Sabtu, 08 Juli 2017

JURNAL ELEKTRO



Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut.
b. Fungsi kapasitor
Berikut ini adalah fungsi kapasitor yang terdapat dalam sebuah    rangkaian/sistem elektronika.
·       Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada power supply).
·       Sebagai filter/penyaring dalam rangkaian power supply.
·       Sebagai frekuensi dalam rangkaian antena.
·       Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon.
·       Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar
·       Untuk menyimpan arus/tegangan listrik.
·       Untuk arus DC berfungsi sebagai isolator/penahan arus listrik, sedangkan untuk arus AC berfungsi sebagai konduktor/melewatkan arus listrik.
·       Perata tegangan DC pada pengubah AC to DC. Pembangkit gelombang AC atau oscilator, dan sebagainya.
c.  Jenis-Jenis Kapasitor
Berdasarkan pada bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor bisa dibagi menjadi 2 Jenis yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini yaitu penjelasan dari jenis-jenis kapasistor dengan secara singkat :
1. Kapasitor Nilai Tetap (FixedCapacitor)
Kapasitor Nilai Tetap atau Fixed Capacitor yaitu jenis Kapasitor yang nilainya konstan atau tidak akan berubah-ubah. Berikut ini yaitu Jenis-jenis dari Kapasitor yang nilainya Tetap :



Gambar 6.Gambar Kapasitor Nilai Tetap
a.  Kapasitor Keramik (Ceramic Capasitor)
Kapasitor Keramik yaitu salah satu jenis Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari sebuah Keramik dan yang berbentuk bulat tipis maupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak mempunyai arah atau polaritas, jadi bisa dipasang bolak-balik dalam suatu rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara yaitu 1pf sampai dengan 0.01µF.
       Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) pada umumnya terbuat dari bahan Keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi suatu kebutuhan peralatan Elektronik yang dirancang makin kecil dan bisa dipasang oleh Mesin Produksi SMT (Surface Mount Technology) yang kecepatan nya tinggi.
b.  Kapasitor Polyester (Polyester Capacitor)
Kapasitor Polyester yaitu salah satu jenis kapasitor yang isolatornya terbuat dari sebuah Polyester dengan bentuknya persegi empat. Kapasitor Polyester ini bisa dipasang terbalik dalam suatu rangkaian Elektronika (tidak mempunyai polaritas arah).
c.  Kapasitor Kertas (Paper Capacitor)
Kapasitor Kertas yaitu salah satu jenis kapasitor yang isolatornya terbuat dari suatu Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas yang berkisar diantara 300pf sampai dengan 4µF. Kapasitor Kertas tidak mempunyai  suatu polaritas arah atau bisa dipasang bolak balik dalam suatu Rangkaian Elektronika.
d.  Kapasitor Mika (Mica Capacitor)
Kapasitor Mika yaitu salah satu jenis kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari suatu bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika ini pada umumnya berkisar antara 50pF sampai dengan 0.02µF. Kapasitor Mika juga bisa dipasang bolak balik karena tidak mempunyai polaritas arah.
e.  Kapasitor Elektrolit (Electrolyte Capacitor)
Kapasitor Elektrolit yaitu salah satu jenis kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari sebuah Elektrolit (Electrolyte) dan yang berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada sebuah Rangkaian Elektronika yang memerlukan Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi.            
       Kapasitor Elektrolit yang mempunyai suatu Polaritas arah Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan suatu bahan Aluminium yang sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai suatu terminal Negatif-nya. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit ini berkisar dari 0.47µF sampai dengan ribuan microfarad (µF).           Biasanya pada badan Kapasitor Elektrolit (ELCO) ini akan tertera suatu Nilai Kapasitansi, Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, yaitu Kapasitor Elektrolit bisa meledak jika polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampui batas suatu kamampuan tegangannya.
f.  Kapasitor Tantalum 
       Salah satu jenis Kapasitor yang juga mempunyai Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari sebuah Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai sebuah bahan Logam Tantalum yang sebagai Terminal Anodanya (+).
       Kapasitor Tantalum ini bisa beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan sebuah tipe Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga mempunyai kapasintansi yang besar tetapi bisa dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil.
       Oleh sebab itu, Kapasitor Tantalum yaitu jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada suatu peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.
2.  Kapasitor Variabel (Variable Capacitor)
       Kapasitor Variabel yaitu salah satu jenis Kapasitor yang nilai Kapasitansinya bisa diatur atau berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :


Gambar 7.Gambar Kapasitor Variable
a.  VARCO (Variable Condensator)
       VARCO (Variable Condensator) yaitu yang terbuat dari suatu Logam dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih suatu Gelombang Frekuensi pada suatu Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO ini berkisar antara dengan 100pF sampai dengan 500pF
b.  Trimmer
       Trimmer yaitu salah satu jenis Kapasitor Variabel yang mempunyai suatu bentuk lebih kecil yang sehingga memerlukan sebuah alat seperti Obeng untuk bisa memutar Poros pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang mengatur suatu jarak kedua pelat logam tersebut yang sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah.
       Trimmer dalam Rangkaian Elektronika ini fungsinya untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai dengan 100pF.

2.7.3. Crystal
Gambar 8. Gambar Crystal
       Crystal adalah komponen Elektronika yang memiliki fungsi sama dengan Resonator. yaitu untuk menghasilkan denyut atau detak pada Komponen Elektronika yang membutuhkan detak Clock.
       Crystal memiliki 2 kaki, yang jika digunakan pada IC mikrokontroler maka kedua kaki pin koneksikan dengan XTAL1 dan XTAL 2. Kelebihan Crystal adalah detaknya relatif stabil. tetapi kelemahannya adalah rangkaian menjadi sedikit rumit, karena membutuhkan tambahan Kapasitor untuk menstabilkan detak tang dihasilkan oleh crystal.
       Crystal memiliki banyak nilai dengan satuan Mhz. untuk penggunaan pada Mikrokontroler biasanya menggunakan crystal dengan nilai detak 11.059200 Mhz, sedangkan untuk Arduino biasanya menggunakan crystal bernilai 16.000000 Mhz.

2.7.4. Mikrokontroler ATMega 8535
A.  Pengertian ATMega 8535
                   ATMega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitektur RISC. Instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz, hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi walaupun dengan penggunaan daya rendah. Mikrokontroler ATmega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur tersebut antara lain:
1.    Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C dan D
2.    ADC (Analog to Digital Converter)
3.    Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan
4.    CPU yang terdiri atas 32 register
5.    Watchdog Timer dengan osilator internal
6.    SRAM sebesar 512 byte
7.    Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan read while write
8.    Unit Interupsi Internal dan External
9.    Port antarmuka SPI untuk men-download program ke flash
B. Konfigurasi Pin ATMega8535
       Mikrokontroler AVR ATMega memiliki 40 pin dengan 32 pin diantaranya digunakan sebagai port paralel. Satu     port paralel terdiri dari 8 pin, sehingga jumlah port pada mikrokontroler adalah 4 port, yaitu port A, port B, port C dan port D. Sebagai contoh adalah port A memiliki pin antara port A.0 sampai dengan port A.7, demikian selanjutnya untuk port B, port C, port D. Diagram pin mikrokontroler dapat dilihat pada gambar berikut:
Berikut ini adalah tabel penjelasan mengenai pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535:
Tabel Penjelasan pin pada mikrokontroler ATMega8535
Vcc
Tegangan suplai (5 volt)
GND
Ground
RESET
Input reset level rendah, pada pin ini selama lebih dari panjang pulsa minimum akan menghasilkan reset walaupun clock sedang berjalan. RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low selama minimal 2 machine cycle maka sistem akan di-reset
XTAL 1
Input penguat osilator inverting dan input pada rangkaian operasi clock internal
XTAL 2
Output dari penguat osilator inverting
Avcc
Pin tegangan suplai untuk port A dan ADC. Pin ini harus dihubungkan ke Vcc walaupun ADC tidak digunakan, maka pin ini harus dihubungkan ke Vcc melalui low pass filter
Aref
pin referensi tegangan analog untuk ADC
AGND
pin untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali jika board memiliki analog ground yang terpisah
     Berikut ini adalah penjelasan dari pin mikrokontroler ATMega8535 menurut port-nya masing-masing:
1. Port A
       Pin33 sampai dengan pin 40 merupakan pin dari port A. Merupakan 8 bit directional port I/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin pada port A juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Tabel Penjelasan pin pada port A
Pin
Keterangan
PA.7
ADC7 (ADC Input Channel 7)
PA.6
ADC6 (ADC Input Channel 6)
PA.5
ADC7 (ADC Input Channel 5)
PA.5
ADC4 (ADC Input Channel 4)
PA.3
ADC3 (ADC Input Channel 3)
PA.2
ADC2 (ADC Input Channel 2)
PA.1
ADC1 (ADC Input Channel 1)
PA.0
ADC0 (ADC Input Channel 0)

2. Port B
       Pin 1 sampai dengan pin 8 merupakan pin dari port B. Merupakan 8 bit directional port I/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung.
       Data Direction Register port B (DDRB) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port B yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port B juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
    Tabel Penjelasan pin pada port B
Pin
Keterangan
PB.7
SCK (SPI Bus Serial Clock)
PB.6
VISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)
PB.5
VOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)
PB.4
SS (SPI Slave Select Input)
PB.3
AIN1 (Analog Comparator Negative Input)OCC (Timer/Counter0 Output Compare Match Output)
PB.2
AIN0 (Analog Comparator Positive Input)INT2 (External Interrupt2 Input)
PB.1
T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)
PB.0
T0 (Timer/Counter0 External Counter Input)XCK (JSART External Clock Input/Output)

3. Port C
       Pin 22 sampai dengan pin 29 merupakan pin dari port C. Port C sendiri merupakan port input atau output. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung.
       Data Direction Register port C (DDRC) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel II.6:
     Tabel Penjelasan pin pada port C
Pin
Keterangan
PC.7
TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)
PC.6
TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)
PC.1
SDA (Two-Wire Serial Bus Data Input/Output Line)
PC.0
SCL (Two-Wire Serial Bus Clock Line)

4. Port D
       Pin 14 sampai dengan pin 20 merupakan pin dari port D. Merupakan 8 bit directional port I/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung.
       Data     Direction Register port D (DDRD) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel:
Tabel Penjelasan pin pada port D
Pin
Keterangan
PD.0
RDX (UART input line)
PD.1
TDX (UART output line)
PD.2
INT0 (external interrupt 0 input)
PD.3
INT1 (external interrupt 1 input)
PD.4
OC1B (Timer/Counter1 output compareB match output)
PD.5
OC1A (Timer/Counter1 output compareA match output)
PD.6
ICP (Timer/Counter1 input capture pin)
PD.7
OC2 (Timer/Counter2 output compare match output)

2.7.5.  (LCD (Liquid Cristal Display)
       Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik.
        LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik. Material LCD (Liquid Cristal Display).
       LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang.
        Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.
Bentuk LCD (Liquid Cristal Display)

Gambar.9.Gambar Bentuk LCD
            Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah :
·       DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang akan ditampilkan berada.
·       CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.
·       CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM.
Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.
·       Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada saat pembacaan data.
·       Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.
       Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya adalah :
·       Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
·       Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
·       Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca data.
·       Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
·       Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.


 

BAB III

METODE PENELITIAN

Alat  yang  dibuat  ini  berfungsi  untuk  memberikan  informasi mengenai pengaturan display timer dan suhu pada pesawat infant warmer. Pada bab ini akan dijelaskan tentang penelitian mengenai pengaturan display dan suhu pada alat infant warmer.
Penelitian dilakukan dengan menentukan perancangan spesifikasi sistem secara umum, membuat sistem diagram balok, kemudian melakukan penerapan dengan pembuatan agar dapat dilakukan penelitian berdasarkan pengujian-pengujian untuk mengetahui bahwa alat bekerja sesuai dengan perencanaan sistem secara keseluruhan. Dalam pengerjaan alat ini, tahap perencanaan dilakukan dengan membaginya menjadi dua kategori, yaitu bagian software dan hardware.
Software merupakan bagian yang mengendalikan program kerja alat terutama pada pengaturan display timer dan suhu yang menggunakan mikrokontroler. Hardware yang dimaksud disini adalah perangkat keras berupa komponen-komponen yang  digunakan pada alat ini, seperti LCD,  LM3 dan sebagainya yang akan bekerja bersamaan software dengan fungsi masing–masing dan saling berkaitan sehingga terhubung menjadi suatu sistem yang secara keseluruhan digunakan sebagai rancangan infant warmer.

 

1.1. Blok Diagaram

           
            Blok Diagram merupakan suatu bentuk diagram yang digambarkan secara umum berbentuk blok-blok yang mewakili sistem kerja dari masing-masing bagiannya. Pada diagram ini, masing – masing bloknya terkoneksi sehingga dapat dilihat hubungan antar blok atau antar bagian pada alat. Di bawah ini adalah gambar blok diagram dari rangakain rancang bangun display timer dan suhu berbasis mikrokontroller AtMega 8535.


Gambar. 1 Gambar blok diagram  pada  Infant Warmer
           
            Berdasarkan blok diagram di atas, akan dijelaskan cara kerja display timer dan suhu pada  infant   warmer.   Pada   dasarnya,   AT   Mega   8535   sebagai   sumber  pengaturan pengendali suhu serta pengaturan waktu dan data tersebut akan ditampilkan di LCD. LM 35 sebagai sensor suhu yang mendeteksi object dan data tersebut akan di kirim ke AT Mega 8535 kemudian diproses untuk mengendalikan Heater sesuai suhu yang diatur mikrokontroller antara suhu 35˚C - 37˚C. Push Button up dan down berfungsi sebagai menurunkan dan menaikkan suhu serta lamanya waktu, tombol start/enter berfungsi sebagai mulai nya simulasi alat infant warmer, dan tombol stop mengakhiri kerjanya infant warmer ini.
            Empat buah push button akan memberikan perintah kepada mikrokontroler sesuai dengan fungsi masing-masing tombol jika ditekan. Dimana tombol start menandakan bahwa mikrokontroler mulai memproses kerja alat infant warmer, kemudian tombol up dan down untuk merubah pengaturan suhu dan timer. Tombol           stop mengakhiri kerjanya simulasi infant warmer ini.

1.2. Prinsip Kerja Komponen Rangkaian

1.2.1 Power Supply

       Bagian ini merupakan rangkaian yang berfungsi sebagai pemberi catu daya bagi alat. Rangkaian ini akan merubah besar tegangan dari PLN menjadi tegangan yang besarnya sesuai dengan yang diperlukan oleh alat. Dalam hal ini, alat ini membutuhkan tegangan DC positif sebesar 5V.

1.2.2. Mikrokontroller

       Bagian ini adalah rangkaian yang berisi komponen mikrokontroler dimana berfungsi sebagai pengendali kerja alat. Dalam hal ini, mengendalikan kerja berdasarkan perintah-perintah yang dikirimkan. Mikrokontroler yang digunakan pada bagian ini adalah  IC ATMega 8535 dengan pemrograman code vision.

1.2.3 Sensor Suhu

       Bagian ini merupakan rangkaian mendeteksi suhu yang berada pada object yang bekerja kisaran suhu 35˚C - 37˚C sensor yang digunakan pada bagian ini adalah LM 35.

1.2.4 Push Button

       Bagian ini merupakan bagian yang akan memberikan perintah sesuai dengan fungsi dari masing – masing push button. Terdapat 4 buah push button pada alat ini yaitu push button Start, up, down dan stop.

1.2.5 Indikator

       Bagian ini hanya berupa LED yang akan menunjukkan heater sedang bekerja, kemudian jika led mati menunjukkan heater tidak bekerja.

1.2.6 LCD

       Bagian ini merupakan tampilan suhu dan timer dari hasil yang telah dicapai dan parameter yang akan di atur yaitu pengaturan suhu dan pengaturan timer.
1.2.7 Buzzer
       Bagian ini adalah pengingat waktu yang sudah habis atau meberikan informasi bahwa alat sudah menjadi posisi standby.


            Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa perangkat keras di sini merupakan komponen – komponen alat. Dalam hal ini akan dijelaskan dengan dibagi menjadi beberapa blok agar lebih mudah. Dalam setiap bloknya, akan dijelaskan lebih rinci sehingga lebih jelas maksud, tujuan dan kegunaannya.
1.3.1. Rangkaian Power Supply










1.3.2. Rangkaian Mikrokontroller AtMega 8535

            Ini merupakan rangkaian yang mengendalikan dan memerintahkan kerja alat, khususnya dalam pengaturan display timer dan suhu  yang akan di pilih.
Rangkaian ini menggunakan IC mikrokontroler 40 pin yang telah berisi program di dalamnya .Rangkaian mikrokontroler ini dilengkapi dengan LCD yang berfungsi sebagai display parameter suhu dan timer yang akan di atur serta data real. LCD ini dilengkapi dengan pengaturan kontras cahaya.




Gambar. 2 Rangkaian Mikrokontroller AtMega 8535

1.3.3. Rangkaian display.

            Dalam perancangan ini yang digunakan adalah LCD dot 2X16 karakter sebagai display. Input data LCD ke port 0 yang dihubungkan juga dengan R-Pack 10k untuk memberikan pull-up karena port 0 pada mikrokontroller tidak dilengkapi dengan pull up internal sebagai port data, sedangkan pin - pin mikrokontroler yang digunakan untuk mengontrol LCD adalah port 1.0 dan port 1.1 untuk mengatur kontras LCD. Diharapkan aktif ketika mendapat supply tegangan sehingga LCD aktif pada keadaan high.


Gambar. 3 Gambar rangkaian display/LCD ( liquit cristal display)

1.3.4. Perencanaan Perangkat Lunak ( Software )

Perangkat lunak merupakan salah satu bagian penting sistem pada rancangan infant warmer ini. Hal ini dikarenakan proses pengaturan display timer dan suhu dilakukan dengan software di dalam mikrokontroler.  Perangkat lunak yang digunakan disini adalah program dengan code vision yang ditanamkan pada ATMega8535.

 

 

1.4. Wairing diagram

Gambar.6. Gambar wairing diagram display

Komponen yang digunakan
R1       : 100K             X1(CRYSTAL)         
C1       : 30Nf              RV1   
C2       : 30Nf              LCD1(LMD16L)
C3       :10Uf               DDRAM

 

 

 

 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda