Sistem Analisis Administrasi PART 1
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak resiko kegagalan dalam menjalankan perusahaan dan
banyak pula kegagalan-kegagalan perusahaan yang diakibatkan oleh pendekatan
yang tidak sempurna terhadap resiko-resiko ini. Sebab dari ketidakmampuan
perusahaan tersebut yaitu:
1. Kesalahan, ketidakefisienan atau
tidak terkoordinirnya pelaksanaan fungsi-fungsi intern dari perusahaan
tersebut.
2. Kondisi-kondisi di luar perusahaan,
seperti misalnya pergolakan-pergolakan ekonomi nasional, peramalan yang tidak
tepat atas kondisi-kondisi persaingan dan sebagainya.
Ada 2 macam cara pendekatan terhadap problem peningkatan
efisiensi kerja yaitu; (a) Mencoba mendorong para pegawai untuk bekerja lebih
giat dan lebih cepat; (b) Menyederhanakan (menyempurnakan) prosedur-prosedur
pelaksanakan kerja sedemikian rupa, sehingga dengan usaha/ ikhtisar yang sama,
dapat diselesaikan pekerjaan yang lebih banyak. Bidang teknik sistem
menitikberatkan pada cara pendekatan yang kedua.
A. Batasan dan bidang lingkup analisa sistem serta prosedur
Analisa system dan prosedur terdiri dari penelaahan, analisa
dan penyempurnaan system-sistem yang melayani, mengendalikan/mengawasi dan
mengkoordinir semua pekerjaan dalam perusahaan, yang mempedomani perancangan
alat-alat perencanaan guna membimbing kegiatan-kegiatan perushaan penyusunan
program-program untuk menentukan apa yang harus tercapai di masa yang akan
dating dan perancangan alat-alat kontrol untuk menjamin pelaksanaan
rencana-rencana dan penilaian atas hasil-hasilnya.
B. Sistem dan Prosedur
Sistem didefinisikan sebagai upaya seseorang mengatur para
pegawainya bekerja untuk mencapai suatu tujuan perusahaan tersebut dengan
menyediakan sarana maupun prasaran untuk mendukung pelaksanaan kebijakan-kebijakan
managerial tersebut.
Prosedur merupakan instruksi-instruksi tertulis dan lisan
yang memberi sanksi legal pada suatu system yang menentukan dan menggambarkan
keseluruhan pengerjaan yang merupakan sebuah system.
C. Hal yang dicapai dengan teknik sistem
Sistem bermanfaat bagi perusahaan pada waktu sekarang dalam
beberapa hal yang mengkoordinasikan semua kegiatan-kegiatan perusahaan dala
rangka struktur organisasi perusahaan. Beberapa manfaat dari analisa dan
prosedur ini yaitu:
1. Memperpendek jangka waktu pengerjaan
yang dapat mempercepat saat penyerahan
2. Menekan barang-barang inventaris
3. Mengurangi kesalahan-kesalahan dalam
memperhitungkan biaya-biaya dan saat-saat penyerahan.
4. Menghilangkan fungsi-fungsi dan
aktivitas-aktivitas yang tidak perlu.
5. Mempercepat perputaran modal kerja
dan mengurangi kebutuhan akan modal kerja tersebut.
6. Memperbesar keluwesan kerja,
memperceapt pelaksanaan keputusan-keputusan pucuk pimpinan..
7. Menghilangkan ketidakcocokan system
dan pengerjaan yang bertemu pada maksud-maksud yang bersilang.
8. Meningkatkan efektifitas pengawasan
dengan mengurangi waktu yang diperlukan untuk membenarkan kesalahan-kesalahan,
menggarap keluhan-keluhan dan mengambil tindakan-tindakan displin.
9. Memperkuat struktur organisasi
perusahaan dengan menyingkapkan dan menyingkirkan praktek-praktek yang
melanggar prinsip organisasi yang sehat.
D. Sistem penting pada waktu sekarang
Perusahaan industri kecil pada abad yang lalu tidak
koordinir, dikontro dan dilayani oleh system seperti waktu sekarang, karena
semuanya dilakukan oleh seorang atau beberapa orang saja. Pada zaman modern
sekarang, semakin besar suatu perusahaan, semakin penting pula peranan fungsi
system itu. Pada perusahaan industri modern sekarang, setiap karyawan secara
individual tidak melakukan fungsi-fungsi yang poko, tetapi nmasing-masing hanya
melakukan sebagian kecil saja dari fungsi-fungsi pokok tersebut.
BAB II
PENELITIAN SISTEM
Macam-macam dan ruang lingkup penelitian pada suatu
perusahaan yang sederhana terhadap problem-problem organisasi, operasional dan
prosedural yaitu :
1. Bidang lingkup dan suatu penelitian
sistem yang lengkap
a. Tahap pertama, menganalisa alokasi
dan pelimpahan fungsi-fungsi perusahaan kepada bebagai unit organisasi sehingga
dapat menjamin pemberian pelayanan secara maximum.
b. Tahap kedua, menganalisa tata ruang
guna memastikan penyusunan fisik dan penempatan unit-unit perusahaan yang
sebaik-baiknya.
c. Mempertimbangkan analisa dan
rancangan formulir-formulir tersebut untuk mencegah gerakan-gerakan yang tidak
perlu, sehingga menjamin pelaksanaan fungsi-fungsi yang bersangkutan dengan
lebih baik.
2. Penelitian system yang bersifat
khusus
Usaha
penelitian terhadap system tersebut pada umumnya meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. Memastikan mengapa suatu fungsi
tertentu atau sekelompok fungsi-fungsi tidak dapat dilaksanakan secara sempurna
dan bagaimana pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut dapat diperbaiki.
b. Memastikan mengapa pekerjaan
seseorang atau beberapa orang tidak sesuai dengan harapan-harapan dan
langkah-langkah apa yang harus diambil untuk memperbaiki keadaan.
c. Memastikan bagaimana pekerjaan suatu
dan beberapa bagian dari perusahaan dapat diperbaiki.
Bidang
lingkup penelitian system harus selalu dibatasi meskipun penelitian system yang
lengkap biasanya meliputi aspek-aspek organisasi dan tata ruang, namun mungkin
juga untuk merakit suatu system dalam rangka struktur organisasi dan tata ruang
yang telah ada. Dengan demikian tujuan dari penelitian bidang lingkup tersebut
dapat lebih baik dan efektif dalam hubungannya dengan organisasi dan tata ruang
yang telah ada.
3. Langkah-langkah dalam penelitian
sistem
Langkah
dasar dalam penelitian tersebut dapat diperinci dalam beberapa hal yaitu:
a. Merencana dan menjadwal penelitian
b. Memperoleh keterangan mengenai
sistem, diperbaiki dengan baik guna menjamin ketepatannya.
c. Melakukan satu atau beberapa macam
analisa yang diperlukan seperti (1) tugas fungsional; (2) rangkaian sistem; (3)
tata ruang; (4) penghematan gerak; (5) rancangan-rancangan formulir; (6)
penelaahan mesin-mesin
4. Menentukan pemecahan yang terbaik
bagi problem-problem dalam sistem
5. Menyiapkan laporan tertulis mengenai
sistem
6. Mengajukan usul dan saran kepada
pimpinan dan pengawas
7. Menyiapkan prosedur-prosedur
tertulis
8. Menerapkan sistem dengan memberikan
latihan-latihan kepada para karyawan/pegawai
9. Meneliti kembali guna memperoleh
kepastian bahwa sistem yang baru dapat berjalan dengan memuaskan.
BAB III
PRINSIP-PRINSIP SISTEM YANG BAIK
Suatu struktur organisasi yang baik tidak dapat menjamin
adanya system yang baik, namun yang pasti bahwa suatu struktur organisasi yang
jelek tidak mungkin menyajikan system yang baik. Untuk pencapaian tujuan-tujuan
perusahaan, ada beberapa perancangan prinsip system yang harus diterapkan oleh
perusahaan tersebut yaitu:
a. Komponen Sistem (Component)
Suatu
sistem terdiri dari sejumah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling
bekerjasama membentuk satu kasatuan yang utuh.
b. Batas sistem (Boundary)
Batas
sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Dengan adanya batas sistem, maka
sistem dapat membentuk satu kesatuan, karena dengan batas sistem ini fungsi dan
tugas sub batas sistem yang satu dengan yang lainnya berbeda tatapi saling
berinteraksi. Dengan kata lain batas sistem ini merupakan ruang lingkup atau
scope dari sistem/sub sistem itu sendiri.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Segala
sesuatu diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi dari suatu sistem disebut
lingkungan luar sistem, lingkungan luar ini dapat bersifat menguntungkan atau
merugikan sistem tersebut.
d. Penghubung (Interface)
Penghubung
sistem merupakan suatu media penghubung antara satu sub sistem dengan sub
sistem lainnya untuk membentuk suatu kesatuan, sehingga sumber-sumber data
mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem lainnya.
Dengan
kata lain melalui penghubung ini output dari suatu subsistem akan menjadi input
dari susbsistem lainnya.
e. Masukan (Input)
Energi
yang dimasukkan kedalam suatu sistem disebut input, masukan ini dapat
berupa masukan perawatan dan masukan signal
f. Keluaran (Output)
Keluaran
adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan.
g. Pengolah (Process)
Suatu
sistem mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output.
h. Sasaran (Objective)
Setiap
sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input yang
dibutuhkan output yang akan dihasilkan. Dengan kata lain, suatu sistem akan
dikatakan berhasil kalau pengoperasiannya sistem itu mengenai sasaran atau
tujuannya.
Menurut Jogiyanto Hartono (Analisis dan Disain, penerbit
ANDI Yokyakarta, 1999, hal 1). “Sistem adalah suatu jaringan kerja dan
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu sasaran tertntu”.
Dalam suatu perusahasan ataupun organisasi harus memiliki
beberapa prinsip-prinsip yang harus dipedomani diantaranya:
a. Suatu sistem harus menyajikan jasa
yang diperlukan tepat pada waktunya dengan biaya yang serendah mungkin.
b. Bila lain-lain hal tetap, maka
fungsi-fungsi harus dibagi-bagikan diantara berbagai macam unit organisasi
sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi koordinasi yang diperlukan komunikasi
dan pekerjaan tulis-menulis.
c. Guna memajukan sistem yang efisien,
maka pertanggungjawab masing-masing unit organisasi harus dikelompokkan secara
logis dan harmonis untuk memenuhi tujuan-tujuan perusahaan.
d. Fungsi-fungsi dan kegiatan-kegiatan
yang sejenis harus duhimpun menjadi satu manakala pertimbangan-pertimbangan
lain memungkinkan.
e. Dalam keadaan yang istimewa dimana
unsur waktu penting, maka kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan secara
berurut-urutan wajib diletakkan sedekat mungkin, baik secara fisik maupun
organisatoris.
f. Semua fungsi-fungsi yang diperlukan
untuk memenuhi tujuan-tujuan perusahaan harus dilimpahkan kepada beberapa
kelompok organisasi
g. Fungsi-fungsi yang tidak perlu harus
disingkirkan, alat-alat yang tidak perlu jangan dipakai; gerakan-gerakan kerja
tidak perlu harus dihindarkan dan formulir-formulir yang tidak perlu
dibinasakan.
h. Fungsi kontrol harus dapat mencegah
pemborosan-pemborosan yang jumlahnya paling tidak sama dengan uang yang
dikeluarkan untu membiayai fungsi tersebut.
i. Fungsi-fungsi tersebut organisatoris
harus sedekat mungkin satu sama lain.
j. Masing-masing unit organisasi harus
memiliki semua kewenangan yang diperlukan guna melaksanskan pertanggung jawab
dan kewenangan ini harus diletakkan sedekat mungkin dengan pusat
gerakan-gerakan.
k. Kewenangan tidak seharusnya
deberikan manakala tidak benar-benar diperlukan bagi penuaian tanggung jawab.
l. Pembagian tanggung jawab antara
unit-unit organisasi harus tdak tumpang siuh (overlap).
m. Fungsi kontrol harus dibebeankan kepada unit-unit organisasi
yang terlepas dari fungsi-fungsi yang harus diawasi.
n. Tiap kelompok organisasi harus
bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan masing-masing kepada hanya satu
unit atasan.
o. Kehematan dari pekerjaan massal yang
dispesialisasikan dan menghilangkan kekembaran fungsi-fungsi.
p. Pertimbangan harus diberikan pada
kebaikan dan kekurangan dari tiga tipe pokok strutur organisasi lini, staff dan
komite.
q. Suatu sistem harus seluwes mungkin
r. Pelimpahan tanggung jawab dan
penyusunan prosedur harus tdak terpengaruh oleh kemampuan, kepribadian atau
keistimewaan khusus dari anggota-anggota organisasi.
s. Panjang dan lebar struktur
organisasi harus dibuat minimum.
t. Suatu sistem harus dibuat seotomatis
mungkin.
u. Pelimpahan fungsi-fungsi dan
pertanggung jawab kepada berbagai macam unit organisasi dan spesiafikasi
metode-metode proseduril.
v. Suatu sistem yang baik akan mempunyai
kesatuan maksud yang akan dapat dicapai dengan cara-cara yang jelas, mudah
dimengerti dan sesederhana mungkin.
BAB VI
PERENCANAAN DAN PENGUMPULAN FAKTA
Langkah utama dati penelitian system ialah mendapatkan
fakta, diperlukan ketelitian dan kecermatan untuk menghindarkan
kesalahan-kesalahan yang besar yang biasanya dengan mudah terjadi pada langkah
pertama ini dan yang akan menyebabkan analisa dan kesimpulan-kesimpulan menjadi
tidak berlaku. Data yang berhubngan dengan system tersebut harus: (1) lengkap (complete),
tiada hal-hal penting yang terlewat; (2) benar (correct), harus sesuai
dengan kenyataan; (3) berlaku (valid), dapat diterapkan pada keadaan
pada keadaan yang sedang ditelaah.
A. Bidang Lingkup Proyek
Sebelum memulai suatu proyek, juru analisa system harus
membatasi bidang lingkup penelitian sejelas-jelasnya, agar mencegah meluasnya
bidang lingkup penelitian yang melampaui bidang tugas yang telah diterapkan
Suatu
gambaran yang jelas dan pasti tentang tugas-tugasnya, akan memungkinkan juru
analisa mengadakan pendekatan terhadap masalah secara logis. Kemudian ia dapat
mengorganisassikan secara tepat usaha-usahanya untuk mengatasi masalah dan
selanjutnya mensistematisir metode-metode yang digunakan untuk memperoleh
keterangan yang diperlukan. Ada beberapa perencanaan mengenai usaha-usaha
dalam memulai suatu proyek yaitu:
1. Penjadwalan Kegiatan-kegiatan
Cara yang paling baik untuk mengkoordinir kegiatan-kegiatan
dan menghilangkan unsur-unsur yang tidak logis ialah dengan membuat rencana
secara tertulis dan kemudian merombaknya secara periodik apabila diperlukan
sesuai dengan penemuan-penemuan baru, yang harus memuat (a) daftar keterangan
yang diperlukan; (b) sumber keterangan tersebut; (c) sarat-sarat anggota staff
yang menggarap sistem; (d) jadwal waktu tentang berbagai tahap penelitian.
2. Cara pendekatan yang kritis
Juru analisa system diam-diam harus selalu bersikap kritis
dan skeptis terhadap semua fakta. Suatu fakta harus selalu diragukan sampai
terbukti bahwa fakta itu benar. Hal ini penting, karena suatu system yang
direncanakan dengan baik tidak akan bernilai apabila system tersebut didasarkan
pada fakta yang tidak benar dan tidak lengkap. Cara yang paling baik untuk
menjamin ketepatan masalah ialah dengan penelitian rangkap disertai dengan
observasi langsung bilamana mungkin.
3. Pencatatan Data
Apabila menghimpun keterangan-keterangan tentang
bermacam-macam aspek dari setiap masalah yang menyangkut system, maka berbagai
macam sarana untuk mengorganisir dan mencatat data-data ini dapat digunakan.
Dalam banyak hal, formulir-formulir digunakan untuk mensistematiskan cara
pendekatan dan menjamin lengkapnya data.
4. Sumber-sumber Data tentang Sistem
Sumber-sumber dari data tentang system bermacam-macam,
tergantung pada jenis penelitian dan praktek-praktek masa lampau dan sekarang.
Bagan-bagan dan pedoman-pedoman organisasi tidak dapat menunjukkan lebih banyak
daripada hanya struktur organisasi, dan tidak memberikan perincian tentang
pertanggung jawab dan fungsi-fungsi dari bagian-bagian serta para pengawas
mereka. Terdapat beberapa alas an yang baik untuk menyelidiki lebih dulu
semua tempat yang lain:
a. Juru analisa lebih pasti optimis
tentang keterangan-keterangan yang diperlukannya dan orang-orang yang dapat
menyajikan keterangan-keterangan.
b. Juru analisa harus memperoleh
keterangan yang selengkap mungkin tentang masalahnya sebelum berbicara kepada
orang-orang yang mungkin tidak setuju terhadap usahanya.
c. Waktu dan orang-orang yang
diwawancara sangat berharga dan oleh karenanya harus tidak diboroskan dalam
pendidikan juru analisa system lebih daripada yang sebenarnya diperlukan.
5. Daftar Pertanyaan Tertulis
Metode daftar pertanyaan (questionnaire) berguna mendapatkan
keterangan yang mungkin sangat berharga apabila diadakan penelaahan yang
sistematis terhadap semua kegiatan-kegiatan dari sebuah unit organisasi untuk
peneletian system tertentu yang khusus. Daftar pertanyaan tertulis ini
merupakan suatu yang bersifat sementara. Beberapa yang harus diperhatikan dalam
pembuatan daftar pertanyaan tertulis yaitu :
a. Perancangannya perlu hati-hati agar
sesuai dengan prinsip-prinsip bagi perancangan formulir yang baik.
b. Pertanyaan-pertanyaan harus
dirumuskan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kemungkinan salah
penafsiran dan menghasilkan jawaban-jawaban yang meragukan.
c. Pada kata perkenalan dalam surat
pengantar harus diberi penjelasan secukupnya mengenai maksud-maksud dari daftar
pertanyaan guna menghindarkan terjadinya salah pengertian dan membantu membina
kerja sama.
d. Menetapkan tanggal saat mana
dikehendaki pengiriman kembali daftar pertnyaan tersebut.
Daftar
pertnyaan tidak disarankan untuk dipergunakan dalam survey, sebab :
- Pegawai keberatan untuk menjawab macam-macam daftar pertnyaan yang banyak memakan waktu dan menjemukan.
- Sulit untuk merancang daftar pertnyaan yang akan menjamin diperolehnya keterangan-keterangan yang benar-benar diperlukan.
- Pengeluaran untuk pekerjaan tatausaha guna menyusun daftar pertnyaan yang panjang dan terus menerus cukup besar.
- Metode daftar pertnayaan relative lambat, karena banyak orang menunda-nunda menjawab daftar pertnyaan untuk sementara waktu dan memerlukan pengiriman kembali jawaban-jawaban tersebut secara pribadi.
6.
Daftar Pertanyaan Laporan
Sebelum
memulai penganalisaan laporan, perlu mengundang pejabat-pejabat pimpinan
bagian-bagian yang bersangkutan pada suatu pertemuan untuk menjelaskan
maksud-maksud dan bidang lingkup peneletian dan mengharapkan saran-saran dan
kerjasama mereka. Suatu penelitian tentang pembagian dan penggunaan
laporan-laporan tertentu yang dibagi-bagikan secara meluas diperlukan, agar:
- Menjamin termuatnya keterangan-keterangan yang berguna saja dalam laporan.
- Menghindari diterimanya laporan tersebut oleh orang-orang yang tidak berkepentingan.
- Mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyioapkan dan membagi-bagikan laporan-laporan tersebut.
7.
Daftar Pertanyaan Tugas-tugas
Untuk memperoleh secara terperinci tentang kegiatan-kegiatan
semua pegawai seksi secara individual merupakan fungsi dari daftar pertnyaan
tugas-tugas. Daftar pertanyaan tugas-tugas yang sederhana menyajikan dasar bagi
analisa yang berharga atas kegiatan-kegiatan suatu bagian. Dalam daftar
pertnyaan tersebut semua pegawai diminta menuliskan semua tugas-tugasnya dan
perkiraan lamanya waktu diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas masing-masing
tersebut.
Apabila diperlukan keterangaan yang lebih pasti dan
terperinci mengenai pekerjaan dan kegiatan-kegiatan dari masing-masing
individu, maka cara pendekatan dengan daftar pertanyaan tidak dapat dipakai, namun
diadakan pengamatan langsung dan penetuan waktu yang tersendiri bagi
macam-macam kegiatan yang dilaksanakan.
BAB V
PENGANALISAAN PEMBAGIAN FUNGSI-FUNGSI DAN RANGKAIAN SISTEM
Jika suatu analisa diadakan dengan maksud hanya untuk
mengamati bagaimana sesuatu dikerjakan. Beberapa perbaikan mungkin dapat
diadakan oleh seorang pengawas dan oleh seorang juru analisa system yang
terlatih baik. Juru analisa akan menanti datangnya gagasan padanya sementara ia
mengadakan pengamatan. Ia akan memahami benar tentang keadaan system ditambah
dengan suatu ingatan yang baik, pandangan yang tajam, pikiran yang cerdas,
sejumlah perbaikan-perbaikan dapat diadakan olehnya. Juru analisa juga dapat
menilai dengan lebih baik mutu dari gagasan-gagasannya bagi kepentingannya
sendiri, juru analisa akan menyiapkan alas an-alasan yang diperlukan kemudian
guna menyajikan gagasan-gagasanya tersebut kepada pimpinan dan pegawai-pegawai
perusahaan.
Dalam hal ini juga dapat disajikan suatu cara pendekatan
yang sistematis guna membantu mengadakan perbaikan-perbaikan semaksimal mungkin
yaitu: (a) Menyusun keterangan-keterangan menurut skema-skema grafis atau
table; (b) Menganalisa secara kritis terhadap system tadi yang akan memberikan
gambaran tentang prinsip-prinsip umum; (c) Bagankan usul-usul baru yang
diajukan dengan menganalisanya dengan baik.
1. Bagan Pembagian fungsi-fungsi
Suatu alat yang sederhana untuk menggambarkan secara grafis
dan menganalisa penyaluran/pembagian fungsi-fungsi kepada berbagai unit
organisasi merupakan pengertian Bagan Pembagian fungsi-fungsi.
Pada pokoknya terdiri dari bagan
kotak organisasi yang mencantumkan fungsi-fungsi dan kegiatan-kegiatan dari
tiap unit di bawah setiap kotak. Jumlah perincian yang dimasukkan dalam tiap-tiap
daftar tergantung pada maksud penelitian dan perincian fungsi-fungsi dalam
organisasi.
2. Pertanyaan-pertanyaan Kunci
Juru analisa menganalisa tiap-tiap kegiatan dan kelompok
kegiatan-kegiatan secara terpisah dan juga secara kelompok, serta mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pada diri sendiri yang telah dikonsep sedemikian rupa.
3. Analisa Bagan Pembagian
Fungsi-fungsi
Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari juru analisa harus
menggunakan pengetahuannya tentang berbagai segi pekerjaan perusahaan yang
tidak diasajikan, perlu menggunakan himpunan pengetahuan dan pengalamannya
bertahun-tahun yang diperolehnya dari bidang pekerjaan perusahaan-perusahaan
yang lain. Ia harus membicarakan pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan
petugas-petugas pelaksana guna mendapatkan cara-cara penerapan prinsip-prinsip
sistem yang telah dikemukakan secara benar dan cepat. Apa yang penting
bagi perusahaan mungkin tidak begitu penting bagi perushaan yang lain.
4. Bagan Rangkaian Organisasi
Suatu cara yang efektif guna menyajikan data untuk keperluan
analisa dan untuk memahami dengan cepat gambaran yang menyeluruh merupakan
bagan rangkaian organsasi. Bagan rangkaian organisasi pada pokoknya terdiri
dari sebuah bagan yang dibagi-bagikan dalam lajur (kolom) vertikalatau
kotak-kotak yang berjajar secara horizontal yang ditandai untuk masing-masing
unit organisasi di dalam prosedur
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh tiap-tiap unit
ditunjukkan dalam masing-masing lajur atau kotak dengan lingkaran, segi empat,
lingkaran memanjang atau bujur sangkar, kemudian dihubungkan secara berurutan
dengan garis-garis petunjuk untuk menunjukkan rangkaian keterangan. Dalam
pembaganan prosedur yang luas tidak diadakan perincian terhadap semua hal dan
terhadap pekerjaan tulis-menulis atau terhadap penyebaran semua copy
pekerjaan tulis-menulis. Hanya kegiatan-kegiatan pokok yang ditunjukkan.
5. Bagan Proses
Suatu upaya yang sangat cocok dan sangat berguna merupakan
Bagan Proses. Bagan ini mencatat data mengenai system secara terperinci dalam
keadaan yang dapat dimengerti sedemikian rupa sehingga data tersebut mungkin
dapat dianalisa guna menghilangkan langkah-langkah yang tidak perlu. Dalam
bentuknya yang paling sederhana Bagan Proses terdiri dari sebuah bagan kolom
kembar, satu kolom berisi deskripsi dan kolom yang kedua sebelah kiri dari yang
pertama, memuat symbol-simbol dari langkah-langkah yang telah diuraikan guna
mempermudah pengertian urutan langkah-langkah tersebut. Suatu tindakan tidak
dapat digolongkan sebagai suatu pengerjaan jika hanya meliputi gerakan suatu
objek dari satu ke lain tempat atau jika hanya suatu pemeriksaan atau
penelitian tetapi tidak ada perubahan dalam catatan atau objek atau keadaan.
6. Penyusunan Bagan Proses
Langkah pertama dalam penyusunan suatu bagan proses ialah
merumuskan secara hati-hati kegiatan yang akan dibagankan. Kemudian menentukan
masing-masing langkah kegiatan secara berurutan, uraikan tiap langkah
sedemikian rupa sehingga dapat ditandai dengan jelas. Untuk langkah-langkah
pemindahan/pengangkutan tentukanlah jaraknya dalam kaki/meter dan tentukan juga
lamanya dalam menit, untuk menentukan langkah-langkah penyimpanan.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda