Kamis, 20 Juli 2017

AKUNNTANSI MANAJEMEN




Biaya Mutu (The Cost Of Quality) dan Akuntansi untuk Kehilangan Dalam Proses Produksi (Accounting For Production Losses)

Biaya Mutu
Menurut Carter & Ursy (2004), Sampai batas tertentu, biaya mutu seringkali disalah artikan. Biaya mutu tidak hanya terdiri atas biaya untuk mencapai mutu, tetapi juga biaya yang terjadi karena kurangnya mutu. Untuk memahami dan mwminimalkan biaya mutu, jenis biaya mutu harus diidentifikasi dan dibedakan.

Jenis-jenis Biaya Mutu
Baiaya mutu dapat dikelompokan ke dalam tiga klasifikasi besar :
1.Biaya Pencegahan  atau preventif adalah biaya yang terjadi untuk mencegah terjadinya kegagalan produk. Biaya pencegahan adalah biaya yang  dikeluarkan untuk mendesain produk dan system produksi bermutu tinggi, termasuk biaya untuk menerapkan dan memelihara sistem-sistem tersebut.
2.Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi untuk mendeteksi kegagalan  produk. Terdiri atas biaya inspeksi dan pengujian bahan baku, inspeksi produk selama dan setelah proses produksi, serta biaya untuk memperoleh informasi dari pelanggan mengenai kepuasan mereka atas produk tersebut.
3.Biaya kegagalan adalah biaya yang terjadi saat produk gagal; kegagalan
tersebut dapat terjadi secara internal atau eksternal. Biaya kegagalan internal
adalah biaya yang terjadi selama proses produksi. Dan biaya eksternal adalah
biaya yang terjadi setelah produk dijual.

Manajemen Mutu Total
Untuk dapat bertahan di lingkungan bisnis yang kompetitif, suatu perusahaan
harus menyediakan produk bermutu dengan harga yang wajar. Untuk menghilangkan mutu yang buruk, produsen mengadopsi filosofi manajemen mutu  total.
Manajemen mutu total (total quality management-TQM) adalah pendekatan tingkat perusahaan atas perbaikan mutu yang mencari cara untuk memperbaiki mutu di semua proses dan aktifitas. Karena produk dan proses produksi suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lain, pendekatan TQM-nya berbeda jauh. Namun, karakteristik-karakteristik berikut bersifat umum untuk semuanya.
1.Tujuan perusahaan atas semua aktivitas bisnisnya adalah untuk melayani
pelanggan.
2.Manajemen puncak memimpin secara aktif dalam perbaikan mutu.
3.Semua karyawan terlibat secara aktif dalam perbaikan mutu.
4.Perusahaan memiliki system untuk mengidentifikasi masalah mutu,
mengembangkan solusi, dan menetapkan tujuan perbaikan mutu.
5.Perusahaan menghargai karyawannya dan memberikan pelatihan terus-
menerus serta pengakuan atas pencapaian.

Mengukur dan Melaporkan Biaya Mutu
Biaya mutu bagi kebanyakan perusahaaan cukup tinggi. Mengukur dan melaporkan biaya mutu yang cukup tinggi akan menarik perhatian manajemen puncak. Pada saat yang sama, biaya itu akan memberikan insentif besar bagi perbaikan. Pelaporan biaya mutu juga memberikan arahan dengan mengindikasikan kesempatan-kesempatan untuk perbaikan yang substansial. Kebanyakan dari biaya kegagalan berbagai macam produk dapat diukur dan dilaporkan setiap periode. Biaya kegagalan dapat disebabkan karena bagian-bagian bermutu rendah dari pemasok, mesin yang usang, desain produk yang buruk, atau factor-faktor lain di luar kendali manajer pusat biaya. Meskipun demikian, laporan terinci memberikan cara untuk mengindentifikasi masalh mutu yang harus diperhatikan oleh tim mutu yang terdiri atas karyawan dari area-area yang terpengaruh.

Akuntansi untuk Kerugian dalam Proses Produksi (Production Losses) dalam Sistem Perhitungan Biaya berdasarkan Pesanan
Kerugian produksi di sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan termasuk biaya bahan baku sisa, biaya barang cact, dan biaya pengerjaan kembali atas barang cacat. Kebanyakan dari kerugian ini diakibatkan oleh kurangnya mutu dan sebaiknya dihilangkan jika memungkinkan. Salah satu cara untuk menarik perhatian pada kebutuhan untuk mengurangi jenis kegagalan mutu semacam ini adalah dengan menentukan biayanya dan kemudian melaporkannya kepada manajemen puncak. Biaya yang besar menandakan kesempatan untuk memperbaiki mutu secara substansial, yang harus diartikan sebagai kesempatan untuk meningkatkan laba perusahaan.

Akuntansi untuk Bahan Baku Sisa (Scrap)
Bahan baku sisa terdiri atas :
1.serbuk atau sisa-sisa yang tertinggal setelah bahan baku diproses
2.bahan baku cacat yang tidak dapat digunakan maupun diretur ke pemasok
3.bagian-bagian yang rusak akibat kecerobohan karyawan atau kegagalan mesin

Jumlah yang diakumulasikan di penjualan bahan baku sisa dapat ditutup bke ikhtisar Laba Rugi dan ditampilkan di Laporan Laba Rugi sebagai penjualan bahan baku sisa atau pendapatan Lain-lain.

Akuntansi untuk penjualan tersebut adalah:
Kas (atau Piutang Usaha)                                                       Rp. 60
    Penjualan Bahan Baku Sisa (atau Pendapatan Lain-lain)             Rp. 60

Jumlah yang diakumulasikan dapat dikreditkan ke Harga Pokok Penjualan,
sehingga mengurangi total biaya yang dibebankan ke Pendapatan Penjualan untuk  periode tersebut. Ayat jurnalnya adalah :

Kas (atau Piutang Usaha)       Rp. 700
    Harga Pokok Penjualan                     Rp.700

Jumlah yang diakumulasikan dapat dikreditkan ke Pengendali Overhead Pabrik, sehingga mengurangi biaya overhead untuk periode tersebut. Ayat jurnalnya adalah :

Kas (atau Piutang Usaha)                   Rp. 700 
    Pengendali Overhead Pabrik                        Rp. 700

Jika bahan baku sisa dapat ditelusuri langsung ke pesanan individual, jumlah yang direalisasi dari penjualan bahan baku sisa dapat diperlakukan sebagai pengurang biaya bahan baku yang dibebankan ke pesanan tersebut. Biaya bahan baku di kartu biaya pesanan dikurangi dengan nilai bahan baku sisa, ayat jurnalnya adalah :
Kas (atau Piutang Usaha)                   Rp. 700
       Barang dalam Proses                                    Rp. 700
Akuntansi untuk Biaya Barang Cacat (Spoiled Goods)
Barang cacat tidak dapat dibetulkan, baik karena secara teknis tidak mungkin atau karena tidak ekonomis untuk membetulkannya. Produk plastik yang dibuat daricetakan yang penyok atau tergores, atau dicetak dengan warna yang salah, tidak dapat dibetulkan. Di sisi lain, produk yang permukaannya dicat tetapi terdapat gelembung, masih dapat diperbaiki dengan mengamplas dan mencatnya kembali. Pengamplasan dan pengecatan kembali tidak akan ekonomis apabila selisih antara pendapatan yang dapat diperoleh daripenjualan produk tersebut dengan harga normal dengan harga penjualan produk tersebut dengan harga diskon karena cacat, lebih kecil dari tambahan biaya untuk melakukan pengamplasan dan pengecatan kembali. Barang cacat dapat disebabkan oleh tindakan pelanggan atau karena kegagalan internal. Perlakuan akuntansi untuk barang cacat bergantung pada jenis penyebabnya.
-          Barang cacat yang disebabkan oleh pelanggan
Jika barang cacat terjadi karena tindakan tertentu yang dilakukan oleh pelanggan, maka hal tersebut tidak boleh dianggap sebagai biaya mutu. Untuk mengilustrasikannya, asumsikan bahwa Plastico Inc. memproduksi
1.000 kursi plastik dengan desain khusus untuk Pizza King Inc.berdasarkan pesanan No. 876. Setelah 100 kursi diproduksi, pelanggan mengubah spesifikasi desain, 100 kursi ini tidak dapat digunakan oleh pelanggan dan tidak dapat diperbaiki sehingga tidak dapat diterima oleh pelanggan. Meskipun demikian, Plastico dapat menjual 100 kursi ini sebagai barang bekas dengan harga $10 per unit atau totalnya $1.000. Tambahan 100
kursi diproduksi untuk memenuhi pesanan pelanggan, sehingga totalnya sebesar 1.100 kursi. Total biaya yang dibebankan ke Pesanan No. 876 adalah:

Bahan baku                            $22.000
Tenaga kerja                               5.500
Overhead pabrik                       11.000
Total biaya pesanan                  38.500

Ayat jurnal untuk mencatat penyelesaian pesanan tersebut dan pengiriman ke pelanggan  adalah sebagai berikut:

Persediaan Barang Cacat          1.000
Harga Pokok Penjualan                    37.500
      Barang dalam Proses                      38.500

Plastico biasanya menjual hasil produksinya dengan harga 150% dari biaya. Oleh karena itu, Pesanan No. 876 ditagihkan ke Pizza King Inc. sebesar $56.250.


Ayat jurnal untuk  mencatat penagihan Pesanan No.876 adalah :
Piutang Usaha (atau kas) 56.250
     Penjualan                                          56.250

Saat barang cacat kemudian dijual, ayat jurnalnya adalah :
Kas (atau Piutang Usaha)       1.000
     Persediaan Barang Cacat           1.000

-          Barang cacat yang disebabkan oleh kegagalan internal
Jika barang cacat terjadi karena kegagalan internal sperti kecerobohan karyawan atau usangnya mesin, biaya yang tidak tertutup dari penjualan barang cacat sebaiknya dibebankan ke Pengendali Overhead Pabrik dan dilaporkan secara periodik kepada manajemen. Apabila barang cacat dapat diprediksi tetapi tidak dapat dihilangkan, tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya harus disesuaikan dengan memasukan biaya
barang cacat ke dalam overhead total. Untuk mengilustrasikan perlakuan akuntansi saat barang cacat terjadi akibat kegagalan internal, asumsikan fakta yang sama dari ilustrasi Plastico sebelumnya, kecuali bahwa 100 unit kursi cacat yang disebabkan adanya cacat di cetakan plastik. Dalam kasus
ini biaya produksi setiap kursi adalah $35. oleh karena itu,total biayabarang cacat adalah sebesar $3.500. Karena kursi rusak dapat dijual seharga $1.000, biaya yang tidak tertutup dari penjualan barang cacat adalah sebesar $2.500 ($35 per unit-$10 nilai sisa x 100
kursi). Biaya dari 1.000 kursi bagus yang dikirimkan ke Pizza King adalah $35.000, dan harga jual untuk pesanan tersebut adalah $52.000 ($35.000 biaya pesanan x 150%).

Ayat jurnal untuk mencatat penyelesaian dan pengiriman pesanan adalah :
Persediaan Barang Cacat        1.000
Pengendali Overhead Pabrik  2.500
Harga Pokok Penjualan                    35.000
Barang dalam Proses                           8.500
Piutang Usaha                         52.500
Penjualan                                                         52.500

Akuntansi untuk Biaya Pengerjaan Kembali (Rework)
Rework adalah proses untuk membetulkan barang cacat. Seperti barang cacat, pengerjaan  kembali dapat disebabkan tindakan pelanggan atau kegagalan internal. Perlakuan akuntansinya bergantung pada jenis penyebabnya. Pengerjaan kembali yang disebabkan oleh pelanggan.

Untuk mengilustrasikannya, asumsikan bahwa Heavy Load Fabricators Inc.
memproduksi 200 trailer dengan desain khusus berdasarkan Pesanan No. 901 untuk  memenuhi permintaan desain pelanggan, Haul It Rentals Corp. Biaya yang dibebankan
ke Pesanan No. 901 adalah :
Bahan Baku                                                                                              $100.000
Tenaga Kerja ($10 per jam x 2.000 jam)                                                       20.000
Overhead dibebankan ($40 per jam tenaga kerja langsung)                         80.000
Total Biaya yang dibebankan ke pesanan No. 901                                   $200.000



0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda