Kamis, 20 Juli 2017

CBR CRICITAL BOOK REPORT



LAPORAN

Judul Buku     : Pendidikan Kepramukaan
Pengarang     : Dr. Usiono, MA
Penerbit       : Perdana Publishing
Tahun Terbit: 2016
Cetakan       : Pertama
Kota Terbit  : Medan
Tebal Buku    : i-xviii dan 240 + cover
Harga Buku   : Rp. 50.000
ISBN            : 978-602-6970-63-3
Garis Besar Buku:
BAB I: SEJARAH GERAKAN PRAMUKA
A.    Mengenal pramuka
B.     Sejarah kepanduan
C.     Sejarah gerakan pramuka Indonesia
D.    Sejarah gerakan kepanduan dunia
E.     Sekilas mengenai baden powell
F.      Strategi pengembangan pramuka Indinesia
G.    Keanggotaan gerakan pramuka.
BAB II: LAMBANG GERAKAN PRAMUKA
A.    Lambang pramuka
B.     Memahami lambang gerakan pramuka
C.     Penggunaan lambang gerakan pramuka
D.    Lambang pramuka negara-negara Asean
E.     Papan lambang gerakan pramuka
F.      Stempel gerakan pramuka
G.    Papan nama gerakan pramuka
H.    Bendera gerakan pramuka.
BAB III: STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA
A.    Tingkat nasional
B.     Tingkat daerah
C.     Tingkat cabang
D.    Tingkat ranting
E.     Gugus deoan (Gudep).
BAB IV: TINGKATAN DALAM PRAMUKA
A.    Kelompok umur
B.     Tingkatan
C.     Tanda kecakapan umum
D.    Tanda kecakapan khusus.
BAB V: KODE KEHORMATAN PRAMUKA
A.    Pramuka siaga
B.     Pramuka penggalang
C.     Pramuka penegak
D.    Pramuka pandega dan anggota dewasa
E.     Pramuka pengalaman kode kehormatan pramuka.
BAB VI: SATUAN KARYA PRAMUKA
A.    Landasan dan manajemen kepramukaan
B.     Organisasi kepramukaan Indonesia
C.     Kepemimpinan dalam pramuka
D.    Macam-macam saka.
BAB VII: SALAM PRAMUKA
A.    Pengertian salam pramuka
B.     Macam-macam salam pramuka
C.     Cara memberikan salam pramuka.
BAB VIII: KEGIATAN PRAMUKA
A.    Kegiatan yang boleh diikuti oleh semua tingkatan pramuka
B.     Kegiatan pramuka siaga
C.     Kegiatan pramuka penggalang
D.    Kegiatan pramuka penegak- pandega
E.     Kegiatan pramuka dewasa.
BAB IX: BERKEMAH
A.    Mengapa pramuka berkemah
B.     Manfaat dan tujuan berkemah
C.     Persiapan dan perlengkapan
D.    Etika dalam perkemahan
E.     Ucapan dalam pramuka
F.      Tanda-tanda alam
G.    Cara mendirikan tenda pramuka, tenda alam dan tenda batuan.
BAB X: MATERI PRAMUKA
A.    Tanda sandi dalam pramuka
B.     Tali-temali
C.     Semaphore
D.    Morse
E.     Kompas
F.      Perpetaan.
BAB XI: PERATURAN BARIS BERBARIS
A.    Baris berbaris
B.     Aba-aba
C.     Gerak perorangan dan gerak dasar.
BAB XII: API UNGGUN
A.    Nilai pendidikan dari api unggun
B.     Tata cara pelaksanaan api unggun
C.     Macam-macam bentuk api unggun
D.    Acara api unggun.
BAB XIII: PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN UNTUK PRAMUKA PENGGALANG
A.    Pertolongan pertama pada kecelakaan
B.     Ragam kecelakaan atau gangguan
C.     Pembalut dan pembalutan
D.    Budaya hidup sehat.

Inti Sari Bab/sub bab buku :
Bab 1: Sejarah Gerakan Pramuka
Kepramukaan di Indonesia sebelum tahun 1961 lebih sering disebut gerakan kepanduan. Pramuka pada awalnya tumbuh di Inggris pada tahun 1907, yang dipelopori oleh Sir Robert Baden-Powell. Ini diawali oleh dua organisasi remaja yaitu Sons of Daniel Boone, yang didirikan oleh Daniel Carter Beard. Sejarah kepramukaan di tanah air merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Karena pada saat itu Indonesia dijajah oleh Belanda, gagasan kepramukaan yang menyebar dan di bawa ke Indonesia oleh orang Belanda dengan mendirikan organisasi NIPV. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa. Biro kepramukaan sedunia dibagi menjadi 2 yakni putra dan putri. Dalam pramuka mempunyai strategi pengembangan pramuka Indonesia. Visi gerakan pramuka adalah gerakan pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda. Misi pramuka adalah mempramukakan kaum muda, membina anggota yang berjiwa dan berwatak pramuka, membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara, menggerakan anggota dan organisasi gerakan pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah lingkungan dan kemasyarakatan. Pramuka memiliki Motto gerakan pramuka adalah SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN. PDK dan MK merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain, PDK dan MK merupakan dua unsur proses pendidikan terpadi yang harus ditetapkan dalam setiap kegiatan, PDK dan MK dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat. Pramuka juga mempunyai sistem among yang mana sistem ini adalah cara pelaksanaan pendidikan di dalam gerakan pramuka. Tokoh-tokoh Indonesia juga berperan seperti K.H Agus Salim, Letjen M. Sarbini, Sri Sultan Hamengkubowo, dan Letjen Mashudi. Anggota pramuka memiliki anggota biasa, anggota luar biasa, anggota mitra, anggota kehormatan, anģgota utama. Pramuka juga memiliki syarat kecakapan umum dan syarat kecakapan khusus.

Bab 2: Lambang Gerakan Pramuka
Lambang gerakan pramuka adalah tunas kelapa. Lambang tersebut digunakan sejak 16 Agustus 1961, dan diciptakan oleh bapak Soehardjo Admodipura. Lambang gerakan pramuka Indonesia adalah tunas kelapa yang banyak memiliki banyak arti kiasan. Penggunaan lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka dan kelengkapan pramuka lainnya. Bendera gerakan pramuka berbentuk segi empat panjang dan berukuran tiga banding dua, berwarna daar putih, ditengah-tengahnya terdapat lambang gerakan pramuka berwarna merah.

Bab 3: Struktur Organisasi Gerakan Pramuka
Pramuka memiliki struktur yang merupakan suatu kerangka yang berupa bagan atau skema yang menggambarkan tingkatan-tingkatan organisasi mulai dari bawah sampai dengan paling atas beserta mekanisme kerjanya.
Tujuannya adalah agar mekanisme kerja GP lebih terarah dan sistematis sehingga mendukung tercapainya tujuan GP selain itu adanya struktur organisasi untuk menghindari adannya keracuan tumpang tindih dalam melaksanakan tugas, kewenangan dan tanggung jawab dari masing-masing kuartir. Manfaat dari adanya struktur gerakan pramuka adalah dijadikan pedoman di dalam menjalankan roda organisasi. Dijadikan acuan di dalam menjalankan tugas dan kewenangan pengurus organisasi sebagian acuan di dalam menjalankan kerjasama dengan organisasi di atasnya atau di bawahnya. Struktur organisasi gerakan pramuka yaitu tingkat nasional, tingkat daerah, tingkat cabang dan gugus depan (Gudep).
Bab 4 : Tingkatan Dalam Pramuka
Tingkatan Dalam Pramuka menurut kelompok umur terdiri dari golongan siaga, golongan penggalang, golongan penegak, golongan pandega. Tingkatan Dalam Pramuka menurut tingkatan yaitu pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak. Pramuka juga memiliki tanda kecakapan umum bagi setiap tingkatan. Selaim pramuka memiliki tanda kecakapan umum pramuka juga memiliki tanda kecakapan pramuka khusus selerti TKK berkemah, juru masak, pengamat dan lain-lain. Di dalam Tanda kecakapan khusus memiliki golongan bidang TKK. Tingkatan tanda kecakapan khusus dibagi menjadi tiga ialah purwa, madya, utama.

Bab 5: Kode Kehormatan Pramuka
Kode kehormatan pramuka adalah suatu norma, budaya atau nilai-nilai luhur dalam organisasi yang melandasi sikap kehidupan para anggota. Kode kehormatan pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut Darma merupakan suatu unsur dari metode kepramukaan dan alat pelaksanaan.
Kode kehormatan pramuka merupakan kode etik anggota gerakan pramuka baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat sehari-hari yang diterima dengan sukarela serta ditaati demi kehormatan dirinya.
Kode kehormatan pramuka bagi anggota gerakan pramuka di sesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmanianya. Kode kehormatan pramuka yang terdiri atas janji yang disebut Satya dan Ketentuan moral yang disebut Darma.

Bab 6: Satuan Karya Pramuka
Satuan karya pramuka memiliki lembaga dan manajemen kepramukaan. Dasar hukum gerakan pramuka, gerakan pramuka di resmikan berdirinya pada tamggal 14 Agustus 1961merupakan keseimbangan gerakan kepanduan nasional Indonesia yang bertujuan menumbuhkan tunas bangsa menjadi generasi yang dapat menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, bertanggung jawab serta mengisi kemerdekaan Indonesia.
Landasan hukum gerakan pramuka merupakan Indonesia gerak setiap aktivitas dalam menjalankan tatalaksana organisasi dan manajemen gerakam pramuka. Gerakan pramuka sebagai satu-satunya organisasi dalam gerakan pramuka yaitu, kwartir, gugus depan dan satuan karya.
Secara umum organisasi gerakan pramuka Indonesia adalah Majelis Pembimbing (MABI), Badan Kelengkapan Kwarcab dan Kwaran, Andalan pramuka, pembina pramuka dan pembantu pembina pramuka, Badan pemeriksa keuangan (BPK) pramuka, Dewan kerja pramuka, lembaga pendidikan pramuka. Pramuka memiliki satuan karya pramuka yang merupakan wadah. Kepemimpinan dalam pramuka terdapat teori kepemimpinan dan tipe-tipe (gaya) kepemimpina, syarat-syarat kepemimpinan, teknik kepemimpinan. Macam-macam SAKA ada yang namanya pengorganisasian, pembinaan, tujuan sasaran, fungsi, situasi dan nama.

Bab 7: Salam Pramuka
Salam pramuka adalah perwujudan dari penghargaan seseorang pramuka kepada pramuka laimnya. Salam pramuka memiliki macam-macam salam pramuka adalah slaam biasa, salam hormat, dan salam janji. Salam pramuka memiliki cara memberikan dan menggunakan salam pramuka.

Bab 8: Kegiatan Pramuka
Kegiatan yang boleh diikuti oleh semua tingkatan pramuka yaitu Jamboree on the air dan jamboree on the internet, estafet tunas kelapa. Kegiatan setiap pramuka berbeda-beda seperti kegiatan pramuka siaga, kegiatan pramuka penggalang, dan kegiatan pramuka penegak-penegak dam kegiatan pramuka dewasa. Kegiatan pramuka siaga yaitu pesta siaga. Kegiatan pramuka penggalang yaitu jambore, lomba tingkat, perkemahan bakti, dianpiru, perkemahan, forum penggalang dan penjelajah. Kegaiatan pramuka penegak-pendega yaitu raimuna, gladien pinpinan satuan, perkemahan, dan lain-lain.

Bab 9: Berkemah
Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Tujuan perkemahan adalah memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, mengembangkan kemampuan diri dalam mengatasi tantangan yang dihadapinya, membina kerja sama dan persaudaraan. Berkemah memiliki macam-macam dari segi waktu, tempat pelaksanaannya, dan tujuan. Berkemah memerlukan persiapan dan perlengkapan berkemah. Di dalam berkemah juga memiliki etika yaitu etika selama perkemahan, bergaul dan bersikap dan hindari sikap tercela. Upacara dalam pramuka adalah serangkaian perbuatan yang di tata dalam suatu ketentuan, peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat sexara teratur dan tertib, untuk membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik. Tanda-tanda alam juga perlu dalam berkemah. Hal ini juga diperlukan dalam berkemah yaitu cara mendirikan tenda pramuka, tenda alam, dan tenda buatan.

Bab 10: Materi Pramuka
Materi pramuka terdapat tanda sandi dalam gerakan pramuka. Tanda dan sandi itu banyak ragamnya, ada yang menggunakan bendera, asap, cermin dan sebagainya. Tujuan mempelajarinya adalah untuk melatih kepekaan anda sebagai pramuka.
Tali-temali dalam tali temali sering mencampuradukkan antara tali, simpul, dan ikatan. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungannya antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misalnya kayu, balok, bambu dan sebagainya.
Semaphore, semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan dua bendera. Morse, morse sebenarnya adalah nama orang Amerika yang menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan. cara tersebut ditemukannya pada tahun 1837, tetapi baru dapat diterima di seluruh dunia pada tahun 1851. Semboyan morse dapat dilakukan dengan suara dan senter. Perpetaan adalah kegiatan kepramukaan yang sangat menarik dan menyenagkan, karena peserta didik di bawa langsung untuk mengenal alam terbuka.

Bab 11: Peraturan Baris Berbaris
Baris Berbaris, Baris Berbaris adalah suatu wujud latihan fisik yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu . Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikab oleh seseorang pemimpin kepada yang dipinpin untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut. Gerakan perorangan dan gerak dasar, sikap sempurna, istirahat, meluruskan barisan, cara berhitung, cara berkumpul, cara melatih, memulai dan menutup barisan, membuka/menutup, langkah biasa dan langlah perlahan.
Bab 12: Api Unggun
Api unggun adalah api yang sengaja dinyalakan di luar ruangan menggunakan bahan bakar berupa kayu, ranting/dahan, jerami, atau daun kering. Api unggun memiliki Nilai pendidikan. Api unggun juga memiliki tata cara pelaksanaan dalam menjalankan api unggun. Ada banyak macam-macam bentuk api unggun. pada acara api unggun, peserta didik menciptakan suasana kegembiraan dengan jalan menampilkan kreasi seninya berupa musik, gerak, dan lagu lawakan sandiwara dan lain-lain.

Bab 13: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Untuk Gerakan Pramuka Penggalang
P3K merupakan tindakan pertolongan pertama yang diberi terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Selain itu kita harus garis bawahi bahwa situasi dalam berkegiatan sering memerlukan pengetahuan tentang pengobatan, namun lebih kepada pemahaman kita akan prinsip-prinsip pertolongan terhadap korban. Pertolongan pertama pada kecelakaan. Ragam kecelakaan atau gangguan terhadap anggota pramuka. Apabila ada luka yang ingin dibalut, ada macam-macam dalam pembalut dan pembalutan.
Dalam kehidupan sehari-hari pramuka hendaknya memiliki budaya hidup sehat dan kegiatan P3K bagi peserta didik merupakan alat pendidikan watak yang akan dapat meningkatkan ketahanan moral-mental-spiritual, psikis, intelektual, emosional dan sosial serta dapat menambah rasa percaya diri.

Komentar penulis laporan:
Menurut saya buku ini memiliki materi yang sangat baik. Penyampaian materi dan bahasa yang digunakan juga sangat mudah dipahami. Penulis buku ini menyampaikan materi yang ada dengan sistematis sehingga pembaca mudah memahami materi yang disampaikan.

PENUTUP
Dari hasil penilaian saya, buku ini sudah memiliki standar yang sangat baik. Bukan hanya materinya yang disampaikan dan dijelaskan dengan rinci dan sistematis tetapi buku ini juga disampaikan dengan bahasa yang mudah untuk dipahami. Buku ini sangat cocok dipakai oleh kalangan siswa, mahasiswa dan umum untuk menambah wawasan tentang bagaimana  memahami hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial di dalam suatu masyarakat tutur.








0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda