CBR Pengantar Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar belakang
Latar
belakang penulis membuat critical book report yang berjudul “Pengantar Manajemen”
ini karena penulis menjabarkan dan menjelaskan tentang ilmu pengantar manajemen,
seberapa pentingnya ilmu pengantar manajemen terhadap kehidupan sehari-hari dan
lingkungan berorganisasi.
.b.
Tujuan
Tujuan
penulis membuat makalah ini karena untuk mengetahui ilmu pengantar manajemen
dan menjelaskan tentang pengertian dan pembahasan mengenai manajemen.
c.
Manfaat
Manfaat
penulisan yaitu untuk menambah peningkatan pengetahuan mengenai manajemen dalam
ruang lingkup organisasi dan sebagainya.
BAB
II
ISI
BUKU
BUKU 1
Identitas buku
Judul :
Pengantar Manajemen
Penulis :
Priyono
Penerbit :
Zifatama Publishing
Cetakan Pertama
: Mei 2015
Bab 1. Sejarah Dan
Teori Manajemen
A.
SEJARAH PERKEMBANGAN
MANAJEMEN
Sejarah
perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan manusia itu
sendiri. Artinya, bahwa manajemen telah berlangsung sejak manusia itu berada di
bumi ini, seiring dengan perkembangan dan tuntutan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pada zaman purba atau Kaman batu, manusia juga menggunakan
keterampilan dan keahliannya untuk membuat alat-alat dari batu guna
merealisasikan tujuan hidupnya. Manajemen kemudian berkembang sesuai dengan
perkembangan keahlian serta pengetahuan dan keterampil~n yang diperoleh oleh
manusia itu. Pengetahuan serta teknologi (IPTEK) terns tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan itu sekaligus juga mengembangkan keterampilan manajemen umat
manusia.
Peran
manajer (pimpinan) dalam menentukan pilihan kebijaksanaan perusahaan adalah
sangat penting. Selain itu, manajer harus dianggap sebagai reformis dalam
memperbarui persyaratan-persyaratan kerja, kondisi kerja, hari standar kerja,
tanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan dan lain-lain. dari
perbaikan/pembaharuan dalam manajemen, aspek-aspek manajemen ilmiah mempunyai
tujuan agar tingkat produktivitas perusahaan, efisien dan efektivitas
perusahaan dapat di tingkatkan. Selain itu dalam manajemen ilmiah juga
memperhatikan prinsip.
B.
PENDEKATAN HUBUNGAN
MANUSIAWI
Perkembangan
berikutnya dalam manajemen dimulai sejak 1930 dan menjadi populer pada tahun
1950-an, yaitu manajemen yang banyak memberikan perhatian terhadap hubungan
kemanusiaan kepada para karyawan. Pandangan ini muncul sebagai akibat dari
kelemahan-kelemahan pada manajemen yang berorientasi tugas (klasik) yang
kemudian menimbulkan banyak kritik terhadapnya. Dengan gaya ortodoks dan
otokratis itu, maka pekerjaan menjadi monoton dan membosankan sehingga
menimbulkan stres serta produktivitas menjadi mandeg atau bahkan menurun.
C.
PENDEKATAN SISTEM
MANAJEMEN
Manajemen
dapat dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungannya dalam proses mengubah input atau masukan sumber daya menjadi
output atau keluaran produk (barang dan jasa). Lingkungan input merupakan aspek
yang terpenting dalam suatu sistem terbuka. Lingkungan tersebut merupakan
tempat asal sumber daya sekaligus umpan balik dari pelanggan, yang berdampak
terhadap output organisasi. Umpan balik dalam lingkungan memberikan masukan
bagi organisasi tentang seberapa baik organisasi memenuhi kebutuhan masyarakat
secara luas. Tanpa adanya keinginan konsumen untuk menggunanakan produk-produk
organisasi, sangat sulit bagi organisasi untuk beroperasi atau bertahan di
bidang usahanya dalam jangka panjang.
Bab
2. Kerangka Kerja Manajemen Sumber Daya Manusia
A. Sejarah
Lahirnya MSDM
Manajemen
sumber daya manusia bukanlah merupakan hal yang timbul secara mendadak. Sudah
sejak lama manusia hidup berorganisasi, seiring dengan itu manajemen sumberdaya
manusia sebenarnya juga dilakukan. Kehidupan organisasi yang telah lama ada,
seperti misalnya di bidang pemerintahan, ekonomi dan kemasyarakatan dibutuhkan
satuan kerja yang secara khusus akan mengelola sumber daya manusia. Tonggak
sejarah yang teramat penting dalam menandai diperlukannya sumber daya manusia
adalah timbulnya Revolusi Industri di Inggris. Dampak Revolusi Industri tidak
hanya merubah cara produksi, tetapi juga penanganan sumberdaya manusia yang
berbeda dengan sebelumnya, lahirnya berbagai perusahaan dengan penggunaan
teknologi memungkinkan diproduksinya 24 Pengantar Manajemen PRIYONO barang
secara besar-besarnya dengan memanfaatkan tenaga manusia yang tidak sedikit.
B. Pengertian
Manaiemen Sumher Daya Manusia (MSDM)
Organisasi merniliki berbagai macam sumber
daya sebagai ‘input’ untuk diubah menjadi ‘output’ berupa produk barang atau
jasa. Sumber daya tersebut meliputi modal atau uang, teknologi untuk menunjang
proses produksi, metode atau strategi yang digurunakan untuk beroperasi,
manusia dan sebagainya. Di antara berbagai macam sumber daya tersebut, manusia
atau sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen yang paling penting.
Bab 3. Organisasi
A. Pengertian
Organisasi
Organisasi
merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub-sistem atau bagian-bagian yang
saling berkaitan satu sama lainnya dalam melakukan aktivitasnya. Aktivitas ini
bukanlah merupakan suatu kegiatan yang temporer atau sesaat saja, akan tetapi
merupakan kegiatan yang memiliki pola atau urut-urutan yang dilakukan secara
relatif teratur dan berulang-ulang.
Anthony
(995:1) menjelaskan bahwa organisasi merupakan suatu kelompok manusia yang
berinteraksi melakukan berbagai kegiatan secara koordinasi untuk mencapai
tujuan, dimana pada dasarnya bahwa individu tidak dapat mencapai tujuan secara
sendiri-sendiri. Artinya tujuan organisasi dapat dicapai melalui
tatanan/manajemen yang dilakukan terhadap sejumlah orang sebagai pelaksana
pekerjaan-pekerjaan organisasi.
B. BEBERAPA
TEORI ORGANISASI
Tiga pandangan yang mendasar bagi teori
neoklasik yaitu:
2.1.
Manusia berbeda, setiap orang adalah unik, masingmasing telah membawa pendirian
sesuai situasi kerjanya, kepercayaan dan cita-cita kehidupan seperti
pengetahuan tertentu, teknik sosial dan logika.
2.2.
Penekanannya terhadap aspek-aspek sosial dan kelompok kerja, tanggapan manusia
mengenai dirinya dan lingkungan di sekitarnya tergantung pada kelompoknya,
sehingga organisasi informal menjadi perhatian mereka, menurut neoklasik
kelompok kerja telah memberikan pengaruhnya pada motivasi dan produktivitas.
2.3.
Manajemen yang partisipatif untuk mengambil keputusan agar selalu
berbincang-bincang terlebih dahulu dengan bawahan, karena keputusan yang akan
diambil dapat mempengaruhi mereka, maka bawahan diajak berfikir dalam pengambilan
keputusan.
Bab. 4 Kepemimpinan
Dalam
organisasi modern saat ini sedang mengalami sejumlah perubahan penting yang
mengelilingi pencapaian kesuksesan. Penguasa yang tidak fleksibel, otoriter
dimasa lalu telah digantikan oleh pemimpin yang Iebih partisipatif dan visoner
(Lews, et aL, 2004). Para pemimpin dalam Iingkungan usaha saat ini tidak lagi
takut akan perubahan; bahkan para pemimpin seharusnya menyukai dan lebih senang
mempengaruhi perubahan.
Efektifitas
pemimpin dalam rnenghadapi aktifitas organisasi sekarang ini sangat ditentukan
oleh kualitas hubungan (relasi) antara pemimpin dan bawahan. Hubungan yang
terjalin 46 Pengantar Manajemen PRIYONO antara pemimpin dengan bawahan
hendaknya tidak hanya sebatas hubungan kerja formal dimana pemimpin bertindak
sebagai atasan bagi bawahan mereka dalam organisasi, namun hubungan tersebut
harus terjalin secara luas dimana pemimpin dapat berindak sebagai patner bagi
bawahan mengatasi berbagai hambatan dan dapat memotivasi bawahan untuk
berprestasi dalam pekerjannya.
Karena
itu keberadaan seorang pemimpin merupakan hal yang sangat mutlak diperlukan
dalam suatu organisasi, baik organsiasi pemerintah maupun swasta ataupun
organisasi profit maupun non profit. Kesuksesan suatu perusahaan akan sangat
ditentukan pada peranan pemimpin dalam mengelola sumber daya organisasi dan
menjalankan segala aktivitas organisasi secara optimal.
Bab 5. Manajemen
Strategik
A. HIRARAKI
MANAJEMEN STRATEGIK
Hierarki
(jenjang) pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan biasanya terdiri dari
tiga jenjang. Pada puncak hierarki terletak tingkat korporasi (perusahaan)
yaitu suatu urusan yang merupakan sebuah kumpulan bisnis yang secara relatif
independen, yang kadang-kadang disebut sebagai Unit Bisnis Strategis atau
Strategic Business Unit (SBU). Strategi korporasi pada dasarnya berkaitan
dengan logika atau rasionalitas yang terdapat pada korporasi. Yang termasuk
dalam tingkat korporasi ini adalah dewan direksi (board of directors) dan
eksekutif kepala (chief executive) serta pejabat administrasi (administrative
officer).
B. PROSES
MANAJEMEN STRATEGIK
Proses
manajemen strategik biasanya terdiri dari lima tahap yaitu 1) analisis
lingkungan; 2) penetapan misi dan tujuan; 3) perumusan strategik; 4) pilihan
dan penerapan strategi; dan 5) evaluasi atau pengendalian strategi.
Masing-masing bagian dalam proses manajemen strategik memiliki ketergantungan
satu sama lainnya.
PENERAPAN
(IMPLEMENTASI) STRATEGI
Implementasi strategi adalah sebuah tindakan
pengelolaaan bermacam-macam sumber daya organisasi dan manajemen yang
mengarahkan dan mengendalikan pemanfaatan sumber-sumber daya perusahaan
(keuangan, manusia, peralatan, dan lain-lain) melalui strategi yang dipilih.
Implementasi strategi diperlukan untuk memperinci secara lebih tepat dan jelas
bagaimana sesungguhnya pilihan strategi yang telah diambil direalisasikan.
Implementasi strategi yang berhasil sangat tergantung pada keahlian dan
kemampuan serta keterampilan manajer.
Bab. 6 Motivasi
A.
Pengertian Motivasi
Motivasi sering,
diartikan dengan istilah doronoan, yang berarti tenaga yang menggerakkan jiwa
dan jasmani untuk berbuat, sehingga motif merupakan “driving force” seseorang,
untuk bertingkah laku dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap orang
mempunyai motif diri yang tentu bisa berbeda antara orang yang satu dengan yang
lainnya.
B.
Jenis Dan Bentuk
Motivasi
Motivasi yang diberikan pada individu dapat
terbagi menjadi 2 jenis motivasi yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.
Motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar
mereka dapat melakukan sesuatu pekerjaan seperti yang kita inginkan dengan cara
memberikan kemungkinan untuk mendapatkan “hadiah”. Dari pengertian tersebut,
maka jikalau seorang pemimpin mencoba merangsang dan mempengaruhi bawahannya
untuk melakukan suatu tugas pekerjaan dengan baik, kiranya diperlukan
perangsang berupa 86 Pengantar Manajemen PRIYONO penghargaan atau incentive dan
bentuk lain baik bersifat material maupun inmaterial.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda