CBR Mop tentang Anatomi Organisasi
BAB II
ISI BUKU
Bab I pada buku ini berisi tentang Anatomi Organisasi. Didalam bab
ini menjelaskan tentang fenomena kehidupan organisasi dalam masyarakat. Secara
fitra, manusia menjadi eksistensi yang kreatif. Dalam perannya, berbagai
kreativitas muncul, dan banyak kejadian mengemuka silih berganti. Kekuasaan,
kepemimpinan, organisasi, pengaruh mulai muncul ke permukaan. Faktanya banyak
sudah organisasi yang dibangun dan dikembangkan untuk memudahkan penataan
kebutuhan hidup manusia. Berbagai kedudukan diperankan tokoh atau pimpinan
dalam organisasi dan masyarakat yang dikembangkan umat manusia. Pendekatan
manajemen merupakan suatu keniscayaan, apalagi jika dilakukan dalam suatu
organisasi atau lembaga. Dengan organisasi yang rapi, akan dicapai hasil yang lebih
baik dari pada yang dilakukan secara individual. Kelembagaan itu, akan berjalan
dengan baik apabila dikelola dengan baik. Organisasi apapun senantiasa
membutuhkan manajemen yang baik. Pada bab ini juga menjelaskan tentang fenomena
manajemen dalam era informasi. Fenomena perubahan dalam organisasi pendidikan
juga menjadi keniscayaan dalam dinamika kontemporer. Dalam pendidikan,
perubahan yang sangat diperhitungkan adalah yang secara langsung mempengaruhi
siswa dan apa yang mereka pelajari. Peningkatan kapasitas didaerah adalah untuk
mendukung perubahan pada bangunan dan level sekolah menjadi pekerjaan sangat
penting bagi pengawas dan orang yang bekerja dikantor pendidikan kabupaten dan
yang seharusnya peduli terutama dewan pendidikan. Pada bab ini juga menjelaskan
peluang pengembangan organisasi. Peran pendidikan sangat strategis dalam
memajukan suatu bangsa. Tegasnya pendidikan merupakan sesuatu yang sangat vital
bagi karakter pembentukan peradaban dan kemajuan bangsa. Kepala sekolah dan
guru sebagai manajer berperan memutuskan bagaimana semua sumber daya yang ada (in- put) yang mencakup siswa dengan
segala potensinya, ilmu pengetahuan, dan nilai- nilai yang ada dalam disain
kurikulum akan digunakan dan diproses dengan cara tertentu (proses/ cara
transportasi) dengan kegiatan pembelajaran dan manajemen sehingga menghasilkan
keluaran (out- put) atau lulusan
sekolah. Pada bab ini juga menjelaskan prinsip kerjasama dan organisasi dalam
Islam.
Bab II pada buku ini berisi tentang Manajemen dan Organisasi Pendidikan.
Pada bab ini juga menjelaskan tentang konsep organisasi pendidikan, organisasi
secara sistematik adalah sistem yang bersifat terbuka, seperti halnya sistem
social. Sebab organisasi mencakup orang dan tujuan- tujuan yang bergantung atas
usaha orang untuk mencapai kinerja, hasil, yang menjadi arah yang benar sebagai
sistem social. Konsep manajemen pada buku ini terbagi atas sejarah manajemen,
perkembangan awal manajemen, pengertian manajen yaitu manajemen merupakan
pencapaian sasaran organisasi secara efektif dan efisien melalui kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan sumber daya
organisasi. Menurut Winardi (2009: 26) ada beberapa pendekatan pengkajian
manajemen yaitu:
-
Pendekatan
Klasikal
-
Pendekatan
Perilaku
-
Pendekatan
Ilmu Manajemen
-
Pendekatan
Sistem (The System Approach)
-
Pendekatan
Tugas dan Konstribusi Manajer
Pada bab ini juga menjelaskan tentang antara manajemen dan
kepemimpinan. Menurut Nanus dan Dobbs (2000: 17) focus kepemimpinan diarahkan
terhadap empat hal, yaitu:
1.
Didalam
organisasi pemimpin berinteraksi dengan dewan, staf, dan sukarelawan untuk
memberi inspirasi, member semangat dan antusias, serta memberdayakan mereka.
2.
Didalam
organisasi pemimpin berusaha membantu atau mendukung dari para penyumbang,
pejamin, kelompok pendukung, media, atau pemimpin lain dalam bisnis dan sector
public.
3.
Untuk
pekerjaan masa kini, pemimpin berkenaan dengan mutu pelayanan terhadap
pelanggan dan masyarakat juga struktur organisi, sistem informasi dan aspek
lain dari efektifitas organisasi.
4.
Untuk
peluang masa depan, pemimpin mengantisipasi kecendrungan dan juga pengembangan
yang mendekati untuk kepentingan implikasi bagi arah masa depan organisasi.
Antara pemimpin dan manajemen sangat berkaitan. Secara fundamental,
kepemimpinan dan manajemen dapat menghasilkan perubahan,dapat menciptakan hasil
yang teratur dengan memelihara kerja sama yang efisien. Demikian pula dalam
kesamaannya kontras bahwa manajemen efektif, suatu kepemimpinan efektif
prosesnya dapat membantu menghasilkan perubahan penting untuk membawa situasi
gawat (chaotic) diatas pengendalian.
Pada bab ini juga menjelaskan tentang hakikat pendidikan. Pendidikan merupakan
fenomena kebudayaan manusia. Proses pendidikan berarti khas pekerjaan dan
tindakan manusia. Kegiatan pendidikan yang berasal dari kreativitas yang
membudaya dalam kehidupan manusia untuk kemanusiaan manusia. Organisasi dan
manajemen pendidikan Islam terbagi menjadi dua, yaitu: jenis- jenis organisasi
dan organisasi pendidikan Islam. Jenis- jenis organisasi terdiri atas
organisasi formal dan organisasi informal. Organisasi pendidikan Islam
merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan dengan
hasrat dan niat untukmengajarkan ajaran dan nilai- nilai Islam.
Bab III pada buku ini berisi tentang Fungsi- Fungsi Manajemen. Pada
bab ini juga menjelaskan tentang perencanaan dan pengambilan keputusan.
Perencanaan merupakan tindakan awal dalam aktivitas manajerial pada setiap
organisasi. Dengan begitu, perencanaan akan menentukan adanya perbedaan kinerja
(performance) satu organisasi dengan
organisasi lain dalam pelaksanaan rencana untuk mencapai tujuan. Dari hasil
perencanaan akan muncul beberapa rencana, yaitu:
-
Tujuan-
tujuan dan sasaran- sasaran
-
Rencana-
rencana tetap
-
Rencana-
rencana terpakai
Robbins (1984: 236) berpendapat bahwa: “Decision making is process in wich one chooses between two or more
alternative”. Berdasarkan pendapat diatas dapat dipahami hakikat
pengambilan keputusan ialah proses memilih dua alternative atau lebih. Biasanya
pilihan yang ditetapkan didasarkan pada pertimbangan rasional yang memiliki
keutamaan lebih banyak bagi organisasi daripada alternatif lainnya. Langkah-
langkah pengambilan keputusan sebagaimana dikemukakan oleh Mondy dan Premeaux
(1995: 113) yang terdiri dari lima langkah yaitu:
-
Mengidentifikasi
masalah atau peluang
-
Membuat
alternatif- alternatif
-
Mengevaluasi
alternatif
-
Memiliki
dan mengimplemasikan alternatif
-
Mengevaluasi alternatif
Secara umum keputusan dibagi menjadi dua jenis, yaitu: keputusan
strategis dan keputusan operasional. Pengorganisasian merupakan fungsi
manajemen yang kedua dan merupakan langkah yang strategis untuk mewujudkan
suatu rencana organisasi. Menurut Winadi (1990) pengorganisasian adalah suatu
proses pekerjaan yang ada dibagi dalam komponen- komponen yang dapat ditangani
dan aktivitas- aktivitas mengkoordinasikan hasil yang dicapai untuk mencapai
tujuan tertentu. Ada beberapa konsep dalam pengorganisasian, yang menurut Mondy
dan Premeaux (1995) yaitu tanggung jawab, wewenang, pendelegasian, dan pertanggung
jawaban.
Pengaturan ( Directing), Koontz
& O’Donnel (1976: 499) mengemukakan: “
Directing is the interpersonal aspect of managing by which subordinates are led
to understand and contribute effectively and effectively to attainment of
enterprise objectives, directing involves guiding and leading subordinates. Pendapat
diatas menjelaskan bahwa melalui kegiatan pengarahan setiap orang dalam
organisasi diajak atau dibujuk untuk memberikan kontribusinya melalui kerjasama
dalam mencapai tujuan organisasi.
Koordinasi (Coordinating) adalah
salah satu fungsi manajemen. Koordinasi merupakan bagian integral dari proses
pengorganisasian. Pendapat mengungkapkan bahwa koordinasi adalah suatu fungsi
yang menjamin sumbangan dari satu sub sistem atau bagian dalam organisasi
dibuat sebagai syarat yang mana mereka saling terkait bersama kedalam suatu
situasi yang harmonis secara utuh.
Kepemimpinan (Leadership), Stogdil
dalam Keith Grint (1997: 114) menjelaskan kepemimpinan ialah sebagai tindakan
mempengaruhi kegiatan kelompok dalam usaha menyusun dan mencapai tujuannya.
Hersey dan Blanchard (1988) membagi gaya kepemimpinan menjadi lima bagian
berdasarkan penekanan terhadap hubungan kemanusian dan pelaksanaan tugas.
Kelima gaya kepemimpinan kerangka manajerial yaitu: (1) Pembelot/ pemiskin/deserter/ impoverished, (2) Otokrat/ task, (3) Pelindung dan penyelamat/ missionary/ country club, (4) Kompromi
atau jalan tengah/ middle road, (5)
Eksekutif/ pelaksana “team”.
Pada bab ini juga menjelaskan tentang komunikasi (communicating) , pengawasan (controlling), dan prinsip Islam tentang
manajemen pendidikan. Menurut Naceur (2008) ajaran Islam pada umumnya terdiri
dari prinsip- prinsip yang universal. Jadi memungkinkan penyesuaian yang baik.
Akan tetapi ada hal-hal dimana Islam member perintah, yang spesifik dalam hal
upacara Agama Islam. Meskipun demikian, dalam hal ini, Islam memberikan
serangkaian kegiatan yang mungkin terjadi dan kemudian disebut rencana yang
mungkin terjadi pada tingkat oprasional atau dalam wujud cara kerjanya.
Bab IV pada
buku ini berisi tentang Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Pendidikan.
