal
inilah yang menjadikan seorang istri berubah status menjadi janda.
Dampak
utama yang langsung dirasakan orangtua tunggal saat ditinggalkan oleh
pasangannya (meninggal atau bercerai), adalah tidak ada kestabilan secara
ekonomi. Saat mencoba mencari pekerjaan, tingkat penghasilan tidak terlalu
besar karena faktor pengalaman kerja yang terbatas karena pada umumnya
pekerjaannya selalu didalam rumah dan mengurus rumah tangga. Orangtua tunggal
pun dituntut untuk pandai membagi waktu, melengkapi perannya sebagai ibu
sekaligus ayah bagi anak-anaknya. Status janda di masyarakat juga menjadi
tantangan baru dan berat bagi wanita yang merencanakan pernikahan yang sarat
dengan harapan dan kebahagiaan berakhir karena kematian suami ataupun karena
perceraian. Berdasarkan kondisi tersebut, tidaklah heran apabila individu
mengalami kecemasan akan berbagai persoalan baru yang akan dihadapi sendiri,
kehampaan dan kesepian hidup.
Ekonomi
dalam keluarga orangtua tunggal merupakan fenomena yang dalam hidupnya
sangatlah berat dijalankannya. Dalam arti untuk memberi kebutuhan untuk
anak-anak, seperti memberi pendidikan, kebutuhan pokok dan lain-lain. Maka ibu
memiliki beban berat untuk memenuhi kebutuhan hidup serta sambil mengasuh
anak-anaknya. Hal ini memberi dampak dalam ketahanan ekonomi keluarga menjadi
sulit untuk kelangsungan hidupnya. dalam mempertahankan ekonomi yang
kurang memadai adalah seperti mengupas
pinang, membuka kedai kebutuhan pokok dan menyetrika dan mencuci baju tempat
tetangga, upahan ke kebun orang dan sebagainya.
Masalah
lain yang dihadapi oleh orangtua tunggal selain masalah ekonomi adalah masalah
anak. Anak akan merasa dirugikan dengan hilangnya salah satu orang yang berarti
dalam hidupnya. Anak dikeluarga yang hanya memiliki orangtua tunggal rata-rata
cenderung kurang mampu mengerjakan
sesuatu dengan baik dibanding anak yang berasal dari keluarga yang orangtuanya
utuh. Keluarga dengan orangtua tunggal selalu terfokus pada kelemahan dan
masalah yang dihadapi. Sebuah keluarga dengan orangtua tunggal sebenarnya bisa
menjadi sebuah keluarga yang efektif layaknya keluarga yang utuh yakni dengan
tidak larut dalam kelemahan dan masalah yang dihadapinya, melainkan harus
secara sadar membangun kembali kekuatan yang dimilikinya.
Dalam
kondisi seperti ini, terlihat jelas beban dan tanggung jawab dibebankan kepada ibu
dengan statusnya sebagai orangtua tunggal. Semua kebutuhan anak baik kebutuhan
secara psikologis maupun psikis harus terpenuhi agar tidak terjadi kesenjangan
anak dalam menghadapi setiap perkembangannya.
Tujuan
saya mengangkat masalah orangtua tunggal dalam mempertahankan ekonomi keluarga
adalah untuk mengetahui bagaimana profil orang tua tunggal, untuk mengetahui
apa sebab-sebab terbentuknya keluarga orangtua tunggal, serta untuk mengetahui
apa saja upaya orang tua tunggal dalam mempertahankan ekonomi keluarga.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda