Kamis, 06 Juli 2017

REKAYASA IDE



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
              Kegiatan BKP adalah salah satu dari kegiatan yang dilakukan dalam layanan Bimbingan Konseling. Bimbingan kelompok ataupun Konseling kelompok adalah kegiatan yang cukup menarik untuk dilakukan karena didalam kegiatan tersebut kita dapat berperan aktif sebagai anggota kelompok dalam memberikan pendapat atau pun saran
              Seperti kita ketahui bahwa Bimbingan kelompok terbagi dua yaitu topik tugas dan topik bebas. Topik tugas adalah topik yang pembehasannya berasal dari pemimpin Kelompok sedangkan topik bebas sendiri topiknya berasal dari anggota kelompok.
              Didalam kegiatan Bimbingan Kelompok ataupun Konseling Kelompok terdapat games atau permainan yang disebut games pengakraban dan games peneguhan. Kedua games tersebut tentu berguna sebagai selingan selagi dilaksanakannya kegiatan Bimbingan Kelompok. Semakin banyak macam dari games games tersebut tentu akan semakin menambah pengetahuan kita tentang games yang bisa kita gunakan sewaktu melakukan kegiatan Bimbingan Kelompok atau Konseling kelompok. Oleh karena alasan tersebutlah yang melatarbelakangi penulis dalam pembuatan makalah ini untuk membahas atau menciptakan games untuk kegiatan Bimbingan Kelompok.

1.2 Tujuan Penulisan
            Dari latar belakang diatas dapat diketahui bahwa tujuan penulisan rekayasa ide ini adalah untuk membantu menemukan ide dalam menemukan games atau permainan yang bisa digunakan dalam kegiatan Bimbingan Kelompok.
1.1  Manfaat Penulisan
            Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk lebih memahami dan  menambah wawasan serta sebagai bahan bacaan terkait dengan games pengakrban dan games peneguhan.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Bimbingan Kelompok
Beberapa pengertian tentang bimbingan kelompok menurut para ahli adalah sebagai berikut:
    1. Prayitno (1995: 178) mengemukakan bahwa Bimbingan kelompok adalah Suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya, semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya; apa yang dibicarakan itu semuanya bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan sendiri dan untuk peserta lainnya.
  1. Sementara Romlah (2001: 3) mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencagah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi siswa.
  2. Sedangkan menurut (Sukardi, 2003: 48) Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber (terutama guru pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.
  3. Wibowo (2005: 17) menyatakan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Dari beberapa pengertian bimbingan kelompok di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah Suatu kegiatan kelompok yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok yaitu adanya interaksi saling mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan, saran, dan sebagainya, dimana pemimpin kelompok menyediakan informasi-informasi yang bermanfaat agar dapat membantu individu mencapai perkembangan yang optimal.
2.2    Pengertian permainan/games
Hurlock (1978: 280) mengemukakan pengertian permainan adalah proses aktivitas fisik atau psikis yangmenyenangkan dan menggembirakan. Bagi anak bermain merupakan kegiatan khas sebagaimana pekerjaan yang merupakan aktivitas khas orang dewasa dalam kehidupan. Senada dengan pendapat diatas, Joan Freeman dan Utami Munandar (Andang Ismail, 2009: 16) mendefinisikan permainan sebagai suatu aktivitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditegaskan bahwa permainan merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan bagi anak yang mampu mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Permainan bagi anak yaitu permainan yang mengandung nilai pendidikan karena melalui permainan tersebut anak belajar mengembangkan segenap aspek..
2.3  Games pengakraban
Judul games : Saya pergi ke pasar
Tujuan dari games ini adalah : Game ini akan melatih daya ingat kita dan teman-teman kita yang bermain, terlebih juga konsentrasi kita dilatih disini. Sekali tidak konsentrasi, bisa-bisa langsung kalah dalam permainan ini.
Cara melakukan : Cara bermainnya sangat mudah, orang pertama akan memulai dengan huruf A, dilanjutkan dengan B, C, dst.. Kalimat awal adalah "Saya pergi ke pasar membeli .. ", orang pertama mengucapkan benda yang berawalan huruf A, contoh: Ayam. Selanjutnya orang kedua melanjutkannya "Saya pergi ke pasar membeli Ayam [Benda berawalan huruf B]", orang ketiga melanjutkannya dengan berkata "Saya pergi ke pasar membeli Ayam [Benda berawalan huruf B] [Benda berawalan huruf C]" dan seterusnya sampai ada orang yang salah dalam mengingat benda-benda yang dibeli. Orang-orang yang salah itulah yang kalah dalam permainan ini.
Untuk perkembangan permainannya bisa menyesuaikan sendiri dengan jumlah orang dan durasi waktu terutama untuk menentukan siapa yang menang.

2.4  Games peneguhan
Judul games : Bercermin
Tujuan dari games ini adalah : untuk melatih kekompakkan antar anggota kelompok dan pesan yang disampaikan di dalam games tersebut adalah pesan yang bermakna.
Cara melakukan :
  • Minta setiap peserta untuk berpasangan, 1 orang menjadi bayangan di cermin dan 1 orang menjadi seseorang yang sedang berdandan di depan cermin.
  • Bayangan harus mengikuti gerak – gerik orang yang berdandan.
  • Keduanya harus bekerja sama agar bisa bergerak secara kompak dengan kecepatan yang sama.
  • Minta peserta untuk mendiskusikan apa pesan dalam permainan ini.




























BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran diatas dapat kita simpulkan bahwa permainan atau games adalah salah satu bagian penting dari kegiatan BKP. Games tentunya berguna untuk menghilangkan kebosanan sewaktu dilakukannya kegiatan BKP. Games yang diberikan ada dua yaitu games pengakraban dan games peneguhan. Games yang ada pada kegiatan BKP sangat beragam. Dan dalam rekayasa ide ini penulis memberi ide dalam bentuk games yang bisa dilakukan dalam kegiatan BKP nantinya sehingga menambah pengetahuan pembaca tentang gamems yang ada dan agar layanan BKP dapat ditingkatkan lebih baik lagi nantinya.

3.2  Saran
Berdasarkan penjelasan diatas penulis menyarankan kepada pembaca untuk lebih memahami lagi tentang BKP dan lebih memberi inovasi lagi dalam kegiatan BKP ynag dilakukan. Inovasi yang dimaksudkan disin adalah dengan memberiikan games atau permainan yang menarik dan tentunya dapat menghilangkan kebosanan pada anggota kelompok sewaktu melaksanakan kegiatan Bimbingan Kelompok.










0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda