MAKALAH Model Komunikasi
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
Komunikasi
sangat dibutuhkan untuk interaksi sesama manusia, oleh karena itu komunikasi
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari, sehingga tanpa
adanya komunikasi, kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan sempurna.
Karena komunikasi itu memiliki peranan sangat penting, dibuatlah suatu model
komunikasi.
Komunikasi
memiliki beberapa model, dan setiap modelnya memiliki definisi yang berbeda
pula. Model komunikasi dibuat supaya mempermudah dalam memahami proses
komunikasi dan melihat komponen dasar yang perlu ada dalam suatu komunikasi.
Komunikasi juga merupakan suatu proses. Hal ini terlihat dari setiap
gejala atau peristiwa yang tidak luput dari adanya suatu komunikasi
yang terjalin antarmanusia.
Dalam
makalah ini, kami menjelaskan beberapa model komunikasi yang didefinisikan oleh
para ahli dan juga menjelaskan tentang komunikasi sebagai proses.
2. RUMUSAN
MASALAH
a) Apa
saja definisi Model Komunikasi ?
b) Apa
saja model-modek komunikasi ?
c) Bagaimana
komunikasi sebagai proses ?
d) Definisi
Model Komunikasi
BAB
II
PEMBAHASAN
Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses
komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan
komponen lainnya.Menurut Sereno dan Mortensen, suatu Model
komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk
terjadinya komunikasi. Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri
penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam “dunia
nyata”.
Aubrey
Fisher mengatakan, Model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih
bagian dari fenomena yang dijadikan model.
Werner
J. Severin dan James W. Tankard, Jr. mengatakan bahwa Model membantu
merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara
model dengan teori begitu erat, model sering dicampur dengan teori.
A.
Model -
Model Komunikasi
1.
Model
Komunikasi Linear
Model ini hanya terdiri atas dua garis lurus, yaitu proses
komunikasi yang berawal dari komunikator dan berakhir pada komunikan.Contoh:
Formula Laswell,Formula ini dikenal dengan rumusan cara untuk menggambarkan
dengan tepat sebuah tindak komunikasi yaitu dengan menjawab pertanyaan berikut
:
Who(siapa)
Says
what(mengatakan apa)
In
which channel (dengan saluran yang mana)
To
whom (kepada siapa).1
Model komunikasi ini dikemukakan oleh
Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication.
Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada
teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat
menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear
(linear communication model).
Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message)
dan penerima (receiver). Model linear
berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini
merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam
proses komunikasi.
2.
Model
Interaksional
Model interaksional
dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses
komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima
kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu
berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah
orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial,
tepatnya melalui pengambilan peran orang lain(role-taking). Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan
penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi
model interkasional adalah umpan balik (feedback),
atau tanggapan terhadap suatu pesan.
3.
Model
Transaksional
Model komunikasi
transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara
terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional
adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab
terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional
berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita
berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta
komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
4.
Model
stimulus-Respons
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi.
Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini
beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan
tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara
tertentu. Kita dapat juga mengatakan bahwa proses ini merupakan perpindahan
informasi ataupun gagasan. Proses ini dapat berupa timbal balik dan mempunyai
efek yang banyak. Setiap efek dapat merubah perilaku dari komunikasi
berikutnya.
5.
Model
Gerbner
George Gerbner, sekarang Profesor dan kepala sekolah komunikasi
Annernberg, di Universitas Pennsylvanis, berupaya membuat model komunikasi yang
bersifat umum. Model dan Gerbner lebih kompleks dibandingkan model dari Shannon
dari Weaver,namun masih menggunakan kerangka model proses linier. Kelebihan
model Gerbner dibandingkan milik Shannon dan weaver ada dua, yaitu modelnya
menghubungkan pesan dengan “realitas” dan “konteks” (about),sehingga membuat kita bisa mendekati pertanyaan
mengenaipersepsi dan makna, dan model ini memandang proses komunikasi terdiri
dari dua dimensi berbeda-dimensi persepsi atau penerimaan dan dimensi
komunikasi atau alat dan kontrol.2
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell,
terdiri dari model verbal dan model diagramatik.Model Verbal :
Seseorang(sumber) mempersepsi kejadian dan bereaksi dalam situasi melalui suatu
alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administrative, dan
kelembagaanuntuk distribusidan control) untuk menyediakan materi dalam suatu
bentuk dan konteks yang mengandung isi dengan konsekuensi yang ada.Model
Diagramatik : Seseorang mempersepsi kejadian dan mengirim beberapa pesan untuk
pemancar yang akan mengirim sinyal kepada penerima. Pada transmisi ini, sinyal
akan menghadapi gangguan dan menjadi SSSE untuk si tujuan.
6.
Model Lasswell
Lasswell telah memberi kita
model awal lain yang juga dikutip secara luas. Meskipun demikian,pemikirannya
spesifik pada konteks komunikasi massa.Dia berargumen bahwa untuk memahami
proses komunikasi massa kita perlu untuk mempelajari masing-masing tahap dari
model Lasswell,Siapa,Berkata apa,Melalui saluran apa,Untuk Siapa,Dengan efek
yang seperti apa?.3
Model ini adala versi verbal dari model awal shannon dan weaver.
Model ini masih linier: melihat komunikasi sebagai transmisi pesan: memunculkan
‘efek’ bukan makna. Efek menunjukkan sebuah perubahan yang dapat diamati dan
diukur ddari penerima yang disebabkan oleh elemen-elemen dari proses komunkasi
yang biasa diindentifikasikan. Perubahan satu dari elemen akan mengubah efek:
kita bisa mengubah pengirim, kita bisa mengubah pesan, kita bisa mengubah
saluran, perubahan dari masing-masing elemen tersebut akan menciptakan
perubahan yang sesuai terhadap efek. Secara implisit sebagian besar dari riset
komunikasi massa mengikut model ini. Kerja dari institusi dan proses-proses di
dalamnya, pelaku (produser) komunikas, audiends dan bagaimana audiens
dipengaruhi, jelas berasal dari sebuah model yang bedasarkan pada linier.
7.
Model
Westley dan Maclean
Kebutuhan sosial
akan informasi mendasari model Westley dan Maclean yang merupakan perluasan
dari model Newcomb.Mereka mengadopsi model tersebut terutama untuk membahas
media massa. Jelas bahawa akar dari model Westly dan Maclean adalah model ABX
dari NewComb,namun Westly dan Maclean telah membuat dua perubahan mendasar.
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interperonal
danmassa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal
dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik
berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya
bersifat tidak langsung dan lambat.
Dalam komunikasi interpersonal model ini, terdapat lima bagian : orientasi
objek (object orientation), pesan (messages), sumber (source), penerima
(receiver), dan umpan balik (feedback). Sumber (A) melihat objek atau aktivitas
lainnya di lingkungannya (X). Yang lalu membuat pesan tentang hal itu (X') dan
kemudian dikirimkan kepada penerima (B). Pada kesempatan itu, penerima akan
memberikan umpan balik kepada sumber. Sedang komunikasi massa pada model ini
mempunyai bagian tambahan, yaitu penjaga gerbang (gate keeper) atau opinion
leader (C) yang akan menerima pesan (X') dari sumber (A)atau dengan melihat
kejadian disekitarnya (X1, X2. Lalu opinion leader membuat pesannya sendiri
(X") yang akan dikirim kepada penerima (B). Sehingga proses penyaringan
telah terbentuk. Ada beberapa konsep yang penting dari model ini: umpan balik,
perbedaan dan persamaan antara komunikasi interpersonal dan massa dan opinion
leader yang menjadi hal penting di komunikasi massa.Model ini juga membedakan
antara pesan yang bertujuan dan tidak bertujuan.
Model ini mengabaikan komunikasi sebagai sebuah proses. Dengan kata
lain, komunikasi dianggap sebagai hal yang statis.Manusia dianggap berprilaku
karena kekuatan dari luar ( stimulus ), bukan berdasarkan kehendak, keinginan,
atau kemauan bebasnya.
8.
Model
Newcomb
Namun tidak semua
model komunikasi bersifat linier. Newcomb adalah salah satu yang memperkenalkan
kepada kita sebuah bentuk fundamental yang berbeda,yaitu bentuk segitiga. Namun
demikian, signifikansi utama dari model tersebut berada pada kenyataan bahwa
ini adalah model pertama yang memperkenalkan peran komunikasi di dalam sebuah
masyarakat atau sebuah hubungan sosial. 4[4]
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial
psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini
menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang
sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X
tergantung dari mereka masing-masing. Dan ketiganya memiliki sistem yang berisi
empat orientasi.
1. Orientasi A ke X
2. Orientasi A ke B
3. Orientasi B ke X
4. Orientasi B ke A
Dalam model ini, komunikasi adalah suatu hal yang lumrah dan
efektif yang membuat orang-orang dapat mengorientasikan diri mereka kepada
lingkungannya. Ini adalah model tindakan komunikasi yang disengaja oleh dua
orang.
9.
Model
Shannon dan Weaver
Model ini membahas tentang masalah dalam mengirim pesan berdasarkan
tingkat kecermatannya. Model ini mengandaikan sebuah sumber daya
informasi (source information) yang menciptakan sebuah pesan (message) dan mengirimnya dengan
suatu saluran (channel) kepadpenerima (receiver) yang
kemudian membuat ulang (recreate) pesan
tersebut. Dengan kata lain, model ini mengasumsikan bahwa sumberdaya informasi
menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi
sinyal yang sesuai dengan saluran yang dipakai. Sasaran (destination)adalah orang yang menjadi
tujuan pesan itu. Saluran adalah media yang mengirim tanda dari pemancar
kepada penerima. Di dalam percakapan, sumber informasi adalah otak, pemancar
adalah suara yang menciptakan tanda yang dipancarkan oleh udara. Penerima
adalah mekanisme pendengaran yang kemudian merekonstruksi pesan dari tanda itu.
Tujuannya adalah otak si penerima. Dan konsep penting dalam model ini adalah
gangguan.
Model ini menganggap bahwa komunikasi adalah fenomena statis dan
satu arah. Dan juga, model ini terkesan terlalu rumit.Meskipun model ini sangat
terkenal dalam penelitian komunikasi selama bertahun-tahun, tulisan-tulisan
Shannon dan Weaver sulit dipahami. Misalnya, formula Shannon untuk informasi (1948)
adalah sebagai berikut
PROSES - PROSES
KOMUNIKASI
Proses komunikasi adalah
bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya sehingga dapat
menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya.
Proses komunikasi ini bertujuan untuk mencipta komunikasi yang lebih efektif (
sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk suatu
proses penyampaian informasi dari satu pihak ke satu pihak yang lain dimana
seseorang atau beberapa orang kelompok , organisasi atau masyarakatmencipta dan
menggunakan informasi agar terhubung atau dengan lingkungan dan orang lain.
Komunikasi berasal dari bahasa Latin communis
yang bererti sama. Comminico,
Communication, atau Communicare yang
bererti membuat sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada
kesamaan
Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah
pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya , komunikasi
masih lagi dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan dan menunjukkan
sikap tertentu seperti tersenyum, mengangkat bahu, dan sebagainya. Komunikasi
ini disebut komunikasi non verbal. Proses komunikasi bertujuan untuk mencipta
komunikasi yang lebih efektif ( sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
Proses komunikasi dilakukan secara lisan
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimergerti oleh keduanya , komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, dan menunukkan sikap tertentu
seperti tersenyum, mengankat bahu dan sebagainya. Komunikasi ini disebut
komunikasi non verbal . Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan
komunikasi efektif ( sesuai dengan tujuan komunikasi pada umunya). Proses
komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada
penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau
sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Proses Komunikasi terbagi
menjadi dua tahap, yakni proses komunikasi secara primer dan proses komunikasi
secara sekunder.
a) Proses
komunikasi secara primer.
Proses
komunikasi secara primer adalah proses komunikasi secara langsung.
b) Proses
komunikasi secara sekunder
Proses
komunikasi secara sekunder adalah proses komunikasi dengan perantara(technologi maupun non technologi).
Langkah-Langkah
Proses Komunikasi
1)
Komunikator memiliki
gagasan atau pesan/ informasi yang ingin disampaikan kepada komunikan.
2)
Komunikator membuat/
menyusun sandi-sandi (encoding)
utntuk menyatakan maksud dalam bentuk kata-kata ataupun lambang.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Komunikasi
yang efektif adalah bagian utama dalam mencapai tujuan pendidikan.Komunikasi
yang sukses dan efektif berasal dari pelaksanaan proses
komunikasi. Orang–orang yang terlibat akan meningkatkan keterampilan
komunikasi mereka jika mereka mengikuti proses komunikasi, dan tinggal jauh
dari hambatan yang berbeda. Telah terbukti bahwa individu yang memahami proses
komunikasi akan berkembang menjadi komunikator yang lebih efektif, dan
komunikator yang efektif memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi
sukses.Oleh karena itu kita harus menggunakan model-model komunikasi yang pas
dalam berkomunikasi.
2. Saran
Bagi
para pembaca dalam berkomunikasi harus menggunakan komunikasi dengan model yang
pas dalam komunikasi. Dimana komunikasi yang baik antara satu yang lain harus
saling berhubungan.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda