Jumat, 07 Juli 2017

MAKALAH Model Komunikasi



BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG
Komunikasi sangat dibutuhkan untuk interaksi sesama manusia, oleh karena itu komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari, sehingga tanpa adanya komunikasi, kehidupan manusia tidak akan berjalan dengan sempurna. Karena komunikasi itu memiliki peranan sangat penting, dibuatlah suatu model komunikasi.
Komunikasi memiliki beberapa model, dan setiap modelnya memiliki definisi yang berbeda pula. Model komunikasi dibuat supaya mempermudah dalam memahami proses komunikasi dan melihat komponen dasar yang perlu ada dalam suatu komunikasi. Komunikasi juga merupakan suatu proses. Hal ini terlihat dari setiap gejala atau peristiwa yang tidak luput dari adanya suatu komunikasi yang terjalin antarmanusia.
Dalam makalah ini, kami menjelaskan beberapa model komunikasi yang didefinisikan oleh para ahli dan juga menjelaskan tentang komunikasi sebagai proses.

2.       RUMUSAN MASALAH
a)      Apa saja definisi Model Komunikasi ?
b)      Apa saja model-modek komunikasi ?
c)      Bagaimana komunikasi sebagai proses ?
d)     Definisi Model Komunikasi

 


BAB II
PEMBAHASAN

Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.Menurut Sereno dan Mortensen, suatu Model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam “dunia nyata”.

Aubrey Fisher mengatakan, Model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari fenomena yang dijadikan model.

Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. mengatakan bahwa Model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan teori begitu erat, model sering dicampur dengan teori.

A.    Model - Model Komunikasi

1.      Model Komunikasi Linear
Model ini hanya terdiri atas dua garis lurus, yaitu proses komunikasi yang berawal dari komunikator dan berakhir pada komunikan.Contoh: Formula Laswell,Formula ini dikenal dengan rumusan cara untuk menggambarkan dengan tepat sebuah tindak komunikasi yaitu dengan menjawab pertanyaan berikut :
Who(siapa)
Says what(mengatakan apa)
In which channel (dengan saluran yang mana)
To whom (kepada siapa).1
          Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.

2.      Model Interaksional
 Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain(role-taking). Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.

3.      Model Transaksional
         Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.

4.      Model stimulus-Respons
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, tanda-tanda nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Kita dapat juga mengatakan bahwa proses ini merupakan perpindahan informasi ataupun gagasan. Proses ini dapat berupa timbal balik dan mempunyai efek yang banyak. Setiap efek dapat merubah perilaku dari komunikasi berikutnya.

5.      Model Gerbner
George Gerbner, sekarang Profesor dan kepala sekolah komunikasi Annernberg, di Universitas Pennsylvanis, berupaya membuat model komunikasi yang bersifat umum. Model dan Gerbner lebih kompleks dibandingkan model dari Shannon dari Weaver,namun masih menggunakan kerangka model proses linier. Kelebihan model Gerbner dibandingkan milik Shannon dan weaver ada dua, yaitu modelnya menghubungkan pesan dengan “realitas” dan “konteks” (about),sehingga membuat kita bisa mendekati pertanyaan mengenaipersepsi dan makna, dan model ini memandang proses komunikasi terdiri dari dua dimensi berbeda-dimensi persepsi atau penerimaan dan dimensi komunikasi atau alat dan kontrol.2
Model ini merupakan perluasan dari model komunikasi milik Lasswell, terdiri dari model verbal dan model diagramatik.Model Verbal : Seseorang(sumber) mempersepsi kejadian dan bereaksi dalam situasi melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administrative, dan kelembagaanuntuk distribusidan control) untuk menyediakan materi dalam suatu bentuk dan konteks yang mengandung isi dengan konsekuensi yang ada.Model Diagramatik : Seseorang mempersepsi kejadian dan mengirim beberapa pesan untuk pemancar yang akan mengirim sinyal kepada penerima. Pada transmisi ini, sinyal akan menghadapi gangguan dan menjadi SSSE untuk si tujuan.



6.       Model Lasswell
 Lasswell telah memberi kita model awal lain yang juga dikutip secara luas. Meskipun demikian,pemikirannya spesifik pada konteks komunikasi massa.Dia berargumen bahwa untuk memahami proses komunikasi massa kita perlu untuk mempelajari masing-masing tahap dari model Lasswell,Siapa,Berkata apa,Melalui saluran apa,Untuk Siapa,Dengan efek yang seperti apa?.3
Model ini adala versi verbal dari model awal shannon dan weaver. Model ini masih linier: melihat komunikasi sebagai transmisi pesan: memunculkan ‘efek’ bukan makna. Efek menunjukkan sebuah perubahan yang dapat diamati dan diukur ddari penerima yang disebabkan oleh elemen-elemen dari proses komunkasi yang biasa diindentifikasikan. Perubahan satu dari elemen akan mengubah efek: kita bisa mengubah pengirim, kita bisa mengubah pesan, kita bisa mengubah saluran, perubahan dari masing-masing elemen tersebut akan menciptakan perubahan yang sesuai terhadap efek. Secara implisit sebagian besar dari riset komunikasi massa mengikut model ini. Kerja dari institusi dan proses-proses di dalamnya, pelaku (produser) komunikas, audiends dan bagaimana audiens dipengaruhi, jelas berasal dari sebuah model yang bedasarkan pada linier.
7.      Model Westley dan Maclean
          Kebutuhan sosial akan informasi mendasari model Westley dan Maclean yang merupakan perluasan dari model Newcomb.Mereka mengadopsi model tersebut terutama untuk membahas media massa. Jelas bahawa akar dari model Westly dan Maclean adalah model ABX dari NewComb,namun Westly dan Maclean telah membuat dua perubahan mendasar.
Model ini berbicara dalam dua konteks, komunikasi interperonal danmassa.Dan perbedaan yang paling penting diantara komunikasi interpersonal dan massa adalah pada umpan balik (feedback). Di interpersonal, umpan balik berlangsung cepat dan langsung, sedang di komunikasi massa, umpan baliknya bersifat tidak langsung dan lambat.  Dalam komunikasi interpersonal model ini, terdapat lima bagian : orientasi objek (object orientation), pesan (messages), sumber (source), penerima (receiver), dan umpan balik (feedback). Sumber (A) melihat objek atau aktivitas lainnya di lingkungannya (X). Yang lalu membuat pesan tentang hal itu (X') dan kemudian dikirimkan kepada penerima (B). Pada kesempatan itu, penerima akan memberikan umpan balik kepada sumber. Sedang komunikasi massa pada model ini mempunyai bagian tambahan, yaitu penjaga gerbang (gate keeper) atau opinion leader (C) yang akan menerima pesan (X') dari sumber (A)atau dengan melihat kejadian disekitarnya (X1, X2. Lalu opinion leader membuat pesannya sendiri (X") yang akan dikirim kepada penerima (B). Sehingga proses penyaringan telah terbentuk. Ada beberapa konsep yang penting dari model ini: umpan balik, perbedaan dan persamaan antara komunikasi interpersonal dan massa dan opinion leader yang menjadi hal penting di komunikasi massa.Model ini juga membedakan antara pesan yang bertujuan dan tidak bertujuan.
Model ini mengabaikan komunikasi sebagai sebuah proses. Dengan kata lain, komunikasi dianggap sebagai hal yang statis.Manusia dianggap berprilaku karena kekuatan dari luar ( stimulus ), bukan berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemauan bebasnya.

8.      Model Newcomb
          Namun tidak semua model komunikasi bersifat linier. Newcomb adalah salah satu yang memperkenalkan kepada kita sebuah bentuk fundamental yang berbeda,yaitu bentuk segitiga. Namun demikian, signifikansi utama dari model tersebut berada pada kenyataan bahwa ini adalah model pertama yang memperkenalkan peran komunikasi di dalam sebuah masyarakat atau sebuah hubungan sosial. 4[4]
Theodore Newcomb (1953) melihat komunikasi dari pandangan sosial psokologi. Model ini juga dikenal dengan nama model ABX. Model ini menggambarkan bahwa seseorang (A) mengirim informasi kepada orang lain (B) tentang sesuatu (X). Model ini mengasumsikan bahwa orientasi A ke B atau ke X tergantung dari mereka masing-masing. Dan ketiganya memiliki sistem yang berisi empat orientasi.
1. Orientasi A ke X
2. Orientasi A ke B
3. Orientasi B ke X
4. Orientasi B ke A

Dalam model ini, komunikasi adalah suatu hal yang lumrah dan efektif yang membuat orang-orang dapat mengorientasikan diri mereka kepada lingkungannya. Ini adalah model tindakan komunikasi yang disengaja oleh dua orang.
9.      Model Shannon dan Weaver
Model ini membahas tentang masalah dalam mengirim pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini mengandaikan sebuah sumber daya informasi (source information) yang menciptakan sebuah pesan (message) dan mengirimnya dengan suatu saluran (channel) kepadpenerima (receiver) yang kemudian membuat ulang (recreate) pesan tersebut. Dengan kata lain, model ini mengasumsikan bahwa sumberdaya informasi menciptakan pesan dari seperangkat pesan yang tersedia. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang dipakai. Sasaran (destination)adalah orang yang menjadi tujuan pesan itu. Saluran adalah media yang mengirim tanda dari pemancar kepada penerima. Di dalam percakapan, sumber informasi adalah otak, pemancar adalah suara yang menciptakan tanda yang dipancarkan oleh udara. Penerima adalah mekanisme pendengaran yang kemudian merekonstruksi pesan dari tanda itu. Tujuannya adalah otak si penerima. Dan konsep penting dalam model ini adalah gangguan.

Model ini menganggap bahwa komunikasi adalah fenomena statis dan satu arah. Dan juga, model ini terkesan terlalu rumit.Meskipun model ini sangat terkenal dalam penelitian komunikasi selama bertahun-tahun, tulisan-tulisan Shannon dan Weaver sulit dipahami. Misalnya, formula Shannon untuk informasi (1948) adalah sebagai berikut
PROSES - PROSES KOMUNIKASI
               Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk mencipta komunikasi yang lebih efektif ( sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke satu pihak yang lain dimana seseorang atau beberapa orang kelompok , organisasi atau masyarakatmencipta dan menggunakan informasi agar terhubung atau dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang bererti sama. Comminico, Communication, atau Communicare yang bererti membuat sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan
              Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya , komunikasi masih lagi dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan dan menunjukkan sikap tertentu seperti tersenyum, mengangkat bahu, dan sebagainya. Komunikasi ini disebut komunikasi non verbal. Proses komunikasi bertujuan untuk mencipta komunikasi yang lebih efektif ( sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi  dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimergerti oleh keduanya , komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, dan menunukkan sikap tertentu seperti tersenyum, mengankat bahu dan sebagainya. Komunikasi ini disebut komunikasi non verbal . Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi efektif ( sesuai dengan tujuan komunikasi pada umunya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui  komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Proses  Komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni proses komunikasi secara primer dan proses komunikasi secara sekunder.
a)      Proses komunikasi secara primer.
Proses komunikasi secara primer adalah proses komunikasi secara langsung.
b)      Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses komunikasi dengan perantara(technologi maupun non technologi).

Langkah-Langkah Proses Komunikasi
1)    Komunikator memiliki gagasan atau pesan/ informasi yang ingin disampaikan kepada komunikan.
2)    Komunikator membuat/ menyusun sandi-sandi (encoding) utntuk menyatakan maksud dalam bentuk kata-kata ataupun lambang.
 BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Komunikasi yang efektif adalah bagian utama dalam mencapai tujuan pendidikan.Komunikasi yang sukses dan efektif berasal dari pelaksanaan proses komunikasi. Orang–orang yang terlibat akan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka jika mereka mengikuti proses komunikasi, dan tinggal jauh dari hambatan yang berbeda. Telah terbukti bahwa individu yang memahami proses komunikasi akan berkembang menjadi komunikator yang lebih efektif, dan komunikator yang efektif memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi sukses.Oleh karena itu kita harus menggunakan model-model komunikasi yang pas dalam berkomunikasi.

2.      Saran
Bagi para pembaca dalam berkomunikasi harus menggunakan komunikasi dengan model yang pas dalam komunikasi. Dimana komunikasi yang baik antara satu yang lain harus saling berhubungan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda