Ilmu Sosial/ Ilmu Perpustakaan/ IV ”KOLEKSI RUJUKAN UMUM DALAM MEDIA ELEKTRONIK”
”KOLEKSI
RUJUKAN UMUM DALAM MEDIA ELEKTRONIK”
Bahan rujukan umum adalah sebuah koleksi referensi
yang diterbitkan untuk melengkapi kebutuhan sumber referensi bagi pengguna.
Koleksi yang termasuk kedalam bahan rujukan ini berupa koleksi yang sebagian
besar tidak terdapat dikoleksi umum lainnya seperti koleksi yang memuat informasi mengenai kata atau istilah, buku
sumber kepustakaan, serta buku yang memuat tentang kehidupan seorang tokoh, dan
lain-lain . Dalam menggunakan koleksi rujukan ini pengguna hanya
langsung mencari informasi yang dibutuhkan tanpa harus membaca keseluruhan isi
bahan bacaan tersebut. Begitu juga hal nya dengan system peminjaman yang telah
ditetapkan oleh setiap perpustakaan bahwa koleksi bahan rujukan ini hanya bisa
digunakan ditempat dan tidak boleh dipinjam oleh pengguna perpustakaan.
Jenis-jenis bahan
rujukan umum :
a) Kamus
Kamus berisi
daftar kata dasar
dari suatu bahasa
yang disusun menurut
abjad disertai dengan
keterangan mengenai bentuk,
dan tanda lafal. Cakupan dan
sasaran pembaca yang
sesuai bisa pula
mempengaruhi pilihan kamus
yang kita gunakan .
cara mencari informasi
dalam bahan pustaka
pada umumnya selalu
ada susunan berabjad
sebagai kunci penelusuran
informasi. Kamus selain disajikan
dalam bentuk tercetak,
saat ini disajikan
pula dalam bentuk
fomat digital. Kamus
digital dapat digunakan
melalui jaringan internet
ataupun melalui CD-ROM
dan mesin kamus.
b) Ensiklopedi
Adalah bahan
rujukan yang menyajikan
informasi secara mendasar
namun lengkap mengenai
berbagai masalah dalam
berbagai bidang atau
cabang ilmu pengetahuan.
Kini ensiklopedi disajikan
pula dalam bentuk
lain yaitu bentuk
digita, informasi
ensiklopedi digital tersebut
dapat diperoleh melalui
CD / DVD dan internet. Sebagian
ensiklopedi baik bentuk
CD / DVD maupun yang disediakan
diinternet dapat diperoleh
secara gratis , sebagian
lagi harus melalui langganan.
c) Katalog
Adalah daftar
yang berisi informasi
tentang bahan pustaka
atau dokumen yang
terdapat pada perpustakaan,
toko buku maupun
penerbit tertentu. Katalog
mempunyai bermacam-macam bentuk,
ada yang berbentuk
kartu, lembaran kertas,
berbentuk buku, mikrofis
dan sekarang ini
sudah ada yang
berbentuk basis data
di computer yang
dikenal dengan nama
(Online Public Access Catalogue) OPAC.
Bahkan pada perkembangan
terakhir catalog perpustakaan
sudah bisa dicari
melalui jaringan internet
atau catalog berbasis
web.
d) Bibliografi
Adalah buku
yang memuat tentang
daftar terbitan baik
dalam bentuk buku
atau artikel majalah
atau keperpustakaan lain
yang berhubungan dengan
suatu subjek atau
hasil karya seseorang.
e) Indeks
Memberikan informasi
lebih mutakhir dan
mencerminkan pendapat sementara
mengenai topik-topik yang
dibahas atau dalam
kurun waktu tertentu
f)
Abstrak
Bentuk bahan
lain yang digunakan
untuk menelusuri informasi
mengenai bidang tertentu.Abstrak sama dengan indeks, yang
membedakan adalah abstrak dilengkapi dengan catatan ringkasan atau intisari
(kira-kira 150-200 kata) informasi yang diuraikan dalam publikasi yang
didaftar. Ringkasan bisa dibuat sendiri oleh penulisnya (pembuat artikel) atau
orang lain.
Tujuan abstrak,menghemat waktu pemakai
,membantu melakukan penelusuran retrospektif tanpa melihat artikel
sesungguhnya.dalam hal ini dapat di katakan 48% peneliti menggunakan abstrak
sebagai pengingat artikel sebenarnya.
g) Sumber biografi
dan sumber geografi
Biografi adalah
penulisan tentang kehidupan
seseorang. Informasi yang
diberikan di dalam suatu biografi, antara lain nama kebangsaan, tempat dan
tanggal lahir, alamat, keadaan keluarga, pendidikan, riwayat pekerjaan
(bagian ini biasanya disusun kronologis),keikutsertaannya dalam organisasi
sosial / masyarakat atau profesi, penghargaan-penghargaan yang diperolehnya,
karya tulis atau publikasinya, foto, tempat dan tanggal meninggal (kalau sudah
meninggal), serta informasi lain yang kiranya diperlukan. Ditinjau dari cakupan
isinya, maka sumber biografi bisa dibagi menjadi sumber biografi umum
universal, sumber biografi umum nasional, dan sumber biografi khusus.
Sumber geografi
adalah bahan pustaka yang memuat
informasi mengenai tempat, gunung, sungai, batas negara, batas wilayah, yang
berkaitan lokasi.
h) Direktori
Adalah suatu bahan pustaka rujukan yang memuat
daftar organisasi atau perorangan, disusun secara sistematis, atau menurut
abjad. Ada dua macam direktori. Direktori untuk organisasi atau lembaga dan
direktori perorangan. Direktori perseorangan memuat alamat, profesi, kantor
atau informasi penting menyangkut orang tersebut. Direktori lembaga biasanya
memuat informasi, seperti alamat, pejabat-pejabatnya, fungsi dan keterangan
lain menyangkut organisasi itu.
Ada pun
beberapa kelebihan dari adanya
layanan referensi online :
1
Mempermudah dan mempercepat temu
kembali.
2
Mempercepat komunikasi dan menghemat
waktu.
3
Mengurangi kesenjangan antara (kita)
sesama pustakawan, sehingga kesatuan akan tetap terjaga, rasa kebersamaan dan
persahabatanpun akan semakin erat.
4
Kapanpun dan dimanapun pengaksesanya
tidak dibatasi oleh ruang dan tempat.
5
Meningkatkan evektivitas
6
Pustakawan atau pengakses bisa
mengajukan pertanyaan atau tanya jawab dan adanya layanan obrolan.
7
Selalu update, Memperpendek jarak
akses
Dan ada pula kekurangan dari
layanan referensi yang berbasis online :
1. Biaya atau
dana untuk awal dan pengembanganya mahal.
2.
Gangguan alam, misalnya listrik mati
atau terjadi bencana sehingga kita sebagai pemustaka tidak dapat mengaksesnya.
3.
Overload (melebihi muatan) bila diakses banyak orang dan secara
bersamaan.
4.
Sumber daya manusia, untuk yang belum
paham dalam pengunaan atau penulusurannya akan kesulitan.
5.
Ketergantungan dari para pemustaka
(kita) terhadap teknologi, sehingga kita
hanya tahu informasi yang ada pada sumber rujukan yang digitalisasi, tidak
mengetahui secara sebenarnya apa yang ada disumber asli.
6.
Kurang valid dijadikan rujukan pada
penyusunan karya ilmiah, tugas akhir dan skripsi.
Sumber Rujukan Umum Dalam Media Elektronik
Ditengah
perkembangan teknologi yang semakin pesat, perpustakaan
mulai berinovasi
untuk menyesuaikan dirinya dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih
ini yaitu dengan menciptakan perpustakaan berbassis digital atau elektronik. Dengan inovasi kearah digital
tersebut maka berbagai koleksi yang terdapat diperpustakaan juga harus di
digitalkan pula dengan menggunakan system berbasis elektronik. Contohnya saja
perpustakaan harus memiliki media elektronik seperti OPAC (Online Public Access CatalogingI) yang memuat catalog secara online, E-Journal, E-Book, E-Repository
dan lain-lain. Hal ini dapat memudahkan para pengguna perpustakaan untuk
mengakses informasi sesuai kebutuhannya tanpa harus mencari dan datang ke
perpustakaan.
Dengan berbagai contoh media
elektronik di perpustakaan, disini saya mengambil contoh bahan rujukan
elektronik berbentuk OPAC (Online Public
Access Cataloging).
A.
Pengertian OPAC
·
Menurut Wahyu Supriyanto (2008:134)
menjelaskan bahwa “OPAC (Online Public Acces Catalog) adalah sebuah
fitur yang digunakan untuk memfasilitasi pengunjung untuk mencari katalog koleksi
perpustakaan yang dapat diakses oleh umum”.
·
Menurut Corbin (1985,255) mengatakan
“online public catalog merupakan katalog yang berisikan cantuman bibliografi
dari koleksi satu atau beberapa perpustakaan, disimpan pada magnetic disk atau
media rekam lainnya, dan dibuat secara online kepada pengguna”.
·
Menurut Horgan (1994,1) menyatakan
“OPAC adalah suatu sistem temu balik informasi, dengan satu sisi masukan
(input) yang menggabungkan pembuatan file yang tercantum dan indeks”.
·
Menurut Feather (1997,330)
menyatakan bahwa “OPAC adalah suatu pangkatan data dengan cantuman bibliografi
yang biasanya menggambarkan koleksi perpustakaan tertentu”.
Berdasarkan
uraian dari pengertian OPAC di atas dapat diambil kesimpulan bahwa OPAC
merupakan suatu sistem temu balik informasi berbasis komputer yang dapat
digunakan oleh pengguna maupun petugas perpustakaan untuk menelusur koleksi
bahan pustaka suatu perpustakaan atau unit informasi lainnya yang dapat diakses
secara online.
B.
Fitur
Fasilitas
ini dapat digunakan pengunjung perpustakaan untuk melakukan pencarian katalog,
baik katalog buku, majalah, dan laporan penelitian. Menurut Wahyu Supriyanto
(2008:134) dalam layanan OPAC harus memiliki fitur yang bersifat mudah,
fleksibel dan akurat. Adapun fitur tersebut meliputi :
- Home page OPAC (Online Public Acces Catalog)
–
Pencarian simple search
–
Pencarian advance search
–
Menampilkan detail katalog
–
Menampilkan status ketersediaan buku.
- Pencarian buku baru
–
Pemesanan/usulan buku
–
Download data digital (abstraksi/full–teks)
C.
Fungsi OPAC
Fungsi dari
OPAC sebagai sarana temu balik informasi. Selain sebagai alat bantu
penelusuran, OPAC dapat juga digunakan sebagai sarana untuk memeriksa status
suatu bahan pustaka serta fitur lain di dalam OPAC seperti menu untuk kritik
dan saran, menu absensi pengunjung untuk statistik pengunjung, menu tanya jawab
(user interface), menu pengumuman, dan juga menu untuk menampilkan
koleksi bahan pustaka terbaru. Melalui OPAC, pengguna dapat mengetahui lokasi
atau tempat penyimpanan bahan pustaka/koleksi tersebut berada. Oleh karena itu,
OPAC merupakan sistem temu balik informasi yang merupakan bagian dari sistem
automasi perpustakaan.
D.
Keuntungan OPAC
Menurut
Hermanto (2007 : 1) OPAC memiliki keuntungan, yaitu :
- Penelusuran informasi dapat dilakukan secara cepat dan tepat.
- Penelusuran dapat dilakukan di mana saja tidak harus datang ke perpustakaan dengan catatan sudah online ke internet.
- Menghemat waktu dan tenaga.
- Pengguna dapat mengetahui keberadaan koleksi dan status koleksi apakah sedang dipinjam atau tidak.
- Pengguna mendapatkan peluang lebih banyak dalma menelusuri bahan pustaka.
Sedangkan
menurut Fatahi dalam Hasugian (2004 : 9) menyatakan bahwa OPAC memiliki
beberapa kelebihan dari katalog kartu yaitu sisi penelusuran mencakup interaksi
(interaction), bantuan pengguna (user assistance), kepuasan pengguna (user
satisfaction), kemampuan penelusuran (searching capabilities), keluaran dan
tampilan (out and display), ketersediaan dan akses (availabilitu and access).
E.
Kekurangan OPAC
Dari
berbagai keuntungan, OPAC juga memiliki peluang kekurangan. Menurut Hermanto
(2007 : 1) adalah :
- Belum semua bahan pustaka masuk ke data komputer sehingga pengguna mengalami kesulitan dalam melakukan penelusuran.
- Tergantung aliran listrik, bila listrik mati maka kegiaan penelusuran bahan pustaka akan terganggu.
- Kurangnya ketersediaan komputer terminal OPAC untuk menelusuri informasi yang dimiliki perpustakaan.
KESIMPULAN
Koleksi rujukan
yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah sangatlah penting dan sangat bermanfaat
bagi siswa dalam mengembangkan keilmuannya secara mandiri. Ada beberapa jenis
koleksi rujukan diantaranya: kamus, ensiklopedi, sumber-sumber geografi,
sumber-sumber biografi, buku tahunan, statistik dan sebagainya. Dari berbagai
jenis koleksi rujukan ini siswa dapat mengklasifikasikan kebutuhan informasinya
secara tepat, sehingga mereka mengetahui dalam jenis koleksi apa informasi
tersebut bisa dengan cepat didapat. Suatu misal bagi siswa yang membutuhkan
informasi tentang asal kata, arti kata dan sinonimnya mereka pasti bisa
menemukannya di dalam kamus. Sedangkan yang membutuhkan informasi tentang
nama-nama pulau, sungai, gunung dan sebagainya mereka bisa mencarinya di dalam
jenis koleksi sumber-sumber geografi atau di jenis koleksi ensiklopedi.
Perpustakaan
merupakan sistem informasi yang didalamnya terdapat aktivitas pengumpulan,
pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta penyebaran informasi,
perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang telah dipergunakan
sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian,
rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan
jasa lainnya. (Lasa HS : 1998)
Layanan jasa
lainnya salah satunya adalah OPAC. OPAC merupakan suatu sistem temu balik
informasi berbasis komputer yang dapat digunakan oleh pengguna maupun petugas
perpustakaan untuk menelusur koleksi bahan pustaka suatu perpustakaan atau unit
informasi lainnya yang dapat diakses secara online.
Penerapan OPAC pada perpustakaan sangat membantu kinerja pustakawan, begitu
juga mahasiswa atau pengunjung ketika mengunjungi perpustakaan yang sudah ada
OPAC nya. Hal tersebut sangat efisien dan menghemat waktu.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda