Sabtu, 08 Juli 2017

JURNAL TENTANG Usaha



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Perkembangan masyarakat yang pesat saat ini menuntut setiap perusahaan
dagang memberikan pelayanan dalam hal pemenuhan kebutuhan secara cepat,praktis, dan berkualitas. Untuk itu perlu adanya pengelolaan yang baik dari manajemen berupa sistem untuk mendukung mengembangkan kegiatan utama perusahaan, salah satunya adalah sistem akuntansi.
          Sistem Akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengelompokkan, merangkum, serta melaporkan informasi keuangan dan operasi perusahaan. Sistem Akuntansi untuk perusahaan besar harus dapat mengumpulkan, mengakumulasi, dan melaporkan berbagai macam jenis transaksi. Saat sistem telah diterapkan, umpan balik atau masukan dari pengguna informasi dapat digunakan untuk menganalisis dan mengembangkan sistem.
       Pengendalian internal dan metode pengolahan informasi sangat penting dalam sistem akuntansi. Pengendalian Internal ialah mengindikasikan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi tersebut. Pengendalian memastikan bahwa kebijakan dan arahan manajemen dijalankan secara semestinya. Pengendalian internal yang baik merupakan faktor kunci pengelolaan organisasi yang efektif.
Pengendalian Intern meliputi organisasi dan semua metode serta ketentuan-ketentuan yang terkordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan kekayaan, memelihara kecermatan dan sampai beberapa jauh dapat dipercayanya data akuntansi.

Untuk proses penjualannya Pengrajin Sepatu Wanita ini mengolah produk nya sendiri untuk menjadi produk jual. Dalam proses penjualan barang dagang kepada konsumen cukup banyak. Penjualan dilakukan secara kredit maupun tunai. Proses bisnis dalam usaha ini masih ditangani secara manual, datanya sebagian masih ada dicatat di buku dan dokumen terkait diinput dengan tulisan tangan. Sehingga permasalahan yang muncul yaitu permasalahan pertama, jumlah atau jenis pesanan pelanggan yang diambil oleh perusahaan dari gudang pemasok melalui jasa ekspedisi yang diutus dan akan dikirim langsung kepada pelanggan tidak sesuai dengan jumlah atau jenis barang yang dikeluarkan oleh pemasok, hal ini tentunya menimbulkan klaim dari pelanggan.  Sehingga pelanggan meminta untuk melakukan retur pejualan.  Permasalahan kedua adalah pada saat tiba deadline pelunasan piutang, pelanggan sering kali tidak kunjung melunasi piutangnya. Untuk permasalahan pertama dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu bagian penjualan salah menuliskan pesanan pelanggan ke dalam buku atau surat pesanan barang, atau pihak pemasok salah menuliskan pesanan akibat kesalahan baca tulisan dalam surat pesanan barang yang dikirim oleh bagian penjualan sehingga jumlah dan jenis barang yang dikirim tidak sesuai dengan pesanan pelanggan. Sedangkan permasalahan kedua, disebabkan karena limit kredit bagi pelanggan hanya sebatas diingat oleh pemilik. Limit yang diberikan untuk setiap pelanggan berbeda-beda menyesuaikan dengan analisis kemampuan pelanggan
Agar seluruh penjualan dan piutang dapat dicatat secara benar perlu diperhatikan sistem akuntansi yang mengarah pada aktifitas tersebut dan seluruh bidang yang terlibat dalam kegiatan penjualan serta penagihan piutang juga perlu diawasi agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas, wewenang, dan tanggungjawab.
Efektivitas  pengendalian piutang memegang peranan penting dalam menunjang aktivitas perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan. Seperti halnya pada usaha Pengrajin Sepatu Wanita ini dalam melaksanakan penjualannya baik penjualan tunai maupun penjualan kredit memerlukan sistem akuntansi penjualan yang dikoordinasikan oleh bagian sistem informasi akuntansi. Pelaksanaan struktur pengendalian intern piutang dagang merupakan salah satu alat bantu manajemen dalam kegiatan operasional perusahaan. Hal ini dapat diketahui dengan prosedur dan pelaksanaan sistem infomasi akuntansi yang telah dijalankan secara memadai dan efektif, dengan didukung struktur pengendalian intern piutang dagang maka tujuan perusahaan akan tercapai.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut dengan judul Analisis Sistem Akuntansi Penjualan Terhadap Proses Penagihan Piutang (Studi Kasus Pada Usaha Pengrajin Sepatu Wanita) Jalan Persatuan Rambungan II No. 118 Bandar Klipah.

B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis mencoba merumuskan masalahnya dalam bentuk pernyataan sebagai berikut :
1.      Bagaimana Profil Usaha Pengrajin Sepatu Wanita?
2.      Bagaimana penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Pada Usaha Pengrajin Sepatu Wanita?
3.      Bagaimana tanggapan pelanggan tentang Sistem Akuntansi Penjualan Pada Usaha Pengrajin Sepatu Wanita?
4.      Bagaimana penerapan Sistem Akuntansi Penjualan dapat meningkatkan efektivitas pengendalian intern khususnya dalam penagihan piutang?
     
C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penulisan Laporan
a.       Untuk mengetahui apakah Sistem Akuntansi Penjualan pada Pengrajin Sepatu Wanita telah berjalan secara efektif dan efisien.
b.      Untuk mengetahui secara jelas pengaruh prosedur sistem akuntansi penjualan yang diterapkan pada Pengrajin Sepatu Wanita terhadap peningkatan efektivitas pengendalian intern khususnya dalam penagihan piutang.
2.      Manfaat Penelitian
a.       Sebagai bahan masukan, informasi dan perbandingan bagi peneliti yang lainnya dengan judul yang sama dimasa yang akan datang serta sumbangan pemikiran bagi pengembangan pengetahuan dari penulis.
b.      Sebagai bahan informasi tambahan dan masukan bagi perusahaan yang dapat dijadikan pertimbangan didalam perbaikan dan pengembangan perusahaan, terutama dalam menjalankan dan menentukan kebijakan sistem akuntansi penjualan bagi perusahaan.
c.       Bagi penulis, penulisan laporan ini berguna untuk menambah wawasan penulis dengan terjun langsung kelapangan, penulis dapat mengetahui tentang praktek sistem akuntansi penjualan yang terjadi dilapangan.

D.    Kajian Terdahulu
1.    Dhiana Ekowati, Analisis Sistem Akuntansi Penjualan Pada Perusahaan CV. DUTA JAVA TEA INDUSTRI (Teh 2Tang). Menyatakan informasi penjualan yang dihasilkan oleh Sistem Akuntansi Penjualan sebagai dasar untuk mengambil keputusan penjualan oleh pihak manajer perusahaan. Manfaat lain dari informasi tersebut adalah digunakan sebagai dasar dalam menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pihak manajemen perusahaan terhadap pemilik perusahaan.[5]
2.    Rika Kharlina E, Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha Dalam Rangka Meminimalisasi Piutang Tak Tertagih Pada PT. Cahaya Murni Sriwindo. Menyatakan bahwa Sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada PT Cahaya Murni Sriwindo dilakukan masih berupa pencatatan transaksi yang terjadi di dalamnya. Sistem tersebut mencakup dokumen-dokumen yang terlibat dalam penjualan tunai, seperti : Surat pesanan barang, Faktur penjualan, Surat jalan, Kuitansi lunas.
3.    Maxi Ma’roep, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT. Indomobil Surabaya, menyatakan mengenai tugas dan tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang serta prosedur pencatatan yang telah diterapkan tidak dapat berjalan tanpa diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya.


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda