JURNAL ELEKTRO
Kapasitor
(Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika
dilambangkan dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor
ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F).
Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan
tersebut.
b. Fungsi kapasitor
·
Sebagai kopling antara rangkaian
yang satu dengan rangkaian yang lain (pada power supply).
·
Sebagai filter/penyaring dalam
rangkaian power supply.
·
Sebagai frekuensi dalam rangkaian
antena.
·
Untuk menghemat daya listrik pada
lampu neon.
·
Menghilangkan bouncing (loncatan
api) bila dipasang pada saklar
·
Untuk menyimpan arus/tegangan
listrik.
·
Untuk arus DC berfungsi sebagai
isolator/penahan arus listrik, sedangkan untuk arus AC berfungsi sebagai
konduktor/melewatkan arus listrik.
·
Perata tegangan DC pada pengubah AC
to DC. Pembangkit gelombang AC atau oscilator, dan sebagainya.
c. Jenis-Jenis Kapasitor
Berdasarkan pada bahan Isolator dan
nilainya, Kapasitor bisa dibagi menjadi 2 Jenis yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan
Kapasitor Variabel. Berikut ini yaitu penjelasan dari jenis-jenis kapasistor
dengan secara singkat :
1.
Kapasitor Nilai Tetap (FixedCapacitor)
Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed
Capacitor yaitu jenis Kapasitor yang nilainya konstan atau tidak akan
berubah-ubah. Berikut ini yaitu Jenis-jenis dari Kapasitor yang nilainya Tetap
:
Gambar 6.Gambar
Kapasitor Nilai Tetap
a. Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)
Kapasitor
Keramik yaitu salah satu jenis Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari sebuah
Keramik dan yang berbentuk bulat tipis maupun persegi empat. Kapasitor Keramik
tidak mempunyai arah atau polaritas, jadi bisa dipasang bolak-balik dalam suatu
rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara yaitu
1pf sampai dengan 0.01µF.
Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip
Capasitor) pada umumnya terbuat dari bahan Keramik yang dikemas sangat
kecil untuk memenuhi suatu kebutuhan peralatan Elektronik yang dirancang makin
kecil dan bisa dipasang oleh Mesin Produksi SMT (Surface Mount Technology) yang
kecepatan nya tinggi.
b. Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)
Kapasitor
Polyester yaitu salah satu jenis kapasitor yang isolatornya terbuat dari sebuah
Polyester dengan bentuknya persegi empat. Kapasitor Polyester ini bisa dipasang
terbalik dalam suatu rangkaian Elektronika (tidak mempunyai polaritas arah).
c. Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)
Kapasitor
Kertas yaitu salah satu jenis kapasitor yang isolatornya terbuat dari suatu
Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas yang berkisar diantara 300pf
sampai dengan 4µF. Kapasitor Kertas tidak mempunyai suatu polaritas arah
atau bisa dipasang bolak balik dalam suatu Rangkaian Elektronika.
d. Kapasitor Mika (Mica Capacitor)
Kapasitor
Mika yaitu salah satu jenis kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari suatu
bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika ini pada umumnya berkisar antara 50pF sampai
dengan 0.02µF. Kapasitor Mika juga bisa dipasang bolak balik karena tidak
mempunyai polaritas arah.
e. Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)
Kapasitor
Elektrolit yaitu salah satu jenis kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari
sebuah Elektrolit (Electrolyte) dan yang berbentuk Tabung / Silinder.
Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada sebuah
Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang
tinggi.
Kapasitor Elektrolit yang mempunyai suatu
Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan suatu bahan
Aluminium yang sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai suatu terminal
Negatif-nya. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit ini berkisar dari 0.47µF
sampai dengan ribuan microfarad (µF). Biasanya
pada badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) ini akan tertera suatu Nilai
Kapasitansi, Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu
diperhatikan, yaitu Kapasitor Elektrolit bisa meledak jika polaritas (arah)
pemasangannya terbalik dan melampui batas suatu kamampuan tegangannya.
f. Kapasitor
Tantalum
Salah satu jenis Kapasitor yang juga
mempunyai Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor
Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari sebuah Elektrolit. Disebut
dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai sebuah bahan Logam
Tantalum yang sebagai Terminal Anodanya (+).
Kapasitor Tantalum ini bisa beroperasi
pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan sebuah tipe Kapasitor Elektrolit
lainnya dan juga mempunyai kapasintansi yang besar tetapi bisa dikemas dalam
ukuran yang lebih kecil dan mungil.
Oleh sebab itu, Kapasitor Tantalum yaitu
jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada suatu peralatan
Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.
2. Kapasitor
Variabel (Variable Capacitor)
Kapasitor Variabel yaitu salah satu jenis
Kapasitor yang nilai Kapasitansinya bisa diatur atau berubah-ubah. Secara
fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :
Gambar
7.Gambar Kapasitor Variable
a. VARCO (Variable Condensator)
VARCO (Variable Condensator) yaitu yang terbuat dari
suatu Logam dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk
memilih suatu Gelombang Frekuensi pada suatu Rangkaian Radio (digabungkan
dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO ini berkisar
antara dengan 100pF sampai dengan 500pF
b. Trimmer
Trimmer yaitu salah satu jenis Kapasitor Variabel yang
mempunyai suatu bentuk lebih kecil yang sehingga memerlukan sebuah alat seperti
Obeng untuk bisa memutar Poros pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam
yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang mengatur
suatu jarak kedua pelat logam tersebut yang sehingga nilai kapasitansinya
menjadi berubah.
Trimmer dalam Rangkaian Elektronika ini fungsinya untuk
menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai
Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai dengan 100pF.
2.7.3. Crystal
Gambar 8. Gambar Crystal
Crystal adalah komponen Elektronika
yang memiliki fungsi sama dengan Resonator. yaitu untuk menghasilkan denyut
atau detak pada Komponen Elektronika
yang membutuhkan detak Clock.
Crystal memiliki 2 kaki, yang jika digunakan pada IC
mikrokontroler maka kedua kaki pin koneksikan dengan XTAL1 dan XTAL 2.
Kelebihan Crystal adalah detaknya relatif stabil. tetapi kelemahannya adalah
rangkaian menjadi sedikit rumit, karena membutuhkan tambahan Kapasitor untuk
menstabilkan detak tang dihasilkan oleh crystal.
Crystal memiliki banyak nilai dengan satuan Mhz. untuk
penggunaan pada Mikrokontroler biasanya menggunakan crystal dengan nilai detak
11.059200 Mhz, sedangkan untuk Arduino biasanya menggunakan crystal bernilai
16.000000 Mhz.
2.7.4. Mikrokontroler
ATMega 8535
A. Pengertian
ATMega 8535
ATMega8535
adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitektur RISC.
Instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai throughput
mendekati 1 MIPS per MHz, hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan
kecepatan tinggi walaupun dengan penggunaan daya rendah. Mikrokontroler
ATmega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi yang menjadikannya sebuah
solusi pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur tersebut
antara lain:
1. Saluran I/O
sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C dan D
2. ADC (Analog
to Digital Converter)
3. Tiga buah Timer/Counter
dengan kemampuan perbandingan
4. CPU yang
terdiri atas 32 register
5. Watchdog
Timer dengan osilator internal
6. SRAM sebesar
512 byte
7. Memori Flash
sebesar 8kb dengan kemampuan read while write
8. Unit
Interupsi Internal dan External
9. Port antarmuka
SPI untuk men-download program ke flash
B. Konfigurasi Pin ATMega8535
Mikrokontroler
AVR ATMega memiliki 40 pin dengan 32 pin diantaranya digunakan
sebagai port paralel. Satu port paralel
terdiri dari 8 pin, sehingga jumlah port pada mikrokontroler
adalah 4 port, yaitu port A, port B, port C dan port
D. Sebagai contoh adalah port A memiliki pin antara port A.0
sampai dengan port A.7, demikian selanjutnya untuk port B,
port C, port D. Diagram pin mikrokontroler dapat dilihat pada
gambar berikut:
Berikut ini adalah tabel penjelasan
mengenai pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535:
Tabel Penjelasan pin pada
mikrokontroler ATMega8535
Vcc
|
Tegangan suplai (5 volt)
|
GND
|
Ground
|
RESET
|
Input reset level rendah,
pada pin ini selama lebih dari panjang pulsa minimum akan
menghasilkan reset walaupun clock sedang berjalan. RST pada pin
9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low
selama minimal 2 machine cycle maka sistem akan di-reset
|
XTAL 1
|
Input penguat osilator inverting
dan input pada rangkaian operasi clock internal
|
XTAL 2
|
Output dari penguat osilator
inverting
|
Avcc
|
Pin tegangan suplai untuk port
A dan ADC. Pin ini harus dihubungkan ke Vcc walaupun ADC tidak
digunakan, maka pin ini harus dihubungkan ke Vcc melalui low pass
filter
|
Aref
|
pin referensi tegangan analog
untuk ADC
|
AGND
|
pin untuk analog ground.
Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali jika board memiliki analog
ground yang terpisah
|
Berikut ini adalah penjelasan dari pin
mikrokontroler ATMega8535 menurut port-nya masing-masing:
1. Port A
Pin33
sampai dengan pin 40 merupakan pin dari port A. Merupakan
8 bit directional port I/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal
pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port A
dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus di-setting
terlebih dahulu sebelum port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0
jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang disesuaikan sebagai input,
atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin pada
port A juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat
dilihat dalam tabel:
Tabel Penjelasan pin pada port A
Pin
|
Keterangan
|
PA.7
|
ADC7 (ADC Input Channel 7)
|
PA.6
|
ADC6 (ADC Input Channel 6)
|
PA.5
|
ADC7 (ADC Input Channel 5)
|
PA.5
|
ADC4 (ADC Input Channel 4)
|
PA.3
|
ADC3 (ADC Input Channel 3)
|
PA.2
|
ADC2 (ADC Input Channel 2)
|
PA.1
|
ADC1 (ADC Input Channel 1)
|
PA.0
|
ADC0 (ADC Input Channel 0)
|
2. Port B
Pin 1 sampai
dengan pin 8 merupakan pin dari port B. Merupakan 8 bit
directional port I/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal
pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port B
dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung.
Data Direction Register port B (DDRB)
harus di-setting terlebih dahulu sebelum port B digunakan. Bit-bit
DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port B yang
disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.
Selain itu, pin-pin port B juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus
seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Tabel
Penjelasan pin pada port B
Pin
|
Keterangan
|
PB.7
|
SCK (SPI Bus Serial Clock)
|
PB.6
|
VISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)
|
PB.5
|
VOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)
|
PB.4
|
SS (SPI Slave Select Input)
|
PB.3
|
AIN1 (Analog Comparator Negative Input)OCC (Timer/Counter0
Output Compare Match Output)
|
PB.2
|
AIN0 (Analog Comparator Positive Input)INT2 (External
Interrupt2 Input)
|
PB.1
|
T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)
|
PB.0
|
T0 (Timer/Counter0 External Counter Input)XCK
(JSART External Clock Input/Output)
|
3. Port C
Pin 22 sampai
dengan pin 29 merupakan pin dari port C. Port C
sendiri merupakan port input atau output. Setiap pin-nya
dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit).
Output buffer port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display
LED secara langsung.
Data Direction Register port C (DDRC)
harus di-setting terlebih dahulu sebelum port C digunakan. Bit-bit
DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang disesuaikan
sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin
port D juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat
dilihat dalam tabel II.6:
Tabel
Penjelasan pin pada port C
Pin
|
Keterangan
|
PC.7
|
TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)
|
PC.6
|
TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)
|
PC.1
|
SDA (Two-Wire Serial Bus Data Input/Output Line)
|
PC.0
|
SCL (Two-Wire Serial Bus Clock Line)
|
4. Port D
Pin 14 sampai
dengan pin 20 merupakan pin dari port D. Merupakan 8
bit directional port I/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal
pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port D
dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara
langsung.
Data Direction
Register port D (DDRD) harus di-setting terlebih dahulu
sebelum port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin
memfungsikan pin-pin port D yang disesuaikan sebagai input, atau
diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga
memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam
tabel:
Tabel Penjelasan pin pada port D
Pin
|
Keterangan
|
PD.0
|
RDX (UART input line)
|
PD.1
|
TDX (UART output line)
|
PD.2
|
INT0 (external interrupt 0 input)
|
PD.3
|
INT1 (external interrupt 1 input)
|
PD.4
|
OC1B (Timer/Counter1 output compareB match output)
|
PD.5
|
OC1A (Timer/Counter1 output compareA match output)
|
PD.6
|
ICP (Timer/Counter1 input capture pin)
|
PD.7
|
OC2 (Timer/Counter2 output compare match output)
|
2.7.5. (LCD (Liquid
Cristal Display)
Display elektronik adalah
salah satu komponen elektronika yang
berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik.
LCD (Liquid Cristal
Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat
dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya
tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau
mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display)
berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka
ataupun grafik. Material LCD
(Liquid Cristal Display).
LCD adalah lapisan dari
campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium
oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca
belakang.
Ketika elektroda diaktifkan dengan medan
listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan
diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya
vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan
lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul
yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap
dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.
Bentuk LCD (Liquid Cristal
Display)
Gambar.9.Gambar Bentuk LCD
Dalam modul LCD (Liquid Cristal
Display) terdapat microcontroller yang berfungsi sebagai pengendali
tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller pada
suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori dan
register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah :
·
DDRAM (Display Data Random Access Memory)
merupakan memori tempat karakter yang akan ditampilkan berada.
·
CGRAM (Character Generator Random Access Memory)
merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari
karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.
·
CGROM (Character Generator Read Only Memory)
merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut
merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan
pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna
tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter
dasar yang ada dalam CGROM.
Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.
·
Register perintah
yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler ke panel LCD (Liquid
Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau tempat status dari
panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada saat pembacaan
data.
·
Register data yaitu register
untuk menuliskan atau membaca data dari atau keDDRAM. Penulisan data pada
register akan menempatkan data tersebut keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah
diatur sebelumnya.
Pin, kaki atau jalur input
dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya
adalah :
·
Pin data adalah jalur untuk
memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid
Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain
seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
·
Pin RS (Register Select)
berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah
data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan
logika high menunjukan data.
·
Pin R/W (Read Write)
berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca
data.
·
Pin E (Enable)
digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
·
Pin VLCD berfungsi mengatur
kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm,
jika tidak digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD
sebesar 5 Volt.
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat yang dibuat
ini berfungsi untuk
memberikan informasi mengenai pengaturan display timer
dan suhu pada pesawat infant warmer. Pada bab ini akan dijelaskan tentang penelitian mengenai
pengaturan display dan suhu pada alat
infant warmer.
Penelitian dilakukan dengan menentukan perancangan spesifikasi sistem
secara umum, membuat sistem diagram balok, kemudian melakukan penerapan dengan
pembuatan agar dapat dilakukan penelitian berdasarkan pengujian-pengujian untuk
mengetahui bahwa alat bekerja sesuai dengan perencanaan sistem secara
keseluruhan. Dalam pengerjaan alat
ini, tahap perencanaan dilakukan dengan membaginya menjadi dua kategori, yaitu
bagian software dan hardware.
Software merupakan bagian yang mengendalikan program kerja alat terutama
pada pengaturan display timer dan suhu yang
menggunakan mikrokontroler. Hardware yang
dimaksud disini adalah perangkat keras berupa komponen-komponen yang digunakan pada alat ini, seperti LCD, LM3 dan sebagainya yang akan bekerja bersamaan
software dengan fungsi masing–masing dan saling berkaitan sehingga terhubung
menjadi suatu sistem yang secara keseluruhan digunakan sebagai rancangan infant warmer.
1.1. Blok Diagaram
Blok Diagram merupakan suatu bentuk diagram yang
digambarkan secara umum berbentuk blok-blok yang mewakili sistem kerja dari
masing-masing bagiannya. Pada diagram ini, masing – masing bloknya terkoneksi
sehingga dapat dilihat hubungan antar blok atau antar bagian pada alat. Di
bawah ini adalah gambar blok diagram
dari rangakain rancang bangun display timer dan suhu berbasis mikrokontroller AtMega 8535.
Berdasarkan
blok diagram di atas, akan dijelaskan cara kerja display timer dan suhu pada infant
warmer. Pada dasarnya,
AT Mega 8535 sebagai
sumber pengaturan pengendali suhu serta pengaturan waktu dan
data tersebut akan ditampilkan di LCD. LM 35 sebagai sensor suhu yang
mendeteksi object dan data tersebut akan di kirim ke AT Mega 8535 kemudian diproses untuk mengendalikan
Heater sesuai suhu yang diatur mikrokontroller antara suhu 35˚C - 37˚C. Push Button up dan down berfungsi
sebagai menurunkan dan menaikkan suhu serta lamanya waktu, tombol start/enter berfungsi sebagai mulai nya
simulasi alat infant warmer, dan tombol stop
mengakhiri kerjanya infant warmer ini.
Empat
buah push button akan memberikan
perintah kepada mikrokontroler sesuai dengan fungsi masing-masing tombol jika
ditekan. Dimana tombol start menandakan
bahwa mikrokontroler mulai memproses kerja alat infant warmer, kemudian tombol up
dan down untuk merubah pengaturan
suhu dan timer. Tombol stop mengakhiri kerjanya simulasi infant warmer ini.
1.2. Prinsip Kerja Komponen Rangkaian
1.2.1 Power Supply
Bagian ini merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai
pemberi catu daya bagi alat. Rangkaian ini akan merubah besar tegangan dari PLN
menjadi tegangan yang besarnya sesuai dengan yang diperlukan oleh alat. Dalam
hal ini, alat ini membutuhkan tegangan DC positif sebesar 5V.
1.2.2. Mikrokontroller
Bagian ini adalah rangkaian yang berisi komponen
mikrokontroler dimana berfungsi sebagai pengendali kerja alat. Dalam hal ini,
mengendalikan kerja berdasarkan perintah-perintah yang dikirimkan.
Mikrokontroler yang digunakan pada bagian ini adalah IC ATMega 8535 dengan pemrograman code
vision.
1.2.3 Sensor Suhu
Bagian ini merupakan rangkaian mendeteksi suhu yang
berada pada object yang bekerja kisaran suhu 35˚C - 37˚C sensor yang digunakan pada bagian ini adalah LM 35.
1.2.4 Push Button
Bagian ini merupakan bagian yang akan
memberikan perintah sesuai dengan fungsi dari masing – masing push button. Terdapat 4 buah push button pada alat ini yaitu push button Start, up, down dan stop.
1.2.5 Indikator
Bagian ini hanya berupa LED yang akan
menunjukkan heater sedang bekerja, kemudian jika led mati menunjukkan heater
tidak bekerja.
1.2.6 LCD
Bagian ini merupakan tampilan suhu dan timer dari hasil
yang telah dicapai dan parameter yang akan di atur yaitu pengaturan suhu dan
pengaturan timer.
1.2.7 Buzzer
Bagian ini adalah pengingat waktu yang sudah habis atau
meberikan informasi bahwa alat sudah menjadi posisi standby.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya
bahwa perangkat keras di sini merupakan komponen – komponen alat. Dalam hal ini
akan dijelaskan dengan dibagi menjadi beberapa blok agar lebih mudah. Dalam
setiap bloknya, akan dijelaskan lebih rinci sehingga lebih jelas maksud, tujuan
dan kegunaannya.
1.3.1. Rangkaian Power Supply
1.3.2. Rangkaian Mikrokontroller AtMega 8535
Ini merupakan rangkaian yang mengendalikan dan
memerintahkan kerja alat, khususnya dalam pengaturan display timer dan suhu yang akan di pilih.
Rangkaian ini menggunakan IC mikrokontroler 40 pin yang telah berisi
program di dalamnya .Rangkaian
mikrokontroler ini dilengkapi dengan LCD yang berfungsi sebagai display
parameter suhu dan timer yang akan di
atur serta data real. LCD ini
dilengkapi dengan pengaturan kontras cahaya.
Gambar. 2 Rangkaian
Mikrokontroller AtMega 8535
1.3.3. Rangkaian display.
Dalam perancangan ini yang
digunakan adalah LCD dot 2X16 karakter sebagai display. Input data LCD ke port 0 yang dihubungkan
juga dengan R-Pack 10k untuk memberikan pull-up karena port 0 pada
mikrokontroller tidak dilengkapi dengan pull up internal sebagai port data,
sedangkan pin - pin mikrokontroler yang digunakan untuk mengontrol LCD adalah
port 1.0 dan port 1.1 untuk mengatur kontras LCD. Diharapkan aktif ketika
mendapat supply tegangan sehingga LCD aktif pada keadaan high.
Gambar. 3 Gambar rangkaian display/LCD ( liquit cristal display)
1.3.4. Perencanaan Perangkat Lunak ( Software )
Perangkat lunak merupakan salah
satu bagian penting sistem pada rancangan infant
warmer ini. Hal ini dikarenakan proses pengaturan display timer dan suhu dilakukan
dengan software di dalam mikrokontroler.
Perangkat
lunak yang digunakan disini adalah program
dengan code vision yang ditanamkan pada ATMega8535.
1.4. Wairing diagram
Gambar.6. Gambar wairing diagram display
Komponen yang digunakan
R1 : 100K X1(CRYSTAL)
C1 : 30Nf RV1
C2 : 30Nf LCD1(LMD16L)
C3 :10Uf DDRAM
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda