MAKALAH ADMINISTRASI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam
mengelola administrasi di dunia pendidikan, dibutuhkan kematangan dalam
mengatur pola administrasi, dan sesuai dengan yang lebih baik serta sesuai
dengan aturan yang berlaku. Administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses
pelaksanaan dari pada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada
umumnya dilakukan olehdua orang manusia atau lebihuntuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Administrasi mengandung beberapa pokok pengertian yaitu
administrasi sebagai proses kerja sama, aktivitas kerja sama dilakukan dua
orang atau lebih. Merupakan wadah kerja sama yang berupa lembaga atau
organisasi. Dan mempuunyai tujuan yang ingin dicapai.
Sedangkan
pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam meningkatkan SDM yang
akan menopang gerak pembangunan. Pendidikan sebagai investasi yang akan
menghasilkan manusia-manusia yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang dibutuhkan dalam pembangunan suatu bangsa. Maka dari itu dibutuhkan untuk
mengatur agar dapat terstruktur dengan baik. Dalam pandangan nilai, pendidikan
mempunyai peran central sebagai pendorong individu dan warga masyarakat untuk
meraih progresivitas pada semua kehidupan. Di samping itu, pendidikan dapat
menjadi determinan penting bagi proses transformasi personal maupun sosial.
Ketika
berbicara mengenai profesi kependidikan, maka hal tersebut tentunya tidak
terlepas dari hal-hal yang ada di sekolah seperti guru, kepala sekolah, anak
didik seta proses belajar mengajar yang terjadi di dalamnya. Di lain hal, dalam
dunia pendidikan, administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses
belajar mengajar. Semua itu tidak terlepas dari keaktifan orang-orang yang
menguasai administrasi dalam sekolah termasuk peran serta guru.
Pada
umumnya tugas kewajiban guru hampir seluruhnya hanya mengenai kegiatan mengajar
dalam arti menyampaikan keterangan-keterangan dan fakta-fakta dari buku kepada
murid, member tugas-tugas dan memeriksanya. Sekarang guru harus juga
memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan
berbagai persoalan yang dihadapi sekolah, yang kadang-kadang sangat kompleks
sifatnya. Dalam banyak hal, pekerjaannya berhubungan erat sekali dengan
pekerjaan seorang pengawas, kepala
sekolah, pegawai tata usaha sekolah dan berbagai pejabat lainnya. Secara
berangsur-angsur tekanan semakin diberikan kepada partisifasi guru dalam
administrasi pendidikan/sekolah, yakni penyelenggaraan dan management sekolah.
Dalam
makalah ini saya menyajikan beberapa hal yang menyangkut administrasi
pendidikan serta peran guru dalam administrasi pendidikan tersebut.
2. Rumusan
masalah
1.
Apa pengertian
administrasi pendidikan?
2.
Apa saja prinsip dasar administrasi
pendidikan ?
3.
Apa saja ruang
lingkup dalam administrasi pendidikan ?
4.
Apa fungsi administrasi
pendidikan ?
5.
Apa saja
tujuan administrasi pendidikan ?
6.
Apa saja
pengaruh administrasi terhadap pelaksanaan satuan pendidikan ?
3. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian administrasi pendidikan.
2.
Untuk
mengetahui prinsip dasar administrasi pendidikan.
3.
Untuk
mengetahui ruang lingkup administrasi pendidikan.
4.
Untuk
mengetahui fungsi administrasi pendidikan.
5.
Untuk
mengetahui tujuan administrasi pendidikan.
6.
Untuk
mengetahui pengaruh administrasi terhadap pelaksanaan satuan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Kata
administrasi berasal dari bahasa latin ad
dan administrate yang artinya
melayani, membantu, menunjang, pencapaian tujuan sehingga benar-benat tercapai.
Pengertian administrasi secara lengkap adalah segenap rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaang pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam
kerja sama mencapai tujuan tertentu.[1]
Ditinjau dari katanya, administrasi
mempunyai arti sempit dan luas. Dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan
mencatat data, surat-surat informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen
sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini kegiatan
administrasi meliputi pekerjaan tata usaha. Dalam arti luas, administrasi
menyangkut kegiatsn manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan komponen
organisasi untuk mewujudkan tujuan/program organisasi. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan operatif dan
manajemen.
Dari defenisi diatas maka
administrasi dapat diuraikan menjadi lima pengertian pokok, yaitu:
1. Administrasi
merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan manusia
2. Rangkaian
kegiatan itu merupakan suatu proses dan bersifat dinamis
3. Proses
ini dilakukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam satu
organisasi
4. Proses
itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya
5. Proses
pengelolaan itu dilakukan agar tujuan dicapai secara efektif dan efisien.
Disamping
adanya pengertian pokok administrasi juga ada unsur pokokadministrasi. Menurut
Siagian (1986) unsur pokok administrasi adalah:
1. Adanya
kelompok manusia (sedikitnya dua orang)
2. Adanya
tujuan yang akan dicapai
3. Adanya
tugas/fungsi yang harus dilaksanakan (kegiatan kerja sama)
4. Adanya
peralatan dan perlengkapan yang diperlukan[2]
Semua
unsur pokok tersebut diatas perlu dikelola sedemikian rupa sehingga tujuan
dapat tercapai secara efektif dan efisien. Berdasarkan pengertian administrasi
tersebut diatas selanjutnya akan dilihat pengertian administrasi pendidikan.
Administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata, yaitu “administrasi”
dan “pendidikan”. Pada hakekatnya administrsi pendidikan adalah penerapan ilmu
administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan, pengembangan dan
pengendalian usaha praktek-praktek pendidikan. Adminstrasi sekolah merupakan
salah satu bagian dari administrasi pendidikan, yaitu administrasi pendidikan
yang dilaksanakan di sekolah. Salah satu alat administrasi sekolah adalah tata
usaha.
Nasution
(1994) mendefinisikan administrasi pendidikan sebagai “proses keseluruhan semua
kegiatan bersama dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas
yang tersedia baik personal, material maupun spritual untuk mencapai tujuan
pendidikan”.
Sedangkan
Nawawi (1998) memandang administrasi pendidikan sebagai suatu proses atau
kegiatan, yang selanjutnya dikemukakan bahwa “Administrasi Pendidikan adalah
serangkaian kegiatan atau seluruh proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah
orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang
diselenggarakan di lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan
formal”.
Disisi
lain menurut Sutjipto & Raflis (1994) administrasi pendidikan dapat dilihat
dari berbagai aspek:
1. Bila
dilihat dari segi aspek kerja sama maka administrasi pendidikan dapat diartikan
kerjasama antara orang-orang/personil sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efiisien. Pelaksanaan kegiatan pokok pendidikan tidaklah
mungkin dilakukan seorang diri oleh guru tetapi perlu ada penataan oleh
personil sekolah lainnya.
2. Administrasi
pendidikan adalah proses pencapaian tujuan pendidikan yang dimulaidariproses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan evaluasi dalam
pencapaian tujuan pendidikan.
B. PRINSIP DASAR
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Prinsip
merupakan sesuatu yang sangat kuat, absolute, dan tidak boleh dinafikan dalam
pelaksanaan program tertentu. Hal tersebut tertentu, karena prinsip merupakan
acuan dan tujuan subtansi pelaksanaan setiap kegiatan. Prinsip-prinsip administrasi
pendidikan adalah sebagai berikut:
1.
Prinsip Efisiensi
Tenaga
adminstrasi akan berhasil dalam tugasnya apabiladia menggunakan semua
sumber,tenaga,dana dan fasilitas yang ada secara efisien. Seorang administrator
yang profesional harus mampu memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengelola
aktivitas pengadministrasian dan tidak terbebani oleh biaya tinggi.
Penghamburan biaya dan penghabisan waktu yang tiidak menentukan menunjukkan
pengelolaan administrasi yang buruk, sehingga akan berdampak negatif dan
merugikan kepentingan intrnsl institusinya dan kepentingan eksternal yang
dilayaninya.[3]
Agar
prinsip efesien tercapai, semua objek administrasi harus diorganisasikan dengan
baik, sehingga penerapan prinsip efisien benar-benar relevan dengan tujuannnya.
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan
kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Didalam pengorganisasian terdapat adanya
pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab secara rinci menurut
bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga terciptalah adanya hubungan kerja
sama yang harmonis dan lancer menuju pencapaian tujuan yang terlah ditetapkan.
2. Prinsip
pengelolaan
Administrasi
adalah manajer yang bekerja dengan langkah-langkah manajemen yang baik, yaitu
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengontrol. Dengan demikian,
target yang dituju dengan mudah dapat dicapai dengan baik.
Perencanaan yang berpijak pada visi dan
misi yang jelas sehingga program-program yang dijadwalkan dibuat secara
hierarkis atau sistematis dan mendahulukan skala prioritas sebagaimana mengatur
dan menjadwal program jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek.
Program jangka pendek dilaksanakan
sekaligus sebagai bagian awal dari program jangka menengah, sedangkan
pelaksanaan program jangka menengah dilaksanankan sebagai awal menuju program
jangka panjang. Dengan demikian semua pelaksanaan program saling mempengaruhi
dan saling menunjang dalam mencapai target.
Pengorganisasian semua program dilakukan
sebagai bagian dari tugas professional administrator. Dengan pengorganisasian
program kerja sesuai perencanaan, akan terlihat hubungan antar program yang
dimaksudkan, sehingga pada tahap-tahap pelaksanaan pengutamaan efektivitas dan
efesiensinya terjaga. Selanjutnya, setiap pelaksanaan diarahkan secara sinergis
pada tujuan yang ditargetkan. Dengan demikian, pengawasan dan evaluasinya akan
mudah dilaksanakan. Risiko kegagalan pelaksanaan program pun akan mudah
dihindarkan atau diperkecil sedemikian rupa dari risiko kegagalan.
3. Prinsip
pengutamaan tugas pengelolaan
Administrator
bertanggung jawab dan berpegang pada amanah untuk mengutamkan tugasnya.
Pelaksanaan tidak didasarkan pada pesan sponsor,melainkan atas dasar skala
prioritas. Apabila prinsip ini dilanggar, prinsip efesiensi akan terabaikan
hanya akan memboroskan biaya. Pelaksanaan yang diluar tanggung jawab
administrator hanya akan mempersulit kejalinan seluruh tugas administrative
yang ujung-ujungnya tugas pengelolaan tidak terkontrol dengan baik dan benar.[4]
Dalam
konteks ini dikelola, artinya diurus dengan baik dan benar yang mengikuti
system yang sudah terbangun sebelumnya. System dan tata kerja mengikuti visi
dan misi yang ditetapkan sebelumnya. Sebuah lembaga pendidikan memiliki visi
dan misi tertentu yang darinya dibuat pola kerja terpadu berkaitan dengan
tugas-tugas dan fungsi administrative. Pengelolaan dapat menjadi unsur yang
sangat vital untuk mencapai tujuan visibilitas yang telah ditetapkan.
4. Prinsip
kepemimpinan yang efektif
Seorang
pemimpin wajib mengembangkan hubungan baik dengan bawahannya, cerdas
merealisasikan human relationship.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak menyalahkan bawahannya, melainkan
mengingatkan dan menyarankannya. Sebaliknya, bawahan yang baik tidak oernah
menggugat dan gusar kepada atasan, melainkan meluruskan dan menyadarkan
sepanjang masihdalam konteks profesionalotas yang ada atas aturan yang
disepakati.
Dengan demikian, semua bekerja atas
kesadaran penuh, ikhlas dan tidak merasa ditekan atau dipaksa. Kesadaran ini
sangat berperan dalam pencapaian kesuksesan sebuah kepemimpinan dan system
administrasi. Gaya kepemimpinan yang tepat adalah apabila administrator
memperhitungkan tariff kematangan para anggota organisasi dan situasi yang ada.
Bila dalam organisasi telah ada hubungan yang baik, tetapi kesadaran bekerja
belum memadai, pemimpin yang berhasil harus mampu menimbulkan kesadaran untuk
menyelesaikan tugas pekerjaannya.[5]
5. Prinsip
kerja sama
Pengembangan
kerja sama dilakukan secara sinergis, professional dan proporsional.
Administrator memahami jenis pekerjaan yang diembannya, mengerti apa yang
diembannya sebagai tugas dan keahliannya. Untuk mencapai kinerja yang sinergi,
dilakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan
pengalaman, bakat, minat, pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang yang
diperlukan dalam menjalankan tugas tersebut.
Kerja sama dalam kaitannya dengan atasan
bawahan, yaitu fungsinya dalam menjalankan tugas-tugas vertical maupun dengan
yang menjalankan tugas-tugas horizontal. Kerja sama antar karyawan dalam
pengelolaan tugas-tugas administrasi berkaitan dengan system administrasi itu
sendiri, karena system yang dimaksudkan merupakan kesatupaduan dari berbagai
subsistem yang bekerja mengikuti satu tujuan yang hendak dicapai bersama.
C. RUANG
LINGKUP ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Bidang-bidang
yang tercakup dalam administrasi pendidikan adalah sangat banyak dan luas,
tetapi yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan
guru-guru pada umumnya adalah sebagai berikut:
a.
Bidang tata usaha sekolah, meliputi:
·
Organisasi dan struktur pegawai tat
usaha
·
Anggaran belanja keuangan sekolah
·
Masalah kepegawaian dan personlia
sekolah
·
Keuangan dan pembukuannya
·
Korespondensi/surat-menyurat
·
Masalah pengangkatan, pemindahan,
penempatan, laporan, pengisian buku induk, raport dan sebagainya.
b.
Bidang personalia murid, yang
meliputi:
·
Organisasi murid
·
Masalah kesehatan murid
·
Masalah kesejahteraan murid
·
Evaluasi kemajuan murid
·
Bimbingan dan konseling bagi murid
c.
Bidang personalia guru, meliputi;
·
Pengangkatan dan penempatan tenaga
guru
·
Organisasi personalia guru
·
Masalah kepegawaian
·
Masalah kondite dan evaluasi kemajuan
guru
·
Refreshing dan up-grading guru-guru
d.
Bidang pengawasan (supervisi), yang
meliputi:
·
Usaha membangkitkan semangat guru-guru
dan pegawai tata usaha dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya
·
Mengusahakan dan mengembangkan
kerjasama yang baik antara guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah
·
Mengusahakan dan membuat pedoman
cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran
·
Usaha memepertinggi mutu dan
pengalaman guru-guru pada umumnya
e.
Bidang pembinaan dan pelaksanaan
kurikulum
·
Berpedoman pada apa yang tercantum
dalam kurikulum sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar-dasar dan
tujuan pendidikan dan pengajaran
·
Melaksanakan organisasi kurikulum
serta metode-metodenya disesuaikan
Secara umum ruang lingkup administrasi
pendidikan ialah:
1.
Administrasi kurikulum
Meliputi
pembukaan dan jumlah mata pelajaran yang diajarkan, waktu tersedia, jumlah guru
beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan, buku yang
dibutuhkan, program semester, evaluasi, program tahunan dan kalender
pendidikan.
2.
Administrasi ketenagaan pendidikan (kepegawaian)
Meliputi
kumpulan surat lamaran dan penerimaan pegawai, mutasi, surat keputusan, surat
tugas, berkas-berkas tenaga pendidikan dan daftar umum kepegawaian.
3.
Administrasi kesiswaan
Meliputi
organisasi dan perkumpulan murid, masalah kesehatan dan kesejahteraan murid,
penilaian dan pengukuran kemajuan murid dan bimbingan dan konseling bagi murid.
4.
Administrasi sarana dan prasarana
pendidikan
Meliputi
buku perencanaan pengadaan barang, buku pembagian dan penggunaan barang, buku
perbaikan barang dan lain-lain,
5.
Administrasi keuangan/pembiayaan
pendidikan
Meliputi
keuangan pendaftaran siswa baru, uang gedung, uang seragam, uang peraatan
sekolah dan lain-lain.
6.
Administrasi perkantoran
Meliputi
surat masuk dan keluar, buku tamu dan buku-buku penting terkait penyelenggaraan
pendidikan.
7.
Administrasi unit-unit penunjang
pendidikan
Meliputi
bimbingan konseling, UKS, pramuka, olahraga dan kesenian.
8.
Administrasi layanan khusus pendidikan
Meliputi
konsumsi, layanan antar jemput, bimbingan khusus di rumah.
9.
Administrasi tata lingkungan dan
keamana sekolah
Meliputi
perencanaan tata tertib dan pertamanan di sekolah, jadwal penjaga dan jadwal
kebersihan.
10.
Adminisrasi hubungan dengan masyarakat
Meliputi
hasil dari kerjasama, program-program humas dan sebagainya.[6]
D.
FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Fungsi administrasi dilihat dari konsep
dan teori administrasi, maka dapat ditegaskan bahwa proses pengelolaan itu pada
prinsipnya dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengorganisasian,
pengkomunikasian dan penilaian atau evaluasi terhadap semua program kerja yang
memerlukan pengaturan yang baik oleh para professional untuk mengeliminasi
(efisiensi) dan memaksimalkan tingkat pencapaian (keefektifan) potensi sumber
daya yang tersedia. Berikut ini diuraikan fungsi-fungsi administrasi yang juga
dapat diimplementasikan dalam kegiatan pendidikan.
a) Perencanaan
Perencanaan merupakan
kegiatan awal yang harus dilakukan dalam kegiatan administrasi dan sekaligus
sebagai persiapan sebelum sesuatu usaha dilakukan. Rencana merupakan prasyarat
dalam melakukan usaha apapun.
b) Pengorganisasian
Pengorganisasian
menurut Siagian adalah keseluruhan prosespengelompokan orang-orang , alat-alat,
tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakkan sebagai satu kesatuan dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditentukan.
c) Pengkoordinasian
Pengkoordinasian
menurut Nurhadi (1983) adalah usaha memberikan bimbingan dan pengarahan yang
diberikan sebelum suatu kegiatan pelaksanaan dilakukan untuk memelihara,
menjaga dan memajukan organisasi melalui orang-orang yang terlibat baik
structural maupun fungsional, agar setiap kegiatan yang dilakukan nantinya
tidak terlepas dari usaha pencapaian tujuan pendidikan. Pengkoordinasian
merupakan kegiatan mengatur dan mengintegrasikan kegiatan para bawahan, metode,
bantuan, ide, saran-saran dalam suatu kegiatan yang lebih besar, secara
harmonis, saling menunjang sehingga kegiatan berlangsung lebih efektif dan
terarah pada pencapaian tujuan.
d) Pengkomunikasian
Pengkomunikasian
yaitu adanya interaksi dan saling tukar menukar informasi antara personalia
yang satu dengan yang lainnya.menurut Oteng Sutisna komunikasi dalam
administrasi adalah proses menyalurkan informasi, ide, penjelasan, perasaan,
pertanyaan dari orang atau dari kelompok kepada kelompok lainnya.
e) Supervisi
(pengawasan)
Supervise menurut
Siagian adalah proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.[7]
E.
TUJUAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Tujuan administrasi pendidikan adalah
untuk menungkatkan efesiensi dan efektifitas penyelenggaraan operasional
pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Tujuan administrasi di sekolah
dapat dibedakan atas tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
a. Tujuan
Jangka Pendek
Tujuannya adalah agar
tersusun dan terlaksananya suatu system pengelolaan insyrumental dari proses
pendidikan di sekolah secara efektif dan
efisien dan menunjang tercapaiinya tujuan pendidikan di sekolah.
b. Tujuan
Jangka Menengah
Tujuannya adalah
menunjang tercapainya tujuan institusional masing-masing jenis dan jenjang
pendidikan seperti yang digariskan oleh kurikulum.
c. Tujuan
Jangka Panjang
Tujuannya adalah
untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti digariskan oleh
UU Sisdiknas No. 2 Tahun 1989.
Tujuan administrasi
pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan
atau dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan
diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sergiovanni (1975) meneyebutkan
empat tujuan administrasi yaitu:
a. Efektifitas
produksi
b. Efesiensi
c. Kemampuan
menyesuaikan diri
d. Kepuasan
kerja
Keempat tujuan tersebut digunakan sebagai
kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai
contoh: sekolah mempunyai fungsi untuk mencapai efektifitas produksi, yaitu
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntunan kurikulum.dalam mencapai
tujuan tersebut harus dilakukan usaha
seefisien mungkin, yaitu menggunakan dana, dan tenaga seminimal mungkin, tetapi
memberikan hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan
ketingkat berikutnyadan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya yang
baru dan selanjutnya lingkungan ini akan mancari kerja pada perusahaan yang
memberikan kepuasan kerja kepada mereka.
Dari yang telah disebutka di atas bahwa
tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efesiensi dan efektifitas
penyelenggaraan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Namun
pada garis besarnya ada dua tujuan
administrasi yang harus di capai oleh setiap jenjang dan jenis sekolah baik
yang berstatus negeri maupun swasta, yaitu:
a. Tujuan
pertama adalah administrasi pendidikan harus diupayakan sedemikian rupa agar
dapat terlaksana secara efektif, artinya pelaksanaan pendidikan harus mencapai
hasil esuai dengan tujuan pendidikan nasional.
b.
Tujuan kedua adalah administrasi
pendidikan harus pula diupayakan sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara
efesien, artinya perbandingan terbaik antara pelaksanaan pendidikan dengan
hasil yang akan dicapai.[8]
F.
PENGARUH ADMINISTRASI TERHADAP
PELAKSANAAN SATUAN PENDIDIKAN
1)
Pengaruh Kepala Sekolah Terhadap
Pelaksanaan Administrasi Sekolah
Kepala sekolah adalah pimpinan tertinggi
di sekolah. Pola kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat
menentukan kemajuan sekolah. Oleh karena itu dalam pendidikan modern
kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan strategis dalam mencapai tujuan
pendidikan. Kepala sekolah berfungsi sebgai administrator pendidikan,
supervisor pendidikan dan pemimpin pendidikan. Kepala sekolah berfungsi sebagai
administrator pendidikan berarti untuk meningkatkan mutu sekolahnya, seorang
kepala sekolah dapat memperbaiki dan mengembangkan fasilitas sekolahnya
misalnya gedung, perlengkapan atau peralatan lainnya yang tercakup dalam bidang
administrasi pendidikan. Kemudian kepala sekolah berfungsi sebagai supervisor
pendidikan berarti usaha peningkatan mutu guru-guru dan seluruh staf sekolah,
misalnya melalui rapat-rapat, observasi kelas, perpustakaan dan lain
sebagainya. Sedangkan kepala sekolah berfungsi sebagai pemimpin pendidikan
berarti peningkatan mutu akan berjalan dengan baik apabila guru bersifat terbuka,
kreatif dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Suasana yang demikian
ditentukan oleh bentuk dan sifat kepemimpinan yang dilakukan kepala sekolah.[9]
Kepala sekolah sebagai administrator
khususnya berkenaan dengan pengolaan keuangan, bahwa untuk tercapainya
peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar
sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi guru tentunya akan
mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya, oleh karena itu kepala
sekolah seyogyanya dapat mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya
peningkatan kompetensi guru. Sebagai administrator kepala sekolah bertugas
mengelola administrasi, KBM dan BK, kesiswaan, ketenagaan, keuangan, sarana dan
prasarana, persuratan dan urusan rumah tangga sekolah. Sebagai supervisor
kepala sekolah bertugas menyusun program supervise pendidikan dan memanfaatkan
hasil supervisi.
2)
Pengaruh Guru Terhadap Pelaksanaan
Aministrasi Pendidikan
Telah disebutkan bahwa tugas utama guru
yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu
sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan disamping sekolah,
system pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya. Guru
harus memahami apa yang terjadi di lingkungan kerjanya.
Di sekolah guru berada dalam kegiatan
administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan
lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi
sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan
melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan dan penilaian
kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah,
keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat. Disitulah guru harus aktif memberikan
sumbangan maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya
kolaboratif artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama dan bukan
bersifat individual. Oleh karena itu semua personel sekolah ter,asuk guru harus
terlibat.
Di dalam peraturan pemerintah no. 38 tahun
1992, Pasal 20 disebutkan bahwa “Tenaga pendidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja
sebagai pengelola satuan pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah dipilih dari kalangan guru”. Ini berarti selain guru peranannya
untuk menyukseskan kegiatan administrasi di sekolah, guru perlu sungguh-sungguh
menimba pengalaman dalam administrasi sekolah.
Berikut akan diuraikan dan dijelaskan kegiatan
administrasi pendidikan sekaligus peranan guru dalam administrasi pendidikan.
1. Administrasi
Kurikulum
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis
Kosasi,Msc Kurikulum merupakan seperangkat bahan pengalaman belajar siswa
dengan segala pedoman pelaksanaannya yang tersusun secara sistematik dan dipedomani oleh sekolah dalam
kegiatan mendidik siswanya. Sedangkan menurut UU No.2 TAhun 1989 mengartikan
kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar.
Dengan demikian, berarti kurikulum ini
sangat penting dalam suatu system pendidikan. Karena kurikulum merupakan
panutan dalam panutan dalam kegiatan belajar-mengajar. Fungsi-fungsi kegiatan
pengelolaan kurikulum pada dasarnya tidak berbeda dengan fungsi-fungsi kegiatan
pengelolaan pada umumnya. Fungsi itu terdiri dari perencanaan,
pengkoordinasian, pengorganisasiaan, pengawasan serta penilaian.[10]
Perencanaan kurikulum sekolah menengah
oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Tingkat Pusat biasanya meliputi sebagai berikut:
a. Penyusunan
kurikulum dan kelengkapan pedoman yang terdiri atas:
1) Ketentuan-ketentuan
pokok
2) Garis-garis
besar program pengajaran
3) Pedoman
pelaksanaan kurikulum
b. Pedoman-pedoman
teknis pelaksanaan kurikulumlainnya, antara lain pedoman penyusunan dan
kalender pendidikan, pedoman penyusunan program pengajaran, pedoman penyusunan
program satuan acara pengajaran, pembagian tugas guru dan menyusun jadwal
pelajaran.
Dalam administrasi
kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebut melalui kegiatan
perseorangan atau kelompok (dapat dengan sesama guru satu sekolah atau dengan
guru di sekolah lain atau dengan kepala sekolah dan personel pendidikan lain
seperti pengawas). Dengan demikian kepala sekolah dan guru memahami kurikulum
tersebut sebelum dilaksanakan.
2. Administrasi
Kesiswaan
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis
Kosasi,Msc bahwa administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal
yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah dimulai dari perencanaan peneriman
siswa, pembinaan selama siswa di sekolah, sampai dengan siswa menamatkan
pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap
berlangsungannya proses belajar mengajar yang efektif. Tugas kepala sekolah dan
guru dalam administrasi kesiswaan ini adalah memberikan layanan kepada siswa,
dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Kegiatan dalam administrasi kesiswaan yaitu:
a. Dalam
penerimaan siswa baru, para guru dapat dilibatkan dalam ambil bagian. Di antara
mereka dapat ditunjuk sebagai panitia penerimaan yang dapat melaksanakan
tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan
pelaksanaan tugas.
b. Dalam
masa orientasi, tugas guru adalah membuat para siswa cepat beradaptasi dengan
lingkungan sekolah barunya. Peran guru dalam hal ini sangat penting, karena
andai kata terjadi salah langkah pada saat pertama, dapat berakibat kurang
menguntungjan bagi jiwa anak untuk waktu-waktu selanjutnya.
c. Untuk
mengatur kehadiran siswa di kelas.
d. Memotivasi
siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi.
e. Menciptakan
disiplin sekolah atau kelas yang baik.
3. Administrasi
Sarana danPrasarana
Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan
diperlukan fasilitas pendukung yang sesuai dengan tujuan kurikulum. Dalam
mengelola fasilitas agar bermanfaat yang tinggi diperlukan aturanyang jelas
serta pengetahuan dan keterampilan personel sekolah dalam administrasi sarana
dan prasarana tersebut. Menurut Prof, Soetcipto dan Drs, Raflis Kosasi,Msc sarana dan prasarana pendidikan adalah semua
benda bergerak maupun tidak bergerak yang diperlukan untukmenunjang
penyelenggaraan proses belajar-mengajar, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Sedangkan administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan
keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan dan pengawasan prasarana dan
peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien.[11]
Kegiatan dalam administrasi prasarana dan
sarana pendidikan meliputi:
a. Perencanaan
kebutuhan
Penyusunan daftar
kebutuhan prasarana dan sarana di sekolah didasarkan atas pertimbangan bahwa:
1) Pengadaan
sarana dan prasarana karena berkembangnya kebutuhan sekolah.
2) Pengadaan
sarana dan prasarana untuk menggantikan barang-barang yang rusak, dihapuskan
atau hilang.
3) Pengadaan
saran dan prasarana barang untuk persediaan.
b. Pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan
c. Penyimpanan
sarana dan prasarana pendidikan.
d. Inventarisasi
sarana dan prasarana pendidikan.
e. Inventarisasi
adalah kegiatan melaksanakan pengurusan, penyelenggarakan, pengaturan dan
pencatatan barang-barang yang menjadi milik sekolah.
f.
Pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan.[12]
g. Pelaksanaan
pemeliharaan sarana dan prasrana pendidikan meliputi:
·
Penghapusan sarana dan prasarana,
pengahpusan ialah meniadakan barang-barang, milik Negara/daerah dari daftar
invariant karena dianggap sudah tidak mempunyai nilai guna atau tidaj berfungsi
lagi.
·
Pengawasan sarana dan prasarana
pendidikan, merupakan kegiatan pengamatan, pemeriksaan dan penilaian terhadap
pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan.
Peranan
guru dalam admintrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah dimulai dengan
perencanaan, pemanfaatan, pemeliharaan serta pengawasan penggunaan sarana dan
prasarana yang dimaksud.
4.
Administrasi Personal
Menurut Prof. Soetjipto dan Drs, Raflis
Kosasi,Msc personal pendidikan adalah golongan petugas membidangi kegiatan
edukatif dan yang membidangi kegiatan non edukatif (ketata usahaan). Personel
bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar
mengajar, yaitu guru dan konselor (BK).
Adapun peran guru dalam administrasi
personal (pegawaian) yaitu:
a. Membuat
buku induk pegawai
b. Mempersiapkan
usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, karpeg, cuti dengan pegawai
dan lain-lain
c. Membuat
invetarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru maupun tata
administrasi
d. Membuat
laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan dan tahunan
e. Membuat
laporan data sekolah dan pegawai
f.
Mencatat tenaga pendidik yang akan
mengikuti penataran
g. Mempersiapkan
surat keputusan kepala sekolah tentang proses KBM, surat tugas, surat
kuasa dam lain-lain
5. Administrasi
Keuangan
Administrasi keuangan
meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan, pelaporan dan
pertanggung jawaban dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah.
Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrasi
keuangan, sehingga pengurusannya dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
6. Administrasi
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Sebagai usaha
koperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang
efisien serta saling pengertian antara sekolah, personel sekolah dengan masyarakat.
Peranan guru dalam
Humas ini adalah:
a. Membantu
sekolah dalam melaksanakan teknik humas
b. Membuat
dirinya lebih baik lagi dalam masyarakat
c.
Dalam melaksanakan semuanya itu guru
harus menjaga kode etiknya[13]
7.
Administrasi Layanan Khusus
Merupakan suatu usaha yang tidak secara
langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar di kelas, tetapi secara
khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal
dalam melaksanakan proses belajarnya, maka disini guru ikut serta dalam proses mengoptimalkan
pelaksanaan proses belajar mengajar tersebut.
Macam-macam layanan
khusus yaitu:
a. Pusat
sumber belajar
b. Kafetaria
warung/kantin sekolah
c.
Unit Kesehatan Sekolah
Tugas utama guru yaitu mengelola
proses belajar mengajar dalam suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah
merupakan subsistem pendidikan nasional dan disamping sekolah, system
pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya. Guru harus
memahami apa yang terjadi dilingkungan kerjanya.
Disekolah guru berada dalam kegiatan
administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan
lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi
sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan
melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, saran
dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah dan
masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun
tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif,
artinya pekerjaan yang didasari atas kerja sama, dan bukan bersifat individual.
Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.[14]
Dalam hubungannya dengan
pengadministrasian, seorang guru dapat perperan sebagai berikut:
1.
Pengambilan inisiatif, pengarah dan
penilai kegiatan-kegiatan pendidikan. Hal ini berarti guru harus turut serta
memikirkan kegiatan-kegiatan pendidikan yang direncanakan beserta nilainya.
2.
Wakil mayarakat, yang berarti dalam
lingkungan sekolah guru menjadi anggota suatu masyarakat. Guru harus
mencerminkan suasana dan kemauan masyarakat dalam arti yang baik.
3.
Orang yang ahli dalam mata pelajaran.
Guru bertanggung jawab untuk mewariskan kebudayaan kepada generasi muda yang
berupa pengetahuan.
4.
Penegak disiplin, guru harus menjaga
agar terciptanya suatu disiplin.
5.
Pelaksanaan administrasi pendidikan,
disamping menjadi pengajar, guru pun bertanggung jawab akan kelancaran jalannya
pendidikan dan ia harus melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.
6.
Pemimpin generasi muda, masa depan
generasi muda terletak di tangan guru. Guru berperan sebagai pemimpin mereka
dalam mempersiapka diri untuk anggota masyarakat yang dewasa.
7.
Penerjemah kepada masyarakat, artinya
guruberperan untuk menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar
kepada mayarakat, khususnya masalah-masalah pendidikan.
3)
Pengaruh Pegawai Tata Usaha Dalam
Aministrasi Pendidikan
Tata usaha adalah segenap kegiatan
rangkaian menghimpun, mencatat, mengelola, menggandakan, menyimpan
data/informasi mengenai suatu objek tertentu yang dilaksanakan secara
kronologis, berkesinambungan dan sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
Fungsi kepala tata usaha ialah sebagai
perencana administrasi program dan anggaran, coordinator administrasi
ketatausahaan, pengelola administrasi program, penyususn laporan program dan
anggaran serta sebagai Pembina staf. Sedangkan tugas tata usaha ialah sebagai
tenaga administrasi yakni melaksanakan administrasi kepegawaian, administrasi
keuangan, administrasi sarana dan prasarana, administrasi kehumasan,
administrasi persuratan dan kearsipan, administrasi kesiswaan, administrasi
layanan khusus dan teknologi informasi dan komunikasi.[15]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
·
Administrasi adalah keseluruhan proses
usaha kerja sama sekelompok orang yang kegiatannya punya rangkaian dan tujuan. Pengertian
administrasi secara lengkap adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap
pekerjaang pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerja sama mencapai
tujuan tertentu. Ditinjau dari katanya, administrasi mempunyai arti sempit dan
luas. Dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan mencatat data, surat-surat
informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan
kembali bila diperlukan. Dalam hal ini kegiatan administrasi meliputi pekerjaan
tata usaha. Dalam arti luas, administrasi menyangkut kegiatsn
manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mewujudkan
tujuan/program organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pekerjaan
administrasi merupakan pekerjaan operatif dan manajemen.
·
Prinsip-prinsip dalam administrasi
pendidikan meliputi prinsip efisiensi, prinsip pengelolaan, prinsip pengutamaan
tugas pengelolaan, prinsip kepemimpinan yang efektif dan prinsip kerjasama.
·
Ruang lingkup administrasi pendidikan
berkaitan dengan berbagai bidang yang terdapat dalam lembaga pendidikan,
sekolah atau perguruan tinggi. Bidang-bidan yang tercakup dalam administrasi
pendidikan ini sangatlah banyak, namum yang harus diketahui oleh kepala sekolah
dan guru adalah bidang tata usaha sekolah, bidang personalia murid, bidang personalia guru, bidang pengawasan atau
supervise dan bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum.
·
Fungsi administrasi pendidikan adalah
sebagai perencanaan, pengoorganisasian, pengkoordinasian. Pengkomnikasian,
supervise, kepegawaian, pembiayaan dan penilaian.
·
Tujuan administrasi pendidikan adalah
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan kegiatan
operasional kependidikan dalam mencapai pendidikan. Tujuan pendidikan pada
dasarnya bermaksud mengembangkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan
peserta didik agar menjadi warga Negara yang memiliki kualitas sesuai dengan
cita-cita bangsa berdasarkan filsafah dan dasar Negara pancasila. Tujuan
administrasi pendidikan berkaitan erat dengan tujuan pendidikan secara umum.
Sebab administrasi pendidikan merupaka alat untuk mencapai tujuan pendidikan
secra optimal.
·
Administrasi sangat berpengaruh dalam
proses pelaksanaan satuan pendidikan. Dalam menjalankan proses pendidikan
tentunya tidak terlepas dari peran dan tanggung jawab kepala sekolah dan guru.
Di dalam administrasi pendidikan, kepala sekolah berfungsi sebgai administrator
pendidikan, supervisor pendidikan dan pemimpin pendidikan. Kepala sekolah
berfungsi sebagai administrator pendidikan berarti untuk meningkatkan mutu
sekolahnya, seorang kepala sekolah dapat memperbaiki dan mengembangkan
fasilitas sekolahnya misalnya gedung, perlengkapan atau peralatan lainnya yang
tercakup dalam bidang administrasi pendidikan. Kemudian kepala sekolah
berfungsi sebagai supervisor pendidikan berarti usaha peningkatan mutu
guru-guru dan seluruh staf sekolah, misalnya melalui rapat-rapat, observasi kelas,
perpustakaan dan lain sebagainya. Sedangkan kepala sekolah berfungsi sebagai
pemimpin pendidikan berarti peningkatan mutu akan berjalan dengan baik apabila
guru bersifat terbuka, kreatif dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Suasana
yang demikian ditentukan oleh bentuk dan sifat kepemimpinan yang dilakukan
kepala sekolah.
·
Guru juga memiliki pengaruh yang tidak
kalah penting dalam proses pelaksanaan administrasi pendidikan. Disekolah guru
berada dalam kegiatan administrasi sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatannya
untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam
lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan
kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum,
kesiswaan, saran dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan
sekolah dan masyarakat, guru harus aktif memberikan sumbangan, baik pikiran
maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya
kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasari atas kerja sama, dan bukan
bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru
harus terlibat.
·
Sama halnya dengan kepala sekolah dan
guru, staf tata usaha juga berpengaruh dalam proses pelaksanaan satuan
pendidikan. Fungsi kepala tata
usaha ialah sebagai perencana administrasi program dan anggaran, coordinator
administrasi ketatausahaan, pengelola administrasi program, penyususn laporan
program dan anggaran serta sebagai Pembina staf. Sedangkan tugas tata usaha
ialah sebagai tenaga administrasi yakni melaksanakan administrasi kepegawaian,
administrasi keuangan, administrasi sarana dan prasarana, administrasi
kehumasan, administrasi persuratan dan kearsipan, administrasi kesiswaan,
administrasi layanan khusus dan teknologi informasi dan komunikasi.
[1]
Engkoswara dan Aan Komariah,Administrasi
Pendidikan,Alfabeta,Bandung,2015,hlm.4
[2]
Ibid,hlm.5
[3]
Ary H. Gunawan,Administrasi Sekolah,Rineka
Cipta, Jakarta,2011,hlm.14
[4]
Inu Kencana, Ilmu Administrasi,
Rineka Cipta,Jakarta,2006,hlm.23
[5]
Ibid, hlm.25
[6]
Daryanto,Administrasi dan Manajemen
Sekolah,Rineka Cipta, Jakarta,2013,hlm.31
[7]
Herabudin, Administrasi dan Supervisi
Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung,2009,hlm.47
[8]
Syafaruddin dkk,Administrasi Pendidikan,Perdana
Publishing,Medan,2016,hlm.17
[9]
Wahjosumidjo,Kepemimpinan Kepala Sekolah,RajaGrafindo
Persada,Jakarta,1999,hlm.54
[10]
Irwan Nasution, Administrasi Pendidikan,Perdana
Publishing,Medan,2011,hlm.65
[11]
Eka Prihatin, Teori Administrasi
Pendidikan, Alfabeta,Bandung,2011,hlm.82
[12]
Ibid,hlm.132
[13]
Suryosubroto,Hubungan Sekolah Dengan
Masyarakat,Rinekacipta,Jakarta,2012,hlm.14
[14]
Ary H. Gunawan,Administrasi Sekolah,Rineka
Cipta,Jakarta,2011,hlm.164
[15]
M.Ngalim Purwanto,Administrasi dan
Supervisi Pendidikan, Rosdakarya,Bandung,2014,hlm.94
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda