Skripsi Bab I Program Studi Bimbingan Dan Konseling
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepercayaandiri merupakan salah satu aspek kepribadian
individu yang dapat mempengaruhi kualitas hidupnya (Lauster
2006, hl. 4). Kepercayaan
diri juga dapat diartikan sebagai keyakinan yang dimiliki individu terhadap kemampuan yang
dimiliki dan tidak mudah oleh orang lain.(Wiranatha & Supriyadi 2015 ,hl.
108) menjelaskan bahwa kepercayaan diri adalahhal penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
pada masa remaja. Penampilan
merupakan faktor pentingyang akan membentuk kepercayaan diri pada remaja.
Setiap individu akan memiliki kepercayaan diriyangberbeda-beda. Ada individu yang memiliki kepercayaan diri penuh dan individu yang merasa kurang memiliki kepercayaan diri, tingkatan tersebut tergantung pada
tanggapan orang lain mengenai kondisifisik, moral,dan sosialnya.
Kita sebagai makhluk sosial tentunya tidak akan
lepas dari berhubungan dengan orang dilingkungan sekitar Salah satu factor yang dapat mempengaruhi individu diterima dilingkungan social nya yaitu kepercayaan diri, hal tersebut mendorong individu untuk berani berhubungan dengan orang
lain (Santrock,2002,
hl. 108). Individu yang kurang memiliki kepercayaan diri cenderung menganggap bahwa dirinya tidak berharga dan memandang diri nya rendah ketika menghadapi respon dari lingkungannya. Rema jayang
memiliki sikap demikian akan merasa takut jika membuat kesalahan,takut
diremehkan,dan takut mendapat kritikan dari orang di sekitarnya. Tetapi sebaliknya, remaja yang memiliki kepercayaan diri akan
lebih mudah bergaul dengan orang lain, dapat mengontrol perilaku, dan cenderung lebih mudah untuk menikmati hidup. (Lilishanty & Maryatmi 2019, hl. 9). Terdapat empat factor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri, yaitu pola
asuh (pola asuh demokratis merupakan polaasuh yang paling memiliki pengaruh terhadap kepercayaan diri, hal ini
dikarenakan pola asuh ini melatih untuk memiliki tanggung jawab dan mengatasi masalah secara mandiri), jenis
kelamin (perempuan
dianggap kurang memiliki kepercayaan diri karena memiliki sifat lemah dan harus dilindungi), pendidikan (individu yang berpendidikan rendahakan merasa tersudutkan dan tidak yakin atas kemampuan yang dimiliki, tetapi individu yang berpendidikan tinggi memiliki sifat yang lebih optimis
dan yakin terhadap kemampuan yang dimiliki),
dan penampilan fisik (individu yang berpenampilan menarik cenderung diperlakukan lebih baik, sehingga kepercayaan diri meningkat, salah satu hal yang berhubungan dengan penampilan fisik yaitu citra tubuh.
Dalam
penelitian yang di lakukan oleh (wiranatha dan supriyandi 2015, hl.109)
menyatakan bahwa fisik dari seorang remaja merupakan salah satu unsur yang
mempengaruhi kpercayaan dirinya. Penampilan fisik akan mendorong timbulnya penilaian
individu tentang apa yang dia pikirkan dan rasakan tentang keadaan tubuhnya,
serta tentang bagaimana orang lain menilai dirinya yang disebut citra tubuh.
Remaja dengan citra tubuh yang positif akan lebih mudah berinteraksi dengan
lingkungan dan memiliki pandangan yang baik terhadap diri mereka sendiri maupun
orang lain.
Penelitian tentang citra
tubuh ini juga di lakukan oleh (ifdil, 2017, hl 112) dengan judul “Hubungan
Citra Tubuh Dengan Kepercayaan Diri Remaja Putri” dengan mengikut sertakan 77 remaja putri sebagai subjek penelitian.
Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara tubuh maka
akan semakin rendah pula kepercayaan diri nya, begitu juga sebalinya, semakin
rendah citra tubuh maka akan semakin rendah pula kepercayaan dirinya. Dalam
penelitian ini, Ifdil (2017,hl. 111)
juga mengungkap bahwa sebuah upaya perlu di
lakukan untuk menciptakan dan membangun kepercayaan diri dan citra tubuh
remaja putri melalui layanan bimbingan dan konseling. Hal tersebut sesuai
dengan hasil studi pendahuluan terdapat permasalahan kepercayaan diri siswa
kelas XI
di . Hal
ini dibuktikan peneliti saat melaksanakan PPL di sekolah tersebut dengan
menggunakan asessmen dari hasil analisis Alat Ungkap Masalah (AUM) dimana
diperoleh hasil sebanyak 51% Rendah diri atau kurang percaya diri,
37% Badan terlalu kurus
atau terlalu gemuk, 29% Badan terlalu pendek atau terlalu
tinggi, 23% Secara jasmaniah kurang menarik, 17% Kurang terbuka terhadap orang
lain. Hal ini juga di pengaruhi oleh penampilan dan citra tubuhnya.
Dengan mewawancarai beberapa siswa
kelas XI di pada 25 Mei 2023 di mana di peroleh data bahwa
kepercayaan diri mereka di pengaruhi oleh penampilan dan citra tubuhnya. Dari
keterangan beberapa siswa tersebut, disimpulkan bahwa masalah yang mereka
miliki adalah perasaan memiliki tubuh kurang bagus karena
berat dan tinggi badan yang tidak sesuai dengan keinginannya, memiliki kulit
kusam dan wajah berjerawat, dan penampilan yang kurang menarik. Perasaan
semacam itu membuat mereka sering fokus pada penampilan orang lain dan
membandingkan nya dengan diri mereka sendiri. Ini adalah faktor yang membuat
mereka memiliki pandangan buruk tentang diri mereka sendiri.
Dilihat dari beberapa hal tersebut, terlihat siswa
membutuhkan citra tubuh yang positif untuk mengembangkan rasa percaya diri
mereka. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi, salah satunya melalui
layanan bimbingan konseling dengan metode bimbingan kelompok teknik self instruction.Bimbingan kelompok
adalah suatu kegiatan yang di lakukan oleh beberapa orang dengan memanfaatkan
dinamika kelompok, di mana semua anggota dalam kelompok tersebut dapat saling
berinteraksi, memberikan pendapat serta masukan dan lain sebagainya (Prayitno,
2004, hl. 309). Sedangkan self
instruction merupakan suatu teknik dalam pendekatan Cognitif Behafior Therapy (CBT) yang di kembangkan oleh (Donald Meinchenbeum) yang dianggap tepat untuk
meningkatkan rasa percaya diri siswa, inti dari metode ini adalah untuk membangun
kembali kerangka mental konseli dengan berpusat pada perubahan verbalisasi overt dan convert (Habiba, 2013, hl. 189).Melihat dari gambaran permasalahan
dan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan, maka peneliti merasa penting untuk
melakukan penelitian mengenai “Pengaruh
Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Self Instruction Terhadap Kepercayaan Diri
Siswa Kelas XI ”.