Perencanaan pendidikan adalah proses menetapkan kegiatan yang akan dilaksanakan
pada masa akan datang dalam mencapai tujuan pendidikan, termasuk tujuan
sekolah. Ada enam fungsi utama rencana atau perencanaan yang dibuat manajer
suatu organisasi, yaitu:
-
Penerjemah
kebijakan umum.
-
Perkiraan yang bersifat ramalan.
-
Berfungsi ekonomi.
-
Memastikan
suatu kegiatan.
-
Alat
koordinasi.
-
Alat/
sarana pengawasan.
Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana atau rencana-
rencana di lembaga pendidikan dapat dilihat dari beberapa sisi penting, yaitu:
strategis dan operasional.
Perencanaan Strategi Pendidikan
Ada beberapa alasan di perlukannya perencanaan strategi bagi sebuah
perusahaan atau institusi yaitu:
a.
Perencanaan
terhadap perubahan dalam kompleksitas lingkungan yang meningkat
b.
Pengelolaan
hasil, perencanaan strategik merupakan proses diagnosis, penyusunan tujuan dan
mengembangkan strategi yang secara esensial menjadi bagian dari oerientasi
manajemen hasil.
c.
Perencanaan
strategik sebagai suatu alat penting manajemen
d.
Perencanaan
strategik berorientasi kepada masa depan
e.
Perencanaan
strategik dapat disesuaikan
f.
Perencanaan
strategik memerlukan dukungan pelanggan
g.
Perencanaan
strategik memerlukan komunikasi
Ketujuh alasan yang dikemukakan diatas, merupakan hal yang rasional
baik secara empiris maupun secara objektif bagi pentingnya penyusunan
perencanaan strategik organisasi, jika organisasi tesebut ingin berkembang.
Beberapa konsep dasar dari perencanaan pendidikan yang dianggap
penting adalah sebagai berikut:
a.
Perencanaan
harus menjadi satu proses yang asuk akal dan sistematis
b.
Di
lingkungan masyarakat demokrasi maka orang-orang seharusnya menentukan
keputusan mereka secara bersama-sama dan sesuia cara mendapatkannya.
c.
Dalam
lingkungan masyarakat demokratis.
Macam-macam perencanaan pendidikan yang saling terkait, yaitu:
perencanaan strategi, dan perencanaan manajemen. Perencanaan strategi
pendidikan merupakan proses menemukan cara yang efektif dan efesien dari
penggunaaan sumberdaya keorganisasian untuk mencapai keinginan pada masa depan.
Perencanaan yang strategi menaruh dan menyediakan relasi yang produktif dan
hubungan dengan agen-agen dan kelompok masyarakat, atau pihak eksternal yang
bertanggung jawwab langsung untuk pendidikan. Termasuk keputusan kebijaksanaan
dan hal baru atau tujuan yang telah direvisi. Konsep ini seharusnya menjadi hal
yang menarik untuk pimpinan-pimpinan pendidikan yang memiliki tanggung jawab
besar terhadap perkembangan dan penerapan rencana, karena ini akan membantu
untuk menjamin komitmen dan dukungan yang penting dalam memfasilitasi kebutuhan
perubahan.
Perencanaan manajemen perencanaan ini mengenai pencapaian yang
efektif dan efesien dari tujuan-tujuan dan objek-objek yang telah disepakati
dan disetujui. Pencapaian kesempurnaan dalam administrasi/ manajemen pendidikan
adalah yang berkelanjutan. Sebagai contoh di australia dan hongkong ada
sejumlah faktor yang sangat di perhatikan dalam perencanaan kegiatan manajemen
pendidikan yaitu:
a.
Desain
dan penyampaian dari pendekatan baru kepada kurikulum dan sertifikasi guru.
b.
Perancanaan
tenteng kualitas pendidikan
c.
Haarapan
ini diselesaikan di bawah tekanan ekonomi.
Perencanaan strategi membawa keuntungan yang spesifik bagi kepala
sekolah sebagai berikut:
a.
Fokus
untuk mengklasifikasi seluruh tujuan sekolah
b.
Cara-cara
mengembangkan layanan pendidikan sekolah yang telah diteliti
c.
Syarat-syarat
keuangan dari perencanaan diteliti
d.
Sekolah
mampu untuk mengkomunikasikan tujuan rencana kepada orang yang berbeda.
e.
Rencana
yang lengkap menyediakan keperluan dasar untuk pembuatan keputusan keuangan
sepanjang tahun
f.
Tugas
yang dialokasikan memenuhi keperluan sekolah
Proses perencanaan ada 7 langkah kunci yang bisa diikuti yaitu:
a.
Menjelaskan
masalah perencanaan
b.
Menganalisis
wilayah masalh perencanaan
c.
Mengkonsep
dan mendisain rencana
d.
Mengevaluasi
rencana
e.
Menspesifikasi
rencana
f.
Menerapkan
rencana
g.
Menunggu
hasil rencana
Membedakan penjelasan yang diberikan bagaimana strategi-strategi
dikembangkan . bailey dan jonson telah membuat draf perspektif ini sebagai
berikut:
a.
Perspektif
perencanaan
b.
Perspektif
penambahan logika
c.
Perspektif
politk
d.
Perspektif
kebudayaan
e.
Perspektif
pandangan
f.
Perspektif
seleksi alam
Pengambilan
Keputusan
Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu dihadapkan
pada pilihan-pilihan atau
alternatif dan pengambilan keputusan. Hal ini sejalan
dengan teori real life choice, yang menyatakan dalam
kehidupan sehari-hari manusia melakukan atau
membuat pilihan-pilihan di antara sejumlah
alternatif. Pilihan-pilihan tersebut biasanya berkaitan
dengan alternatif dalam penyelesaian masalah yakni upaya untuk
menutup terjadinya kesenjangan antara keadaan
saat ini dan keadaan yang diinginkan.
Matlin (1998) menyatakan bahwa situasi pengambilan keputusan
yang dihadapi seseorang akan mempengaruhi keberhasilan suatu pengambilan
keputusan. Setelah seseorang berada dalam situasi pengambilan keputusan maka
selanjutnya dia akan melakukan tindakan untuk mempertimbangkan, menganalisa,
melakukan prediksi, dan menjatuhkan pilihan terhadap alternatif yang ada.
Dalam tahap ini reaksi individu yang satu dengan yang
lain berbeda-beda sesuai dengan kondisi
masing-masing individu. Ada individu yang dapat segera
menentukan sikap terhadap pertimbangan yang telah dilakukan,
namun ada juga individu lain yang tampaknya
mengalami kesulitan untuk menentukan sikapnya.
Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses
pengambilan keputusan. Arroba (1998) menyebutkan 5 faktor faktor yang
mempengaruhi proses pengambilan keputusan, yaitu: (1) informasi
yang diketahui perihal permasalahan yang dihadapi; (2) tingkat pendidikan; (3) personality;
(4) coping, dalam hal ini dapat berupa pengalaman hidup yang terkait
dengan permasalahan (proses adaptasi); dan (5) culture. Hal senada
dikemukakan Siagian (1991) bahwa terdapat aspek-aspek tertentu
bersifat internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi proses pengambilan
keputusan.
Adapun aspek internal tersebut antara lain :
·
Pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang secara langsung maupun tidak
langsung akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Biasanya semakin luas
pengetahuan seseorang semakin mempermudah pengambilan keputusan.
·
Aspek kepribadian. Aspek kepribadian ini tidak nampak oleh mata tetapi besar peranannya bagi
pengambilan keputusan.
Sementara aspek eksternal dalam pengambilan keputusan, antara lain :
·
Kultur. Kultur yang dianut oleh individu bagaikan kerangka bagi perbuatan
individu. Hal ini berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan.
·
Orang lain. Orang lain dalam hal ini menunjuk pada bagaimana individu melihat contoh
atau cara orang lain (terutama orang dekat ) dalam melakukan pengambilan
keputusan. Sedikit banyak perilaku orang lain dalam mengambil keputusan
pada gilirannya juga berpengaruh pada perilkau individu dalam mengambil
keputusan.
Dengan demikian, seseorang yang telah mengambil keputusan, pada dasarnya
dia telah melakukan pemilihan terhadap alternatif-alternatif yang ditawarkan
kepadanya. Kendati demikian, hal yang tidak dapat dipungkiri adalah kemungkinan
atau pilihan yang tersedia bagi tindakan itu akan dibatasi oleh kondisi dan
kemampuan individu yang bersangkuran, lingkungan sosial, ekonomi, budaya,
lingkungan fisik dan aspek psikologis
Seorang pemimpin pendidikan harus mampu menjadi pemecah masalah
bagi dirinya dan orang lain. Ini merupakan konsekuensi logis
sebagai seorang pemimpin, karena mau tidak mau, suka tidak suka, ia harus
berani mengambil keputusan. Karena posisinya sebagai problem solver, ia harus
benar-benar memiliki daya analisis yang tinggi, sehingga keputusan yang
diambilnya sudah dipertimbangkan secara matang, yang dapat dilakukan
melalui studi kasus, pengamatan, maupun wawancara
terfokus.
Pemimpin pendidikan sebagai problem solver dituntut untuk memiliki
kreativitas dalam memecahkan masalah dan mengembangkan alternatif
penyelesaiannya. Berpikir kreatif untiuk memecahkan masalah dapat dilakukan
melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
·
Tahap
orientasi masalah, yaitu
merumuskan masalah dan mengindentifikasi aspek
aspek masalah tersebut. dalam prospeknya, si pemikir
mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan masalahyang dipikirkan.
·
Tahap preparasi. Pikiran harus mendapat sebanyak
mungkin informasi yang relevan dengan masalah tersebut. Kemudian informasi itu
diproses untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada tahap orientasi.
·
Tahap inkubasi. Ketika pemecahan masalah mengalami kebuntuan
maka biarkan pikiran beristirahat sebentar. Sementara itu pikiran bawah sadar
kita akan bekerja secara otomatis untuk mencari pemecahan masalah.
·
Tahap iluminasi. Proses inkubasi berakhir, karena si pemikir mulai mendapatkan
ilham serta serangkaian pengertian (insight) yang dianggap dapat
memecahkan masalah.
·
Tahap verifikasi, yaitu melakukan pengujian atas pemecahan masalah tersebut, apabila gagal
maka tahapan sebelummnya harus di ulangi lagi.
Dalam hal mengambil keputusan, antar individu yang satu dengan
individu yang lain melakukan pendekatan dengan cara yang tidak sama. Setiap
orang mempunyai cara unik dalam mengambil keputusan. Jadi ada gaya yang
berbeda-beda antar individu yang satu dengan yang lain dalam
melakukan pengambilan keputusan. Harren (1980) menyebutkan gaya
pengambilan keputusan adalah cara-cara unik yang dilakukan
seseorang di dalam membuat keputusan-keputusan penting dalam hidupnya.
Gaya pengambilan keputusan bersifat melekat pada kondisi seseorang. Gaya
pengambilan keputusan dipelajari dan dibiasakan
oleh individu dalam kehidupannya, sehingga menjadi bagian dan miliknya
serta menjadi pola respon saat individu menghadapi
situasi pengambilan keputusan. Gaya pengambilan
keputusan juga menjadi ciri atau bagian unik dari individu
Harren, dkk. membedakan pengambilan keputusan ke dalam 2 (dua) gaya
pengambilan yang berseberangan yaitu gaya rasional dan intuitif. Penggolongan
dua gaya ini di dasarkan atas:
·
Tingkat individu
menggunakan strategi pengambilan keputusan yang bersifat emosional.
·
Cara individu mengolah
dan menanggapi informasi serta melakukan evaluasi dalam situasi pengambilan
keputusan.
Prinsip Perencanaan Dalam Pendidikan Islam
Pandangan Islam yang bersifat filosofi terhadap alam jagat, manusia,
masyarakat, pengetahuan, dan akhlak, secra jelas tercermin dalam
prinsip-prinsip pendidikan Islam. Dalam pembelajaran, pendidik merupakan
fasilitator. Ia harus mampu memberdayagunakan beraneka ragam sumber belajar.
Dalam memimpin proses pembelajaran, pendidik perlu perlu memperhatikan
prinsip-prinsip dalam pendidikan Islam dan senantiasa mempedomaninya, bahkan
sejauh mungkin merealisasikannya bersama-sama dengan peserta didik. Adapun yang
menjadi prinsip-prinsip pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Integral dan Seimbang
a. Prinsip Integral
Pendidikan Islam tidak mengenal adanya pemisahan antara sains dan agama.
Keduanya harus terintegrasi secara harmonis. Dalam ajaran Islam, Allah adalah
pencipta alam semesta termasuk manusia. Allah pula yang menurunkan hukum-hukum
untuk mengelola dan melestarikannya. Hukum-hukum mengenai alam fisik disebut
sunatullah, sedangkan pedoman hidup dan hukum-hukum untuk kehidupan manusia
telah ditentukan pula dalam ajaran agama yang disebut dinullah yang mencakup
akidah dan syariah.
Dalam ayat Al-Qur’an yang pertama kali diturunkan, Allah memerintahkan agar
mansuia untuk membaca yaitu dalam QS Al-‘Alaq ayat-1-5. Dan ditempat lain
ditemukan ayat yang menafsirkan perintah membaca tersebut, seperti dalam Firman
Allah QS Al-Ankabut:
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) (QS. Al-Ankabut : 45)
Di sini, Allah memberikan penjelasan bahwa Al-Qur’an yang harus dibaca. Ia
merupakan ayat yang diturunkan Allah (ayat tanziliyah, qur’aniyah) Selain itu,
Allah memerintahkan agar manusia membaca ayat Allah yang berwujud
fenomena-fenomena alam (ayat kauniyah, sunatullah), anatara lain, “Katakanlah,
perhatikanlah apa yang ada dilangit dan dibumi”(QS. Yunus : 101)
Dari ayat-ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah memerintahkan agar
manusia membaca Al-Qur’an (ayat-ayat quraniyah) dan fenomena alam (ayat
kauniyah) tanpa memberikan tekanan terhadap slah satu jenis ayat yang dimaksud.
Hal itu berarti bahwa pendidikan Islam harus dilaksanakan secara terpadu
(integral)
b. Prinsip Seimbang
Pendidikan Islam selalu memperhatikan keseimbangan di antara berbagai aspek
yang meliputi keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara ilmu dan amal,
urusan hubungan dengan Allah dan sesama manusia, hak dan kewajiban.
Keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat dalam ajaran Islam harus
menjadi perhatian. Rasul diutus Allah untuk mengajar dan mendidik manusia agar
mereka dapat meraih kebahagiaan kedua alam itu. implikasinya pendidikan harus
senantiasa diarahkan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. hal ini
senada dengan FirmanAllah SWT:
“dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi” (Al-Qashas : 77)
Dalam dunia pendidikan, khususunya dalam pembelajaran, pendidik harus
memperhatikan keseimbangan dengan menggunakan pendekatan yang relevan. selain
mentrasfer ilmu pengetahuan, pendidik perlu mengkondisikan secara bijak dan
profesional agar peserta didik dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di
dalam maupun di luar kelas.
Kepemimpinan Dalam Organisasi Pendidikan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi yang dilakukan pemimpin
dterhadap pengikut untuk mencapai sasaran melalui perubahan. Pengertian kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu
organisasi serta manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja
para anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang
baik diyakini mampu mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber
daya organisasi agar dapat bersaing secara baik.
Konsep kepemimpinan telah banyak ditawarkan para penulis di bidang
organisasi dan manajemen. Kepemimpinan tentu saja mengkaitkan aspek individual
seorang pemimpin dengan konteks situasi di mana pemimpin tersebut menerapkan
kepemimpinan. Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif dalam arti segala
perilaku yang diterapkan seorang pimpinan akan memiliki dampak luas bukan bagi
dirinya sendiri melainkan seluruh anggota organisasi.
Sebelum memasuki materi kepemimpinan, perlu terlebih dahulu dibedakan
konsep pemimpin (leader) dengan kepemimpinan (leadership).
Pemimpin adalah individu yang mampu mempengaruhi anggota kelompok atau
organisasi guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai
tujuan-tujuannya. Pemimpin menunjuk pada personal atau individu spesifik atau
kata benda. Sementara itu, kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh
seorang anggota kelompok atau organisasi terhadap anggota lainnya guna
mendorong kelompok atau organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
Menurut wirawan model proses mempengaruhi dalam kepemimpinan
meliputi dimensi-dimensi sebagai berikut:
a.
Proses
dua arah
b.
Kekuasaan
adalah potensi untuk memengaruhi
c.
Perilaku
empengaruhi
d.
Loop
proses mempengaruhi
e.
Keluaran
mempengaruhi
f.
Keluaran
kepemimpinan
Lussier menjelaskan bahwa para peneliti yang tidak begitu fokus
pada kepribadian atau sistem pengelompokkan bakat berusaha mengenalkan daftar
bakat/bawaan yang dimiliki pemimpin efektif. Ada beberapa yang mengemukakan
dari sejumlah bawaan yang secara knsisten membedakan satu pemimpin dengan
pemimpin lainnya. Jadi teori bawaan/bakat tidak bermaksud memastikan hal ini
menjadi universitas. Adapun bawaan pemimpin efektif yaitu: dominan, energinya
kuat, percaya diri, locus of control/ rentang kendalli,
stabilitas/kestabilan diri, integrasi/kejujuran, kecerdasan, kecerdasan emosi,
fleksibel, dan kepekaan pada orang lain/sensitivitas.
Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan pendidikan di sekolah
merupakan proses kunci dalam mempengaruhi warga sekolah untuk meakukan sesuatu
di sekolah untuk mendukung pembelajaran. Dalam hal ini peran guru mata
pelajaran menjalankan proses kepemimpinan berlangsung untuk memberjalankan anak
di dalam kelas dan di luar kelas sehingga tercapai pembentukan [ribadi siswa
yang muttaqin. Karena hal itu, eksistensi guru saangat signifikan dalam
mempengaruhi siswa untuk terlibat dalam pembelajaran secara maksimal.
Kepala sekolah merupakan jabatan yang mendapat amanah dari pemerintah
atau yayasan dalam pengelolaan sekolah. Gaya kepemimpinan merupakan norma
perilaku yang dipergunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan adalah suatu pola perilaku
yang konsisten yang ditunjukkan oleh pemimpin dan diketahui pihak lain ketika
berusaha mempengaruhi kegiatan-kegiatan orang lain.
Kepemimpinan Pendidikan Islam
Kepemimpinan merupakan tanggung jawab, bukan merupakan fasilitas
tetapi kepemimpinan memerlukan pengorbanan dan melayani orang yang dipimpin. Di
dalam Islam, arti pentingnya kepemimpinan antara lain ditegskan dalam hadis
Nabi. Setelah menelusuri al-quran dan hadis dapat diperhatikan bahwa ada empat
sifat yang harus di penuhi oleh seorang pemimpin dirujuk kepada kepemimpinan
para nabi yang pada hakikatnya pemimpin umatnya. Adapu empat sifat tersebut
adalah sebagai berikut: ash-shiddiq, amanah, amanah, dan fathanah.
Unsur kepemimpinan yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin antara
lain adalah sebagai berikut: musyawarah, keberanian dalam kebenaran, optimisme.
Adad beberapa karakter yang sangat dibutuhkan dan harus dipenuhi seorang
pemimpin pendidikan, yaitu sebagai berikut:
a.
Hendeknya
ia dapat menjadi teladan yang baik
b.
Hendaknya
ikhls, jujur, tidak materialistis, berilmu, mengetahui prinsip-prinsip
pendidikan dan hendaknya mengetahui masalah halal, haram dan etika pendidikan.
c.
Bermurah
hati, berlapang dada, dan cermat
d.
Mempergunakan
begrbagai macam strategi pendidikan untuk mendidik.
Supervisi Pendidikan
Supervisi adalah istilah yang akrab kita dengar sehari-hari. Dalam
dunia kerja, jabatan supervisi seringkali diartikan sebagai jabatan yang berada
di atas karyawan biasa, namun masih lebih rendah daripada jabatan “bos”.
Sebenarnya, apa definisi dari supervisi?
Kata supervisi dapat didefinisikan menurut beberapa kategori.
Secara etimologis, supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision.
Super
berarti di atas, sedangkan vision berarti pengelihatan/
melihat. Jika diartikan secara bebas, maka supervision dapat pula dimaknai
sebagai melihat dari atas.
Arti kata supervisi ini tidak bisa dimaknai secara harafiah sebagai
kegiatan melihat orang lain dari atas, namun lebih kepada makna mengawasi orang
lain yang dilakukan oleh orang yang memiliki jabatan tinggi ke orang yang
memiliki jabatan lebih rendah.
Dalam dunia pendidikan, supervisi tetap ada dan dibutuhkan. Bentuk
supervisi ini biasanya dilakukan kepala sekolah kepada guru-guru yang ada di
sebuah sekolah. Supervisi adalah proses bantuan, bimbingan dan pembinaan dari
kepala sekolah kepada guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Bantuan dan
bimbingan tersebut bersifat profesional dan dilaksanakan melalui dialog untuk
memecahkan masalah pembelajaran.
Kepala Sekolah sebagai supervisi di dunia pendidikan bertugas untuk
membantu dan membina guru sebagai mitra kerjanya agar lebih profesional dalam
melaksanakan tugasnya. Secara singkat, supervisi akademik dapt pula disebut
sebagai sebuah kegiatan yang terencana, terpola dan terprogram dalam mengubah
perilaku guru agar dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran.
Adapun tujuan supervisi dibagi menjadi dua, yaitu:
Tujuan Umum
Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada
guru (dan staf sekolah yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan
kualitas kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan
proses pembelajaran.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus supervisi meliputi:
- Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang belajar dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal.
- Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu dan membimbing siswa mencapai prestasi belajar yang diharapkan.
- Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik di dalam proses pembelajaran di sekolah serta mendukung dimilikinya kemampuan pada diri lulusan sesuai dengan tujuan lembaga.
- Meningkatkan keefektifan dan keefisiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan belajar siswa.
- Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah, khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kinerja yang optimal, yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
- Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sedemikian rupa sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif bagi kehidupan sekolah pada umumnya, khususnya pada kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.
Fungsi supervisi menyangkut bidang kepemimpinan, hubungan kemanusiaan,
pembinaan proses kelompok, administrasi personil, dan bidang evaluasi.
Pengertian supervisi tersebut, mempertegas bahwa supervisi dilakukan secara intensif
kepada guru. Hal ini, secara tidak langsung berdampak pada prestasi belajar
siswa. Berpijak pada keterangan ini, maka supervisi pendidikan mempunyai tiga
fungsi, yaitu:
- Sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan
- Sebagai pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur-unsur yan terkait dengan pendidikan
- Sebagai kegiatan dalam hal memimpin dan membimbing
Dari sini, supervisi pendidikan bisa mencerahkan dan memperbaiki secara
konsisten program lembaga pendidikan sehingga meraih kesuksesan.
Menurut Suharsimi Arikunto dalam Nadhirin, fungsi supervisi yaitu pertama,
fungsi peningkatan mutu pembelajaran yang tertuju pada aspek akademik yang
terjadi di ruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan, bimbingan dan
arahan kepada siswa. Kedua, fungsi memicu unsur yaitu berfungsi sebagai alat
penggerak terjadinya perubahan yang tertuju pada unsur-unsur yang terkait
dengan atau bahkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas
pembelajaran. Ketiga, fungsi membina dan memimpin yaitu pelaksanaan supervisi
pendidikan diarahkan kepada guru dan tenaga tata usaha.
Dalam melaksanakan tugas supervisi, para supervisor terutama
pengawasan dapat memilih dan menggunakan beberapa teknik supervisi: atntara
lain kunjungan ke kelas, kunjungan sekolah/madrasah, tes dadakan, konferensi
kasus, observasi dokumen, wawancara, angket, laporan tertulis dan sebagainya.
Profesi guru harus terus dibina dan ditingkatkan statusnya sebagai
profesi penuh yang dihargai berdasarkan keahlian khusus yangberbeda dengan
profesi lain. Pembinaan staf menjadi tanggung jawab bagi kelangsungan
pembelajaran secara sistematik agar supaya tercapai peningkatan keprofesionalan
guru. Supervisi pengajaran tanggung jawab atas pemantauan setiap hadi dan
peningkatan pengajaran dan pembelajaran.
Supervisi mempunyai pengertian luas. supervisi adalah segala
bantuan dari para pemimpin sekolah dan supervisor, yang tertuju kepada
perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personil sekolah lainnya di dalam
mencapai tujuan pendidikan. Proses supervsi merupakan dorongan, bimbingan, dan
kesepakatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru seperti bimbingan
dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran pemilihan alat-alat pengajaran dan metode-metode
mengajar yang lebih baik, cara-cara penilaian yang sistematis terhadap fase
kesluruhan proses pengajaran dan sebaginnya. Dengan kata lain: Supervisi ialah
suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Komunikasi Organisasi Pendidikan Islam
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau
Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita
berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang
disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Beberapa definisi komunikasi :
Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan
atau informasi tentang pikiran atau perasaan
Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari
satu orang ke orang lain
Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang
lain
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah : Suatu proses
penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan
tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama.
Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang
secara harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling
bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga
yang menamakannya sarana.
Kesimpulannya: komunikasi organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal
dari suatu organisasi.
Fungsi-Fungsi Komunikasi
Sesuai dengan tujuan dari komunikasi, maka dalam suatu organisasi
komunikasi mempunyai beberapa fungsi. Hal ini sebagaimana menurut Maman Ukas
bahwa fungsi komunikasi adalah :
Fungsi informasi
dengan melalui komunikasi maka apa yang ingin disampaikan oleh narasumber
atau pemimpin kepada bawahannya dapat diberikan dalam bentuk lisan ataupun
tertulis. Melalui lisan manajer atau pemimpin dengan bawahan dapat berdialog
langsung dalam menyampaikan gagasan dan ide.
Fungsi komando akan perintah
Fungsi komando akan perintah tentunya berkaitan dengan kekuasaan,
di mana kekuasaan orang adalah hak untuk memberi perintah kepada bawahan di
mana para bawahan tunduk dan taat dan disiplin dalam menjalankan tugasnya
dengan penuh tanggung jawab. Suatu perintah akan berisikan aba-aba untuk
pelaksanaan kerja yang harus dipahami dan dimengerti serta yang dijalankan oleh
bawahan. Dengan perintah terjadi hubungan atasan dan bawhaan sebagai yang
diberikan tugas.
Fungsi mempengaruhi dan penyaluran
dalam fungsi pengaruh berarti memasukan unsur-unsur yang meyakinkan
dari pada atasan atau guru baik bersifat motivasi maupun bimbingan, sehingga
bawahan merasa berkewajiban harus menjalankan pekerjaan atau tugas yang harus
dilaksanakannya. Dan dalam mepengaruhi bahwa komunikator harus luwes untuk
melihat situasi dan kondisi di mana bawahan akan diberikan tugas dan tanggung
jawab, sehingga tidak merasa bahwa sebenarnya apa yang dilakukan bawahannya itu
merupakan beban, ia akan merasakan tugas dan tanggung jawab
Fungsi integrasi.
Pada fungsi integrasi bahwa organisasi sebagai suatu sistem harus
berintegrasi dalam satu total kesatuan yang saling berkaitan dan semua urusan
satu sama lain tak dapat dipisahkan, oleh karena itu orang-orang yang berada
dalam suatu organisasi atau kelompok merupakan suatu kesatuan sistem, di mana
seseorang itu akan saling berhubungan dan saling memberikan pengaruh kepada
satu sama lain dalam rangka terciptanya suatu proses komunikasi untuk mencapai
tujuan bersama yang telah ditetapkan
Pentingnya komunikasi efektif bagi para menejer tidak dapat
diabaikan atas alasan tertentu. Dalam banyak hal setiap manajer selalu terlibat
dengan komunikasi. Tidak hanya dalam satu kegiatan, tetapi pada semua kegiatan.
Seseorang menejer tidak dapat membuat keputusan tanpa informasi. Karena itu
informasi harus dikomunikasikan. Stau keputusan dibuat, maka komunikasi harus
disediakan.
Salah satu proses komunikasi dalam Al-Quran adalah berdialog. Ada
beberapa etika dalam berdialog dalam al-Quran:
a.
Bersih
niat dan bertujuan mencari kebenaran
b.
Memeperhatikan
dan mendengarkan lawan bicara dengan baik
c.
Bersikap
adil dan proposional
d.
Berbekal
ilmu dan berargumentasi yang kuat
e.
Menggunakan
retorika yang jelas dan singkat
f.
Memilih
kata yang baik, lemah lembut, dan tidak keras kepala
g.
Berangkat
dari common platfrom atau titik persamaan
h.
Menghormati
lawan bicara dan tidak ,erencahkannya
i.
Menghindari
fanatisme berlebihan
Ada beberapa metode komunikasi yang di gunakan oleh rasulullah saw
yang terdiri dari:
a.
Komunikasi
dua arah
b.
Bahasa
tubuh
c.
Bahasa
verbal dan intonasi
d.
Komunikasi
audio-visual
e.
korespondensi
BAB III
PEMBAHASAN
Kelebihan
a.
Dari
segi materi buku ini sangat lengkap dans angat konstektual
b.
Buku
ini cukup ringkas dan sederhana sehingga mudah di baca.
c.
Buku
ini mampu menyadarkan kita bahwa manajemen pembangunan pendidikan harus
dilaksanakan sekarang dan menyeluruh agar tidak mengakibatkan kerugian bagi
generasi berikutnya.
d.
Dari segi referensinya,
buku ini juga memberikan banyak bodynoot dan juga daftar pustaka
e.
Buku
ini juga memberikan tugas yang memudahkan pembaca agar lebih mengerti akan
pembahasan dalam setiap bab.
f.
Kata-kata
didalam buku pun sangat mudah untuk dipahami
Kekurangan
a.
Kulit
buku ini tidak sesuai dengan judul.
b.
Terdapat
beberapa kata untuk sulit dipahami seperti yang terdapat pada halaman77.
c.
Jika
dilihat dalam buku penggunaan huruf kapital cukup tidak rapi.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Buku ini menyediakan prinsip-prinsip manajemen dan organisasi dalam
pendidikan, tetapi harus melayani hanya sebagai sebuah yayasan. Manajemen
benar-benar tidak dapat diajarkan itu prinsip-prinsip dapat disampaikan, tetapi
manajemen juga harus dipelajari melalui pengalaman. Buku ini akan
memperkenalkan kita dengan prinsip-prinsip dasar, konsep dan teknik manajemen
organisasi dalam pendidikan. Hal ini juga akan mengajarkan kita kosa kata. Jika
kita tertarik untuk menjadi manajer, guru dan lainnya, kita akan perlu untuk
terus belaja. Namun diharapkan bahwa buku ini akan membuat kita mengerti apa
itu manajemen, organisasi, kepemimpinan dalam suatu bidang. Hal ini jelas
karena buku ini sangat bagus dan begitu lengkap dan buku ini akan mendidik kita
menjadi seorang pemimpin yang baik.
Saran
Saran dari saya untuk buku ini yaitu, sebaiknya Materi harus dsusun
berdasarkan pokok bahasannya jangan samapai beberapa pokok bahasan disatukan
dalam satu materi. Seharusnya penulis juga meletakkan arti jika membuat kata
dari bahasa asing atau selain Bahasa Indonesia.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda