Pengertian Kepemimpinan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia
adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup
berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam
berkelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang
harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai.
Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap
insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Untuk
mewujudkan nya dibutuhkan sosok seorang panutan yang dapat di andalkan.Sosok
itu dapat disebut dengan pemimpin.Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat
mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Namun
bagaimana sebenarnya sosok pemimpin yang baik dan bertanggungjawab serta apa
hubungannya pemimpin dengan kepemimpinan serta kekuasaan.
B.
Rumusan masalah
1. Apa itu kepemimpinan ?
2. Bagaimana menjadi seorang pemimpin
yang baik ?
3. Apa saja teori yang diperlukan oleh
seorang pemimpin ?
4. Apa saja fungsi-fungsi manajemen ?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui bagaimana konsep tentang
kepemimpinan
2. Mengetahui teori tentang
kepemimpinan,
3. Mengetahu fungsi-fungsi manajemen
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kepemimpinan
Dalam bahasa
Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor,
pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun,
raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan menurut istilah pemimpin adalah orang
yang mempunyai wewenang dalam pengambilan keputusan suatu organisasi. Menurut
Hikmat (2009: 249), kepemimpinan adalah proses pelaksanaan tugas dan kewajiban
individu. Kepemimpinan merupakan sifat dari pemimpin dalam memikul tanggung
jawabnya secara moral dan legal formal atas seluruh pelaksanaan wewenangnya
yang telah didelegasikan kepada orang-orang yang dipimpinnya. Dapat disimpulkan
bahwa kepemimpinan adalah
proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
B.Konsep Kepemimpinan
1.Kepemimpinan sebagai fokus proses-proses kelompok
Keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam
mengontrol proses dari gejala-gejala sosial. Melihat kepemimpinan sebagai
sentralisasi usaha dalam diri seseorang sebagai cerminan kekuasaan dari
keseluruhan. Kecenderungan pemikiran dari definisi-definisi di atas sangat
berpengaruh di dalam mengarahkan perhatian terhadap pentingnya stuktur
kelompok.
2.Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian dan akibatnya
Teori
kepribadian cenderung memandang kepemimpinan sebagai akibat pengaruh satu arah.
Mengingat bahwa pimpinan mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang
membedakan dirinya dengan para pengikutnya, maka biasanya ahli teori pribadi
lupa menyinggung karakteristik timbal balik atau reciprocal dan
interaksi dari atau dalam situasi kepemimpinan.
2
3.Kepemimpinan sebagai tindakan atau tingkah laku
Tingkah laku kepemimpinan sebagai tingkah laku yang
akan menghasilkan tindakan orang lain searah dengan keinginannya dan tingkah
laku seorang individu dapat mengarahkan aktivitas kelompok.
4.Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi
Kepemimpinan adalah pengelolaan manusia melalui persuasi
dan inspirasi daripada melalui pemaksaaan langsung. Hal ini melibatkan
penerapan pengetahuan mengenai faktor manusia dalam memecahkan masalah yang
konkrit.
5.Kepemimpinan sebagai alat mencapai tujuan
Proses menciptakan situasi sehingga para anggota
kelompok, termasuk pemimpin dapat mencapai tujuan bersama dengan hasil maksimal
dalam waktu dan kerja yang singkat.
C.Teori Kepemimpinan
1.Teori Sifat Teori ini bertolak dari dasar
pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat,
perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran
tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil,
sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang
dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau
ciri-ciri di dalamnya. Walaupun
teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat
deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan
efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun
apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya
mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat
diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.
3
2) Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan
perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok
ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi
perilaku: Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan
memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan,
menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya
setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin
yang lebih mementingkan tugas organisasi. Berorientasi kepada bawahan dan
produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh
penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada
pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan
perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi
memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan
penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain,
perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua
yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model
grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi
yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja.
Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari
masalah fungsi dan gaya kepemimpinan
3) Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional
ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan
dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi
dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.
4
D) Fungsi-Fungsi Manajemen
v . Perencanaan
Pengertian Perencanaan adalah
sebagai hasil pemikiran yang mengarah ke masa depan, yaitu menyangkut
serangkaian tindakan yang berdasarkan pemahaman yang mendalam terhadap semua
faktor yang terlibat dan yang diarahkan kepada sasaran khusus. Dengan kata
lain, perencanaan ialah penentuan serangakaian tindakan berdasarkan pemilihan
dari berbagai alternatif data yang ada, dalam hal ini dirumuskan dalam bentuk
keputusan yang akan dikerjakan untuk masa yang akan datang dalam usaha mencapai
tujuan yang diinginkan.
v Pengorganisasian
Setelah perencanaan, langkah
berikutnya adalah menciptakan organisasi untuk melaksanakan rencana yang telah
dirumuskan. Organisasi pada hakikatnya mempunya tiga komponen, yaitu fungsi,
personalia dan faktor-faktor sarana fisik. Proses organisasi berusaha
mempersiapkan ketiga komponen tersebut sedemikian rupa agar dapat memperlancar
pencapaian tujuan perusahaan. Dengan demikian, pengorganisasian didefinisikan
sebagai suatu proses menciptakan hubungan antara personalia, fungsi-fungsi dan
faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan
diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.
v Pengarahan
Langkah selanjutnya yaitu
pengarahan, fungsi pengarahan ini ialah gerak pelaksanaan dari
kegiatan-kegiatan fungsi perencanaan dan pegorganisasian. Pengarahan dapat
diartikan sebagai suatu aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang
mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan pikiran dan
tenaganya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Berarti ruang lingkup pengarahan pengelolaan sumber daya manusia
yang efektif dan efisien.
v Pengawasan
Pengawasan merupakan fungsi terakhir
yang harus dilakukan dalam manajemen, karena dengan pengawasan dapat diketahui
hasil yang telah tercapai. Dalam hal ini berarti bahwa dengan pengawasan akan
dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang
telah direncanakan.
Pengertian Pengawasan adalah sebagai
suatu kegiatan mendeterminasi apa-apa yang telah dilaksanakan sesuai dengan
tujuan untuk segera mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan dan
hambatan, sekaligus mengadakan koreksi untuk memperlancar tercapainya tujuan.
Fungsi ini dapat menjamin bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat
memberikan hasil yang diinginkan.
5
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseoarang untuk mempengarui
orang orang lain agar pekerja mencapai tujuan dan sasaran. Kepemamimpinan juga
bagian penting dari manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Manajemen mencakup
kepemimpinan tetapi juga mencakup fungsi fungsi lain seperti perencanaan,
pengorganisasian dan pengawasan.
B.
SARAN
Berdasarkan pada uraian tersebut di
atas, maka penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Hendaknya para pemimpin dalam melaksanakan
aktivitasnya kepemimpinannya dalam mempengaruhi para bawahannya berdasarkan
pada kriteria-kriteria kepemimpinan yang baik.
2. Dalam membuat suatu rencana atau
hendaknya para pemimpin memahami keadaan atau kemampuan yang dimiliki oleh para
bawahannya, dan dalam pembagian pemberian tugas sesuai dengan kemampuannya
masing-masing.
3. Pemimpin hendaknya memahami betul
akan tugasnya sebagai seorang pemimpin.
4. Dalam melaksanakan akvititasnya baik
pemimpin ataupun yang dipimpin menjalin suatu hubungan kerjsama yang saling
mendukung untuk tercapainya tujuan organisasi atau instansi.
6
DAFTAR PUSTAKA
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda