PENGANALISAAN PERANCANGAN FORMULIR-FORMULIR
BAB
VIII
PENGANALISAAN
PERANCANGAN FORMULIR-FORMULIR
A. Defenisi Formulir
Dalam arti sempit, formulir dapat diartikan sebagai secarik
kertas yang memiliki
ruang
untuk diisi. Formulir yang telah diisi disebut dokumen (bukti transaksi). Bukti
transaksi inilah yang digunakan sebagai dasar dalam mencatat transaksi bisnis
dalam suatu kesatuan usaha.
Sementara itu dalam arti luas, formulir adalah secarik yang
telah diatur formatnya sedemikian rupa untuk diisi sesuai dengan kebutuhan
tertentu. Disamping itu formulir juga memiliki informasi yang tercetak,
misalnya nomor urut dan nama formulir tsb. Contoh:Fakturpenjualan.
Keuntungan
menggunakan formulir
- Tidak pernah ketinggalan zaman, karena formulir mudah untuk disesuaikan dengan perubahan kebutuhan perusahaan.
- Pengendalian terhadap penggunaan formulir dapat dilakukan dengan lebih baik
- Pengisian formulir jadi lebih cepat
- Data dapat langsung diolah menjadi informasi
Manfaat formulir
- Merekam data transaksi bisnis perusahaan
- Dapat melihat siapa yang bertanggung jawab atas suatu transaksi tertentu
- Dapat mengurangi kesalahan dengan cara menyatakan kejadian dalam bentuk tertulis
- Suatu cara untuk menyampaikan informasi pokok dari satu orang ke orang lain dalam organisasi
- Sebagai bukti di kemudian hari.
Jenis
Formulir
Menurut
tujuan penggunaannya:
- Dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan, contoh: surat permintaan pembelian, bukti permintaan dan pengeluaran barang,memo debet dan kredit.
- Digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilakukan. Contoh: Faktur Penjualan, faktur pembelian, kartu jam kerja, surat muat.
Menurut
bentuknya :
- Formulir-formulir yang dibukukan/dijilid
- Formulir-formulir berkarbon
- Formulir-formulir yang disobek dari bonggolnya
- Formulir-formulir berangkai
- Formulir-formulir lipat seperti kertas
- Uncoated/Cut Carbons
- Formulir yang tertutup bagian tertentunya
- Formulir yang belakangnya dilapisi cairan karbon
- Formulir carbon tak terlapisi
- Formulir induk untuk penggandaan.
Prinsip Perancangan Formulir
1.
Formulir dibuat sederhana, ringkas, tapi lengkap.
2.
Hindari duplikasi dalam pengumpulan data
3.
Adanya unsur internal check
4.
Pemanfaatan tembusan sesuai tujuan
5.
Ada nama dan alamat perusahaan
6.
Ada nama formulir
7.
terdapat Nomor urut (nomor identifikasi)
8.
Ukuran formulir
9.
Petunjuk pengisian
Dokumen
sumber dan Pendukung
1. Dokumen sumber: dokumen yang dipakai
sebagai dasar dalam melakukan pencatatan transaksi bisnis. Contoh: dokumen
sumber: Faktur penjualan,
2. Dokumen pendukung, merupakan
lampiran dokumen sumber sebagai bukti keabsahannya. Contoh: dokumen
pendukungnya: order pengiriman, laporan pengiriman barang, surat muat.
B.
Perancangan Formulir
Perancangan formulir merupakan suatu bagian pokok dari
kebanyakan sistem-sistem . sebab perancangan formulir adalah suatu refleksi
dari perancangan sistem. Maka dari itu formulir-formulir harus dirancang secara
sesempurna mungkin agar fungsi-fungsi yang bersangkutan dengannya tidak akan
terganggu/terhambat.
Dalam organisasi perancangan formulir yang baik dilaksanakan
dengan memadukan formulir-formulir tersebut, akan tetapi perlu diperhatikan formulir yang
dapat dihilangkan hanya dengan mempergunakan lembaran ekstra, sehingga
menghemat keseluruhan biaya tata usaha untuk mengisi formulir dan juga mencegah
kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam penyalinan.
Dalam merencanakan sebuah formulir pun
menyediakan ruang secara vertikal dan horizontal yang cukup untuk menuliskan
keterangan-keterangan yang sebanyak-banyaknya, Kemudian judul-judul
masalah dan instruksi-instruksi pada formulir-formulir ditulis secara singkat
dan jelas. Pada proses penyimpanan pun sebaiknya menggunakan simbol-simbol
untuk penjenisan formulir sehingga berkas penyimpanan nampak dari luar.
Tepi-tepi formulir yang digunakan
sekitar 3/16 inci atau lebih. Ukuran, berat dan jenis kertas juga tak lupa
disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Dan untuk semua hal itu, dibenahi
sepenuhnya oleh staff administrasi organisasi ini sendiri.
C.
Penyusunan Data
Seluruh data atau keterangan-keterangan yang telah
diterima dari formulir-formulir yang ada disusun mengikuti urut-urutan yang
se-logis mungkin. Tujuan organisasi ini menerapkan adalah untuk memudahkan
pembacaan, memudahkan untuk memahami, dan menambah kefaedahan
formulir-formulir tersebut sekaligus menyingkat waktu pada saat pengisiannya.
Di organisasi ini prinsip-prinsip gerak yang kemudian diterapkan dalam menyusun
data, terutama untuk menghemat tempat atau ruang dalam formulir, mengurangi
gerak tangan dan gerak pisik dalam mengisi/menyusun formulir tersebut.
Keterangan-keterangan pada formulir diurutkan dalam
rangkaian yang sama sebagaimana nampak pada formulir-formulir dari mana dan
untuk mana keterangan-keterangan itu dikutip.sehingga menyederhanakan pekerjaan
penyalinan dalam organisasi ini. Kesalahan dalam
tata usaha itu kemungkinan sering terjadi pada saat penyusunan data, dan untuk
memperkecil hal tersebut maka formulir perlu diatur dengan memperhitungkan
jumlah yang formulir yang diterima sebelumnya dan penerimaan formulir yang
sekarang dengan mempergunakan angka-angka secara tepat. Di organisasi ini
perhitungan tersebut mempergunakan bantuan mesin hitung sehingga kuantitas
penerimaan dan penyusunan formulir lebih akurat.
D.
Pengontrolan Formulir
Fungsi kontrol meliputi aktivitas-aktivitas yang dimaksudkan
untuk memaksa peristiwa-peristiwa dalam organisasi terjadi sesuai
rancana-rencana. (Koontz dan O’Donnel). Dalam melakukan pengontrolan
terhadap file/formulir organisasi ini lazimnya melakukan beberapa langkah
yakni; penentuan standard atau ukuran baku yang akan dijadikan patokan,
pengukuran/penilaian terhadap kegiatan-kegiatan yang nyata dan
membandingkan antara pelaksanaan dengan patokan yang telah ditentukan dan
diakhiri dengan perbaikan terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi ketika
sebelumnya mengatur formulir-formulir yang masuk dan keluar.
BAB IX
PENGANALISAAN PENGGUNAAN MESIN
Salah satu ciri yang terpenting dari perusahaan industri
modern ialah besarnya penghematan dalam menghasilkan barang dan jasa yang telah
dicapai melalui penghematan kerja mesin-mesin dan alat perlengkapan. Untuk
mengadministrasikan organisasi perusahaan yang setepat-tepatnya, pimpinan
puncak memerlukan lebih banyak keterangan-keterangan tentang statistik dan
pengawasan.
Dengan meningkatnya pengkhususan fungsi-fungsi dalam
perusahaan-perusahaan, meningkat pula pentingnya biaya-biaya pelayanan dan
pengkoordinasian kegiatan-kegiatan perusahaan yang dilaksanakan dalam kantor.
Maka, dalam rangka penghematan, makin lama perhatian dicurahkan pada
perancangan dan pengembangan penghematan kerja alat perlengkapan kantor dan
penggunaan alat perlengkapan tersebut dapat setepat-tepatnya.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari penggunaan alat perlengkapan yaitu: (1)
Kerja tata usaha dapat dikurangi; (2) Pekerjaan penyalinan oleh mesin lebih
jelas dibaca, lebih rapi dan lebih tepat; (3) Penyederhanaan dan standardisasi
pekerjaan yang lazimnya dapat dilaksanakan secara ekonomis oleh mesin, akan
memungkinkan memepekerjakan tenaga-tenaga yang kurang ahli dan dengan bantuan
pekerjaan kantor yang lebih murah; (4) Laporan-laporan dan keterangan statistic
bagi pengontrolan dan pengkoordinasian tujuan-tujuan selalu dapat disajikan
lebih sering, lebih hangat (baru) dan dengan biaya yang lebih rendah sebagai
hasil penggunaan mesin-mesin kantor; (5) Pemilihan alat perlegkapan yang
setepat-tepatnya dapat menghemat ruangan dan juga memungkinkan perbaikan tata
ruang.
A. Sinkronisasi pegawai dan perlengkapannya.
Untuk menggunakan perlengkapan kantor dan pegawai dengan
efektivitas maksimal, diperlukan keseimbangan waktu kerja antara perlengkapan
dan pegawai. Apabila pegawai harus menunggu mesin, maka sebagian waktu dan
kerjanya akan hilang dan apabila mesin sebagian waktunya menganggur, sewa dan
penyusutannya akan bertambah.
Apabila tidak dapat dicapai sinkronisasi yang sempurna, maka
perlu adanya kompromi agar tercapai penggunaan tenaga pegawai atau
perlengkapannya secara maksimal. Jika biaya tenaga pegawai perjamnya lebih besar
daripada biaya mesin perjam, maka kompromi harus diarahkan pada penggunaan
tenaga yang maksimal. Sebaliknya, jika biaya mesin besar dibandingkan dengan
biaya tenaga, penggunaan mesin yang maksimal akan merupakan tujuan yang lebih
penting.
B. Penerapan prinsip-prinsip penghematan gerak
Di dalam merancang dan membuat perlengkapan kantor untuk
tugas-tugas kantor yang khusus dan umum, prinsip-prinsip penghematan gerak
harus diterapkan yang diantaranya yaitu tangan-tangan harus dibebaskan dari
semua pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh bagian-bagian badan yang lain, maka
mesin-mesin harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat digerakkan oleh kaki
atau dengan alat-alat yang lain tanpa menggunakan tangan. Dan berbagai kemapuan
dari macam-macam anggota badan manusia harus depertimbangkan, seperti sebuah
tatanan mata huruf mesin yang dirancang dengan baik tentu akan memperhatikan
berbagai kemampuan jari-jari tiap tangan. Hal ini dilakuakn dengan:
- Menentukan kekuatan dan kemampuan relative rata-rata tiap jari tangan kanan dan tangan kiri.
- Menentukan frekuensi dan urutan penggunaan macam-macam huruf abjad, angka, tanda baca, huruf besar dan sebagainya dalam keadaan yang normal.
- Mengatur dan menyusun letak huruf, tanda-tanda, angka-angka dan sebagainya, pada tatanan mata huruf mesin tulis sedemikian rupa sehingga (a) frekuensi pengetikan pada mata huruf tanda-tanda, nomor-nomor dan sebagainya sesuai dengan kekuatan relative daripada jari-jari; (b) rangkaian pengetikan mata huruf-huruf dan sebagainya memungkinkan pola-pola gerak yang sederhana dan seimbang.
Keuntungan –keuntungan yang diperoleh dari tatanan mata
huruf mesin tulis yang dirancang secara ilmiah yaitu; Tatanan mata huruf mesin
tulis ini menyederhanakan ketukan jari, memperbaiki imbangan tiap tangan dan membantu
dalam hal mengiramakan dan penentuan waktu gerak; Keletihan dapat berkurang
oleh karena lebih banyak pekerjaan dapat diselesaikan dengan menggunakan tangan
kanan yang lebih kuat dan sebaliknya lebih sedikit pekerjaan yang diselesaikan
dengan menggunakan tangan kiri yang kurang kuat; Dengan menggunakan tatanan
mata huruf mesin tulis yang baru ini, kemajuan para sisiwa mencapai dua atau
beberapa kali kecepatannya dibandingkan dengan apabila menggunakan tatanan yang
lama.
C. Analisa arsip-arsip dan metode pengarsipan
Menganalisa arsip dan metode-metode pengarsipan dalam kantor
merupakan suatu segi yang penting dari usaha-usaha untuk menekan biaya-biaya.
Macam-macam keterangan yang diperlukan guna mengadakan analisa yang sistematis
terhadap prosedur-prosedur pengarsipan yaitu; Sifat dari bahan-bahan yang
diarsipkan/disimpan; Maksud penyimpanan bahan-bahan; Besarnya
keuntungan-keuntungan dari berbagai petunjuk yang dapat dilihat atau yang
nampak; Metode-metode pemberian petunjuk; Ukuran bahan-bahan; Banyaknya
bahan-bahan yang disimpan; Metode pengikatan yang dipergunakan; Jumlah
keterangan pada pada tiap bahan; Sifat dari tiap petunjuk, seperti untuk
pencatatan, memperoleh keterangan-keterangan; Jangka waktu penggunaan secara
aktif bahan-bahan yang bersangkutan; Syarat-syarat untuk penyimpanan
bahan-bahan yang tidak aktif; Prosedur pemindahan bahan-bahan yang tidak aktif
ke arsip yang tidak aktif lagi dan/atau arsip yang mati; Orang-orang yang
diperbolehkan masuk ke tempat arsip; Metode pengeluaran bahan-bahan; Waktu yang
diperlukan oleh pegawai untuk memelihara arsip-arsip; Jenis-jenis perlengkapan
yang dipergunakan; Penggunaan perlengkapan, pemberian tanda-tanda pada tiap
laci, penggunaan petunjuk-petunjuk, keseimbangan pembagian bahan-bahan dan
sebagainya.
D. Analisa alat perlengkapan reproduksi
Penggunaan metode reproduksi yang paling cocok memainkan
peranan yang berarti didalam usaha mengembangkan prosedur tata usaha dengan
biaya yang rendah dan berhasil. Analisa yang hati-hati dan menyeluruh atas
metode yang sedang dipergunakan sering akan mendatangkan keuntunagan yang besar
dalam hal penghematan dan perbaikan. Berkut ini merupakan bermacam-macam jenis
perlengkapan yaitu: (1) Pensil, dengan berbagai jenis seperti lunak, sedang dan
keras; (2) Tinta, dengan berbagai macam mutu; (3) Alat-alat pengecap; (4) Mesin
tulis, seperti mesin tulis listrik, mesin tulis tulis otomatis, mesin
pengetikan kwitansi, mesin tulis jarak jauh dan mesin tulis “vari-type”;
(5) Pita mesin penambah dan penghitung; (6) Mesin-mesin pembukuan termasuk
kartu-kartu pons atau kartu-kartu berlobang; (7) Mesin-mesin penulisan alamat;
(8) Alat perlengkapan membuat microfilm; (9) Mesin-mesin pencatat dan
menuliskan dikte; (10) Percetakan dengan huruf-huruf cetak; (11) Alat pencetak
pada batu dan alat pencetak pada bidang datar; (12) Mesin”multigraph”,
yaitu jenis mesin cetak yang dapat berputar dipakai untuk memproduksi bahan
ketikan; (13) Stensil penggandaan, seperti mesin penggandaan (mimeograph);
(14) Mesin-mesin untuk memproses “hectograph”, semacam alat penggandaan
dengan menggunakan “galatin” atau lapisan glyserin; (15) Mesin-mesin
proyeksi dan kontak foto kopi; (16) Alat perlengkapan membuat salinan yang
tepat; (17) Mesin pembuat tanda tangan dari jarak jauh (telautograph)
E. Prosedur pengawasan perlengkapan
Untuk memperoleh dalam pemilihan, memperoleh, standardisasi,
penggunaan dan pemeliharaan alat perlengkapan kantor setepat-tepatnya guna
mencapai kemanfaatan yang maksimal bagi organisasi/perusahaan, maka harus disusun
suatu prosedur pengawasan perlengkapan.
F. Sumber-sumber keterangan
Selalu terjadi perkembangan dan penemuan baru di bidang
perancangan dan pembuatan mesin-mesin kantor, diantaranya akan melengkapi
dasar-dasar bagi penyempurnaan pelayanan kantor dengan biaya-biaya yang lebih
rendah. Perusahaan industri perlengkapan kantor baiasanya akan mengirimkan
buku-buku petunjuk/bacaan dan penjualan untuk menguraikan hasil-hasil produksi
mereka kepada setiap orang yang menaruh perhatian.
G. Perlengkapan kantor.
Berikut ini merupakan beberapa perlengkapan kantor yang
digunakan pada kegiatn kantor yaitu: Meja kerja (tulis), meja biasa dan kursi,
Meja kerja atau meja tulis merupakan jenis perlengkapan kantor yang paling umum
dipakai. Banyak meja kerja yang telah dirancang secara khusus untuk
keperluan-keperluan dan maksud-maksud yang khusus pula sehingga menyempurnakan
kegunaannya dan efisiensinya dengan jalan mempertimbangkan secara hati-hati
penghematan gerak para pegawai. Penentuan jenis meja kerja/tulis yang paling
baik bagi masing-masing perusahaan akan berbeda-beda, tergantung pada sifat
perusahaan dan metode-metode kerja yang dipakai. Apabila ruang penyimpanan yang
didorong (laci-laci) tidak diperlukan, lebih baik menggunakan meja biasa dan
bukan meja tulis/kerja, sebab meja biasa lebih murah daripada meja kerja/tulis,
sehingga terpeliharanya kerapian dan efisiensi
Pembuatan
kursi tingginya harus cocok dengan macam golongan ukuran para pegawai, seperti
kursi putar untuk eksekutif, kursi stenografis, kursi duduk biasa, harus tepat
dengan ukuran orangnya dan dapat diduduki dengan nyaman.
H. Tempat-tempat arsip
Tempat/lemari arsip bagi suatu kantor pada umumnya dibuat
dari bahan kayu atau logam (baja). Lemari arsip dari logam lebih baik, lebih
bermanfaat dan tidak dapat terbakar. Bagaimanapun juga, karena mutu bahan kayu
yang sangat baik, maka sebuah lemari arsip dari bahan kayu dapat pula
memberikan perlindungan yang lebih besar terhadap kertas-kertas di dalamnya
dari panas api, apabila terjadi kebakaran dimana api tidak sampai menyulur
lemari tersebut.
Berbagai macam tempat arsip yang berputar vertical dan
horizontal dapat dibuat. Tempat arsip yang demikian itu memiliki kapasitas yang
relatif besar, dan dapat menghemat waltu dalam menempatkan dan meletakkan
kartu-kartu yang siap untuk pengerjaan/dipergunakan. Tempat arsip yang dibuat
berputar secara horizontal ternyata berguna, terutama apabila beberapa orang
harus bekerja serempak/berbareng dengan lembaran-lembaran catatan/arsip yang
banyak.
I. Alat perlengkapan pembuatan
microfilm
Guna menghemat ruang tempat penyimpanan banyak perusahaan
telah menyukai penggunaan microfilm untuk golongan dokumen-dokumen tertentu,
dokumen-dokumen mana setelah dibuat microfilmnya kemudian dimusnahkan.
J. Mesin-mesin tulis
Mesin tulis standar mempunyai bermacam-macam model.
Sumber-sumber pokok daripada variasi model-model tersebut ialah ukuran mesin
tulisseperti ELITE dan PICA, ukuran panjang dan pendek, pengerjaan dengan
tangan dan pengerjaan dengan tenga listrik, tipe silinder dan tipe pipihcylinder
;flatobed type).
Sebuah
mesin tulis yang khusus yang sangat sesuai untuk menyiapkan lembaran induk (master
copy) guna keperluan pengadaan (reproduksi) dikenal sebagai mesin
Vari-Type, yang memiliki tatanan mata huruf standar dan mempunyai dua macam
ciri yang sangat berfaedah untuk menyiapkan formulir, buku-buku pedoman,
instruksi-instruksi, untuk percetakan klise (offset) dan juga banyak
metode-metode penggandaan yang lain. Kedua ciri mesin Vari-Type itu ialah:
a. Besarnya keanekaan gaya dan ukuran
pengetikan yang sangat mudah berganti dalam beberapa detik.
b. Pengaturan spasi yang luwes yang
memungkinkan pembuatan batas tepi pengetikan secara lurus.
Sebuah
mesin tulis otomatis (auto type) terdiri dari sebuah mesin tulis standar
yang dikendalikan oleh sebuah mekanisme elektris yang digerakkan oleh sebuah
gulungan pita yang diperforasi (dilobangi) dan telah disiapkan dengan suatu
berita serta surat yang dibuat standar kemudian dapat diketik secara otomatis.
Apabila di beberapa bagian dari berita itu harus dirubah, maka mesin dapat
dihentikan dan bagian khusus dari berita tersebut diketik dengan tangan, dan
sisa dari bagian berita yang dibuat standar tadi diselesaikan secara otomatis.
K. Mesin-mesin Penghitungan (computing machines)
Mesin penghitungan (computing machines) ini
bermacam-macam, mulai dari garis-garis lurus yang turun naik dan table-tabel
perhitungan sampai pada mesin-mesin hitung (computer) elektronis yang
rumit. Di antara dua jenis computer yang ekstrim ini terdapat mesin-mesin yang
menambahkan dan mengurangkan dan juga mesin-mesin penghitung (calculators)
yang biasanya memiliki manfaatan yang besar nilainya dalam pekerjaan tata
usaha.
L. Mesin-mesin pendiktean
Mesin pendiktean terbukti sangat efektif dalam meningkatkan
hasil kerja juru tik disebabkan karena meningkatnya keluwesan penjadwalannya (scheduling).
Beberapa contoh mesinnya yaitu:
a. Wax atau composition Cylinder
machines (mesin-mesin dengan silinder terbuat dari lilin atau bahan-bahan
campuran lainnya)
b. Plastic and paper disk machines (mesin-mesin dengan
piringan-piringan terbuat dari plastic dan kertas)
c. Wire and tape machines (mesin-mesin dengan menggunakan
kabel-kabel dan pita-pita).
M. Mesin-mesin pembuat kuitansi dan pembukuan
Mesin ini merupakan perpaduan dari berbagai jenis mesin
penghitung dan mesin tulis yang disertai dengan tanda berhenti yang telah
disesuaikan dengan bentuk-bentuk pembukuan dan kuitansi-kuitansi. Mesin ini
landasan ketiknya berupa silinder atau pipih, pada bentuk silinder maka
formulir dimasukkan di sekeliling silinder seperti terdapat pada mesin tulis
standar; pada bentuk landasan pipih, maka bahan yang akan diketik di tempatkan
pada landasan yang pipih di atas mana bagian mesin tulis yang mengetik
bergerak.
N. Alat perlengkapan penyortiran
Banyak alat-alat penyortiran seperti rak-rak berkotak-kotak
yang disediakan dari pengusaha alat perlengkapan kantor yang harus dipilih
secara hati-hati untuk menjamin terlaksananya prinsip-prinsip penghematan gerak
yang diikuti, teristimewayang berkenaan dengan jangkauan kerja normal dan
maksimal.
O. Perlengkapan kartu pons (berlubang)
Keuntungan utama dalam menggunakan kartu pons ini ialah data
pada kartu-kartu tersebut dapat diolah secara otomatis dengan bermacam-macam
mesin, dapat dianalisa berkali-kali dengan bermacam-macam cara untuk berbagai
macam keperluan tanpa mencatat lagi data dan dapat disimpulkan dengan mesin
secepat dan sebanyak yang dikehendaki.
Kartu
pons ialah kartu yang berisi data yang terdapat pada lubang-lubang tertentu,
dalam bahasa asing disebut punched card. Istilah ini digunakan oleh
Badan Koordinasi Otomatisasi Administrasi Negara Jakarta.
P. Alat perlengkapan pencetakan dan
penggandaan
Mesin percetakan “letterpress” merupakan mesin
percetakan yang mencetak dalam jumlah yang besar yang reproduksi pekerjaannya
dengan memindahkan tinta yang melekat pada huruf-huruf ke permukaan kertas yang
telah disediakan. Huruf-huruf tersebut merupakan permukaan yang menonjol yang
terdiri dari (1) huruf yang terbuat dari metal; (2) hasil-hasil pemotretan di
atas kuningan atau tembaga; (3) stereo type (a solid type-metal plate);
(4) electrotype (a hard surfaced casting).
Mesin
cetak Lithografis atau planografis, metodenya dengan tinta
dipindahkan dari permukaan yang menonjol atau ceruk, tapi merupakan permukaan
yang rata, yang disebut “planograph” Secara tradisional pemindahan
gambar/lukisan dikerjakan dengan (1) menyurukkan gambar negatifnya dengan
sebuah “lithographic crayon” yang bergemuk ke atas permukaan batu kapur yang
pipih da berpori-pori,(2) menyiram air semua permukaan kecuali pada bagian yang
bergemuk,(3) mengolesi tinta yang berminyak hanya pada bagian gambar yang
bergemuk dan (4) menekan selembar kertas atau bahan lain ke atas permukaan
batu, sehingga kertas (bahan lain) tersebut memperoleh gambaran yang positif
dari bagian yang berminyak.
Percetakan “offset” menggunakan 3 macam silinder
yaitu lembar klise (offset) ditempelkan pada plate cylinder yang
berputar di bawah sepasang penggilas yang berair dan bertinta. Gambar yang
terdapat pada “plate” yang kedap air dan sudah terolesi oleh tinta dipindahkan
ke rubber blanket cylinder yang kemudian pengecapan gambar/lukisan
tadi pada selembar kertas yang melewati celah antara blanket cylinder
dan impression cylinder.
Q. Mesin Stensil (stencil process machines)
Bahan ketikan atau tulisan tangan dapat diperbanyak dengan
menggunakan mesin stensil, yang dapat digerakkan dengan tangan atau tenaga
listrik. Apabila tidak digunakan secara maksimal pada suatu ketika, sheet dapat
dibersihkan dan disimpan untuk dipakai pada waktu-waktu yang akan dating.
R. Mesin-mesin pembuat fotocopy (contact photocopy machines)
Terdapat banyak variasi dalam metode pembuatan cetak biru (blueprint
method) untuk reproduksi, dimana suatu gambaran atau lukisan pada lembaran
yang transparan dipindahkan ke lembaran yang telah diolesi bahan-bahan kimia
foto dan kemudian meletakkan dua lembaran tadi bersama-sama untuk disorot oleh
lampu reproduksi. Kemudian lembaran tersebut dibersihkan ssecara proses basah (wet
process) dengan mencucinya dalam cairan kimia atau secara proses kering (dry
process) dengan menggunakan uap kimia.
Lembaran
yang dibuat melalui contact fotocopy ini harus ditulis, dilukis atau diketik
agar terdapat warna hitam yang tajam pada lembaran yang transparan.
S. Mesin penulisan alamat (addressing
machines)
Meskipun mesin ini aslinya dirancang untuk menuliskan alamat
pada sampul-sampul dan bahan-bahan lain, tetapi mesin-mesin ini telah dirombak
dan dilengkapi dengan alat-alat untuk melaksanakan berbagai macam kegiatan
penggandaan berupa persiapan order-order pekerjaan, kartu-kartu proses dan sebagainya;
mencetak pesa-pesan/berita singkat di atas kartu; menuliskan cek-cek
pembayaran; persiapan nota-nota penagihan yang berulang kali sama, seperti
misalnya rekening telepon. Terdapat dua jenis perlengkapan ini, ialah: (1)
Menggunakan stensil yang disiapkan dengan sebuah mesin tulis dan (2)
menggunakan lembaran-lembaran metal yang dipahat menonjol dan diberi pita
bertinta.
BAB X
MEMILIH SISTEM-SISTEM DAN PENERAPAN
PROSEDUR-PROSEDUR
Memilih system yang paling baik berarti mengajukan usul-usul
kepada pihak lain harus dimulai dari proses pemilihan ini dengan menghadapi
berbagai macam kesulitan yang tergantung dari beberapa factor yaitu: (1) baik
tidaknya usul tersebut; (2) sempurnanya usul tersebut dianalisa dan disajikan;
(3) sempurnanya juru analisa menghadapi orang-orang dan mempengaruhi mereka;
(4) bagaimana sifat-sifat pribadi dan kepentingan-kepentingan pribadi daripada
orang-orang tersebut.
Adapun
tujuh asumsi kesalahan yang dapat dikemukakan yaitu:
a. Asumsi mengenai perbedaan
tingkat-tingkat efesiensi
Apa
sebenarnya yang diperlukan dalam hal ini tidak lain ialah suatu perbaikan
bidang manajemen bagian guna meningkatkan pelaksanaan kerja pegawai, dan
bukanlah suatu pergantian system yang diusulkan oleh seorang insinyur dan
diterima oleh perusahaan lima tahun yang lalu.
b. Kesalahan menghitung bunga rata-rata
Juru
analisa system dari perusahaan pembuatan parts dari logam/metal telah menyusun
suatu prosedur pencatatan pengawasan bahan-bahan yang menurut pertimbangannya
telah disempurnakan. Dengan analisa yang benar ini, maka dapatlah dilaakukan
penghematan dalam jumlah yang lumayan.
c. Kesalahan pada nilai buku
Mandor
yang membuat perbandingan biaya tahunan, yang beranggapan pada tiap akhir tahun
dari kekuatan mesin-mesin, tiada nilai sama sekali dari bekas-bekas mesin
tersebut.
BAB XI
MENULIS LAPORAN MENGENAI SISTEM-SISTEM
DAN PROSEDUR
1. Unsur-unsur dari laporan
sistem-sistem
Beberapa unsur yang diperlukan bagi setiap laporan yaitu;
(1) judul, setiap laporan harus mempunyai judul atau kepala pokok
persoalan yang mengemukakan suatu gambaran ringkas tentang bahan-bahan yang
disajikan; (2) tanda tangan, nama dan tanda tangan orang yang
bertanggung jawab bagi laporan dan penelitian harus nampak pada permulaan atau
pada akhir dari laporan; (3) tanggal, setiap laporan secara hati-hati
harus diberi tanggal; (4) daftar isi, kebanyakan laporan harus memuat
daftar isi atau petunjuk tentang beberapa hal untuk menerangkan para pembacanya
mengenai susunan ataupun isi dari laporan; (5)maksud dan bidang lingkup,
mencakup pernyataan mengenai maksud dari penelitian dari laporan, termasuk
siapa yang meminta dibuatnya laporan/penelitian tersebut dan bidang lingkupnya.
Selain itu, dimasukkan juga ucapan terimakasih bagi kerjasama dan bantuan
yang diperoleh fari berbagai macam pegawai; (6)ringkasan, menyajikan
uraian singkat tentang hal-hal yang penting yang terdapat dalam bagian analitis
dari laporan; (7)batasan-batasan (definisi), dalam laporan perlu dimuat
bagian yang memberikan batasan-batasan definisi dari istilah tersebut; (8) bagian
analitis, menyajikan fakta-fakta yang diungkapkan oleh
penelitian-penelitian; (9) kesimpulan dan rekomendasi, bagian yang
memuat kesimpulan dan rekomendasi dai suatu penelitian dapat dibuat terpisah
atau disatukan; (10) lampiran, berisi tabulasi statistic, daftar bacaan
atau nama-nama orang yang memberikan keterangan dan data.
2. Unsur-unsur prosedur
Semua prosedur harus berisi keterangan tentang tanggal,
judul-judul, nomor-nomor, distribusi, formulir-formulir, prosedur-prosedur yang
berhubungan dan sebagainya.
Beberapa
unsur yang telah diuraikan dalam pembahasan mengenai laporan sistem-sistem
berlaku pula bagi pembahasan prosedur-prosedur. Bahan-bahan procedural mungkin
dapat disajikan secara efektif dalam urutan-urutan kronologis. Teknik pembuatan
bagan dan tata ruang harus dimasukkan dalam prosedur apabila hal tersebut akan
membangtu mempermudah pengertian.
3. Kejelasan dan keefektifan gaya
bahasa
Dengan menyempurnakan kejelasan diartikan sebagai
peningkatan keefektifan pemberitaan (komunikasi) yang disajikan dengan
rangkaian kata-kata atau kalimat-kalimat yang tertulis. Efesiensi komunikasi
dapat diukur dengan jumlah ruang atau waktu yang diperlukan untuk menyampaikan
keterangan-keterangan secara lengkap dan juga penyampaian keterangan-keterangan
tersebut.
4. Keringkasan
Keringkasan atau penyingkatan adalah prinsip dasar dari
suatu laporan dan tiada seorangpun akan suka membaca lima puluh kata-kata
apabila dengan sua dua puluh lima kata-kata saja akan memperoleh arti yang
sama.
5. Penggunaan kalimat aktif
Salah satu alat untuk menyatakan sesuatu tindakan dalam
kalimat-kalimat, maka lebih baik dipergunakan kalimat aktif dan bukan kalimat
pasif. Kalimat aktif meletakkan tekanan pada pelaksananya sedangkan kalimat
pasif meletakkan tekanan pada pihak yang menerima tindakan atau barang yang
dikenai tindakan. Kalimat-kalimat deklaratif yang pendek mudah dibaca dan
dimengerti. Hal ini lebih digemari daripada kalimat-kalimat yang panjang yang
disertai dengan anak kalimat, dan keterangan-ketrangan yang menyebabkan
kebingungan dan kekacauan para pembaca.
6. Penyusunan kalimat-kalimat yang masuk
akal
Kejelasan dalam tulisan memerlukan kesesuaian dengan
hubungan-hubungan yang masuk akal dalam fakta bahasa. Apabila hubungan-hubungan
yang berdasarkan kebiasaan dilanggar, akan timbul gangguan pada pikiran pihak
pembaca yang tidak akan membantu bagi tercapainya penyampaian gagasan-gagasan
dengan cepat.
BAB XII
MENERAPKAN SISTEM
Sistem yang telah diteliti secara sungguh-sungguh dan
sistematis yang kemudian menerapkan atau melaksanakan sistem yang telah
disempurnakan. Metode-metode dan kesungguhan menerapkan sistem akan menentukan
berhasilnya usaha-usaha perbaikan, teristimewa pada tingkat-tingkat permulaan
pengerjaan dengan sistem-sistem yang baru tersebut. Berhubung dengan itu,
penerapan tersebut harus didahului dengan rencana yang baik dan masuk akal
mengenai penggantian-penggantian.
A. Metode-metode penerapan
Dalam menerapkan suatu sistem baru yang disempurnakan
terdapat empat macam cara pendekatan yang pokok yaitu:
1. Menerapkan bagian sistem yang
bersifat kritis pada suatu percobaan sementara untuk menguji keefektifannya.
2. Menerapkan sistem secara keseluruhan
pada suatu percobaan sementara dan pada waktu yang bersamaan tetap menjalankan
sistem yang lama bersama-sama.
3. menerapkan sistem secara keseluruhan
pada satu unit yang kecil dalam perusahaan sebagai suatu proyek percontohan,
menggantikan sistem yang lama hanya dalam unit tersebut.
4. Menerapkan sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan.
Menerapkan sistem yang baru berjalan bersama-sama dengan
sistem yang ada merupakan suatu dasar yang baik untuk mengadakan perbandingan
sistem-sistem. Penerapann suatu sistem baru secara langsung, dalam banyak hal
merupakan prosedur yang paling umum dan paling masuk akal.
BAB XIII
FUNGSI PENGAWASAN SISTEM-SISTEM PENYUSUNAN SUATU BAGIAN
SISTEM-SISTEM
Maksud daripada fungsi sistem-sistem ialah menyempurnakan
penggunaan sistem-sistem yang terbaik didalam pengerjaan-pengerjaan daripada
organisasi yaitu: memungkinkan organisasi mencapai tujuannya dengan daya guna
yang setinggi-tingginya, dengan biaya yang serendah dan dalam waktu yang
sesingkat mungkin. Guna mencapai tujuan, maka dilaksanakanlah sejumlah kegiatan
sistem-sistem yang berhubungan satu dengan yang lain. Kegiatan ini dalam bagian
sistem-sistem diarahkan guna memudahkan penelitian sistem-sistem; guna menjadi
mekanisme bagi pengontrolan dan pengkoordinasian sistem-sistem dalam
perusahaan; dan guna memajukan pelaksanaan yang lebih baik serta penilaian
daripada fungsi sistem-sistem.
1. Letaknya didalam organisasi
Karena fungsi setiap sistem menjadikan wahana bagi
pelaksanaan kebijaksanaan manajemen, maka unit tersebut harus diletakkan
sedekat mungkin dengan sumber-sumber tiap direktif manajemen, jika unit
tersebut diwajibkan menafsirkan tiap direktif secara tepat dan cepat guna
menjamin bahwa tiap direktif dan kebijaksanaan manajemen tadi benar-benar
dijalankan. Fungsi sistem-sistem memerlukan analisa dan integrasi
hubungan-hubungan antara semua bagian-bagian perusahaan. Apabila tiap fungsi
ini dilaksanakan pada tingkat organisasi yang terlalu rendah, maka akan terjadi
salah satu dari dua keadaan sebagai berikut; (a) Fungsi tiap sistem
didesentralisasikan, tiap kelompok hanya memiliki kewenangan mengenai bidang
sendiri-sendiri. (b) Fungsi tiap sistem dipusatkan dalam satu bagian yang juga
melayani bagian-bagian lain.
2. Mengawasi fungsi sistem-sistem
Sistem dalam suatu perusahaan menyajikan jaringan bagi
rangkaian atau aliran keterangan-keterangan proseduril, formulir-formulir dan sebagainya
yang diperlukan untuk menjalankan perusahaan. Pengawasan formulir yang efektif
akan menjadikan rangka dasar penyelesaian hal-hal sebagai berikut; (a) Semua
formulir dirancang dengan tepat; (b) Koordinasi antara tiap sistem dan formulir
yang digunakan dalam sistem tersebut; (c) Memrmudah pengenalan tiap formulir
yang disebut dalam prosedur; (d) Tersedianya formulir jika diperlukan oleh
sistem; (e) Suatu upaya untuk melaksanakan dan tindak lanjut pekerjaan
sistem-sistem; (f) Menghilangkan formulir yang tidak berguna secara sistematis
dan menciptakan formulir baru yang dirancang dengan baik jika diperlukan; (g)
Suatu sumber pusat dari keterangan-keterangan tentang sistem yang berrharga
disediakan oleh arsip formulir; (h) Suatu sistem yang efisisensi untuk
pemesanan, penyediaan dan pengeluaran jumlah-jumlah yang tepat masing-masing
formulir kepada pemakainya yang telah diberi kuasa.
3. Pengawasan invetaris
formulir-formulir
Pengawasan fisik yang disentralisasikan ini akan menyajikan
suatu alat untuk membatasi penyediaan formulir pada para pemakainya yang telah
disetujui. Pengambilan jumlah formulir untuk digunakan dapat dibatasi sampai
pada jumlah yang wajar sesuai dengan syarat-syarat tertentu, hal ini
memungkinkan bagian sistem-sistem untuk mencegah penumpukan formulir yang
merepotkan perubahan dalam perancangan formulir dan menyebabkan jumlah-jumlah
pemakaian yang tak menentu.
4. Pengawasan tata ruang
Fungsi pengawasan tata ruang kantor dari bagian
sistem-sistem menyangkut 3 aspek pokok sebagai berikut: (a) Penyusunan standar
bagi tata ruang; (b) Pemeliharaan suatu catatan tata ruang kantor perusahaan
yang sesuai dengan keadaan sekarang; (c) Pengawasan atas pengaturan kembali
kantor-kantor sedemikian rupa sehingga tiada sesuatupun diadakan tanpa
pertimbangan-pertimbangan terlebih dari bagian sistem-sistem.
5. Pengawasan perlengkapan
Program pengawasan perlengkapan dari bagian sistem-sistem
tentu saja, secara erat dihubungkan dengan semua kegiatan yang lain dari bagian
tersebut. Fungsi-fungsinya mungkin dapat dibagi menjadi lima fase pokok, yaitu;
a. Pemeliharaan suatu sumber keterangan
yang sekarang ada tentang perlengkapan kantor yang digunakan dalam perusahaan
b. Dalam hubungan dengan seksi-seksi
lain dalam bagian sistem-sistem, menetapkan standar-standar perlengkapan kantor
yang dianggap dapat disarankan sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan.
c. Pengawasan pembelian dan pemakaian
perlengkapan untuk menjamin bahwa; standar perlengkapan diteliti;
prosedur-prosedur standar tidak dilanggar; perlengkapan yang ada tidak dapat
melaksanakan pekerjaan dengan penghematan yang lebih besar.
d. Pengembangan dan pengadministrasian
kebijaksanaan yang sehat mengenai perlengkapan, pemeliharaan dan penggantian.
e. Bertindak sebagai suatu sumber
keterangan teknis ahli tentang kemungkinan pengerjaan dan penerapan berbagai
macam jenis perlengkapan yang sekarang digunakan juga perlengkapan-perlengkapan
yang baru dikembangakan terus-menerus muncul di pasaran dengan keanekaragaman
yang semakin meningkat.
Label: FUNGSI PENGAWASAN SISTEM-SISTEM PENYUSUNAN SUATU BAGIAN SISTEM-SISTEM
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda