critical jurnal psikologi (CJR)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prestasi belajar merupakan hasil pengukuran terhadap
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dalam periode tertentu yang
dapat diukur menggunakan instrumen yang relevan. Banyak faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar, ada yang dari dalam diri (internal) dan ada yang
dari luar diri (eksternal). Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 138),
prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor 2 yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor yang
berasal dari diri sendiri (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri
(ekstemal). Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa,
meliputi faktor jasmaniah, psikologi, dan faktor kematangan fisik maupun
psikis. Faktor jasmaniah antara lain panca indera yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah
laku. Faktor sosial meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Faktor budaya meliputi adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kesenian. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas
belajar. Fasilitas belajar meliputi ruang belajar, meja, kursi penerangan, alat
tulis, dan buku-buku pelajaran. Faktor tersebut saling berinteraksi baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam mempengaruhi prestasi belajar. Tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
persepsi siswa SMA Surabaya terhadap dukungan sosial orang tua dengan prestasi
belajar dengan subjek penelitian sebanyak 251 siswa SMA di Surabaya yang
tinggal dengan kedua orangtuanya dan memiliki IQ total pada range rata-rata.
Tipe penelitian ini termasuk
Menurut Johnson (2009), kemandirian belajar yang dimiliki
oleh siswa melibatkan studi akademik dalam kehidupan sehari — har-i yang
diterapkan dengan berbagai cara untuk mencapai tujuan. Hal ini melibatkan kerja
sama dengan orang lain. Kerja sama ini meliputi kerjasama antara individu
dengan individu lain, baik sesama siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan keluarganya.
Menurut Santrock (2003), keluarga merupakan pilar utama dan pertama dalam
membentuk anak untuk mandiri. Dukungan yang paling besar di dalam lingkungan
rumah adalah bersumber dari orang tua. Orangtua diharapkan dapat memberikan
kesempatan pada anak agar dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya,
belajar mengambil inisiatif, mengambil keputusan mengenai apa yang ingin
dilakukan dan belajar mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Hal ini dapat
membentuk anak mengalami perubahan dari keadaan yang sepenuhnya tergantung pada
orang tua menjadi mandiri.
Apabila diberikan suasana yang penuh perlindungan,
penghargaan, cukup kasih sayang dan perhatian orang tua, jauh dari perasaan
iri, cemburu, tersaingi, maka hal ini akan mendorong dan memberikan anak untuk
bersifat lebih mandiri, mempunyai keberanian untuk melatih dirinya
berinisiatif, bertanggung jawab, serta dapat menyelesaikan masalahnya sendiri,
baik dalam bidang akademis maupun non akademis (Shochib, 1998). Sears (2004),
mengungkapkan bahwa orangtua hendaknya memberi dukungan yang bersifat positif
dan menghargai anak, serta memelihara dan tidak memberi stimulus-stimulus palsu
bagi putra-putri mereka tersebut memiliki karakter emosional dan sosial yang
berbeda. Akibatnya hasil penelitian kurang valid dan tidak sesuai dengan
harapan peneliti.
B. Tujuan Penulisan Critical Journal Report (CJR)
Mengkritik Jurnal
(critical journal review) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang
bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui
kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan pertimbangan, dan juga
menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Paikologi di Universitas
C. Manfaat Penulisan Critical Journal Report (CJR)
1.
Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum
dan sebuah jumal atau hasil karya
tulis ilmiah lainnya secara ringkas.
2.
Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.
3.
Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut
dibuat.
Mengetahui kualitas jumal dengan
membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.
Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan
saran terhadap cara penulisan, isi, dan
substansi jurnal.
BAB II.
RINGKASAN
2.1 Identitas Jurnal
Judul : Hubungan Antara Persepsi Siswa
Terhadap Dukungan Sosial Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMA di
Surabaya
Jenis Jurnal :
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan
Volume dan Nomor : Vol. 1 No. 03
Junal
Halaman : 5
Tahun Terbit : 2012
2.2 Ringkasan Jurnal
Prestasi belajar siswa SMA
di Surabaya dapat dikatakan masih belum memuaskan. Hal ini dapat diketahui
berdasarkan data peringkat 10 besar UN SMA se-Jawa Timur 2010/2011, Surabaya
tidak masuk peringkat 10 besar. Suryabrata (2007:233) mengklasifikasikan
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri alas dua yakni faktor
internal (fisiologis dan psikologis) dan ekstemal (sosial dan non-sosial). Pada
faktor ekstemal, Hawadi (2001:90) menambahkan bahwa is membedakan menjadi tiga
macam, meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi
siswa SMA Surabaya terhadap dukungan sosial orang tua dengan prestasi belajar
dengan subjek penelitian sebanyak 251 siswa SMA di Surabaya yang tinggal dengan
kedua orangtuanya dan memiliki IQ total pada range rata-rata. Tipe penelitian
ini termasuk penelitian penjelasan (explanatory research) dengan menggunakan
metode penelitian yaitu metode korelasional. Pengambilan sampel secara random
sampling serta pengambilan data berupa metode kuisioner dan studi dokumentasi.
kedisiplinan, serta
didukung oleh sikap yang terbuka, dalam konteks menumbuhkan rasa kedisiplinan
ini pecan dan dukungan sosial orangtua sangat diperlukan. Menurut Sarafino
(2002), dukungan sosial adalah berbagai macam dukungan yang diterima oleh
seseorang dari orang lain, dapat berupa dukungan emosional, dukungan
penghargaan atau harga diri, dukungan instrumental, dukungan informasi atau
dukungan dari kelompok. Menurut Canavan dan Dolan (2000), dukungan sosial dapat
diaplikasikan ke dalam lingkungan keluarga, seperti orang tua. Jadi dukungan
sosial orang tua adalah dukungan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya
baik secara emosional, penghargaan, instrumental, informasi ataupun kelompok.
Dukungan orangtua merupakan sistem dukungan sosial yang terpenting di masa
remaja. Dibandingkan dengan sistem dukungan sosial lainnya, dukungan orangtua
berhubungan dengan kesuksesan akademis remaja, gambaran diri yang positif,
harga diri, percaya diri, motivasi dan kesehatan mental.
Keterlibatan orangtua dihubungkan dengan
prestasi sekolah dan emosional serta penyesuaian selama sekolah pada remaja
(Corviile-Smith, Ryan, Adam & Dalicandro, 1998; Greenwood & Miller,
1995 ; Seidman et al., 1999). Menurut Lee & Detels (2007), dukungan sosial
orangtua dapat dibagi menjadi dua hal, yaitu dukungan yang bersifat positif dan
dukungan yang bersifat negatif. Dukungan positif adalah perilaku positif yang ditunjukkan
oleh orangtua. Sedangkan dukungan yang bersifat negatif adalah perilaku yang
dinilai negatif yang dapat mengarahkan pada perilaku negatif anak. Dukungan
keluarga bersifat optimal ketika dukungan tersebut sesuai dengan harapan umur
anak sehingga anak dapat mencapai kemandirian dan kedekatan. Lingkungan
terkecil dari siswa adalah lingkungan keluarga. Orang tua harus mampu
menyediakan fasilitas belajar dengan lengkap. Namun kenyataannya banyak orang
tua yang belum mampu menyediakan fasilitas belajar dengan lengkap dikarenakan
oleh banyak faktor salah satunya yaitu keadaan ekonomi keluarga. Hal tersebut
seperti yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 88), bahwa
keadaan ekonomi keluarga akan mempengaruhi
Penelitian ini dilakukan
dengan cara mengambil sampel secara random sampling sebanyak 251 sampel. Lalu
peneliti mengukur intelegensi sampel yang dilakukan biro psikologi Exensia,
guna untuk menjaga kesamaan alat tes yang digunakan. Pengambilan data dengan
metode kuisioner dengan jumlah sebanyak item 103 dengan pilihan respon sangat
setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS dan studi
dokumentasi.
Hasil yang didapatkan
peneliti menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara persepsi siswa
terhadap dukungan sosial orangtua dengan prestasi belajar siswa SMA di
Surabaya. Hal ini dapat disebabkan karena :
1, Responden cenderung menunjukkan jawaban yang positif
2. Ada kemungkinan responden
menjawab dengan tidak jujur dan tidak terbuka
3. Kondisi responden pada scat melakukan pengisian kuisioner dapat
mempengaruhi jawaban-jawaban yang diberikan
4. Instrumen/alat ukur yang dibuat kurang baik sehingga kurang mencerminkan
atribut yang akan diukur. Kurangnya pendekatan yang dilakukan peneliti kepada
responden mengakibatkan penolakan untuk menjadi responden.
BAB III.
PEMBAHASAN
3.1 Keunggulan Jurnal
Penulisan judul sudah
benar, dicetak dengan huruf besar/kapital, dicetak tebal (bold) tidak melebihi
jumlah kata maksimum 15. Penulisan nama penulis juga sudah benar, nama penulis
ditulis di bawah judul tanpa gelar, tidak boleh disingkat, diawali dengan huruf
kapital, tanpa diawali dengan kata "oleh", urutan penulis adalah
penulis pertama diikuti oleh penulis kedua, ketiga dan seterusnya. Nama
perguruan tinggi dan alamat surel (email) semua penulis ditulis di bawah nama
penulis.
Tata cara penulisan dan
isi abstrak sudah baik karena penulis dapat memberikan gambaran menyeluruh
mengenai kegiatan penelitian tentang Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap
Dukungan Sosial Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMA di Surabaya serta
menjelaskan latar belakang jumal penelitian yang dibuat secara ringkas, tepat
dan jelas. Dalam penulisan jumal jenis huruf yang digunakan sama, penggunaan
sistem penomoran (numbering) juga tersusun dengan baik.
Referensi yang digunakan
peneliti sudah cukup baik. Ditambah lagi peneliti dalam membuat item pada
instrumen penelitiannya mengacu pada teori di sebuah buku. Seluruh kutipan
pustaka sudah sesuai dengan daftar pustaka.
3.2 Kelemahan Jurnal
Pada metode penelitian,
peneliti tidak hanya mengambil data dengan kuisioner tapi juga dengan studi
dokumentasi. Namun peneliti tidak menjelaskan bagaimana studi dokumentasi yang
is lakukan, hasil studi dokumentasi juga tidak dibahas oleh peneliti. Kuisioner
yang dibuat peneliti sebagai instrumen penelitian berjumlah 103 item, dalam
jurnal peneliti tidak menyebutkan apakah instrumen tersebut telah valid atau
belum. Karena validitas instrumen sangat mempengaruhi hasil penelitian. Jumlah
item yang digunakan peneliti pada alat instrumen penelitian terlalu banyak,
yaitu 103 item. Responden akan merasa jenuh untuk menjawab 103 item tersebut.
Subjek penelitian yang digunakan responden berjumlah 251 siswa SMA, peneliti
tidak membatasi apakah sampel yang digunakan siswa kelas X, XI atau XII.
3.3 Implikasi terhadap
Perkembangan Pendidikan
Johnson & Johnson (Nobelina Adicondro & Alfi
Pumamasari, 2011: 20) menyatakan bahwa ada empat manfaat dukungan sosial,
yaitu:
1. Meningkatkan produkti vitas
dalam pekerjaan;
2. Meningkatkan kesejahteraan psikologis dan penyesuaian diri dengan
memberikan rasa memiliki;
3. Memperjelas identitas diri,
menambah harga diri, dan mengurangi stress;
4. Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik serta pengelolaan terhadap
stress & tekanan.
Dukungan sosial dapat membuat individu merasa nyaman dan
mengurangi stress yang dirasakan. Kenyamanan yang dirasakan indvidu akan
meningkatkan kesejahteraan psikologis dan dapat meningkatkan produktifitas
kerja. Menurut Ni Made Sintya Noviana Utami (2013: 14), ada beberapa manfaat
dari dukungan sosial, antara lain yaitu: individu mampu menghadapi masalah
dengan lebih baik; membantu meningkatkan kompetensi dan rasa percaya diri;
mengurangi kecemasan dan stress; dan membuat individu lebih berpikir positif
dalam menghadapi permasalahan.
3.4 Kajian Teori
Pembentukan kemandirian
belajar pada siswa (Biemiller, 1998) ditentukan oleh 2 hal. Pertama adalah
cumber social, yaitu orang dewasa yang berada di lingkungan siswa seperti
orangtua, pelatih, anggota keluarga dan guru. Orang dewasa ini dapat
mengkomunikasikan nilai kemandirian belajar dengan modelling, memberikan arah
dan mengatur perilaku yang akan dimunculkan. Sumber yang kedua adalah mempunyai
kesempatan untuk melatih kemandirian belajar. Siswa yang secara konstan selalu
diatur secara langsung oleh orangtua dan guru tidak dapat membangun
ketrampilannya untuk dapat belajar secara mandiri karena lemahnya kesempatan
yang mereka punya.
Menurut Johnson (2009),
kemandirian belajar yang dimiliki oleh siswa melibatkan studi akademik dalam
kehidupan sehari — had yang diterapkan dengan berbagai cara untuk mencapai
tujuan. Hal ini melibatkan kerja sama dengan orang lain. Ketja sama ini
meliputi kerjasama antara individu dengan individu lain, baik sesama siswa,
siswa dengan guru dan siswa dengan keluarganya. Menurut Santrock (2003),
keluarga merupakan pilar utama dan pertama dalam membentuk anak untuk mandiri.
Dukungan yang paling besar di dalam lingkungan rumah adalah bersumber dad orang
tua. Orangtua diharapkan dapat memberikan kesempatan pada anak agar dapat mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya, belajar mengambil inisiatif, mengambil keputusan
mengenai apa yang ingin dilakukan dan belajar mempertanggungjawabkan segala
perbuatannya.
BAB VI.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang
didapatkan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara persepsi siswa
terhadap dukungan sosial orangtua dengan prestasi belajar siswa SMA di
Surabaya.Menurut saya, secara keseluruhan jumal tersebut masih kurang baik,
karena perlu diperbaiki dibeberapa bagian seperti metode penelitian yang
digunakan, kuesioner yang dibuat, jumlah item yang digunakan peneliti pada alat
instrumen penelitian, dan subjek penelitian yang digunakan responden.
B. Saran
Sebaiknya peneliti dalam
melakukan metode penelitian, peneliti tidak hanya mengambil data dengan
kuisioner tapi juga dengan studi dokumentasi, menjelaskan bagaimana studi
dokumentasi serta hasil studi yang didapat. Sebaiknya peneliti menyebutkan
apakah instrumen kuesioner yang dibuat telah valid atau belum. Karena validitas
instrumen sangat mempengaruhi hasil penelitian. Dan sebaiknya peneliti tidak
membuat terlalu banyak alat instrumen yaitu 103 item. Dan sebaiknya peneliti
memberikan batasan sampel yang digunakan.