Jumat, 07 Juli 2017

jamid mutasarif




1.0 PEMBAHASAN
(الفِعْلُ الجَمِدُ وَ المُتَصَرِّفُ)
Pengertian fi’il :
            Fi’il ialah kata kerja yang berbentuk kalimat  yang menunjukkan makna mandiri dan disertai zaman.
            Dilihat dari berbagai aspek fi’il terbahagi ke dalam beberapa bahagian, antaranya adalah:
            1.Dilihat dari aspek unsur huruf asli, fi’il dibahagi kepada 2 bahagian yaitu fi’il shahih dan mu’tal.
            2. Dilihat dari aspek  waktu pula, fi’il terbahagi kepada tiga bahagian,yaitu fi’il madhi (kata kerja yang menunjukkan masa lampau)
            3.Dilihat dari aspek dapat ditashrifkan atau pun tidak terbahagi kepada dua bahagian yaitu jamid dan mutasharrif.
            Dalam mempelajari fi’il ini juga kita akan dikenalkan dengan istilah wazan atau timbangan , yang akan menjadi patokan atau rumus dalam perubahan kalimat . sedangkan, kalimat yang akan ditimbang dinamakan mauzan, contoh :
            فَعَلَ) (= (wazan)
            ف = dinamkan fa’fi’il
            عِ = dinamakan ‘ain fi’il
          ل =dinamakan lam fi’il.[1]
Dengan itu apabila sudah mengenal  fi’il dengan lebih jelas, maka masuklah kedalam pembahasan utama permakalah yaitu antara salah satu cabang fi’il  yang berbentuk dapat ditashrifkan atau pun tidak yang terbahagi kepada dua bahagian yaitu jamid dan mutasharrif.
A. Fi’il Jamid.
Fi’il Jamid Adalah Kalimah Fi’il yang hanya mempunyai satu bentuk Shighah. Baik hanya berbentuk Fi’il Madhi saja. atau hanya berbentuk Fi’il Amar saja. Atau ada hanya berbentuk Fi’il Mudhari’  saja tapi jarang.
                        Contoh Fi’il Jamid yang hanya mempunyai bentuk Fi’il Madhi saja:
Fi’il Jamid
Terjemah
Contoh
عَسَى
Mengharap
عَسَى اللَّهُ أَنْ يَعْفُوَ عَنْهُمْ
mudah-mudahan Allah memaafkan mereka
لَيْسَ
Meniadakan
وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
dan sesungguhnya Allah sekali-kalibukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya[2]
بِئْسَ
Celaan, Kecaman
بِئْسَ الرَّجُلُ أبُو لَهَبَ
Seburuk-buruknya lelaki adalah Abu Lahab
نِعْمَ
Pujian, Sanjungan
نِعْمَ الرَّجُلُ أبُو بَكْرٍ
Sebaik-baiknya lelaki adalah Abu Bakar
تَبَارَكَ
Maha Suci
تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam[3]




Contoh Fi’il Jamid yang hanya mempunyai bentuk Fi’il Amar saja:
FI’IL AMAR JAMID
Terjemah
Contoh
تَعَلَّمْ
Percayalah!
تَعَلَّمْ أَنّ الرِّبَا بَلاَءٌ
Percayalah! Sesungguhnya Riba itu membawa petaka
هَبْ
Anggaplah!
فَقُلْتُ أَجِرْنِي أَبَا خَالِدٍ × وَإِلاَّ فَهَبْنِي امْرَأً هَالِكًا
Aku Cuma bisa berkata… pertahankanlah aku wahai Abu Khalid…atau jika tidak…maka anggaplah aku seorang yang telah binasa
تَعَالَ
Kemari!, Yuk!
هَيَّا زَيْد تَعَالَ
Hai Zaid…Kemarilah!
هَاتِ
Bawalah kemari!, Tunjukkanlah!
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar.”

Contoh Fi’il Jamid yang hanya mempunyai bentuk Fi’il Mudhari’ saja:
FI’IL MUDHARI’ JAMID
Terjemah
Contoh
يَهْبِطُ
Memekik, mengerang, berteriak karena takut.[4]





B.    Fi’il Mutasharrif
 Fi’il Mutasharrif  adalah kalimah fi’il yang dapat berubah bentuknya sesuai tashrif ishtilahiy. Fi’il Mutasharrif terbagi dua:
1.      Tam Tasharruf  (sempurna dalam mutasharrif-nya).
Fi’il Tam Tasharruf adalah kalimah fi’il Mutasharrif yang tersedia dalam tiga bentuk fi’il tiga serangkai (Fi’il Madhi, Fi’il Mudhari’ dan Fi’il Amar)seperti :[5]
FI’IL AMAR
FI’IL MUDHARI’
FI’IL MADHI
اُنْصُرْ!
يَنْصُرُ
نَصَرَ
دَحْرِجْ!
يُدَحْرِجُ
دَحْرَجَ

2.      Naqis Tasharruf /ناقص التصرّف (cacat dalam mutasharrif-nya)
Fi’il Naqis Tasharruf adalah kalimah fi’il Mutasharrif yang tidak tersedia untuk semua bentuk Fi’il Tiga Serangkai. Baik hanya berbentuk Mudhari’ dan Madhi saja, atau Mudhari’ dan Amar saja, Seperti contoh :
FI’IL AMAR
FI’IL MUDHARI’
FI’IL MADHI
×
يَكَادُ
كَادَ
×
يُوْشِكُ
أَوْشَكَ
دَعْ!
يَدَعُ
×
ذَرْ!
يَذَرُ
×



2.0 KESIMPULAN
Fi’il terbagi menjadi dua macam, yaitu: fi’il mutasharrif dan fi’il jamid. Fi’il Mutasharrif adalah kalimah fi’il yang dapat berubah bentuknya sesuai tashrif ishtilahnya. Fi’il Mutasharrif terbagi dua: tam tasharruf  (sempurna dalam mutasharrif-nya) dan fi’il naqis tasharruf. Fi’il Jamid Adalah Kalimah Fi’il yang hanya mempunyai satu bentuk Shighah. Baik hanya berbentuk Fi’il Madhi saja atau hanya berbentuk Fi’il Amar saja. Atau ada hanya berbentuk Fi’il Mudhari’ saja tapi jarang.




[1] Muhammad Zaairul Haq, Buku Pintar Nahwu,Diva Press (2014,Jogjakarta),h12
[2] Prof.Dr.H.Hasan Asari,MA.Kaidah Ilmu Nahwu Dan Contoh I’rabnya, wal Ashari Publishing (2012,Medan)h17
[3] http://sntsusan.blogspot.co.id/2013/04/apa-yang-dimaksud-dengan-fiil.html
[4] http://sntsusan.blogspot.co.id/2013/04/apa-yang-dimaksud-dengan-fiil.html
[5][5] Syeikh Mustofa Tomum, Kaidah Tata Bahasa Arab, (2010,Bandung)h42

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda