CRITICAL BOOK
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Untuk mengetahui sesuatu yang masih baru, seorang peneliti dapat
diibaratkan sebagai orang baru yang baru saja tiba di kota atau di negara baru.
Semuanya tanpak asing, mau pergi kemana tidak tahu letaknya geografis dan
penduduknya.
Keterasingan para peneliti seperti halnya keterasingan orang
yang tinggal di tempat baru. Banyak masalah penelitian pendidikan tetapi tidak
tahu bagaimana mengenali dan memilih masalah yang layak untuk sebuah
penelitian, banyak instrumen untuk mengambil dan mengumpulkan data tetapi
kurang mengetahui apa instrumen yang baik, banyak alat analisis data tetapi
tidak dapat memilih yang tepat dan dapat memberikan informasi. Mereka bingung
dan bahkan sebagian ada yang frustasi untuk melakukan penelitian.
Mereka memerlukan alat untuk dapat memecahkan masalah
keterasingan tersebut. Manusia selalu ingin mencari jawaban atas sebab musabab
dari suatu atau serentetan akibat. Dengan berbagai cara manusia ingin
memperoleh berbagai pengetahuan tentang berbagai fenomena. Semenjak dahulu kala,
manusia menunjukkan hasratnya yang besar untuk mengetahui rahasia alam
sekelilingnya. Hasrat manusia yang tak pernah padam untuk memperoleh
pengetahuan dan untuk dapat memanfaatkan alam mendorong manusia untuk selalu
mengembangkan metode-metode pendekatan tertentu sesuai dengan tingkat
kemampuannya yaitu metode non ilmiah dan metode ilmiah.
Seperti halnya dalam dunia pendidikan kita mengenal
dengan adanya “Metodologi Penelitian Pendidikan” yaitu penggunaan metode
ilmiah yang bersifat formal dan sistematik untuk mempelajari masalah-masalah
pendidikan. Perbedaan pokok antara penelitian pendidikan dengan penelitian
ilmiah yang lain terletak pada sifat dasar dan dari kejadian atau gejala yang
dipelajari. Dibandingkan dengan penelitian ilmiah yang lain, penelitian
pendidikan lebih kompleks sebab sulitnya menjelaskan, membuat perkiraan, dan
mengontrol keadaan-keadaan yang menyangkut manusia.
B.
Identitas
Buku
Buku Pertama
Judul Buku : Metodologi
Penelitian Pendidikan
No. ISBN 978-979-769-162-2
Pengarang : Prof. Dr. Emzir, M.Pd.
Penerbit : PT RajaGrafindo Persada
Tahun Terbit : 2015
Edisi
: Revisi ke 9
Harga : Rp. 50.000
Kota terbit : Jakarta
Tebal Buku : 320
halaman
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
Buku Kedua (Buku Pembanding)
Judul :
Metodologi Penelitian Pendidikan
No. ISBN 979-8433-71-8
Pengarang :
Prof. Dr. Sugiyono
Penerbit :
Alfabeta
Tahun terbit :
2014
Edisi : 20
Harga : Rp. 40.000
Kota terbit :
Bandung
Tebal buku : 456
halaman
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ringkasan
Buku
Bagian
Pertama : Pendahuluan
BAB 1 PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF, DAN METODE
GABUNGAN
Penelitian
pada dasarnya dalah sutu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan
msalah yang dilakukan dengan metode ilmiah. Langkah dalam penilitian terdri
dari : Identifikasi masalah, Review informasi, Pengumpulan data, Analisis data,
dan Penarikan kesimpulan.
Kecenderungan atau biasanya
|
Pendekatan Kualitatif
|
Pendekatan Kuantitatif
|
Pendekatan Metode Gabungan
|
Menggunakan asumsi filosofis ini
|
Tuntutan pengetahuan
ontruktivisme/advokasi/participatori
|
Tuntutan pengetahuan postpositivisme
|
Tuntutan pengetahuan pragmatik
|
Menggunakan strategi penelitian ini
|
Fenomenologi, ground theory, etnografi, studi kasus dan
naratif
|
Survei dan eksperimen
|
Sekuensial, concurrent, dan transformatif
|
Menggunakan metode ini
|
Pertanyaan terbuka, pendekatan emerging, data teks atau
gambaran
|
Pertanyaan tertutup, pendekatan ditentukan sebelumnya,
data numerik
|
Keduanya pertanyaan terbuka dan tertutup, pendekatan
emerging dan ditentukan sebelumnya, analisis data kuantitatif dan kualitatif
|
Melaksanakan praktik penelitian ini sebagai peneliti
|
Memosisikan diri sendiri
Mengumpulkan makna partisipan
Memfokuskan pada konsep atau fenomena tunggal
Membawa nilai personal ke dalam penelitian
Mengkaji konteks atau latar partisipan
Memvalidasi keakuratan data
Menciptakan suatu agenda perubahan atau reformasi
Berkolaborasi dengan partisipan
|
Menguji atau
memverifikasi atau menejelaskan teori
Mengidentifikasi variabel untuk studi
Menghubungkan variabel dalam masalah dan hipotesis
Menggunakan validitas dan reabilitas standar
Mengobservasi dan mengukur informasi secara numerik
Menggunakan pendekatan yang tidak bias
Melaksanakan prosedur statistik
|
Mengumpulkan baik data kuantitatif maupun data
kualitatif
Mengembangkan rasional untuk penggabungan
Mengintegrasikan data pada tahap penelitian yang
berbeda
Menyajikan gambar visual dari prosedur penelitian
Melaksanakan praktik penelitian baik kuantitatif maupun
kualitatif.
|
Bagian
Kedua :
Penelitian kuantitatif
BAB 2 PENELITIAN KORELASIONAL : SURVEI
Menurut Gay (1981 : 183) penelitian
korelasional kadang-kadang diperlakukan sebagai peneiltian deskriptif, terutama
disebabkan penelitian korelasional mendeskripsikan sebuah kondisi yang telah
ada, dalam istilah kuantitatif tingkatan dimana variabel-variabel berhubungan.
Studi korelasional melengkapi penaksiran seberapa tepat hubungan dua variabel.
Jika dua variabel mempunyai hubungan yang tinggi, koefisien korelasi mendekati
+1,00 (atau -100) akan diperoleh; jia dua variabel tidak mempunyai hubungan,
suatu koefisien korelasi mendekati 0,00 akan ditemukan. Penelitian survei
mengilustrasikan prinsip-prinsip penelitian korelasional dan melengkapinya
dengan cara yang tepat dan efektif untuk mendeskripsikan pemikiran, pendapat,
dan perasaan orang. Survei melibatkan sampling dan penggunaan suatu set
pertanyaan awal yang pada umumnya berbentuk kuesioner. Tiga metode survei umum
yaitu, survei pos, survei wawancara personal, dan wawancara telepon. Kemudian
terdapat 3 rancangan penelitian survei, rancangan lintas-seksional (the
cross-sectional design), rancangan sampel bebas suksesif (the sucsesive independent
samples design) dan rancangan longitudinal (the longitudinal design).
BAB 3 PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Menurut Davis (2004) penelitian
eksperimental didasarkan pada asumsi
bahwa dunia bekerja menurut hukum-hukum kausal, yang esensinya adalah linear,
bersifat komplikasi dan interaktif. Penelitian eksperimental merupakan
satu-satunya metode penelitian yang menguji secara benar hipotesis menyangkut
hubungan kausal ( sebab – akibat ). Dalam hal ini peneliti memanipulasi paling
sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi
efek/pengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat.
Karakteristik penelitian
eksperimental : 1. Manipulasi, 2. Pengendalian, 3. Pengamatan. Kemudian
langkah-langkahnya tidak jauh berbeda dengan penelitian lain yaitu,
1)
Memilih
dan merumuskan masalah
2)
Memilih
subjek dan instrumen pengukuran
3)
Memilih
desain penelitian
4)
Melaksanakan
prosedur
5)
Menganalisis
data
6)
Merumuskan
kesimpulan
Validitas eksperimental berkaitan dengan validitas
internal (historis, maturasi, testing, instrumentasi,regresi statistik, seleksi
subjek yang berbeda, moralitas, interaksi seleksi-maturasi) dan validasi
internal (interaksi prates-perlakuan, interaksi seleksi-perlakuan, spesifikasi
variabel, pengaturan reaktif, interferensi perlakuan jamak, kontaminasi dan
bias perlakuan eksperimen). Desain penelitian eksperimental terdiri dari,
pengontrolan variabel luar, pemadanan, perbandingan kelompok atau subkelompok
homogen, penggunaan subjek sebagai pengendalian diri mereka sendiri, analisis
kovarian. Jenis desain kelompok ada 3, yaitu desain pra-eksperimental, desain
eksperimental sebenarnya, dan desain eksperimental semu.
BAB 4 PENELITIAN KAUSAL KOMPARATIF (Ex Post Facto)
Penelitian kausal komparatif disebut
juga penelitian ex post facto dimana peneliti tidak melakukan pengendalian
variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah
terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi.
Pada penelitian melibatkan variabel terikat dan variabel bebas. Kelebihannya
penelitian ini tidak memerlukan waktu yang lama namun kekurangannya hasil yang
diperoleh kurang maksimal.
Bagian
Ketiga : Penelitian kualitatif
BAB 5 PENELITIAN ETNOGRAFI
Etnografi adalah suatu bentuk
penelitian yang berfokus pada makna sosiologi melalui observasi lapangan
tertutup dari fenomena sosiokultural, fokusnya pada suatu masyarakat (tidak
selalu secara geografis, juga memerhatikan pekerjaan, pengangguran, dan
masyarakat lainnya), pemilihan informan yang mengetahui yang memiliki suatu
pandangan/pendapat tentang berbagai kegiatan masyarkat. Metode etnografi mulai
dengan pemilihan tentang suatu budaya, tinjauan kepustakaan berkaitan dengan
kebudayaan, dan identifikasi variabel yang menarik, biasanya variabel yang
dilihat berarti/bermakna oleh anggota kebudayaan tersebut. Metode etnografi
bervariasi dan banyak peneliti etnografi mempertahankan penggunaan desain
observasi terstruktur. Ada beberapa asumsi terkait dengan penelitian etnografi,
seperti kepentingan penelitian yang prinsip terutama dipengaruhi oleh pemahaman
kultural masyarakat, kemampuan mengidentifikasi masyarakat yang relevan dari
kepentingan, peneliti mampu memahami kelebihan kultural dari masyarakat yang
diteliti, menguasai bahasa atau jargon teknis dari kebudayaan tersebut, dan
memiliki temuan yang didasarkan pada penegtahuan komprehensif dari budaya
tersebut. Pada penelitian ini melibatkan banyak informan dan berkaitan kultur
dengan prinsip-prinsip naturalisme, pemahaman, dan penemuan. Berkaitan dengan
ilmu sosila dan budaya dimana diharapkan setelah penelitian ini ditemukan suatu
penemuan baru terkait kultur baik benda maupun kehidupan yang ada.
BAB 6 PENELITIAN
GROUNDED THEORY “TEORI DASAR”
Perhatian studi grounded theory
adalah untuk menghasilkan atau menemukan teori, skema analitis abstrak suatu
fenomena yang berhubungan dengan situasi khusus. Grounded theory lebih
mengambil suatu kasus daripada mengambil perspektif variabel, meskipun perbedaan
tersebut hampir tidak mungkin digambarkan. Ini berarti dalam bagian itu
peneliti mengambil kasus-kasus yang berbeda menjadi keseluruhan, dalam mana
variabel berinteraksi sebagai suatu unit untuk memproduksi hasil tertentu.
Grounded theory berwujud suatu konsepsi tentang penelitian ilmiah yang dutarik
jauh dari tanggung jawab. Haig (2004 ) mengatakan bahwa grounded theory
merupakan yang terbaik dan dihormati sebagai teori umum dari metode ilmiah
terkait penjelasan dan pendeteksian fenomena sosial. Masalah yang diambil dalam
grounded theory diperoleh setelah terjun langsung kelapangan berdasarkan data
yang diperoleh dari narasumber.
BAB 7 PENELITIAN
TINDAKAN
Penelitian tndakan (action research),
menghadirkan suatu perkembangan bidang penelitian pendidikan yang mengarahkan
pengidentifikasian karakteristik kebutuhan pragmatis dari praktisi bidang
pendidikan untuk mengorganisasi penyelidikan reflektif ke dalam pengajaran
kelas. Penelitian tindakan bertujuan untuk memberikan kontribusi kepaa kepedulian
praktis dari orang dalam situasi probmatisb secara langsung dan untuk tujuan
lebih lanjut dari ilmu sosial secara serempak. Dalam penelitian tindakan ada
beberapa prinsip yaitu kritik reflektif, kritik dialektika, sumber daya
kolaboratif, ambil risiko, struktur jamak, teori, praktik, transformasi.
Penelitian tindakan digunakan dalam situasi nyata.
BAB 8 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Menurut Gay, Mills, dan Airasian
(2009: 18) dalam bidang pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan
bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan
produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah. Kita meletakkan desain dan pengembangan
sebgai sebuah pengetahuan ilmiah (science). Penelitian desain dan pengembangan
mencakup suatu spktrum yang luas dalam aktivitas dan peminatan. Penelitian
desain dan pengembangan mengarah pada produksi pengetahuan, suatu pemahaman
yang lebih lengkap tentang lapangan dan kemampuan untuk membuat prediksi.
Kebanyakan penelitian dan pengembangan baik penelitian produk dan peralatan
maupun penelitian model bergantung pada suatu variasi teknik kualitatif, antara
lain studi kasus, wawancara, review dokumen, dan observasi.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda