Jumat, 07 Juli 2017

TEOLOGI




            1.0 PENDAHULUAN
Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya serta kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Al-quran juga dalam Hadits. Selain dari kitab Allah yang dturunkan melalui rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa berpedoman pada Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/ suhuf/ lembaran firman Allah SWT yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS.
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ‘ain atau wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari pengertian atau arti defenisi, kitab Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia sepanjang masa. Orang  yang mengingkari serta tidak percaya kepada Al-quran disebut orang-orang murtad.
Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya
1.       Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS
2.       Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS berbahasa Qibty
3.       Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS berbahasa Suryani
4.       Kitab Al-Quran  kepada nabi Muhammad SAW berbahasa arab
Kitab suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum nasrani / Kristen katolik dan protestan sangat berbeda dengan injil yang diwahyukan kepada nabi Isa AS semasa hidupnya untuk kaumnya. Oleh sebab itu datang Al-Quran untuk menjadi penyempurna seluruh kitab suci yang ada.
RUMSAN MASALAH :
1.      Pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah.
2.      Sikap Prilaku Beriman Kepada Kitab Allah SWT
3.      Kitab – kitab ahli kitab yang ada pada mereka.




2.0 PEMBAHASAN
2.1       Pengertian Beriman Kepada Kitab –Kitab Allah
2.1.1  Maksud Iman :
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah yang artinya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)[1]
Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada Allah, maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia.[2]



















2.1.2 Pengertian Kitab –Kitab Allah :
Secara etimologi kata kitab adalah bentuk masdar dari kata ka-ta-ba yang berarti menulis. Setelah jadi masdar berarti tulisan. Bentuk jama’ dari kata kitab adalah kutub. Dalam bahasa Indonesia, kitab berarti buku.
Secara terminologis yang dimaksud dengan kitab (Al-kitab, kitab Allah, Al-kutub kitab-kitab Allah)adlah kitan suci yang diturunkan oleh Allah swt kepada para Nabi dan Rasul-Nya.
Jadi, Beriman kepada kitab-kitab Allah yaitu kepercayaan yang pasti bahwasanya allah Swt, memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya untuk disampaikan kepada para hamba-Nya dan bahwa kitab-kitab tersebut terdapat kebenaran, cahaya dan petunjuk bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat.   
Kata Al-kitab di dalam Al-Quran dipakai untuk beberapa pengertian:
1.      Menunjukkan semua kitab suci yang telah diturunkan kepada para Nabi dan Rasul:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebijakan, akan tetapi sesungguhnya kebijakan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, Al-kitab, dab Nabi-Nabi.”(Al-baqarah 2:177).
2.      Menunjukkan semua kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Quran:
وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَسْتَ مُرْسَلًا ۚ قُلْ كَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِ
Berkatalah orang-orang kafir: "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul". Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara orang yang mempunyai ilmu Al Kitab.”(Ar-Ra’d 13:43).[3]
3.      Menunjukkan kitab suci tertentu sebelim Al-Quran; misalnya Taurat:
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ ۖ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ ۗ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَىٰ أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? 2:87)[4]
4.      Menunjukkan kitab suci Al-Quran secara khusus:
”Al-kitab ini tidak ada keraguan padanya;pentunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.”(Al-Baqarah 2:2)
Disamping Al-kitab, untuk menunjukkan kitab kitab suci yang diturunkan Allah swt kepada para Nabi dan Rasul .Al-quran juga memakaikan istilah lain yaitu
1.   Shuhuf, bentuk jama’ dari shahifah yang berarti lembaran. Dipakai untuk menunujukkan kitab –kita suci sebelum Al-Quran, khususnya yang dirurunkan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa AS, sebagaimana  yang dinyatakan dalam surah Al-A’la ayat 18:19:
”Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam shuhuf yang dahulu. Yaitu shuhuf Ibrahim dan Musa.”(Al-A’la 87:18:-19)
2.    Zubur, bentuk jama’ dari Zabur yang berarti buku. Dipakai untuk menunjukkan kitab-kitab suci yang diturunkan Allah sebelum Al-Quran, sebagaimana yang dinyatakan dalam surat Ali Imran Ayat 184:
فَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقَدْ كُذِّبَ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ جَاءُوا بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ وَالْكِتَابِ الْمُنِيرِ
”Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan pula, mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, zubur dan kitab yang member penjelasan yang sempurna.”(Ali Imran 3:184)[5]
3.     Zabur, bentuk mufrad dari Zubur, dipakai khusus untuk menunjukkan kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Daud AS, sebagaimana yang dinyatakan dalam surah An-Nisa 163:
وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا
 ”Dan kami berikan Zabur kepada Daud.”(An-Nisa 4:163)[6]
Beriman kepada kitab-kitab Allah termasuk salah satu rukun iman, sebagaimana  firman Allah Swt . dalam surah An-Nisaa’ ayat 136:
“Wahai orang-orang yang beriman , tetaplah beriman kepada kitab-kitab Allah dan Rasulnya sallallahu ‘alaihi wa sallam , kepada kitabNya yang diturunkan kepada RasulNya yakni Al-Quran, sebagaimana Allah juga memerintahkan agar kita beriman kepada kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” [7]



















2.2       Sikap Prilaku Beriman Kepada Kitab Allah SWT
            Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu Tuhan yang dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab dst : ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia supaya dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat.
Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul kepada umat manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285:
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ 
Artinya : rasul(Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya ( al-quran) dari tuhanya , demikian pula orang – orang yang beriman, semua beriman kepada Allah, malaikat malaikatnya, kitab-kitabnya, dan rasul-rasulnya.[8]

Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).[9]
Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37):
أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَى 36
وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّىٰ 37
Artinya : ataukah belum diberitakan (kepadanya) apa yang ada dalam lembaran – lembaran (kitab suci yang diturunkan kepada) musa? 36 Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? 37[10]
           
Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44),
إنَّآ أَنْزَلْنَااٌلتَّوْرَىتَ فِيْهَا هُدًى وَنُورٌ.....44
Artinya : sungguh, kami yang menurunkan kitab taurat di dalamnya ada petunjuk dan cahaya.
 Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud (Q.S. 17 : 55),
وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِى السَّمَوَتِ وَالْأَرْضِ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ اَلنَّبِيِّنَ عَلَى بَعْضٍ وَءَاتَيْنَا دَاوُ, دَزَبُورًا 55
Artinya : dan tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan bumi. Dan sungguh kami telah memberi kan kelebihan kepada sebahagian nabi-nabi  atas sebhagian yang lainya , dan kami berikan zabur kepada dawud.
 Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5 : 44), dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (Q.S. 3 : 2-4) :
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ 2
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ 3
مِنْ قَبْلُ هُدًى لِلنَّاسِ وَأَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ۗ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ4
Artinya : Allah tiada ada tuhan  selain dia yang maha hidup , yang terus menerus menguruskan hambanya. 2 dia menurunkan kitab al quran kepadamu ( Muhammad ) yang mengandung kebenaran. Membenarkan kitab-kitab sebelumnya  dan menurunkan kitab injil dan taurat. 3 sebelumnya sebagai petunjuk bagi manusia  dan dia menurunkan al furqan . sungguh orang- orang yang ingkar terhadap ayat-ayat  allah akan memperoleh azab yang berat , allah maha perkasa lagi mempunyai hukuman. 4[11]
Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya. Sebab perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah digantikan dengan perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya kitab yang sekarang kita ikuti dan kita imani.
Dalam menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah SWT berkaitan erat dengan sikap mental, pikiran dan perasaan. Oleh sebab itu, seseorang yang beriman atau tidak yang tahu persis hanyalah Allah SWT. Akan tetapi sebagai muslim, tentunya dapat membuktikan dan mewujudkan keimanannya dengan sikap perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat dicerminkan dengan sinyalemen sebagai berikut:
a.       Meyakini bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya. Sebagaimana firman-Nya: Artinya: “ Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ali Imran (3) : 3).
b.      Meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Al Qur’an yaitu sebagai pedoman hidup. (pelajari Q.S. 5 : 48).
c.       Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT. (pelajari Q.S. 51 : 56)
d.      Meyakini bahwa Al Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai penyempurna.[12]
Kitab-kitab dahulu tidak universal ajarannya. Aturan-aturan yang terkandung didalamnya padaumumnya hanya sesuai dengan masa dan tempat kitab-kitab itu diturunkan. Oleh karena itu AlQur’an diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab suci itu. Artinya: “ Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”(Q.S. Al Maidah (5) :3).
e.       Meyakini bahwa teks asli dari kitab yang telah lalu telah hilang sama sekali danbahasanya telah mati sejak beberapa abad yang silam. Hanya Al Qur’an yang sampai sekarang tidak pernah berubah hatta satu huruf sekalipun.


















2.3 Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah.
Setelah mengetahui bagaimana mengimani kitab-kitab Allah secara benar, maka tentunya keimanan tersebut akan memperoleh hikmah bagi diri seorang muslim. Diantara hikmahkeimanan tersebut  adalah:
 Mengetahui hikmah Allah swt dalam syara’ atau hukumnya sehingga menetapkan hukum sesuai dengan tabiat dan keadaan setiap umat
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,” (QS. Al Maidah : 48)
Menyadarkan kita akan kasih sayang Allah swt sehingga kita harus mensyukuri segala bentuk nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita.
1 Meyakinkan kita bahwa Islam adalah risalah seluruh nabi dan rasul
2    Mengetahui perhatian Allah swt terhadap seluruh hamba-Nya sehingga menurunkan kitab yangmenjadihidayah bagi setiap umat.
3    Mengetahui pertolongan Allah ta’ala pada hamba-hamba-Nya dimana Allah menurunkan kepada setiap kaum kitab yang memberi petunjuk pada mereka.
4    Mengetahui dengan hikmah-Nya, Allah ta’ala mensyari’atka kepada setiap kaum sesuai dengan keadaan mereka. Sebagaimana dalam firman-Nya, “Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.” (QS. Al-Maa’idah 5:48)[13]
Semoga kini engkau memahamibagaimana beriman kepada kitab-kitab Allah ta’ala secara benar. Kitab-kitab yang seluruhnya adalah kalamullah yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada setiap Rasul. Tunduk dan berserah diri dengan apa yang ada pada kitab terakhir yang diturunkan yaitu Al-Qur’an dengan tanpa menafikan kebenaran yang ada pada kitab-kitab sebelumnya. Mengamalkan seluruh hukumnya tanpa memilih sebagian ayat dan menolak ayat lainnya yang ini merupakan tindakan kekufuran .





















KESIMPULAN
Kesimpulan daripada makalah yang dapat dibincangkan adalah seperti mana yang kita tahu bahawa percaya kepada kitab – kitab Allah itu adalah sebahagian daripada rukun iman. Oleh itu kita sebagai orang mukmin mestilah tahu tentang kebenaran kitab yang diturunkan kepada nabi yang terdahulu seperti nabi daud dikurniakan kitab zabur sebagi petunjuk pada umatnya pada masa itu, nabi Isa dikurniakan kitab Injil dan Taurat pada nabi Musa. Dengan itu Allah menurunkan pelengkap bagi kitab-kitab sebelum itu dengan kitab Al quran yang menjadi petujuk dan pelengkap pada kitab – kitab sebelumnya itu.















[1]Al-quran,h,100
[2]  Drs. Ahmad suhaimi,MA,ilmukalam,citapusaka,Bandung,2013,h39

[3] Al-quran, h,255.
[4] Al-quran,h,13
[5] Ibid,h 74
[6] Ibid,h,104
[7]Prof.Dr.H.Abdul rozak,M,Ag.ilmukalam,pustakasetia,Bandung,2012,h45
[8] Ibid,h,49
[9] Miftah Faridh, Drs, Pokok-Pokok Ajaran Islam, PUSTAKA Bandung cet. 3 th. 1982.h45
[10] Al quran,h 527
[11]Ibid,h,50
[12] Miftah Fardih dan Agus Syihabuddin, Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang Pertama, PUSTAKA Bandung, cet.1 th.1989.H45

[13]https://mocoe.wordpress.com/2009/05/26/iman-kepada-kitab-kitab-allah/

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda