TEOLOGI
1.0 PENDAHULUAN
Dalam agama islam dikenal empat buah kitab
yang wajib kita percaya serta kita imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak
dijelaskan dalam Al-quran juga dalam Hadits. Selain dari kitab Allah yang
dturunkan melalui rasul melalui malakiat Jibril, kita juga bisa berpedoman pada
Hadits nabi Muhammad SAW dan sahifah-sahifa/ suhuf/ lembaran firman Allah SWT
yang diturunkan pada nabi Adam, Ibrahim, dan Musa AS.
Percaya kepada kitab-kitab Allah SWT
hukumnya adalah wajib ‘ain atau wajib bagi seluruh warga muslim di seluruh
dunia. Dilihat dari pengertian atau arti defenisi, kitab Allah SWT adalah kitab
suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui rasul-rasulnya
untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia sepanjang masa. Orang yang
mengingkari serta tidak percaya kepada Al-quran disebut orang-orang murtad.
Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta Rasul
penerima wahyunya
1. Kitab Taurat diturunkan
kepada nabi Musa AS
2. Kitab Zabur diturunkan
kepada nabi Daud AS berbahasa Qibty
3. Kitab Injil diturunkan
kepada nabi Isa AS berbahasa Suryani
4. Kitab Al-Quran
kepada nabi Muhammad SAW berbahasa arab
Kitab suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum
nasrani / Kristen katolik dan protestan sangat berbeda dengan injil yang
diwahyukan kepada nabi Isa AS semasa hidupnya untuk kaumnya. Oleh sebab itu
datang Al-Quran untuk menjadi penyempurna seluruh kitab suci yang ada.
RUMSAN MASALAH :
1.
Pengertian
beriman kepada kitab-kitab Allah.
2.
Sikap
Prilaku Beriman Kepada Kitab Allah SWT
3.
Kitab
– kitab ahli kitab yang ada pada mereka.
2.0 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Beriman Kepada Kitab –Kitab
Allah
2.1.1 Maksud Iman :
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya
percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman
adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan
dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah
adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala
sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan
lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman)
sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang
mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan
lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat
dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut
merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi
seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya,
sebagaimana firman Allah yang artinya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا
بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ
وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ
وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ
ضَلَالًا بَعِيدًا
“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan
RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada
RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari
kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa :
136)[1]
Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada
Allah, maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan
merasakan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah
sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia.[2]
2.1.2 Pengertian Kitab –Kitab Allah :
Secara etimologi kata kitab adalah bentuk masdar dari kata ka-ta-ba
yang berarti menulis. Setelah jadi masdar berarti tulisan. Bentuk jama’ dari
kata kitab adalah kutub. Dalam bahasa Indonesia, kitab berarti buku.
Secara terminologis yang dimaksud dengan kitab (Al-kitab, kitab
Allah, Al-kutub kitab-kitab Allah)adlah kitan suci yang diturunkan oleh Allah
swt kepada para Nabi dan Rasul-Nya.
Jadi, Beriman kepada kitab-kitab Allah yaitu kepercayaan yang pasti
bahwasanya allah Swt, memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya
untuk disampaikan kepada para hamba-Nya dan bahwa kitab-kitab tersebut terdapat
kebenaran, cahaya dan petunjuk bagi manusia, baik di dunia maupun di
akhirat.
Kata Al-kitab di dalam Al-Quran dipakai
untuk beberapa pengertian:
1. Menunjukkan
semua kitab suci yang telah diturunkan kepada para Nabi dan Rasul:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur
dan barat itu suatu kebijakan, akan tetapi sesungguhnya kebijakan itu ialah
beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, Al-kitab, dab Nabi-Nabi.”(Al-baqarah
2:177).
2. Menunjukkan
semua kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Quran:
وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَسْتَ مُرْسَلًا ۚ قُلْ كَفَىٰ
بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَمَنْ عِنْدَهُ عِلْمُ الْكِتَابِ
”Berkatalah
orang-orang kafir: "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul".
Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu, dan antara
orang yang mempunyai ilmu Al Kitab.”(Ar-Ra’d 13:43).[3]
3. Menunjukkan
kitab suci tertentu sebelim Al-Quran; misalnya Taurat:
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ
بِالرُّسُلِ ۖ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ
بِرُوحِ الْقُدُسِ ۗ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَىٰ
أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada
Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan
rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa
putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang
kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan
keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu
dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? 2:87)[4]
4. Menunjukkan kitab suci
Al-Quran secara khusus:
”Al-kitab ini tidak ada keraguan padanya;”pentunjuk
bagi orang-orang yang bertaqwa.”(Al-Baqarah 2:2)
Disamping Al-kitab, untuk menunjukkan kitab kitab suci yang
diturunkan Allah swt kepada para Nabi dan Rasul .Al-quran juga memakaikan
istilah lain yaitu
1. Shuhuf, bentuk jama’ dari shahifah yang berarti
lembaran. Dipakai untuk menunujukkan kitab –kita suci sebelum Al-Quran,
khususnya yang dirurunkan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa AS,
sebagaimana yang dinyatakan dalam surah Al-A’la ayat 18:19:
”Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam shuhuf yang dahulu. Yaitu shuhuf Ibrahim dan Musa.”(Al-A’la
87:18:-19)
2. Zubur, bentuk
jama’ dari Zabur yang berarti buku. Dipakai untuk menunjukkan kitab-kitab suci yang
diturunkan Allah sebelum Al-Quran, sebagaimana yang dinyatakan dalam surat Ali
Imran Ayat 184:
فَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقَدْ كُذِّبَ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ جَاءُوا
بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ وَالْكِتَابِ الْمُنِيرِ
”Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul
sebelum kamupun telah didustakan pula, mereka membawa mukjizat-mukjizat yang
nyata, zubur dan kitab yang member penjelasan yang sempurna.”(Ali Imran 3:184)[5]
3. Zabur, bentuk mufrad dari Zubur,
dipakai khusus untuk menunjukkan kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi
Daud AS, sebagaimana yang dinyatakan dalam surah An-Nisa 163:
وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا
”Dan kami berikan Zabur kepada Daud.”(An-Nisa 4:163)[6]
Beriman kepada kitab-kitab Allah termasuk salah satu rukun iman, sebagaimana
firman Allah Swt . dalam surah An-Nisaa’ ayat 136:
“Wahai orang-orang yang beriman , tetaplah beriman kepada
kitab-kitab Allah dan Rasulnya sallallahu ‘alaihi wa sallam , kepada kitabNya
yang diturunkan kepada RasulNya yakni Al-Quran, sebagaimana Allah juga
memerintahkan agar kita beriman kepada kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan
hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” [7]
2.2 Sikap Prilaku Beriman Kepada Kitab Allah
SWT
Menurut kamus
besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu Tuhan yang
dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi,
kitab dst : ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud
iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk
disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia
supaya dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat.
Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para
rasul kepada umat manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau
dengan perantaraan malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan
firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285:
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ
وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ
Artinya : rasul(Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan
kepadanya ( al-quran) dari tuhanya , demikian pula orang – orang yang beriman,
semua beriman kepada Allah, malaikat malaikatnya, kitab-kitabnya, dan
rasul-rasulnya.[8]
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman
kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya;
maka pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan
pengingkaran terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula
artinya mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang
yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab
Allah termasuk murtad (keluar dari islam).[9]
Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah
kepada Nabi Ibrahim dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran-
lembaran (Q.S. 53 : 36-37):
أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَى 36
وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّىٰ 37
Artinya
: ataukah belum diberitakan (kepadanya) apa yang ada dalam lembaran – lembaran
(kitab suci yang diturunkan kepada) musa? 36 Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang
selalu menyempurnakan janji? 37[10]
Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44),
إنَّآ أَنْزَلْنَااٌلتَّوْرَىتَ فِيْهَا هُدًى وَنُورٌ.....44
Artinya
: sungguh, kami yang menurunkan kitab taurat di dalamnya ada petunjuk dan
cahaya.
Zabur yang diturunkan kepada
Nabi Daud (Q.S. 17 : 55),
وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَن فِى السَّمَوَتِ وَالْأَرْضِ وَلَقَدْ
فَضَّلْنَا بَعْضَ اَلنَّبِيِّنَ عَلَى بَعْضٍ وَءَاتَيْنَا دَاوُ, دَزَبُورًا 55
Artinya : dan tuhanmu lebih mengetahui
siapa yang di langit dan bumi. Dan sungguh kami telah memberi kan kelebihan
kepada sebahagian nabi-nabi atas
sebhagian yang lainya , dan kami berikan zabur kepada dawud.
Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam
(Q.S. 5 : 44), dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW (Q.S. 3 : 2-4) :
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ 2
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ
يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ 3
مِنْ قَبْلُ هُدًى لِلنَّاسِ وَأَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ۗ إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ
ذُو انْتِقَامٍ4
Artinya : Allah tiada ada tuhan selain dia yang maha hidup , yang terus
menerus menguruskan hambanya. 2 dia menurunkan kitab al quran kepadamu (
Muhammad ) yang mengandung kebenaran. Membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menurunkan kitab injil dan taurat. 3
sebelumnya sebagai petunjuk bagi manusia
dan dia menurunkan al furqan . sungguh orang- orang yang ingkar terhadap
ayat-ayat allah akan memperoleh azab
yang berat , allah maha perkasa lagi mempunyai hukuman. 4[11]
Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu
berarti kita wajib percaya bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan
kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan
kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya. Sebab
perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah
digantikan dengan perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya
kitab yang sekarang kita ikuti dan kita imani.
Dalam menampilkan perilaku yang
mencerminkan keimanan kepada Allah SWT berkaitan erat dengan sikap mental,
pikiran dan perasaan. Oleh
sebab itu, seseorang yang beriman atau tidak yang tahu persis hanyalah Allah
SWT. Akan tetapi sebagai muslim, tentunya dapat membuktikan dan mewujudkan
keimanannya dengan sikap perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah
SWT dapat dicerminkan dengan sinyalemen sebagai berikut:
a. Meyakini bahwa sebelum
Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan
nabi-nabi-Nya. Sebagaimana firman-Nya: Artinya: “ Dia menurunkan Al
Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab
yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.”
(Q.S. Ali Imran (3) : 3).
b. Meyakini dengan sebenarnya
bahwa kitab yang terakhir adalah Al Qur’an yaitu sebagai pedoman hidup. (pelajari Q.S. 5 : 48).
c. Menyembah
dan beribadah hanya kepada Allah SWT. (pelajari Q.S. 51 : 56)
d. Meyakini
bahwa Al Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai penyempurna.[12]
Kitab-kitab dahulu tidak universal
ajarannya. Aturan-aturan yang terkandung didalamnya padaumumnya hanya sesuai
dengan masa dan tempat kitab-kitab itu diturunkan. Oleh karena itu AlQur’an
diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab suci itu. Artinya: “ Pada hari
ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”(Q.S. Al Maidah (5)
:3).
e. Meyakini
bahwa teks asli dari kitab yang telah lalu telah hilang sama sekali
danbahasanya telah mati sejak beberapa abad yang silam. Hanya Al
Qur’an yang sampai sekarang tidak pernah berubah hatta satu huruf
sekalipun.
2.3 Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah.
Setelah mengetahui bagaimana mengimani kitab-kitab Allah secara
benar, maka tentunya keimanan tersebut akan memperoleh hikmah bagi diri seorang
muslim. Diantara hikmahkeimanan tersebut
adalah:
Mengetahui hikmah Allah swt dalam syara’ atau hukumnya sehingga menetapkan hukum sesuai dengan tabiat dan keadaan setiap umat
Mengetahui hikmah Allah swt dalam syara’ atau hukumnya sehingga menetapkan hukum sesuai dengan tabiat dan keadaan setiap umat
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah
perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja),
tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu
semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan
itu,” (QS. Al Maidah : 48)
Menyadarkan kita akan kasih sayang Allah swt sehingga kita harus
mensyukuri segala bentuk nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita.
1 Meyakinkan kita bahwa Islam adalah risalah seluruh nabi dan rasul
2 Mengetahui perhatian Allah swt terhadap seluruh hamba-Nya sehingga menurunkan kitab yangmenjadihidayah bagi setiap umat.
3 Mengetahui pertolongan Allah ta’ala pada hamba-hamba-Nya dimana Allah menurunkan kepada setiap kaum kitab yang memberi petunjuk pada mereka.
4 Mengetahui dengan hikmah-Nya, Allah ta’ala mensyari’atka kepada setiap kaum sesuai dengan keadaan mereka. Sebagaimana dalam firman-Nya, “Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.” (QS. Al-Maa’idah 5:48)[13]
1 Meyakinkan kita bahwa Islam adalah risalah seluruh nabi dan rasul
2 Mengetahui perhatian Allah swt terhadap seluruh hamba-Nya sehingga menurunkan kitab yangmenjadihidayah bagi setiap umat.
3 Mengetahui pertolongan Allah ta’ala pada hamba-hamba-Nya dimana Allah menurunkan kepada setiap kaum kitab yang memberi petunjuk pada mereka.
4 Mengetahui dengan hikmah-Nya, Allah ta’ala mensyari’atka kepada setiap kaum sesuai dengan keadaan mereka. Sebagaimana dalam firman-Nya, “Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.” (QS. Al-Maa’idah 5:48)[13]
Semoga kini engkau memahamibagaimana beriman kepada kitab-kitab
Allah ta’ala secara benar. Kitab-kitab yang seluruhnya adalah kalamullah yang
disampaikan oleh malaikat Jibril kepada setiap Rasul. Tunduk dan berserah diri
dengan apa yang ada pada kitab terakhir yang diturunkan yaitu Al-Qur’an dengan
tanpa menafikan kebenaran yang ada pada kitab-kitab sebelumnya. Mengamalkan
seluruh hukumnya tanpa memilih sebagian ayat dan menolak ayat lainnya yang ini
merupakan tindakan kekufuran .
KESIMPULAN
Kesimpulan daripada makalah yang dapat dibincangkan adalah seperti mana
yang kita tahu bahawa percaya kepada kitab – kitab Allah itu adalah sebahagian
daripada rukun iman. Oleh itu kita sebagai orang mukmin mestilah tahu tentang
kebenaran kitab yang diturunkan kepada nabi yang terdahulu seperti nabi daud
dikurniakan kitab zabur sebagi petunjuk pada umatnya pada masa itu, nabi Isa
dikurniakan kitab Injil dan Taurat pada nabi Musa. Dengan itu Allah menurunkan
pelengkap bagi kitab-kitab sebelum itu dengan kitab Al quran yang menjadi
petujuk dan pelengkap pada kitab – kitab sebelumnya itu.
[1]Al-quran,h,100
[2] Drs. Ahmad suhaimi,MA,ilmukalam,citapusaka,Bandung,2013,h39
[3] Al-quran, h,255.
[4] Al-quran,h,13
[5] Ibid,h 74
[6] Ibid,h,104
[7]Prof.Dr.H.Abdul rozak,M,Ag.ilmukalam,pustakasetia,Bandung,2012,h45
[8] Ibid,h,49
[9]
Miftah Faridh, Drs, Pokok-Pokok Ajaran Islam, PUSTAKA Bandung cet. 3 th.
1982.h45
[10] Al quran,h 527
[11]Ibid,h,50
[12]
Miftah Fardih dan Agus Syihabuddin, Al-Quran Sumber Hukum Islam Yang Pertama,
PUSTAKA Bandung, cet.1 th.1989.H45
[13]https://mocoe.wordpress.com/2009/05/26/iman-kepada-kitab-kitab-allah/
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda