Jumat, 07 Juli 2017

MAKALAH TENTANG PEMIMPIN



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
   Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar mahupun dalam kelompok kecil.
   Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
   Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
   Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
   Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH
a)      Bagaimana hakikat menjadi seorang pemimpin?
b)      Apakah bentuk teori – teori untuk menjadi pemimpin yang baik ?
c)      Apa kegunaan kepimpinan dalam organisasi?
d)     Bagaimana hubungan kepemimpinan dengan pengembangan organisasi?
1.3 TUJUAN MASAALAH
a)      Bagi memberi kefahaman hakikat sebenar seorang pemimpin kepada mahasiswa.
b)      Memberi pendedahan teori menjadi seorang pemimpin yang baik bagi sesebuah organisasi yang di pimpin.
c)      Untuk mendedahkan kegunaan kepimpinan dalam sesebuah organisasi.
d)     Memberi kefahaman hubungan kepimpinan dengan pengembangan organisasi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 HAKIKAT KEPIMPINAN
   Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya.
Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, bebepa diantaranya :
a.       George R. Terry menyebutkan bahawa kepimpinan adalah keseluruhan kegiatan (aktivitas) untuk mempengaruhi kemauan orang lain untuk mencapai tujuan bersama (Leadership is activity of influencing people to strivewillingly for mutual objectives).1[1]
b.      Robert Dubin menyebutkan bahwa kepimpinan adalah aktivitas pemegang kewenangan dan pengambil keputusan (leadership is the exercise of authority and the making of decisions).
c.       Prof.Dr. S. P. Siagan menyebutkan bahwa kepimpinan merupakan inti dari manajemen,karena kepimpinan adalah motor penggerak nagi Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam lainnya.2[2]
d.      Ralp M. Stogdill menyebutkan bahawa kepimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam upaya perumusan dan pencapaian tujuan (Leadership is the process of influencing group activities toward goal setting and goal achievement).2[3]
e.       Diktat “Kepimpinan” yang dikeluarkan PSIAD Bandung mengemukakan bahwa kepimpinan merupakan proses untuk mempengaruhi kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam upaya mencapai tujuan di dalam suatu situasi tertentu.
f.        Prof Dr. Mr. Atmosudirdjo dalam bukunya Beberapa Pandangan Umum tentang pengambilan keputusan (Decision Making) mengatakan bahawa kepimpinan itu dapat :
·         Dianggap sebagai penyebab kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang dalam organisasi.
·         Dianggap sebagai seni , kesanggupan atau teknik membuat orang-orang untuk mengikuti atau menaati apa yang dikehendakinya.
·         Dirumuskan sebagai keperibadian seseorang yang ingin dicontoh oleh orang lain (bawahannya).
·         Disebut sebagai pemberi pengaruh terhadap orang-orang tertentu ,sehingga mereka bersedia mengubah sikap dan pandangannya dalam suatu organisasi atau perusahaan.
·         Dianggap sebagai suatu bentuk persuasif,seni membina kelompok dengan melakukan motivasi yang tepat agar mereka mau bekerjasama dalam pencapaian tujuan organisasi.
·         Dipandang sebagai suatu saranan untuk membuat orang-orang mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.4[4]
   Dari pengertian kepimpinan di atas dapat kita simpulkan bahawa kepimpinan merupakan kemampuan lebih yang dimiliki oleh seseorang (baik dalam organisasi atau tidak) untuk mempengaruhi orang-orang yang ada dalam lingkungannya,agar mereka bersedia bekerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan si pemimpin.
    Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi mengenai pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa : Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain.

2.2 TEORI-TEORI SEORANG PEMIMPIN
 Saat ini masih banyak penelitian dan diskusi yang dilakukan untuk mencari penjelasan atas esensi dari kepemimpinan. Awalnya, teori-teori kepemimpinan berfokus pada kualitas apa yang membedakan antara pemimpin dan pengikut.[5]
 Teori Sifat
   Teori sifat kepemimpinan membedakan pada pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin dengan cara berfokus pada berbagai sifat dan karakteristik pribadi masing-masing. Pada teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimilikinya. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin.
   Kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat atau ciri-ciri di dalam dirinya. Dalam mencari ciri-ciri kepemimpinan yang dapat diukur, para peneliti menggunakan dua pendekatan yaitu mereka berusaha membandingkan ciri-ciri dari dua orang yang muncul sebagai pemimpin dengan ciri-ciri yang tidak demikian dan mereka membandingkan ciri pemimpin yang efektif dengan ciri-ciri pemimpin yang tidak efektif.

Teori Kewibawaan Pemimpin
   Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.

   Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya.

2.3  GAYA KEPIMPINAN
   Berdasarkan buku Komunikasi Organisasi, salah satu teori gaya kepemimpinan dari enam sistem yang paling populer adalah teori kisi kepemimpinan. Kisi ini mengambarkan bagaimana perhatian pemimpin ada tugas dan pada manusia berkelindan sehingga menciptakan daya pengelolaan dan kepemimpinan. Kelima jenis gaya ekstrem yang dikemukakan model kisi adalah sebagai berikut.
a. Gaya Pengalah : Gaya ini ditandai oleh kurangnya perhatian terhadap produksi. Pemimpin lemah cenderung menerima pendapat & keputusan orang lain, bersikap netral, kurang bisa mengatasi masalah.
b. Gaya Pemimpin Pertengahan: Adanya perhatian seimbang terhadap produksi dan manusia. Pemimpin berusaha mencari cara – cara yang berguna untuk memecahkan masalah. Pemimpin berusaha bersikap jujur dan tegas terhadap segala gagasan dan sikap yang berbeda dari yang ia anut. Berusaha menghindar jika tyerjadi ketegangan dan memperthankan keadaan agar tetap baik.
c. Gaya Tim : Adanya perhatian tinggi terhadap pekerjaan dan manusia. Pemimpin menghargai segala keputusan yang logis dan kreatif sebagai hasil kesepakatan anggota organisasi. Pemimpin punya keyakinan kuat terhadap keputusannya, sehingga jika ada gagasan dari orang lain, ia akan meresponnya dan mengubah gagasan tersebut. Bila ada konflik, mampu mengendalikan diri, mengevaluasi alasan timbul masalah. Pemimpin bertindak untuk saling menghargai dan mempercayai antar sesama anggota tim.
d. Gaya Santai : Adanya perhatian rendah terhadap tugas, perhatian tinggi terhadap manusia. Pemimpin menghargai hubungan baik antar sesama anggota tim. Pemimpin suka menerima pendapat dan sikap orang lain dari pada memaksakan kehendaknya. Pemimpin berusaha menghindari konflik, namun bila konflik tak terhindarkan ia akan menetralkan suasana sehingga anggota bisa tetap bekerja sama. Pemimpin bersikap ramah, mengurangi ketegangan, dan bersikap menolong.
e. Gaya Kerja : Adanya perhatian tinggi terhadap pelaksanaan kerja, perhatian rendah terhadap manusia. Pemimpin amat menghargai keputusan yang telah dibuat. Pemimpin berusaha menyelesaikan pekerjaan secara efisien. Pemimpin lebih suka mempertahankan pendapatnya, terkadang menekan orang lain. Pemimpin membela diri jika ada konflik, dan mengurangu konflik dengan argumentasi baru. Bila terjadi kesimpangsiuran kerja, pemimpin akan memacu dirinya dan para anggota agar semuanya dapat kembali berjalan baik.
                Teori kisi kepemimpinan ini menggambarkan dengan baik bagaimana variasi sikap-sikap para  pemimpin terhadap karyawannya di dalam suatu organisasi. Teori ini menjelaskan bagaimana perhatian dan hubungan yang terjalin antara atasan dan bawahan yang dapat sangat mempengaruhi kemajuan organisasi yang bersangkutan.[6]


2.4  FUNGSI KEPIMPINAN DALAM ORGANISASI
   Pendekata perilaku membahas orientasi atau identifikasi pemimpin.Aspek pertama pendekatan perilaku kepimpinan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya.Agar kelompok berjalanan dengan efektif seseorang harus melaksanakan dua fungsi:7[7]
1.      Fungsi-fungsi yang berhubung dengan tugas (“task-relad) atau pemecahan masaalah.Fungsi pertama menyangkut pemberian saran penyelesaian,informasi dan pendapat.
2.      Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (“group-maintenance”)  atauu sosial.Fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar,persetujuan dengan kelompok lain,penegahan pendapat dan sebagainya.Seperti mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controlling dan sebagainya.

2.4  HUBUNGAN KEPIMPINAN DENGAN PERKEMBANGAN ORGANISASI

A.     Faktor Organisasi
Proses perubahan organisasi adalah konsep daun hidup atau life cycle. Organisasi mengalami proses kelahiran pertumbuhan, berkembang, kematangan, kemunduran dan akhirnya mengalami kematian sebagaimana dalam semua sistem biologi dam sistem sosial. Fase-fase perkembangan organisasi juga memiliki sifat kuaintitatif dan kualitatif yang merupakan indikator ” mati-hidup ” suatu organisasi.
Didalam perubahan suatu organisasi terdapat 2(dua) kekuatan dalam terjadinya perubahan organisasi itu sendiri, yaitu:
1.    Faktor Intern
a.  Perubahan kebijakan lingkungan
b.  Perubahan tujuan
c.  Perluasan wilayah operasi tujuan
d.  Volume kegiatan bertambah banyak
e.  Sikap & perilaku dari para anggota organisasi.
2.    Faktor Ekstern
a. Politik
b. Hukum
c. Kebudayaan
d. Teknologi
e. Sumber daya alam
f. Demografi



1.      Proses Perubahan
Adapun Proses dari perubahan:
ü  Mengadakan pengkajian
ü  Mengadakan identifikasi
ü  Menentukan strategi
ü  Melakukan evaluasi

Apabila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai :
Organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.

B.     Ciri-ciri Pengembangan Organisasi

Suatu strategi pendidikan yang kompleks yang dimaksudkan untuk mengubah keyakinan, sikap, nilai, dan struktur organisasi sehingga mereka dapat lebih beradaptasi dengan teknologi baru, pemasaran dan tantangan, dan tingkat yang memusingkan perubahan itu sendiri. Maka Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


1.      Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
2.      Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
3.      Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi
4.      Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5.      Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
6.      Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.

   Bila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara sederhana dapat diartikan sebagai : organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.


C.     Metode Pengembangan Organisasi
   Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapat berbagai macam metode yang pada dasarnya dikelompokan dalam 2 macam, yaitu metode pengembangan perilaku, dan metode pengembangan keterampilan dan sikap.
·         Metode Pengembangan Perilaku :
·         Jaringan Manajerial (Managerial Grid)
Jaringan manajerial atau kisi manajerial (managerial grid), disebut juga latiahan jaringan (grid training), adalah suatu metode pengembangan organisasi yang di dasarkan jaringan manajerial. Teori ini di pelopori oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Dalam metode ini dikenal dua dimensi dua prilaku pimpinan, yaitu prilaku pimpinan yang memusatkan perhatian pada produksi, dan prilaku pimpinan yang memusatkan prilakunya pada orang. Dari segi intensitasnya, seorang pimpinan mungkin dapat menerapkan sekaligus dua prilaku tersebut dalam intensitas yang sama atau berbeda.
·         Latihan Kepekaan :
Latihan kepekaan (sensitifity training) merupakan latihan dengan kelompok. Oleh karena itu metode ini di namakan pula metode T-groupe (T= Training). Dalam metode ini yang di maksud dengan kepekaan adalah kepekaan terhadap diri sendiri dan terhadap hubungan diri sendiri dengan orang lain. Metode ini berlandaskan pada anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi di sebabkan oleh adanya persoalan emosional dari kelompok orang-orang yang harus mencapai tujuan. Metode ini beranggapan bahwa apabila persoalan emosional itu dapat di atas maka dengan sendirinya kesulitan untuk beradaptasi dapat di hilangkan.
·         Pembentukan Tim :

Pembentukan Tim (Team Feedback) adalah suatu metode yang berusaha mengumpulkan data-data dari para anggota organisasi. Data itu meliputi data-data yang berhubungan dengan tingkah laku,sikap,serta berbagai perasaan lain yang ada pada diri setiap anggota organisasi. Data-data yang telah dikumpulkan kemudian di susun dan di kembangan kepada para anggota organisasi yang telah di survai untuk didiskusikan. Dari hasil diskusi akan di peroleh umpan balik(feedback) dari para anggota organisasi yang telah di survey, apakah perlu di adakan perubahan atau tidak.

2. Metode Pengembangan Ketrampilan :
·                 On The Job Training :

Latihan ditempat kerja (on the job training ) ialah latian kerja ditempat kerja yang sebenarnya. Latian ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan – pekerjaan dengan lebih efisien. Didalam latian ini instruksi- instruksi diberikan langsung kepada anggota organisasi ditempat kerjannya, baik yang bersifat kerja sama maupun yang  bersifat perseorangan. Dengan latian ini diharapkan para anggota organisasi lebih mampu menjalankan dan lebih menguasai pekerjaannya.

·         Job Instruction Training :

Memberikan petunjuk-petunjuk pekerjaan secara langsung pada pekerjaan dan terutama digunakan untuk melatih para karyawan tentang cara-cara pelaksanaan pekerjaan sekarang. Pada metode ini didaftarkan semua langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pekerjaan sesuai dengan urutannya.



·         Of The Job Training :
Metode off the job adalah pelatihan yang menggunakan situasi di luar pekerjaan. Dipergunakan apabila banyak pekerja yang harus dilatih dengan cepat seperti halnya dalam penguasaan pekerjaan, di samping itu juga apabila pelatihan dalam pekerjaan tidak dapat dlakukan karena sangat mahal.
 
 
BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Organisasi sebagai kesatuan sosial, yaitu terdiri dari orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain. Setiap organisasi dituntut selalu peka terhadap aspirasi, keinginan, tuntutan dan kebutuhan berbagai kelompok dengan siapa organisasi berinteraksi.

Kepemimpinan yang merupakan sesuatu yang wajib dalam kehidupan agar kehidupan menjadi teratur dan keadilan bisa ditegakkan, sehingga tidak berlaku hukum rimba. Kepemimpinan juga dapat dikatakan penting apabila memanfaatkan dan mengelola potensi setiap anggota dengan cara yang tepat . Maka dari itu seorang pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus mendorong perilaku positif dan meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan masalah, mempelajari perubahan di sekitarnya, serta mencanangkan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.

Kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para anggota kelompok juga merupakan sarana pencapaian tujuan. Pemimpin dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan merupakan gejala sosial yang selalu diperlukan dalam kehidupan kelompok.
2.      Penutup
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi “Kepemimpinan dalam Organisasi” yang kami bahas dalam makalah ini, semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua, kami mohon maaf atas banyaknya kekurangan karena terbatasnya referensi yang kami peroleh. Sekiranya para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun untuk kami. Sekian penutup dari kami semoga makalah ini dapat bermanfaat, kami ucapkan terimakasih.



0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda