JURNAL FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BELAJAR
A. FAKTOR INTERNAL ( Yang
Berasal Dari Dalam Diri )
1.
Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan
belajar. Bila seseorang selalu tidak sehat,sakit kepala, demam, pilek, batuk
dan sebagainya,dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar. Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa) kurang baik, misalnya
mengalami gangguan pikiran, perasaan kecewa karena konflik deengan pacar, orang tua atau karena sebab lainnya, ini
dapat mengganggu atau mengurangi semangat belajar.
2.
Intelegensi (kecerdasan)
Seseorang yang memiliki intelegensi baik (IQ-tinggi) umumnya mudah belajar dan
hasilnya pun cendrung baik sebaliknya orang yang intelegensinya rendah,
cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berpikir sehingga prestasi
belajarnya rendah. Karena intelegensi diakui ikut menentukan keberhasilan
belajar seseorang. Anak-anak yang taraf intelegensinya
dibawah rata-rata, yaitu dull normal, debil, embicil, dan idiot sukar untuk
sukses dalam sekolah. Mereka tidak akan mencapai pendidikan tinggi karena
kemampuan potensinya terbatas. Sedangkan anak-anak yang taraf intelegensinya normal,
diatas rata-rata seperti superior, gifted dan genius, jika saja lingkungan dan
keluarga, masyarkat dan lingkungan pendidikannya juga turut menunjang, maka
mereka akan dapat mencapai prestasi dan keberhasilan dalam hidupnya.
3.
Bakat
Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil
belajar seseorang. Bakat memang diakui sebagai kemamapuan bawaan yang merupakan
potensi yang masih perlu dikembangkan atau latihan. Misalnya belajar main
piano, apabila dia memiliki bakat musik akan lebih mudah dan cepat pandai
dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki bakat itu.
Keunggulan dalam salah satu bidang, apakah bidang sastra, matematika atau
seni, merupakan hasil interaksi merupakan hasil dari bakat yang dibawa sejak
lahir dan faktor lingkungan yang menunjang termasuk minat dan dorongan pribadi.
4.
Minat
Menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu diluar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin beser
minat. Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan datang dari hati
sanubari.
5.
Motivasi
Menurut Neoehi Nasution, Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendororng
seseorang untuk melakukan sesuuatu. Jadi, motivasi untuk belajar adalah kondisi
psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar. Motivasi berbeda dengan
minat. Ia adalah daya penggerak atau pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan.
Yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar. Motivasi yang berasal
dari dalam diri (intrinsik), yaitu dorongan yang datang dari sanu bari umumnya
karena kesadaraan akan penting nya sesuatu. Motivasi yang berasal dari luar
(ekstrinsik) yaitu dorongan yang datang dari luar diri (lingkungan), misalnya
dari orang tua, guru, teman-teman, dan anggota masyarakat. Seseorang yang
belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya
dengan sungguh-sungguh, penuh gairah, atau semangat.
6.
Cara Belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya.
Belajar tanpa memperhatikan tekhnik dan faktor psiologis, psikologis, dan ilmu
kesehatan, akan mempengaruhi hasil yang kurang memuaskan. Ada orang
yang sangat rajin belajar, siang dan malam tanpa istirahat yang cukup. Cara
belajar seperti ini tidak baik. Belajar harus ada istirahat untuk memberi kesempatan kepada mata, otak, serta organ tubuh
lainnya untuk memperoleh tenaga kembali.
7.
Kemampuan Kognitif (Konsep Diri)
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang
menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan
perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang
lain. Disini konsep diri yang dimaksud adalah bayangan seseorang tentang
keadaan dirinya sendiri pada saat ini dan bukanlah bayangan ideal dari dirinya
sendiri sebagaimana yang diharapkan atau yang disukai oleh individu
bersangkutan. Konsep diri berkembang dari pengalaman seseorang tentang berbagai
hal mengenai dirinya sejak ia kecil, terutama yang berkaitan dengan perlakuan
orang lain terhadap dirinya.
B. Faktor Eksternal (Yang
Berasal Dari Luar Diri)
1.
Keluarga
Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta family yang menjadi penghuni
rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak
dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya
penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau
tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan
anak-anak, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu turut
mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Disamping itu,
faktor keadaan rumah juga turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Besar
kecilnya rumah tempat tinggal, ada atau tidak perlalatan / media belajar
seperti, papan tulis, gambar, peta, ada atau tidak ada kamar atau meja belajar,
dan sebagainya, semuanya itu juga turut menentukan keberhasilan belajar
seseorang.
2.
Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan
belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan
kemampuan anak, keadaan fasilitas/perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan,
jumlah murid perkelas, pelaksanaan tata-tertib sekolah, dan sebagainya, semua
ini turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak. Bila suatu sekolah kurang
memperhatikan tata-tertib (disiplin), maka murid-muridnya kurang mematuhi
perintah para guru dan akibatnya mereka tidak mau belajar sungguh-sungguh di
sekolah maupun di rumah.
3.
Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar.
Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang
yang berpendidikan terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan
moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi
sebaliknya, apabila tinggal dilingkungan banyak anak-anak yang nakal, tidak
bersekolah dan pengangguran, hal ini akan mengurangi semangfat belajar atau
dapat dikatakan tidak menunjang sehingga motivasi belajar menjadi berkurang.
4.
Lingkungan Sekitar
Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting mempengaruhi
prestasi belajar. Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan
lalu-lintas, iklim dan sebagainya. Misalnya, bila bangunan penduduk sangat
rapat, akan mengganggu belajar. Keadaan lalu-lintas yang membisingkan, suara
hiruk-pikuk orang disekitar, suara pabrik, polusi udara, iklim yang terlalu
panas, semuanya ini akan mempengaruhi kegairahan belajar. Sebaliknya, tempat
yang sepi dengan iklim yang sejuk, ini akan menunjang proses belajar.
Lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan sekolah yang didalamnya
dihiasi dengan tanaman atau pepohonan yang dipelihara dengan baik. Abotik hidup
mengelompokkan dengan baik dan rapi sebagai laboratium alam bagi anak didik.
Sejumlah kurisi dan meja belajar terta rapi dan ditempatkan dibawah pohon-pohon
tertentu agar anak didik dapat belajar mandiri diluar kelas dan berinteraksi
dengan lingkungan. Kesejukan lingkunga membuat anak didik betah berlama-lama di
dalamnya
DAFTAR INTENSITAS SECARA KUANTITATIF DARI FAKTOR-FAKTOR BELAJAR
Banyak penelitian yang telah
menguji faktor-faktor belajar ini melalui penjelasan nya di ketahui sebagai
mana pentignya faktor yang mempengaruhi belajar tersebut.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda