INOVASI PENDIDIKAN Profesionalisme Tenaga Kependidikan
INOVASI PENDIDIKAN
Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Pendidikan
Judul
buku : Inovasi Pendidikan Dalam
Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan
Penulis :
Prof. Dr. Sudarwan Danim
Penerbit :
CV Pustaka Setia
Tahun Terbit :
2002
Tebal Hlm : 204
Harga : 35.000
BAB. 1
Di dalam
Bab 1 ini membahas tentang Tenaga Kependidikan, di dalam tenaga kependidikan
ini juga dapat membahas tentang , Multiperan Guru , Utilitas Lulusan, dan Jenis
– jenis Tenaga Kependidikan. Yang dimaksud Multiperan Guru adalah
guru yang menjalankan tugas pokok dan fungsi yang bersifat multiperan,
yaitu sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih. Yang dimaksud dengan Utilitas
Lulusan adalah lembaga pendidikan formal di mulai dari jenjang pendidikan
dasar. Dan jenis – jenisnya adalah pengelola sistem pendidikan, Misalnya kepala
kantor dinas pendidikan di tingkat
provinsi atau kabupaten/kota.
BAB. 2
Di dalam
bab 2 ini membahas tentang Defenisi dan Maknanya, Defenisi Profesi adalah
semakin populer kita dengar sejalan dengan semakin kuatnya tuntutan kemampuan
profesi dalam bekerja. Maknanya secara etimologi dan terminologi, secara
etimologi diartikan pengakuan,
menyatakan kemampuan. Secara terminologi diartikan suatu pekerjaan yang
mempersyaratkan pendidikan tinggi. Dan ada juga penghampiran sosiologinya
mengemukakan profesi dalam suatu kelompok pekerjaan dari jenis yang ideal. Dan
juga Tiga Pilar pokok yang ditunjukan untuk profesi, yaitu pengetahuan,
keahlian, dan persiapan akademik.
BAB. 3
Dalam
bab 3 ini membahas tentang Tiga Pendekatan Profesionalisme. pertama adalah Pendekatan Karakteristik
yang dimaksud mempuyai kemampuan intelektual yang diperoleh melalui pendidikan.
Kedua Pendekatan Institusional yang dimaksud suatu pekerjaan yang menuju
profesi yang sesungguhnya. Ketiga Pendekatan Legalistik yang dimaksud
adanya pengakuan atas suatu profesi oleh negara dan pemerintah.
BAB. 4
Dalam
bab 4 ini membahas tentang Profesionalisasi Tenaga Kependidikan. Tenaga
kependidikan adalah salah satu kunci utama untuk keberhasilan. Dua jenis
pendidikan tenaga pendidikan, Pendidikan Prajabatan untuk meniti karir dalam
bidang pendidikan, Pendidikan dalam Jabatan disebut pelembagaan pendidikan dan
pelatihan.
BAB. 5
Membahas
tentang Pengembangan Profesional Guru. Tujuan pengembangan profesional guru
dimaksudkan untuk memenuhi tiga tugas kebutuhan yang sungguhpun memiliki
kberagamaan yang jelas,
1. Kebutuhan sosial untuk meningkatkan kemampuan
sistem pendidikan.
2. Kebutuhan untuk menemukan cara – cara untuk
membantu staf pendidikan dalam rangka pengembangan pribadi secara luas.
3. Kebutuhan yang paling penting adalah sebagai
proses seleksi untuk menentukan mutu guru –guru.
BAB. 6
Dalam
bab 6 ini membahas tentang Struktur Dan Komponen Pengembangan Profesional Guru,
jadi
kita perlu berusaha untuk memecahkan problema dalam memadukan kebutuhan
individual guru, sekaligus mengembangkan suatu sistem berfikir, dengan cara
kerja guru bekerja untuk pendidikan anak. Dan ada juga Pengembangan Profesional
Guru di Pedesaan ini adalah sebuah percobaan yang berawal dari demokrasi untuk
memapankan keseimbangan dan kesamaan antara pendidik profesional dan anggota –
anggota masyarakat. Tujuannya untuk membangun aktivitas – aktivitas pengembangan
staf melalui pembuatan keputusan kolaboratif.
BAB. 7
Dalam
bab 7 ini membahas tentang Komitmen Profesional Tenaga Pengembangan. Komitmen
Dosen LPTK pada Profesi ini adalah prasyarat untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara efektif. Komitmen
Widyaiswara BPG pada profesi sebagai PNS. Komitmen Tutor Pokjar Pada Tugas,
serta Komitmen tenaga penegembangan di lingkungan dinas diknas, dan Komitmen
SDM pada kelembagaan PTK model kerjasama yang dimaksud PTK ini bersifat proyek
yang harus diimplementasikan sesuai dengan yang ditetapkan.
BAB. 8
Dalam
bab 8 ini membahas tentang Kinerja profesional tenaga pegembagan , kinerja
dosen LPTK ini melakukan kegiatan
penelitian, kinerja pengembangan yang dimaksud disini adalah lptk, kepala dinas
diknas.
BAB. 9
Dalam
bab 9 ini membahas tentang Mutu Layanan Kelembagaan PTK ini layanan akademik
ketatalaksanan yang bermutu dan saling mengisi keniscayaan proses PTK yang
efektif. Dan pada kelembagaan PTK dengan format yang secara kerjasama.
BAB. 10
Dalam bab 10 ini membahas tentang Konflik
Antara Perilaku Profesional Dengan Manajemen, konflik ini suatu perubahan dan pengembangan yang di perkasai
sendiri oleh organisasi. Contohnya karena adnya produktivitas menurun,
peningkatan daya saing. Dan ada enam tempat konflik antara TPK kependidikan dan
MP, yaitu tugas-tugas pekerjaan, adminiistrasi, gerak- maju karier, status
dijalan lembaga, keikutsertaan dalam perumusan keijakan, dan kesertaan dalam
berbagai aktivitas profesional.
BAB.
11
Dalam bab 11 ini membahas tentang
Profesionalisasi Calon Kepala Sekolah, ini adalah melaksanakan suatu kegiatan
pembangunan untuk meningkatkan suatu mutu SDM agar SDM ini mendapatkan suatu
bukti bahwa bangsa indonesia mempunyai komitmen besar untuk mencapai suatu keunggulan . dan ada juga bagian-
bagiannya, yaitu Pendidikan khusus calon
kepala sekolah, Esensi pendidikan khusus calon kepala sekolah ini ada dus
bagian, yaitu bagaimana kemajuan dan keagagalan pendidikan serta pendidikan
khusus bagi calon/kepala. Kepala sekolah yang profesional, yaitu kemampuan
untuk menjalankan tanggung jawab yang diserahkan kepadanya. Kemampuan untuk
menerapkan keterampilan –keterampilan konseptual. Kemampuan untuk memotivasi
bawahan. Kemampuan untuk memahami implikasi –implikasi dari perubahan sosial,
ekonomis,dan politik. Ada juga tiga
jenis keterampilan kepala sekolah, (a). keterampilan teknis (b). keterampilan
melakukan hubungan –hubungan kemanusiaan, dan (c) keterampilan konseptual. Penyelenggaraan
pendidikan kepala sekolah di lihat dari tujuan kelembagaan yang ada, bukan dari
program pendidikan prajabatan. Serta ada Alternatif program dan Kurikulum.
Alternatif program pendidikan prajabatan dan alternatif program pendidikan
penyetaraan. Sedangkan kurikulum yang ditawarkan adalah Kurikulum pendidikan
prajabatan ini untuk peserta pendidikan khusus kepala
sekolahan prajabatan untuk strata 1,2 dan 3.
BAB.
12
Dalam
bab 12 ini membahas tentang Kepala Sekolah dan Inovasi Administrasi Pendidikan
ini ada peningkatan kemampuan kepala sekolah ini orang yang bertanggung jawab,
penerimaan para kepala sekolah terhadap inovasi dalam bidang administrasi
pendidikan merupakan kunci utama penenerimaan para guru dan staf sekolah pada umumnya.
Ada juga sumber –sumber pembaruan dalam administrasi pendidikan, yaitu kondisi
yang tidak diharapkan, munculnya ketidakwajaran, kebutuhan yang muncul dalam
proses, perubahan dalam struktur industri pasar, dan kondisi demmografis. Ada
juga proses pembaruan administrasi pendidikan, yaitu strategi pendekatan
strategi ini didasarkan atas asumsi bahwa suatu inovasi akan muncul dan dapat
didesiminasika, didefusikan, dan diadopsi oleh adoptor. Proses pengembangan
administrasi pendidikan ini lebih ke aplikatif dalam bidang bisnis –
industrial.
BAB. 13
Dalam bab 13 ini membahas tentang Konsep Dasar
Manajemen Kelas, Manajemen atau administrasi kelas, manajemen ini awalnya
biasanya populer di dunia bisnis saja. Tapi adapun pula dalam dunia pendidikan
biasa dikenal istilah administrasi, seperti administasi pendidikan, adminisrasi
kelas dan administrasi sekolah. Defenisi manajemen kelas, kelas adalah sebagai
ruang tempat belajar di sekolah yang dimana sekelompok siswa yang yang diajar
bersama atau suatu lokasi ketika kelompok itu menjalani proses pembelajaran
pada tempat dan waktu yang diformat secara formal. Secara tradisional
pengelolaan kelas ini setiap usaha guru untuk mempertahankan disiplin atau
ketertiban kelas. Kalau secara konsep modern sebagai proses mengorganisasikan
segala sumber daya kelas bagi terciptanya proses pembelajaran yang efektif ke
efesien.
BAB.
14
Dalam bab 14 ini membahas tentang Manajemen
Berbasis Sekolah dan Perspektif Sejarah Manajemen Kelas, Manajemen berbasis
sekolah ini sebagai ujung tombak perubahan pada
pengembangan kemampuan individu. Dan perspektif sejarah manajemen kelas
ini dari pemikiran filisofi ke pendidikan,kemajuan budaya masyarakat , dan
skema pemikiran mengenai makna kelas. Terutama sejak tahun 1990-an hingga
sekarang, pendekatan dan metode yang dipakai dalam proses manajemen kelas
adalah pendekatan konseling dan metode behavioristik. Serta penelitian
keefektifan guru dan keterampilan guru dalam pengorganisasian dan pengelolaan.
Sumber daya kelas ini materi mencakup sumber dan bahan ajar, baik yang utama
maupun yang pengayaannya.
BAB.
15
Dalam bab
15 ini membahas tentang Esensi Manajemen Kelas Bagi Guru Pemula, jadi guru
pemula dan manajemen kelas bagaimana mengelola kelas secara efektif merupakan
menu sajian yang niscaya yang dikonsumsi oleh calon guru terutama guru pemula.
Ada tiga keahlian yang perlu dimiliki guru pemula adalah :
(1). Pengetahuan tentang cara mengelola kelas.
(2). Pengetahuan dalam bidang mata pelajaran
atau penguasaan bahan ajar. (3). Pembelajaran tentang latar belakang
sosiologikal dari para siswa yang dididik atau diajarnya.
Dan ada
tiga keahlian manajemen kelas , yaitu perencanaan, manajeman, dan pengajaran.
Peran guru kelas jadi, yang dimaksud disini guru yang mengajar dikelas, baik
dia mengajar dalam format maupun dalam bidang studi.
BAB.
16
Dalam bab 16 ini membahas tentang Pemikiran
Alternatif Manajemen kelas. Ada faktor penentu efektivitas manajemen kelas ini
guru harus inisiatif untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran minimal satu
tingkat lebih baik dari pada sebelumnya, meniscayakan kepastiannyya untuk
memotivasi dan mengelola siswa. Pemikiran –pemikiran baru dalam manajemen kelas
ini kinerja yang efektif supaya tercermin dalam bentuk keberhasilan guru dalam
mengkreasikan lingkungan belajar secara positif. Serta manajemen kelas dan guru
efektif dari keefektifan seorang guru
jadi proses belajar siswa bisa tercapai. Dan manajemen kelas dan perilaku siswa
dalam tugas keseharian tugasnya guru berhadapa dengan siswa yang tinggi,
sedang, atau redahnya prestasi seorang siswa.
KELEBIHAN
:
Kelebihan
dari buku ini adalah dalam buku ini kalimatnya dapat dipahami, dalam materinya pun
langkah-langkahnya dalam pembelajaran juga terdapat caranya dan penjelasannya.
KEKURANGAN:
Kekurangan
dari buku ini adalah dalam buku ini tidak ada contoh – contonya, dalam gambar
sampulnya kurang menarik dari segi warna membuat pembaca tidak berminat untuk
membacanya. Karena gambar halaman sampul yang menarik sangat mempengaryhi
pembaca, sehingga jika halaman sampulnya menarik membuat pembaca penasaran
dengan isi buku.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda