Minggu, 02 Juli 2017

CRITICAL BOOK



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Untuk mengetahui sesuatu yang masih baru, seorang peneliti dapat diibaratkan sebagai orang baru yang baru saja tiba di kota atau di negara baru. Semuanya tanpak asing, mau pergi kemana tidak tahu letaknya geografis dan penduduknya.



Keterasingan para peneliti seperti halnya keterasingan orang yang tinggal di tempat baru. Banyak masalah penelitian pendidikan tetapi tidak tahu bagaimana mengenali dan memilih masalah yang layak untuk sebuah penelitian, banyak instrumen untuk mengambil dan mengumpulkan data tetapi kurang mengetahui apa instrumen yang baik, banyak alat analisis data tetapi tidak dapat memilih yang tepat dan dapat memberikan informasi. Mereka bingung dan bahkan sebagian ada yang frustasi untuk melakukan penelitian.
Mereka memerlukan alat untuk dapat memecahkan masalah keterasingan tersebut. Manusia selalu ingin mencari jawaban atas sebab musabab dari suatu atau serentetan akibat. Dengan berbagai cara manusia ingin memperoleh berbagai pengetahuan tentang berbagai fenomena. Semenjak dahulu kala, manusia menunjukkan hasratnya yang besar untuk mengetahui rahasia alam sekelilingnya. Hasrat manusia yang tak pernah padam untuk memperoleh pengetahuan dan untuk dapat memanfaatkan alam mendorong manusia untuk selalu mengembangkan metode-metode pendekatan tertentu sesuai dengan tingkat kemampuannya yaitu metode non ilmiah dan metode ilmiah.
Seperti halnya dalam  dunia pendidikan kita mengenal dengan adanya “Metodologi Penelitian Pendidikan” yaitu penggunaan metode ilmiah yang bersifat formal dan sistematik untuk mempelajari masalah-masalah pendidikan. Perbedaan pokok antara penelitian pendidikan dengan penelitian ilmiah yang lain terletak pada sifat dasar dan dari kejadian atau gejala yang dipelajari. Dibandingkan dengan penelitian ilmiah yang lain, penelitian pendidikan lebih kompleks sebab sulitnya menjelaskan, membuat perkiraan, dan mengontrol keadaan-keadaan yang menyangkut manusia.

B.     Identitas Buku

Buku Pertama 
Judul Buku      : Metodologi Penelitian Pendidikan
                           No. ISBN 978-979-769-162-2
Pengarang                    : Prof. Dr. Emzir, M.Pd.
Penerbit            : PT RajaGrafindo Persada
Tahun Terbit    : 2015
Edisi                : Revisi ke 9
Harga               : Rp. 50.000
Kota terbit       : Jakarta
Tebal Buku      : 320 halaman 
Bahasa Teks     : Bahasa Indonesia

Buku Kedua (Buku Pembanding)
Judul               : Metodologi Penelitian Pendidikan
                          No. ISBN 979-8433-71-8
Pengarang       : Prof. Dr. Sugiyono
Penerbit           : Alfabeta
Tahun terbit     : 2014
Edisi                : 20
Harga              : Rp. 40.000
Kota terbit       : Bandung
Tebal buku      : 456 halaman
Bahasa Teks    : Bahasa Indonesia











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Ringkasan Buku
Bagian Pertama : Pendahuluan
BAB 1 PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF, DAN METODE GABUNGAN
            Penelitian pada dasarnya dalah sutu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan msalah yang dilakukan dengan metode ilmiah. Langkah dalam penilitian terdri dari : Identifikasi masalah, Review informasi, Pengumpulan data, Analisis data, dan Penarikan kesimpulan.
Kecenderungan atau biasanya
Pendekatan Kualitatif
Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan Metode Gabungan
Menggunakan asumsi filosofis ini
Tuntutan pengetahuan ontruktivisme/advokasi/participatori
Tuntutan pengetahuan postpositivisme
Tuntutan pengetahuan pragmatik
Menggunakan strategi penelitian ini
Fenomenologi, ground theory, etnografi, studi kasus dan naratif
Survei dan eksperimen
Sekuensial, concurrent, dan transformatif
Menggunakan metode ini
Pertanyaan terbuka, pendekatan emerging, data teks atau gambaran
Pertanyaan tertutup, pendekatan ditentukan sebelumnya, data numerik
Keduanya pertanyaan terbuka dan tertutup, pendekatan emerging dan ditentukan sebelumnya, analisis data kuantitatif dan kualitatif
Melaksanakan praktik penelitian ini sebagai peneliti
Memosisikan diri sendiri
Mengumpulkan makna partisipan
Memfokuskan pada konsep atau fenomena tunggal
Membawa nilai personal ke dalam penelitian
Mengkaji konteks atau latar partisipan
Memvalidasi keakuratan data
Menciptakan suatu agenda perubahan atau reformasi
Berkolaborasi dengan partisipan
Menguji  atau memverifikasi atau menejelaskan teori
Mengidentifikasi variabel untuk studi
Menghubungkan variabel dalam masalah dan hipotesis
Menggunakan validitas dan reabilitas standar
Mengobservasi dan mengukur informasi secara numerik
Menggunakan pendekatan yang tidak bias
Melaksanakan prosedur statistik

Mengumpulkan baik data kuantitatif maupun data kualitatif
Mengembangkan rasional untuk penggabungan
Mengintegrasikan data pada tahap penelitian yang berbeda
Menyajikan gambar visual dari prosedur penelitian
Melaksanakan praktik penelitian baik kuantitatif maupun kualitatif.

Bagian Kedua : Penelitian kuantitatif
BAB 2 PENELITIAN KORELASIONAL : SURVEI
            Menurut Gay (1981 : 183) penelitian korelasional kadang-kadang diperlakukan sebagai peneiltian deskriptif, terutama disebabkan penelitian korelasional mendeskripsikan sebuah kondisi yang telah ada, dalam istilah kuantitatif tingkatan dimana variabel-variabel berhubungan. Studi korelasional melengkapi penaksiran seberapa tepat hubungan dua variabel. Jika dua variabel mempunyai hubungan yang tinggi, koefisien korelasi mendekati +1,00 (atau -100) akan diperoleh; jia dua variabel tidak mempunyai hubungan, suatu koefisien korelasi mendekati 0,00 akan ditemukan. Penelitian survei mengilustrasikan prinsip-prinsip penelitian korelasional dan melengkapinya dengan cara yang tepat dan efektif untuk mendeskripsikan pemikiran, pendapat, dan perasaan orang. Survei melibatkan sampling dan penggunaan suatu set pertanyaan awal yang pada umumnya berbentuk kuesioner. Tiga metode survei umum yaitu, survei pos, survei wawancara personal, dan wawancara telepon. Kemudian terdapat 3 rancangan penelitian survei, rancangan lintas-seksional (the cross-sectional design), rancangan sampel bebas suksesif (the sucsesive independent samples design) dan rancangan longitudinal (the longitudinal design).

BAB 3 PENELITIAN EKSPERIMENTAL
            Menurut Davis (2004) penelitian eksperimental didasarkan pada asumsi  bahwa dunia bekerja menurut hukum-hukum kausal, yang esensinya adalah linear, bersifat komplikasi dan interaktif. Penelitian eksperimental merupakan satu-satunya metode penelitian yang menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal ( sebab – akibat ). Dalam hal ini peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi efek/pengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat.
            Karakteristik penelitian eksperimental : 1. Manipulasi, 2. Pengendalian, 3. Pengamatan. Kemudian langkah-langkahnya tidak jauh berbeda dengan penelitian lain yaitu,
1)      Memilih dan merumuskan masalah
2)      Memilih subjek dan instrumen pengukuran
3)      Memilih desain penelitian
4)      Melaksanakan prosedur
5)      Menganalisis data
6)      Merumuskan kesimpulan
Validitas eksperimental berkaitan dengan validitas internal (historis, maturasi, testing, instrumentasi,regresi statistik, seleksi subjek yang berbeda, moralitas, interaksi seleksi-maturasi) dan validasi internal (interaksi prates-perlakuan, interaksi seleksi-perlakuan, spesifikasi variabel, pengaturan reaktif, interferensi perlakuan jamak, kontaminasi dan bias perlakuan eksperimen). Desain penelitian eksperimental terdiri dari, pengontrolan variabel luar, pemadanan, perbandingan kelompok atau subkelompok homogen, penggunaan subjek sebagai pengendalian diri mereka sendiri, analisis kovarian. Jenis desain kelompok ada 3, yaitu desain pra-eksperimental, desain eksperimental sebenarnya, dan desain eksperimental semu.

BAB 4 PENELITIAN KAUSAL KOMPARATIF (Ex Post Facto)
            Penelitian kausal komparatif disebut juga penelitian ex post facto dimana peneliti tidak melakukan pengendalian variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi. Pada penelitian melibatkan variabel terikat dan variabel bebas. Kelebihannya penelitian ini tidak memerlukan waktu yang lama namun kekurangannya hasil yang diperoleh kurang maksimal.

Bagian Ketiga : Penelitian kualitatif

BAB 5 PENELITIAN ETNOGRAFI
            Etnografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus pada makna sosiologi melalui observasi lapangan tertutup dari fenomena sosiokultural, fokusnya pada suatu masyarakat (tidak selalu secara geografis, juga memerhatikan pekerjaan, pengangguran, dan masyarakat lainnya), pemilihan informan yang mengetahui yang memiliki suatu pandangan/pendapat tentang berbagai kegiatan masyarkat. Metode etnografi mulai dengan pemilihan tentang suatu budaya, tinjauan kepustakaan berkaitan dengan kebudayaan, dan identifikasi variabel yang menarik, biasanya variabel yang dilihat berarti/bermakna oleh anggota kebudayaan tersebut. Metode etnografi bervariasi dan banyak peneliti etnografi mempertahankan penggunaan desain observasi terstruktur. Ada beberapa asumsi terkait dengan penelitian etnografi, seperti kepentingan penelitian yang prinsip terutama dipengaruhi oleh pemahaman kultural masyarakat, kemampuan mengidentifikasi masyarakat yang relevan dari kepentingan, peneliti mampu memahami kelebihan kultural dari masyarakat yang diteliti, menguasai bahasa atau jargon teknis dari kebudayaan tersebut, dan memiliki temuan yang didasarkan pada penegtahuan komprehensif dari budaya tersebut. Pada penelitian ini melibatkan banyak informan dan berkaitan kultur dengan prinsip-prinsip naturalisme, pemahaman, dan penemuan. Berkaitan dengan ilmu sosila dan budaya dimana diharapkan setelah penelitian ini ditemukan suatu penemuan baru terkait kultur baik benda maupun kehidupan yang ada.

 BAB 6 PENELITIAN GROUNDED THEORY “TEORI DASAR”
            Perhatian studi grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan teori, skema analitis abstrak suatu fenomena yang berhubungan dengan situasi khusus. Grounded theory lebih mengambil suatu kasus daripada mengambil perspektif variabel, meskipun perbedaan tersebut hampir tidak mungkin digambarkan. Ini berarti dalam bagian itu peneliti mengambil kasus-kasus yang berbeda menjadi keseluruhan, dalam mana variabel berinteraksi sebagai suatu unit untuk memproduksi hasil tertentu. Grounded theory berwujud suatu konsepsi tentang penelitian ilmiah yang dutarik jauh dari tanggung jawab. Haig (2004 ) mengatakan bahwa grounded theory merupakan yang terbaik dan dihormati sebagai teori umum dari metode ilmiah terkait penjelasan dan pendeteksian fenomena sosial. Masalah yang diambil dalam grounded theory diperoleh setelah terjun langsung kelapangan berdasarkan data yang diperoleh dari narasumber.

 BAB 7 PENELITIAN TINDAKAN
            Penelitian tndakan (action research), menghadirkan suatu perkembangan bidang penelitian pendidikan yang mengarahkan pengidentifikasian karakteristik kebutuhan pragmatis dari praktisi bidang pendidikan untuk mengorganisasi penyelidikan reflektif ke dalam pengajaran kelas. Penelitian tindakan bertujuan untuk memberikan kontribusi kepaa kepedulian praktis dari orang dalam situasi probmatisb secara langsung dan untuk tujuan lebih lanjut dari ilmu sosial secara serempak. Dalam penelitian tindakan ada beberapa prinsip yaitu kritik reflektif, kritik dialektika, sumber daya kolaboratif, ambil risiko, struktur jamak, teori, praktik, transformasi. Penelitian tindakan digunakan dalam situasi nyata.

BAB 8 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
            Menurut Gay, Mills, dan Airasian (2009: 18) dalam bidang pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah.  Kita meletakkan desain dan pengembangan sebgai sebuah pengetahuan ilmiah (science). Penelitian desain dan pengembangan mencakup suatu spktrum yang luas dalam aktivitas dan peminatan. Penelitian desain dan pengembangan mengarah pada produksi pengetahuan, suatu pemahaman yang lebih lengkap tentang lapangan dan kemampuan untuk membuat prediksi. Kebanyakan penelitian dan pengembangan baik penelitian produk dan peralatan maupun penelitian model bergantung pada suatu variasi teknik kualitatif, antara lain studi kasus, wawancara, review dokumen, dan observasi.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda