Minggu, 09 Juli 2017

INOVASI PENDIDIKAN Profesionalisme Tenaga Kependidikan



INOVASI PENDIDIKAN
Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pendidikan

Judul buku          : Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan
Penulis                        : Prof. Dr. Sudarwan Danim
Penerbit                      : CV Pustaka Setia
Tahun Terbit             : 2002
Tebal Hlm                  : 204
Harga                                     : 35.000

BAB. 1
Di dalam Bab 1 ini membahas tentang Tenaga Kependidikan, di dalam tenaga kependidikan ini juga dapat membahas tentang , Multiperan Guru , Utilitas Lulusan, dan Jenis – jenis Tenaga Kependidikan. Yang dimaksud Multiperan Guru  adalah  guru yang menjalankan tugas pokok dan fungsi yang bersifat multiperan, yaitu sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih. Yang dimaksud dengan Utilitas Lulusan adalah lembaga pendidikan formal di mulai dari jenjang pendidikan dasar. Dan jenis – jenisnya adalah pengelola sistem pendidikan, Misalnya kepala kantor  dinas pendidikan di tingkat provinsi atau kabupaten/kota.
                              
BAB. 2
Di dalam bab 2 ini membahas tentang Defenisi dan Maknanya, Defenisi Profesi adalah semakin populer kita dengar sejalan dengan semakin kuatnya tuntutan kemampuan profesi dalam bekerja. Maknanya secara etimologi dan terminologi, secara etimologi  diartikan pengakuan, menyatakan kemampuan. Secara terminologi diartikan suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi. Dan ada juga penghampiran sosiologinya mengemukakan profesi dalam suatu kelompok pekerjaan dari jenis yang ideal. Dan juga Tiga Pilar pokok yang ditunjukan untuk profesi, yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik.

BAB. 3
Dalam bab 3 ini membahas tentang Tiga Pendekatan Profesionalisme.  pertama adalah Pendekatan Karakteristik yang dimaksud mempuyai kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan. Kedua Pendekatan Institusional yang dimaksud suatu pekerjaan yang menuju profesi yang sesungguhnya. Ketiga Pendekatan Legalistik yang dimaksud adanya pengakuan atas suatu profesi oleh negara dan pemerintah.

BAB. 4
Dalam bab 4 ini membahas tentang Profesionalisasi Tenaga Kependidikan. Tenaga kependidikan adalah salah satu kunci utama untuk keberhasilan. Dua jenis pendidikan tenaga pendidikan, Pendidikan Prajabatan untuk meniti karir dalam bidang pendidikan, Pendidikan dalam Jabatan disebut pelembagaan pendidikan dan pelatihan.

BAB.  5
                  Membahas tentang Pengembangan Profesional Guru. Tujuan pengembangan profesional guru dimaksudkan untuk memenuhi tiga tugas kebutuhan yang sungguhpun memiliki kberagamaan yang jelas,
1.      Kebutuhan sosial untuk meningkatkan kemampuan sistem pendidikan.
2.      Kebutuhan untuk menemukan cara – cara untuk membantu staf pendidikan dalam rangka pengembangan pribadi secara luas.
3.      Kebutuhan yang paling penting adalah sebagai proses seleksi untuk menentukan mutu guru –guru.

BAB.  6
Dalam bab 6 ini membahas tentang Struktur Dan Komponen Pengembangan Profesional Guru,  jadi  kita perlu berusaha untuk memecahkan problema dalam memadukan kebutuhan individual guru, sekaligus mengembangkan suatu sistem berfikir, dengan cara kerja guru bekerja untuk pendidikan anak. Dan ada juga Pengembangan Profesional Guru di Pedesaan ini adalah sebuah percobaan yang berawal dari demokrasi untuk memapankan keseimbangan dan kesamaan antara pendidik profesional dan anggota – anggota masyarakat. Tujuannya untuk membangun aktivitas – aktivitas pengembangan staf melalui pembuatan keputusan kolaboratif.

BAB.  7
Dalam bab 7 ini membahas tentang Komitmen Profesional Tenaga Pengembangan. Komitmen Dosen LPTK pada Profesi ini adalah prasyarat untuk melaksanakan tugas  pokok dan fungsi secara efektif. Komitmen Widyaiswara BPG pada profesi sebagai PNS. Komitmen Tutor Pokjar Pada Tugas, serta Komitmen tenaga penegembangan di lingkungan dinas diknas, dan Komitmen SDM pada kelembagaan PTK model kerjasama yang dimaksud PTK ini bersifat proyek yang harus diimplementasikan sesuai dengan yang ditetapkan.  


BAB. 8
Dalam bab 8 ini membahas tentang Kinerja profesional tenaga pegembagan , kinerja dosen LPTK  ini melakukan kegiatan penelitian, kinerja pengembangan yang dimaksud disini adalah lptk, kepala dinas diknas.

BAB. 9
Dalam bab 9 ini membahas tentang Mutu Layanan Kelembagaan PTK ini layanan akademik ketatalaksanan yang bermutu dan saling mengisi keniscayaan proses PTK yang efektif. Dan pada kelembagaan PTK dengan format yang secara kerjasama.

BAB. 10 
                  Dalam bab 10 ini membahas tentang Konflik Antara Perilaku Profesional Dengan Manajemen, konflik ini suatu  perubahan dan pengembangan yang di perkasai sendiri oleh organisasi. Contohnya karena adnya produktivitas menurun, peningkatan daya saing. Dan ada enam tempat konflik antara TPK kependidikan dan MP, yaitu tugas-tugas pekerjaan, adminiistrasi, gerak- maju karier, status dijalan lembaga, keikutsertaan dalam perumusan keijakan, dan kesertaan dalam berbagai aktivitas profesional.

                  BAB. 11
                  Dalam bab 11 ini membahas tentang Profesionalisasi Calon Kepala Sekolah, ini adalah melaksanakan suatu kegiatan pembangunan untuk meningkatkan suatu mutu SDM agar SDM ini mendapatkan suatu bukti bahwa bangsa indonesia mempunyai komitmen besar untuk mencapai suatu  keunggulan . dan ada juga bagian- bagiannya,  yaitu Pendidikan khusus calon kepala sekolah, Esensi pendidikan khusus calon kepala sekolah ini ada dus bagian, yaitu bagaimana kemajuan dan keagagalan pendidikan serta pendidikan khusus bagi calon/kepala. Kepala sekolah yang profesional, yaitu kemampuan untuk menjalankan tanggung jawab yang diserahkan kepadanya. Kemampuan untuk menerapkan keterampilan –keterampilan konseptual. Kemampuan untuk memotivasi bawahan. Kemampuan untuk memahami implikasi –implikasi dari perubahan sosial, ekonomis,dan  politik. Ada juga tiga jenis keterampilan kepala sekolah, (a). keterampilan teknis (b). keterampilan melakukan hubungan –hubungan kemanusiaan, dan  (c) keterampilan konseptual. Penyelenggaraan pendidikan kepala sekolah di lihat dari tujuan kelembagaan yang ada, bukan dari program pendidikan prajabatan. Serta ada Alternatif program dan Kurikulum. Alternatif program pendidikan prajabatan dan alternatif program pendidikan penyetaraan. Sedangkan kurikulum yang ditawarkan adalah Kurikulum pendidikan prajabatan  ini  untuk peserta pendidikan khusus kepala sekolahan prajabatan untuk strata 1,2 dan 3.

                  BAB.  12
                  Dalam bab 12 ini membahas tentang Kepala Sekolah dan Inovasi Administrasi Pendidikan ini ada peningkatan kemampuan kepala sekolah ini orang yang bertanggung jawab, penerimaan para kepala sekolah terhadap inovasi dalam bidang administrasi pendidikan merupakan kunci utama penenerimaan para guru dan staf sekolah pada umumnya. Ada juga sumber –sumber pembaruan dalam administrasi pendidikan, yaitu kondisi yang tidak diharapkan, munculnya ketidakwajaran, kebutuhan yang muncul dalam proses, perubahan dalam struktur industri pasar, dan kondisi demmografis. Ada juga proses pembaruan administrasi pendidikan, yaitu strategi pendekatan strategi ini didasarkan atas asumsi bahwa suatu inovasi akan muncul dan dapat didesiminasika, didefusikan, dan diadopsi oleh adoptor. Proses pengembangan administrasi pendidikan ini lebih ke aplikatif dalam bidang bisnis – industrial.
                  BAB.  13
                  Dalam bab 13 ini membahas tentang Konsep Dasar Manajemen Kelas, Manajemen atau administrasi kelas, manajemen ini awalnya biasanya populer di dunia bisnis saja. Tapi adapun pula dalam dunia pendidikan biasa dikenal istilah administrasi, seperti administasi pendidikan, adminisrasi kelas dan administrasi sekolah. Defenisi manajemen kelas, kelas adalah sebagai ruang tempat belajar di sekolah yang dimana sekelompok siswa yang yang diajar bersama atau suatu lokasi ketika kelompok itu menjalani proses pembelajaran pada tempat dan waktu yang diformat secara formal. Secara tradisional pengelolaan kelas ini setiap usaha guru untuk mempertahankan disiplin atau ketertiban kelas. Kalau secara konsep modern sebagai proses mengorganisasikan segala sumber daya kelas bagi terciptanya proses pembelajaran yang efektif ke efesien.

                  BAB. 14
                  Dalam bab 14 ini membahas tentang Manajemen Berbasis Sekolah dan Perspektif Sejarah Manajemen Kelas, Manajemen berbasis sekolah ini sebagai ujung tombak perubahan pada  pengembangan kemampuan individu. Dan perspektif sejarah manajemen kelas ini dari pemikiran filisofi ke pendidikan,kemajuan budaya masyarakat , dan skema pemikiran mengenai makna kelas. Terutama sejak tahun 1990-an hingga sekarang, pendekatan dan metode yang dipakai dalam proses manajemen kelas adalah pendekatan konseling dan metode behavioristik. Serta penelitian keefektifan guru dan keterampilan guru dalam pengorganisasian dan pengelolaan. Sumber daya kelas ini materi mencakup sumber dan bahan ajar, baik yang utama maupun yang pengayaannya.



                  BAB. 15
Dalam bab 15 ini membahas tentang Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula, jadi guru pemula dan manajemen kelas bagaimana mengelola kelas secara efektif merupakan menu sajian yang niscaya yang dikonsumsi oleh calon guru terutama guru pemula. Ada tiga keahlian yang perlu dimiliki guru pemula adalah :
(1). Pengetahuan tentang cara mengelola kelas.
(2). Pengetahuan dalam bidang mata pelajaran atau penguasaan bahan ajar. (3). Pembelajaran tentang latar belakang sosiologikal dari para siswa yang dididik atau diajarnya.
Dan ada tiga keahlian manajemen kelas , yaitu perencanaan, manajeman, dan pengajaran. Peran guru kelas jadi, yang dimaksud disini guru yang mengajar dikelas, baik dia mengajar dalam format maupun dalam bidang studi.

                  BAB.  16
                  Dalam bab 16 ini membahas tentang Pemikiran Alternatif Manajemen kelas. Ada faktor penentu efektivitas manajemen kelas ini guru harus inisiatif untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran minimal satu tingkat lebih baik dari pada sebelumnya, meniscayakan kepastiannyya untuk memotivasi dan mengelola siswa. Pemikiran –pemikiran baru dalam manajemen kelas ini kinerja yang efektif supaya tercermin dalam bentuk keberhasilan guru dalam mengkreasikan lingkungan belajar secara positif. Serta manajemen kelas dan guru efektif  dari keefektifan seorang guru jadi proses belajar siswa bisa tercapai. Dan manajemen kelas dan perilaku siswa dalam tugas keseharian tugasnya guru berhadapa dengan siswa yang tinggi, sedang, atau redahnya prestasi seorang siswa.  


KELEBIHAN :
Kelebihan dari buku ini adalah dalam buku ini kalimatnya dapat dipahami, dalam materinya pun langkah-langkahnya dalam pembelajaran juga terdapat caranya dan penjelasannya.

KEKURANGAN:
Kekurangan dari buku ini adalah dalam buku ini tidak ada contoh – contonya, dalam gambar sampulnya kurang menarik dari segi warna membuat pembaca tidak berminat untuk membacanya. Karena gambar halaman sampul yang menarik sangat mempengaryhi pembaca, sehingga jika halaman sampulnya menarik membuat pembaca penasaran dengan isi buku.   




0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda