LAPORAN MINIRISET PENERAPAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN PELAYANAN PRIMA PADA BIDANG USAHA TAILOR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tailor
adalah sebuah profesi di bidang jasa yang memberikan pelayanan berupa jasa
penjahit, penjahit taylor ini umumnya merupakan penjahit khusus busana pria.
Usaha tailor adalah usaha jahit-menjahit yang menerima pesanan pembuatan
pakaian, usaha taylor harusmenggunakan manajemen yang baik agar usaha berjalan
dengan lancar serta dapat mencapaitujuan yang efektif dan efisien. Manajemen
tersebut meliputi Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Pengarahan, dan
Pengawasan.
Kesehatan
dan Keselamatan Kerja merupakan upaya kita untuk menciptakan lingkungan kerja
yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja /penyakit
akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan dan defisiensi produktivitas
kerja. Menurut UU Pokok Kesehatan RI No. 9 Th. Pelayanan prima merupakan
tindakan atau upaya yang dilakukan perusahaan atau organisasi tertentu untuk
memberikan pelayanan maksimal dengan tujuan agar pelanggan atau masyarakat bisa
mendapatkan kepuasan atas pelayanan yang dilakukan. Kesehatan, Keselamatan
Kerja dan Pelayanan Prima sangat diperlukan untuk diterapkan dalam bidang usaha
Tailor.
1.2
Identifikasi Masalah
Bagaimana
penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja dan Pelayanan Prima pada bidang usaha
Tailor?
1.3 Tujuan
Untuk
mengetahui bagaimana penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja dan Pelayanan Prima
pada bidang usaha Tailor.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1
Usaha Tailor
Tailor adalah sebuah profesi di bidang
jasa yang memberikan pelayanan berupa jasa penjahit, penjahit taylor ini
umumnya merupakan penjahit khusus busana pria. Usaha tailor adalah usaha
jahit-menjahit yang menerima pesanan pembuatan pakaian, usaha taylor harus
menggunakan manajemen yang baik agar usaha berjalan dengan lancar serta dapat
mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Manajemen tersebut meliputi
Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Pengarahan, dan Pengawasan. Tailor
biasanya mengerjakan busana pria khususnya setelan jas. Struktur organisasi
usaha tailor tergantung dengan kapasitas usaha dan dengan sistem produksi yang
make to order (memproduksi karena ada atau berdasar pada pesanan).
Usaha tailor termasuk usaha. perseorangan
dilihat dari sisi pembuatan busana yaitu busana dibuat diselesaikan secara utuh
setiap satu busana (pieces) sebelum membuat busana yang lain. Biasanya penjahit
tailor menerima pekerjaan menjahit pakaian pria satuan dan vermak baju satuan
dengan harga dibawah harga butik dan modiste berkisar 75.000-500.000. karena
model baju pria biasanya lebih simple, lama pengerjaan bisa sampai 2 minggu-1
bulan per baju. Kualitas jahitan pada tailor cukup layak dan rapih dan biasanya
pemilik juga berperan sebagai penjahit sehingga hasil jahitan cukup terkontrol.
model yang dikerjakan berkisar seragam satuan dan baju muslim dengan pola yang
tidak terlalu rumit namun diukur satuan sehingga hasilnya sesuai dengan ukuran
tubuh costumer.
2.2
Keselamatan,
Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja mengandung
nilai perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja,
Tenaga kerja merupakan aset yang sangat berharga dan merupakan unsur penting dalam proses
produksi disamping unsur lainnya. Karena itu tenaga kerja harus dijaga, dibina,
dan dikembangkan untuk meningkatkan produktivitasnya.
Menurut Budiono dkk (2003), faktor yang
mempengaruhi Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah sebagai berikut :
· Beban
Kerja
Merupakan
beban fisik, mental dan sosial, sehingga penempatan pegawai sesuai dengan
kemampuannya perlu diperhatikan, adanya Pendidikan dan pelatihan tentang
kesadaran K3.
· Kapasitas
Kerja
Kapasitas
Kerja yang bergantung pada tingkat keterampilan, kebugaran jasmani, ukuran
tubuh ideal, keadaan gizi, penunjang Kesehatan jasmani dan rohani ditempat
kerja.
· Lingkungan
Kerja
Lingkungan
Kerja yang berupa faktor fisik, sarana dan prasarana lengkap ditempat kerja,
adanya APD di tempat kerja, adanya buku pentunjuk penggunaan alat atau isyarat
bahaya, adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK (syarat-syarat
lingkungan kerja) antara lain tempat
kerja steril dari debu, kotoran,asap rokok, uap gas,radiasi, getaran mesin dan
peralatan, kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan
memadai, ventilasi dan sirkulasi udara seimbang.
2.3 Pelayanan Prima
Pelayanan
prima merupakan tindakan atau upaya yang dilakukan perusahaan atau organisasi
tertentu untuk memberikan pelayanan maksimal dengan tujuan agar pelanggan atau
masyarakat bisa mendapatkan kepuasan atas pelayanan yang dilakukan.
Rukayah, S.Ag juga menjelaskan tentang
Konsep A 3 yang merupakan Konsep Dasar tentang Pelayanan Prima yakni adalah
sebagai berikut :
· Pelayanan
Utama (Core Service)
Jenis
pelayanan prima yang satu ini berupa pelayanan utama yang diberikan kepada
pelanggan. Artinya, perusahaan akan menawarkan produk atau jasa utama yang
diproduksinya kepada pelanggan. Produk atau jasa yang ditawarkan tentu saja
memiliki kualitas terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan
bahkan diharapkan mampu melampaui ekspektasi pelanggan.
a. Produk
Dalam
pembuatan Produksi Tailor harus memiliki kualitas jahitan yang rapi, bersih dan
wangi untuk siap dipakai. Ukuran, bentuk, bahan dan warna desain produk Tailor
harus sesuai dengan keinginan juga kebutuhan costumer.
b. Komunikasi
Hubungan
komunukasi
didalam penyampaian pesan, saran, ide. Informasi pada usaha harus terjalin baik
terhadap costumer. Sikap yang ramah, penuh perhatian diterapkan dalam
berkomunikasi.
c. Konsultasi
desain
Membuat
desain merupakan langkah awal dalam menciptakan sebuah busana. Oleh karena itu
diharapkan penjahit Tailor memiliki ilmu menganalisis sesuai bentuk keinginan,
kebutuhan costumer sehingga dengan mudah mengrekomendasikan suatu model yang sesuai .
d. Ketepatan
waktu
Penyelesaian
yang tepat waktu sesuai perjanjian dengan konsumen tentu juga membuat konsumen
merasa puas. Apalagi jika diselesaikan sebelum tanggal janji tersebut maka
costumer akan merasa sangat senang karna dia tak perlu menunggu lama.
e. Fitting
Fitting
yaitu pengepasan, yang berarti busana pakaian yang telah siap dijahit sebelum
diberikan kepada konsumen baiknya dilakukan pengepasan/fitting terlebih dahulu
agar penjahit mengetahui apakah terdapat kekurangan pada pakaian tersebut
sehingga konsumen tidak perlu bolak balik hanya untuk mengkomplain jika pada
pakaiannya terdapat kekurangan/tidak pas.
· Pelayanan
Fasilitas (Facilitating Service)
Selain
menawarkan produk atau jasa utama yang dijual, pelayanan prima yang diberikan usaha
Tailor juga harus mencakup fasilitas. Pelayanan ini bisa termasuk sebagai
pelayanan tambahan dari usaha Tailor agar membuat pelanggan semakin nyaman dan
puas. Sebagai contoh adanya tempat parkir, satpam, ketersediaan air minum.
· Pelayanan
Pendukung (Supporting Service)
Jenis
pelayanan prima yang terakhir adalah pelayanan pendukung. Seperti namanya,
supporting service memiliki tujuan utama untuk mendukung pelayanan utama maupun
pelayanan fasilitas yang dijalankan oleh usaha Tailor. Sebagai contoh adanya
pemotongan harga, atau adanya hadiah tambahan bagi costumer, juga adanya label
dan packing terhadap produk. Tindakan usaha Tailor juga termasuk dalam
pelayanan pendukung, ketika ada kesalahan pada hasil produk maka ada tindakan
untuk memperbaiki ataupun mengganti rugi
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pelaksanaan
Metode
yang dilakukan dalam miniriset ini adalah metode survei dengan wawancara dan
dokumentasi.
3.2 Langkah Penelitian
Langkah
penelitian dilakukan melalui berbagai tahap yaitu:
1. Perencanaan
Pada
tahap ini dilakukan dengan menyusun beberapa pertanyaan mengenai bagaimana
penerapan Keselamatan, Kesehatan kerja dan Pelayanan Prima .
2. Pelaksanaan
Pada
tahap ini dilakukan wawancara dan kunjungan Survei ketempat usaha Tailor.
3. Evaluasi
Pada
tahap ini dilakukan menganalisis dan mengolah data yang telah dikumpulkan.
4. Penyusunan
laporan
Pada
tahap ini dilakukan penyusunan dan membuat laporan dari hasil penelitian
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data adalah wawancara dengan pertanyaan yang mencakup Keselamatan,
Kesehatan kerja dan Pelayanan Prima.
3.4 Subjek Penelitian
Adapun
subjek dalam penelitian ini yaitu :
Nama
Usaha : Phttps://dewivalentini.blogspot.com/
Nama
Pemilik : Https://dewivalentini.blogspot.com/
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Keselamatan, Kesehatan Kerja
· Beban
Kerja
Pada
Usaha Panaroma Tailor adanya diterapkan pendidikan dan pelatihan tentang
kesadaran K3 juga karyawan yang ada di usaha Panaroma Tailor sudah memiliki
ketrampilan disemua bidang sehingga membuat usaha Panaroma Tailor terkendali.
Karyawan usaha Panaroma Tailor juga bertanggung jawab pada pekerjaan dan
memiliki produktivitas yang tinggi.
· Kapasitas
Kerja
Pada
usaha Panaroma Tailor jarang melakukan olahraga untuk meningkatkan kebugaran
jasmani karena dipagi hari mereka sudah berkerja akan tetapi mereka selalu
menyediakan air minum disamping mereka guna menjaga kesehatan. Terkadang selain
makanan lauk pauk ditanggung sama pemilik usaha Panaroma Tailor makanan sebagai
cemilan juga disediakan untuk karyawan Panaroma Tailor.
· Lingkungan
Kerja
Pada
usaha Panaroma Tailor tidak memiliki buku
pentunjuk penggunaan alat dan mereka juga tidak menggunakan APD ditempat kerja
selain menggunakan masker dan alas kaki. Panaroma Tailor menerapkan tempat
kerja yang steril dengan menjaga kebersihan pada mesin dan lingkungan kerja,
mereka juga melakukan perawatan pada mesin. Pada usaha Panaroma Tailor memiliki
tempat untuk menyimpan langsung segala alat dan bahan seperti jarum jahit
dengan tujuan untuk menghindari kecelakaan. Ventilasi dan sirkulasi udara di
usaha Panaroma Tailor tidak memiliki ventilasi dan sirkulasi udara seimbang.
3.2 Keselamatan, Kesehatan Kerja
· Pelayanan
Utama
a. Produk
Dalam
usaha Panaroma Tailor memiliki kualitas jahitan yang rapi, bersih dan wangi
untuk siap dipakai. Ukuran, bentuk, bahan dan warna desain produk disesuaikan
dengan keinginan juga kebutuhan costumer.
Usaha
Panaroma Tailor memiliki contoh bahan dan warna kain sehingga keinginan dan
kebutuhan costumer tersesuai. Selain itu usaha Panaroma Tailor menerapkan
produk yang sudah diberikan pewangi juga sudah disetrika sehingga siap dipakai
oleh costumer.
b. Komunikasi
Hubungan
Dalam
penyampaian pesan, saran, ide, Informasi diusaha Panaroma Tailor memiliki
hubungan komunikasi yang baik, Sikap yang ramah dan penuh perhatian menjadi hal
yang penting diusaha Panaroma Tailor. Bapak Chanika Chan sering menghabiskan
waktu 1 jam untuk menangangi costumer yang ingin membuat produk pakaian, pada
costumer yang sangat detail terhadap desain yang diiinginkan Bapak Chanika Chan
menghabiskan waktu sampai 2 jam untuk menanggani, dan untuk costumer yang hanya
mengantarkan permakan pakaian bapak Chanika Chan menghabiskan waktu 20 menit
saja.
c. Konsultasi
Desain
Dalam
usaha Panaroma Tailor memberikan saran, panduan, dan solusi kreatif kepada
costumer mereka untuk membantu mencapai tujuan desain yang diinginkan.
Konsultan Desain biasanya menyediakan saran dan panduan profesional kepada
costumer terkait proyek desain mereka.
Adanya
buku contoh bahan dan warna membantu Usaha Panaroma Tailor dan mengkonsultasi
desaian pada costumer yang diinginkan.
d. Ketetapan
Waktu
Dalam
usaha Panaroma Tailor sangat konsisten dengan ketetapan waktu yang menjadi
permintaan costumer. Mereka memenuhi janji atau komitmen yang telah diberikan
kepada costumer, baik itu terkait waktu maupun kualitas layanan. Usaha Panaroma
Tailor mendahulukan yang segera akan diambil oleh costumer.
e. Fitting
Dalam
usaha Panaroma Tailor fitting dilakukan ditempat usaha Panaroma Tailor oleh
costumer selesai produk pakaian sudah siap dipakai. Diusaha Panaroma Tailor,
costumer yang sudah melakukan fitting jarang mengeluh akan hasil produk pakaian
yang telah dibuat karna hasil produknya sudah sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan costumer. Usaha Panaroma Tailor akan memperbaiki hasil produk pakaian
yang sudah dibuat jika terjadi kesalahan pada keinginan dan kebutuhan pada
costumer seperti tidak sesuai dengan ukuran tubuh costumer.
· Pelayanan
Fasilitas
Dalam
usaha Panaroma Tailor tersedianya semua mesin untuk pembuatan proses produk
pakaian seperti mesin jahit untuk pelubang kancing dan lainnya , memiliki
parkiran untuk costumer, adanya penyediaan setrika, kaca, gantungan produk
pakaian bahkan adanya ketersediaaan air minum untuk costumer juga memiliki
tempat untuk fitting.
· Pelayanan
Pendukung
Pelayanan
Pendukung dalam usaha Panorama Tailor memiliki
pelayanan tambahan pada produk aktual. Dalam usaha Panaroma Tailor memberikan
pemotongan harga jika costumer melakukan pemesanan 10 produk pakaian Jas berupa
1 Jas gratis. Dalam usaha Panaroma Tailor menerapkan label pakaian. Pada
packingan mereka hanya memakai plastik kantongan tapi didalamnya ada tas untuk
menyimpan hasil produk pakaian dan sudah dihanger.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Menjamin dan menjaga kondisi kesehatan dan
keselamatan kerja pada tenaga kerja sangat penting karna Keselamatan dan
kesehatan kerja mengandung nilai perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan atau
penyakit akibat kerja,
Kepuasan
costumer sangatlah penting pada suatu usaha. Karena tanpa adanya costumer suatu
usaha tidak akan maju atupun lama-kelamaan akan tutup.
4.2 Saran
Tenaga kerja merupakan aset yang sangat
berharga dan merupakan unsur penting
dalam proses produksi disamping unsur lainnya. Oleh karena itu tenaga kerja
harus dijaga, dibina, dan dikembangkan untuk meningkatkan produktivitasnya.
Usaha Tailor harus memiliki tindakan atau
upaya memberikan pelayanan maksimal dengan tujuan agar pelanggan atau
masyarakat bisa mendapatkan kepuasan atas pelayanan yang dilakukan dan
mengevaluasi juga memperbaiki setiap pelayanan yang sudah dilakukan guna untuk
meningkatkan pelayanan pada costumer.
Label: KESEHATAN KERJA DAN PELAYANAN PRIMA PADA BIDANG USAHA TAILOR, LAPORAN MINIRISET PENERAPAN KESELAMATAN
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda