Selasa, 04 Juli 2017

KUANTITATIF




A.    Latar Belakang
Mahasiswa adalah salah satu bagian dari civitas akademika pada perguruan tinggi yang merupakan calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Untuk itu diharapkan mahasiswa perlu memiliki cara pandang yang baik, jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat selayaknya pula seseorang mahasiswa mampu menguasai permasalahan sesulit apapun, mempunyai cara berpikir positif terhadap dirinya, orang lainmampu mengatasi hambatan maupun tantangan yang dihadapin dan tentunya pantang menyerah pada keadaan yang ada.
Stress adalah bagian yang tak terhindarkan dari kehidupan sehari-hari di lingkungan kampus. Archer dan Carrot (2003) mengatakan bahwa kompetesi, kebutuhan untuk tampil, dapat menyebabkan stress bagi mahasiswa penyesuaian dalam kuliah, kehidupan sosial dan tanggung jawab pribadi merupakan bagian tugas yang juga menakutkan bagian tugas yang juga menakutkan bagi mahasiswa kesulitan tugas pada mahasiswa dapat menjadi sumber stress yang utama.
Stress menurut Bartsch dan Evelyn (2005) adalah ketegangan, beban yang menarik seseorang dari segala penjuru tekanan yang dirasakan pada saat menghadapi tuntutan atau harapan yang menantang kemampuan seseorang untuk mengatasi atau mengolah hidup. Dalam pengertian tersebut jelas perlu adanya strategi dalam menghadapi stress agar seseorang mampu melanjutkan hidupnya dengan sehat. Menurut Shenoy (2004) tuntutan terhadap mahasiswa bisa merupakan sumber stress yang potensial memicu timbulnya stress yang berhubungan dengan peristiwa akademis maupun psikologis, dalam tingkat ketahanan tubuh, bahkan trategisnya bisa sampai pada tindakan brutal (anarkis) atau nekat bunuh diri. Stress yang melebihi tahap tertentu apabila tidak dikelola dengan sebaik-baiknya akan menimbulkan berbagai masalah bagi mahasiswa (Romas & Sharma, 2004)
Pengelolaan stress biasanya berhubungan dengan strategis koping. Koping membantu individu menghilangkan, mengurangi, mengatur atau mengelola stress yang dialaminya. Koping dipandang sebagai faktor penyeimbang usaha individu untuk mempertahankan penyesuaian dirinya selama menghadapi situasi yang dapat menimbulkan stress ( Billing & Moon, 1984)

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, maka penelitian ini ingin melihat apakah ada hubungan antara berfikir positif untuk menurunkan stress psikologis

C.     Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara berfikir positif untuk menurunkan stress psikologis

D.    Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
Secara teoritis ini diharapkan memberikan atau perkembangan ilmu dalam psikologi.

2.      Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat member masukan bagi para mahasiwa agar berfikir positif untuk menurunkan stress

E.     Sistematis Penulisan
Sistematis penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I               Pendahuluan
                        Bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah,
                        Tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematis penulisan.

Bab II              Landasan Teori
Pada bab ini akan membahas teori tentang berfikir positif, menurunkan stress psikologis

            Bab III                        Metode Penelitian
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan. Disini akan dijabarkan mengenai definisi operasional penelitian, variable penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data dan instrument alat ukur yang digunakan
            BAB IV          Analisa Data dan Pembahasan
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum subjek penelitian, uji hipotesis, dan hasil tambahan (t-test)
            BAB V            Penutup
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dari penelitian dan saran-saran yang bersifat praktis maupun metodologi yang berhubungan dengan penelitian ini


 

BAB II
     Landasan Teori

A.    Berfikir Positif
1.      Pengertian Berfikir Positif
Berfikir positif merupakan usaha mengisi pikiran berbagai hal yang positif. Adapun yang dimaksud dengan muatan positif untuk berpikir adalah berbagai bentuk pemikiran yang menurut Ubaedy (2007:13)

Berfikir adalah merupakan aktivitas psikis yang internasional, dan terjadi apabila seseorang menjumpai promlema yang harus dipecahkan. Dengan demikian bahwa dalam berffikir itu seseorang menghubungan pengertian satu dengan pengertian lainnya dalam rangka mendapatkan pemecahan persoalan yang dihadapi (Soemanto, 1998:31)

Para ahli psikologi berkata berpikir positif adalah metode motivasi yang umum digunakan untuk mengingkatkan sikap seseorang dan mendorong pertumbuhan diri, sederhannya berpikir positif adalah aktivitas berpikir yang kita lakukan dengan tujuan untuk membangun dan membangkitkan aspek positif pada diri kita, baik itu yang berupa potensi, semangat, tekap maupun keyakinan diri kita (Arifin,2011:18)

2.      Indikator Berpikir positif
Menurut Jim Dornan dan John Maxwell (1996), pemikiran yang positif dapat mengubah hidup serta mampu kita sukses dalam setiap usaha yang ingin dikejar. Berikut ini adalah beberapa indicator orang yang selalu berpikir positif (Asmani,2009:26-31)
a.       Percaya diri
Bila seseorang memiliki pikiran yang positif maka ia akan yakin pada dirinya sendiri serta pada orang lain.


b.      Inisiatif
Percaya diri menjadikan seseorang sebagai pribadi yang penuh inisiatif. Keyakinan bahwa hidup ini positif dapat menimbulkan keinginan kuat dalam diri untuk mencoba hal-hal baru
c.       Ketekunan
Bila seseorang yakin bahwa hal-hal yang positif akan terjadi maka orang itu akan tetap tekun berusaha hingga hal-hal positif itu benar-benar muncul. Bahkan bila ada berbagai halangan sekalipun akan tetap pantang mundur
d.      Kreativitas
Jika kepikiran seseorang terteju pada hal-hal positif maka akan tumbuh keinginan besar pada diri itu untuk terus menyelidiki, bertanya, serta mencari tantangan-tantangan baru

3.      Manfaat Berpikir Positif
1.      Mengatasi Stres
Berpikir positif membantu anda mengatasi stress, mengabaikan pikiran negative , mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurai kecemasan dan mengurai stress
2.      Menjadi lebih sehat
Pikiran kita secara langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana cara bekerjanya, ketika ada mengganti berpikir negative dengan ketenangan. Kepercayaan, dan kedamaian bukanlah dengan kebencian. Dan ini berarti anda tidak mengalami gangguan saat tidur
3.      Meningkatkan fokus
Menggunakan pikiran positif membantu anda lebih focus saat mengahadapi masalah. Jika anda berpikir negative akan membuang-buang waktu dan energy saja.

 

B.     Stress
Pengertian Stress
Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai suatu kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik dan psikis seseorang karena adanya tekanan diri dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka

Menurut Wolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya sistem kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri.

Gangguan psikologis dan kondisi fisik ketika dalam keadaan stress
Kondisi fisik dan psikologis seseorang seringkali saling terkait. Dari sakit fisik bisa muncul gangguan psikologis, sebaiknya pula, dari gangguan psikologis bisa muncul sakit fisik.
Gangguan psikologis berkisar dari penyakit mental yang serius sampai kasus yang depresi yang relatif ringan yang biasanya disebabkan terutama didukung oleh penelitian DNA

C.     Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian-uraian diatas yang telah dipaparkan, maka hipotesis penelitian ini
“ Ada hubungan positif antara berfikir positif untuk menurunkan stress Psikologis pada Mahasiswa”
 BAB III
METODE PENELITIAN
     
A.    Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan, penelitian ini menggunakan teknik survei. Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis terdapat dua variabel, yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah berpikir positif, sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah stress

B.     Variabel Penelitian
Pada penelitian korelasional terdapat variabel yang akan dicari hubungan dari variabel-variabel tersebut. menurut Noor (2011), variabel adalah   suatu nilai atau sifat pada orang, benda atau suatu kegiatan yang ditentukan oleh peneliti untuk diukur dan ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung. Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain yang ingin diukur. Sedangkan variabel tergantung adalah suatu variabel yang diteliti atau diukur untuk melihat apakah ada pengaruh atau efek dari variabel lain. Berdasarkan judul penelitian ini, yaitu “Hubungan Antara Berpikir Positif dan Stress Pada Mahasiswa
Maka variabel dalam penelitian ini adalah:
                        1. Variabel Bebas                    : Berpikir Positif
                        2. Variabel Tergantung           : Stress Pada Mahasiswa
           







C. Definisi Operasional

Menurut Noor (2011), definisi operasional merupakan bagian yang berisi  definisi dari variable-variabel yang akan diukur dengan indikator yang telah ditentukan, seperti sifat,perilaku dan aspek.


Definisi opersional dalam skala penelitian ini adalah :
1.      Berpikir positif
Berfikir positif adalah merupakan aktivitas psikis yang internasional, dan terjadi apabila seseorang menjumpai promlema yang harus dipecahkan. Dengan demikian bahwa dalam berffikir itu seseorang menghubungan pengertian satu dengan pengertian lainnya dalam rangka mendapatkan pemecahan persoalan yang dihadapi (Soemanto, 1998:31)
Menurut Jim Dornan dan John Maxwell (1996), pemikiran yang positif dapat mengubah hidup serta mampu kita sukses dalam setiap usaha yang ingin dikejar. Berikut ini adalah beberapa indicator orang yang selalu berpikir positif (Asmani,2009:26-31)

2.      Stress
Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai suatu kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik dan psikis seseorang karena adanya tekanan diri dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda