Jumat, 14 Juli 2017

CBR Mop tentang Anatomi Organisasi



BAB II
ISI BUKU
Bab I pada buku ini berisi tentang Anatomi Organisasi. Didalam bab ini menjelaskan tentang fenomena kehidupan organisasi dalam masyarakat. Secara fitra, manusia menjadi eksistensi yang kreatif. Dalam perannya, berbagai kreativitas muncul, dan banyak kejadian mengemuka silih berganti. Kekuasaan, kepemimpinan, organisasi, pengaruh mulai muncul ke permukaan. Faktanya banyak sudah organisasi yang dibangun dan dikembangkan untuk memudahkan penataan kebutuhan hidup manusia. Berbagai kedudukan diperankan tokoh atau pimpinan dalam organisasi dan masyarakat yang dikembangkan umat manusia. Pendekatan manajemen merupakan suatu keniscayaan, apalagi jika dilakukan dalam suatu organisasi atau lembaga. Dengan organisasi yang rapi, akan dicapai hasil yang lebih baik dari pada yang dilakukan secara individual. Kelembagaan itu, akan berjalan dengan baik apabila dikelola dengan baik. Organisasi apapun senantiasa membutuhkan manajemen yang baik. Pada bab ini juga menjelaskan tentang fenomena manajemen dalam era informasi. Fenomena perubahan dalam organisasi pendidikan juga menjadi keniscayaan dalam dinamika kontemporer. Dalam pendidikan, perubahan yang sangat diperhitungkan adalah yang secara langsung mempengaruhi siswa dan apa yang mereka pelajari. Peningkatan kapasitas didaerah adalah untuk mendukung perubahan pada bangunan dan level sekolah menjadi pekerjaan sangat penting bagi pengawas dan orang yang bekerja dikantor pendidikan kabupaten dan yang seharusnya peduli terutama dewan pendidikan. Pada bab ini juga menjelaskan peluang pengembangan organisasi. Peran pendidikan sangat strategis dalam memajukan suatu bangsa. Tegasnya pendidikan merupakan sesuatu yang sangat vital bagi karakter pembentukan peradaban dan kemajuan bangsa. Kepala sekolah dan guru sebagai manajer berperan memutuskan bagaimana semua sumber daya yang ada (in- put) yang mencakup siswa dengan segala potensinya, ilmu pengetahuan, dan nilai- nilai yang ada dalam disain kurikulum akan digunakan dan diproses dengan cara tertentu (proses/ cara transportasi) dengan kegiatan pembelajaran dan manajemen sehingga menghasilkan keluaran (out- put) atau lulusan sekolah. Pada bab ini juga menjelaskan prinsip kerjasama dan organisasi dalam Islam.
Bab II pada buku ini berisi tentang Manajemen dan Organisasi Pendidikan. Pada bab ini juga menjelaskan tentang konsep organisasi pendidikan, organisasi secara sistematik adalah sistem yang bersifat terbuka, seperti halnya sistem social. Sebab organisasi mencakup orang dan tujuan- tujuan yang bergantung atas usaha orang untuk mencapai kinerja, hasil, yang menjadi arah yang benar sebagai sistem social. Konsep manajemen pada buku ini terbagi atas sejarah manajemen, perkembangan awal manajemen, pengertian manajen yaitu manajemen merupakan pencapaian sasaran organisasi secara efektif dan efisien melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan sumber daya organisasi. Menurut Winardi (2009: 26) ada beberapa pendekatan pengkajian manajemen yaitu:
-          Pendekatan Klasikal
-          Pendekatan Perilaku
-          Pendekatan Ilmu Manajemen
-          Pendekatan Sistem (The System Approach)
-          Pendekatan Tugas dan Konstribusi Manajer
Pada bab ini juga menjelaskan tentang antara manajemen dan kepemimpinan. Menurut Nanus dan Dobbs (2000: 17) focus kepemimpinan diarahkan terhadap empat hal, yaitu:
1.      Didalam organisasi pemimpin berinteraksi dengan dewan, staf, dan sukarelawan untuk memberi inspirasi, member semangat dan antusias, serta memberdayakan mereka.
2.      Didalam organisasi pemimpin berusaha membantu atau mendukung dari para penyumbang, pejamin, kelompok pendukung, media, atau pemimpin lain dalam bisnis dan sector public.
3.      Untuk pekerjaan masa kini, pemimpin berkenaan dengan mutu pelayanan terhadap pelanggan dan masyarakat juga struktur organisi, sistem informasi dan aspek lain dari efektifitas organisasi.
4.      Untuk peluang masa depan, pemimpin mengantisipasi kecendrungan dan juga pengembangan yang mendekati untuk kepentingan implikasi bagi arah masa depan organisasi.
Antara pemimpin dan manajemen sangat berkaitan. Secara fundamental, kepemimpinan dan manajemen dapat menghasilkan perubahan,dapat menciptakan hasil yang teratur dengan memelihara kerja sama yang efisien. Demikian pula dalam kesamaannya kontras bahwa manajemen efektif, suatu kepemimpinan efektif prosesnya dapat membantu menghasilkan perubahan penting untuk membawa situasi gawat (chaotic) diatas pengendalian. Pada bab ini juga menjelaskan tentang hakikat pendidikan. Pendidikan merupakan fenomena kebudayaan manusia. Proses pendidikan berarti khas pekerjaan dan tindakan manusia. Kegiatan pendidikan yang berasal dari kreativitas yang membudaya dalam kehidupan manusia untuk kemanusiaan manusia. Organisasi dan manajemen pendidikan Islam terbagi menjadi dua, yaitu: jenis- jenis organisasi dan organisasi pendidikan Islam. Jenis- jenis organisasi terdiri atas organisasi formal dan organisasi informal. Organisasi pendidikan Islam merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan dengan hasrat dan niat untukmengajarkan ajaran dan nilai- nilai Islam.
Bab III pada buku ini berisi tentang Fungsi- Fungsi Manajemen. Pada bab ini juga menjelaskan tentang perencanaan dan pengambilan keputusan. Perencanaan merupakan tindakan awal dalam aktivitas manajerial pada setiap organisasi. Dengan begitu, perencanaan akan menentukan adanya perbedaan kinerja (performance) satu organisasi dengan organisasi lain dalam pelaksanaan rencana untuk mencapai tujuan. Dari hasil perencanaan akan muncul beberapa rencana, yaitu:
-          Tujuan- tujuan dan sasaran- sasaran
-          Rencana- rencana tetap
-          Rencana- rencana terpakai
Robbins (1984: 236) berpendapat bahwa: “Decision making is process in wich one chooses between two or more alternative”. Berdasarkan pendapat diatas dapat dipahami hakikat pengambilan keputusan ialah proses memilih dua alternative atau lebih. Biasanya pilihan yang ditetapkan didasarkan pada pertimbangan rasional yang memiliki keutamaan lebih banyak bagi organisasi daripada alternatif lainnya. Langkah- langkah pengambilan keputusan sebagaimana dikemukakan oleh Mondy dan Premeaux (1995: 113) yang terdiri dari lima langkah yaitu:
-          Mengidentifikasi masalah atau peluang
-          Membuat alternatif- alternatif
-          Mengevaluasi alternatif
-          Memiliki dan mengimplemasikan alternatif
-           Mengevaluasi alternatif
Secara umum keputusan dibagi menjadi dua jenis, yaitu: keputusan strategis dan keputusan operasional. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang kedua dan merupakan langkah yang strategis untuk mewujudkan suatu rencana organisasi. Menurut Winadi (1990) pengorganisasian adalah suatu proses pekerjaan yang ada dibagi dalam komponen- komponen yang dapat ditangani dan aktivitas- aktivitas mengkoordinasikan hasil yang dicapai untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa konsep dalam pengorganisasian, yang menurut Mondy dan Premeaux (1995) yaitu tanggung jawab, wewenang, pendelegasian, dan pertanggung jawaban.
Pengaturan ( Directing), Koontz & O’Donnel (1976: 499) mengemukakan: “ Directing is the interpersonal aspect of managing by which subordinates are led to understand and contribute effectively and effectively to attainment of enterprise objectives, directing involves guiding and leading subordinates. Pendapat diatas menjelaskan bahwa melalui kegiatan pengarahan setiap orang dalam organisasi diajak atau dibujuk untuk memberikan kontribusinya melalui kerjasama dalam mencapai tujuan organisasi.
Koordinasi (Coordinating) adalah salah satu fungsi manajemen. Koordinasi merupakan bagian integral dari proses pengorganisasian. Pendapat mengungkapkan bahwa koordinasi adalah suatu fungsi yang menjamin sumbangan dari satu sub sistem atau bagian dalam organisasi dibuat sebagai syarat yang mana mereka saling terkait bersama kedalam suatu situasi yang harmonis secara utuh.
Kepemimpinan (Leadership), Stogdil dalam Keith Grint (1997: 114) menjelaskan kepemimpinan ialah sebagai tindakan mempengaruhi kegiatan kelompok dalam usaha menyusun dan mencapai tujuannya. Hersey dan Blanchard (1988) membagi gaya kepemimpinan menjadi lima bagian berdasarkan penekanan terhadap hubungan kemanusian dan pelaksanaan tugas. Kelima gaya kepemimpinan kerangka manajerial yaitu: (1) Pembelot/ pemiskin/deserter/ impoverished, (2) Otokrat/ task, (3) Pelindung dan penyelamat/ missionary/ country club, (4) Kompromi atau jalan tengah/ middle road, (5) Eksekutif/ pelaksana “team”.
Pada bab ini juga menjelaskan tentang komunikasi (communicating) , pengawasan (controlling), dan prinsip Islam tentang manajemen pendidikan. Menurut Naceur (2008) ajaran Islam pada umumnya terdiri dari prinsip- prinsip yang universal. Jadi memungkinkan penyesuaian yang baik. Akan tetapi ada hal-hal dimana Islam member perintah, yang spesifik dalam hal upacara Agama Islam. Meskipun demikian, dalam hal ini, Islam memberikan serangkaian kegiatan yang mungkin terjadi dan kemudian disebut rencana yang mungkin terjadi pada tingkat oprasional atau dalam wujud cara kerjanya.
Bab IV pada buku ini berisi tentang Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Pendidikan. Perencanaan pendidikan adalah proses menetapkan kegiatan yang akan dilaksanakan pada masa akan datang dalam mencapai tujuan pendidikan, termasuk tujuan sekolah. Ada enam fungsi utama rencana atau perencanaan yang dibuat manajer suatu organisasi, yaitu:
-  Penerjemah kebijakan umum.
-   Perkiraan yang bersifat ramalan.
-   Berfungsi ekonomi.
-  Memastikan suatu kegiatan.
-  Alat koordinasi.
-  Alat/ sarana pengawasan.
Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana atau rencana- rencana di lembaga pendidikan dapat dilihat dari beberapa sisi penting, yaitu: strategis dan operasional.
Perencanaan Strategi Pendidikan
Ada beberapa alasan di perlukannya perencanaan strategi bagi sebuah perusahaan atau institusi yaitu:
a.       Perencanaan terhadap perubahan dalam kompleksitas lingkungan yang meningkat
b.      Pengelolaan hasil, perencanaan strategik merupakan proses diagnosis, penyusunan tujuan dan mengembangkan strategi yang secara esensial menjadi bagian dari oerientasi manajemen hasil.
c.       Perencanaan strategik sebagai suatu alat penting manajemen
d.      Perencanaan strategik berorientasi kepada masa depan
e.       Perencanaan strategik dapat disesuaikan
f.       Perencanaan strategik memerlukan dukungan pelanggan
g.      Perencanaan strategik memerlukan komunikasi
Ketujuh alasan yang dikemukakan diatas, merupakan hal yang rasional baik secara empiris maupun secara objektif bagi pentingnya penyusunan perencanaan strategik organisasi, jika organisasi tesebut ingin berkembang.
Beberapa konsep dasar dari perencanaan pendidikan yang dianggap penting adalah sebagai berikut:
a.       Perencanaan harus menjadi satu proses yang asuk akal dan sistematis
b.      Di lingkungan masyarakat demokrasi maka orang-orang seharusnya menentukan keputusan mereka secara bersama-sama dan sesuia cara mendapatkannya.
c.       Dalam lingkungan masyarakat demokratis.
Macam-macam perencanaan pendidikan yang saling terkait, yaitu: perencanaan strategi, dan perencanaan manajemen. Perencanaan strategi pendidikan merupakan proses menemukan cara yang efektif dan efesien dari penggunaaan sumberdaya keorganisasian untuk mencapai keinginan pada masa depan. Perencanaan yang strategi menaruh dan menyediakan relasi yang produktif dan hubungan dengan agen-agen dan kelompok masyarakat, atau pihak eksternal yang bertanggung jawwab langsung untuk pendidikan. Termasuk keputusan kebijaksanaan dan hal baru atau tujuan yang telah direvisi. Konsep ini seharusnya menjadi hal yang menarik untuk pimpinan-pimpinan pendidikan yang memiliki tanggung jawab besar terhadap perkembangan dan penerapan rencana, karena ini akan membantu untuk menjamin komitmen dan dukungan yang penting dalam memfasilitasi kebutuhan perubahan.
Perencanaan manajemen perencanaan ini mengenai pencapaian yang efektif dan efesien dari tujuan-tujuan dan objek-objek yang telah disepakati dan disetujui. Pencapaian kesempurnaan dalam administrasi/ manajemen pendidikan adalah yang berkelanjutan. Sebagai contoh di australia dan hongkong ada sejumlah faktor yang sangat di perhatikan dalam perencanaan kegiatan manajemen pendidikan yaitu:
a.       Desain dan penyampaian dari pendekatan baru kepada kurikulum dan sertifikasi guru.
b.      Perancanaan tenteng kualitas pendidikan
c.       Haarapan ini diselesaikan di bawah tekanan ekonomi.
Perencanaan strategi membawa keuntungan yang spesifik bagi kepala sekolah sebagai berikut:
a.       Fokus untuk mengklasifikasi seluruh tujuan sekolah
b.      Cara-cara mengembangkan layanan pendidikan sekolah yang telah diteliti
c.       Syarat-syarat keuangan dari perencanaan diteliti
d.      Sekolah mampu untuk mengkomunikasikan tujuan rencana kepada orang yang berbeda.
e.       Rencana yang lengkap menyediakan keperluan dasar untuk pembuatan keputusan keuangan sepanjang tahun
f.       Tugas yang dialokasikan memenuhi keperluan sekolah
Proses perencanaan ada 7 langkah kunci yang bisa diikuti yaitu:
a.       Menjelaskan masalah perencanaan
b.      Menganalisis wilayah masalh perencanaan
c.       Mengkonsep dan mendisain rencana
d.      Mengevaluasi rencana
e.       Menspesifikasi rencana
f.       Menerapkan rencana
g.      Menunggu hasil rencana
Membedakan penjelasan yang diberikan bagaimana strategi-strategi dikembangkan . bailey dan jonson telah membuat draf perspektif ini sebagai berikut:
a.       Perspektif perencanaan
b.      Perspektif penambahan logika
c.       Perspektif politk
d.      Perspektif kebudayaan
e.       Perspektif pandangan
f.       Perspektif seleksi alam
Pengambilan Keputusan
Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu dihadapkan   pada   pilihan-pilihan   atau   alternatif   dan   pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan teori real life choice, yang menyatakan  dalam  kehidupan  sehari-hari  manusia  melakukan  atau  membuat pilihan-pilihan  di  antara  sejumlah  alternatif.  Pilihan-pilihan  tersebut  biasanya berkaitan dengan alternatif dalam penyelesaian masalah  yakni upaya untuk menutup  terjadinya kesenjangan  antara  keadaan  saat  ini  dan  keadaan  yang diinginkan.
Matlin (1998) menyatakan  bahwa  situasi pengambilan keputusan yang dihadapi seseorang akan mempengaruhi keberhasilan suatu pengambilan keputusan. Setelah seseorang berada dalam situasi pengambilan keputusan maka selanjutnya dia akan melakukan tindakan untuk mempertimbangkan, menganalisa, melakukan prediksi, dan menjatuhkan pilihan terhadap alternatif yang ada.
Dalam tahap ini reaksi individu yang satu dengan  yang  lain  berbeda-beda  sesuai  dengan  kondisi  masing-masing  individu.  Ada  individu yang dapat segera menentukan sikap terhadap pertimbangan yang telah  dilakukan,  namun  ada  juga individu  lain  yang  tampaknya  mengalami  kesulitan untuk  menentukan  sikapnya.
Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Arroba (1998) menyebutkan 5 faktor faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan, yaitu:  (1)  informasi yang diketahui perihal permasalahan yang dihadapi; (2) tingkat pendidikan; (3) personality; (4) coping, dalam hal ini dapat berupa pengalaman hidup yang terkait dengan  permasalahan (proses adaptasi); dan (5) culture. Hal senada dikemukakan  Siagian (1991) bahwa terdapat  aspek-aspek tertentu bersifat internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Adapun aspek internal tersebut antara lain :
·         Pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Biasanya semakin luas pengetahuan seseorang semakin mempermudah pengambilan keputusan.
·         Aspek kepribadian. Aspek kepribadian ini tidak nampak oleh mata tetapi besar peranannya bagi pengambilan keputusan.
Sementara aspek eksternal dalam pengambilan keputusan, antara lain :
·         Kultur. Kultur yang dianut oleh individu bagaikan kerangka bagi perbuatan individu. Hal ini berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan.
·         Orang lain. Orang lain dalam hal ini menunjuk pada bagaimana individu melihat contoh atau cara orang lain (terutama orang dekat ) dalam melakukan pengambilan keputusan. Sedikit banyak perilaku orang lain dalam mengambil keputusan  pada gilirannya juga berpengaruh pada perilkau individu dalam mengambil  keputusan.
Dengan demikian, seseorang yang telah mengambil keputusan, pada dasarnya dia telah melakukan pemilihan terhadap alternatif-alternatif yang ditawarkan kepadanya. Kendati demikian, hal yang tidak dapat dipungkiri adalah kemungkinan atau pilihan yang tersedia bagi tindakan itu akan dibatasi oleh kondisi dan kemampuan individu yang bersangkuran, lingkungan sosial, ekonomi,  budaya, lingkungan  fisik  dan aspek psikologis
Seorang pemimpin pendidikan harus mampu  menjadi  pemecah masalah bagi dirinya dan orang  lain.  Ini merupakan konsekuensi logis sebagai seorang pemimpin, karena mau tidak mau, suka tidak suka, ia harus berani mengambil keputusan. Karena posisinya sebagai problem solver, ia harus benar-benar memiliki daya analisis yang tinggi, sehingga keputusan yang diambilnya sudah dipertimbangkan secara matang, yang dapat  dilakukan  melalui  studi  kasus,  pengamatan,  maupun wawancara terfokus.
Pemimpin pendidikan sebagai problem solver dituntut untuk memiliki kreativitas dalam memecahkan masalah dan mengembangkan alternatif penyelesaiannya. Berpikir kreatif untiuk memecahkan masalah dapat dilakukan  melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
·         Tahap  orientasi  masalah,  yaitu  merumuskan  masalah  dan mengindentifikasi aspek  aspek  masalah  tersebut.  dalam  prospeknya, si pemikir mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan masalahyang dipikirkan.
·         Tahap preparasi. Pikiran  harus  mendapat  sebanyak  mungkin informasi yang relevan dengan masalah tersebut. Kemudian informasi itu diproses untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada tahap orientasi.
·         Tahap inkubasi.  Ketika  pemecahan  masalah  mengalami kebuntuan maka biarkan pikiran beristirahat sebentar. Sementara itu pikiran bawah sadar kita akan bekerja secara otomatis untuk mencari pemecahan masalah.
·         Tahap iluminasi. Proses inkubasi berakhir, karena si pemikir  mulai  mendapatkan ilham serta  serangkaian pengertian (insight) yang dianggap dapat memecahkan masalah.
·         Tahap verifikasi, yaitu melakukan pengujian atas pemecahan masalah tersebut, apabila gagal maka tahapan sebelummnya harus di ulangi lagi.
Dalam  hal  mengambil keputusan, antar individu yang satu dengan individu yang lain melakukan pendekatan dengan cara yang tidak sama. Setiap orang mempunyai cara unik dalam mengambil keputusan.  Jadi ada gaya yang berbeda-beda antar  individu  yang  satu dengan yang lain dalam  melakukan pengambilan keputusan. Harren (1980) menyebutkan gaya  pengambilan  keputusan adalah cara-cara  unik yang  dilakukan seseorang di dalam membuat keputusan-keputusan penting dalam hidupnya.
Gaya pengambilan keputusan bersifat melekat pada kondisi seseorang. Gaya pengambilan  keputusan  dipelajari  dan  dibiasakan  oleh  individu dalam kehidupannya, sehingga menjadi bagian dan miliknya serta menjadi pola respon  saat  individu  menghadapi  situasi  pengambilan  keputusan.  Gaya  pengambilan  keputusan juga menjadi ciri atau bagian unik dari individu
Harren, dkk. membedakan pengambilan keputusan ke dalam 2 (dua) gaya pengambilan yang berseberangan yaitu gaya rasional dan intuitif. Penggolongan dua gaya ini di dasarkan atas:
·         Tingkat individu menggunakan strategi pengambilan keputusan yang bersifat emosional.
·         Cara individu mengolah dan menanggapi informasi serta melakukan evaluasi dalam situasi pengambilan keputusan.
Prinsip Perencanaan Dalam Pendidikan Islam
Pandangan Islam yang bersifat filosofi terhadap alam jagat, manusia, masyarakat, pengetahuan, dan akhlak, secra jelas tercermin dalam prinsip-prinsip pendidikan Islam. Dalam pembelajaran, pendidik merupakan fasilitator. Ia harus mampu memberdayagunakan beraneka ragam sumber belajar. Dalam memimpin proses pembelajaran, pendidik perlu perlu memperhatikan prinsip-prinsip dalam pendidikan Islam dan senantiasa mempedomaninya, bahkan sejauh mungkin merealisasikannya bersama-sama dengan peserta didik. Adapun yang menjadi prinsip-prinsip pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
1.      Prinsip Integral dan Seimbang
a.       Prinsip Integral
Pendidikan Islam tidak mengenal adanya pemisahan antara sains dan agama. Keduanya harus terintegrasi secara harmonis. Dalam ajaran Islam, Allah adalah pencipta alam semesta termasuk manusia. Allah pula yang menurunkan hukum-hukum untuk mengelola dan melestarikannya. Hukum-hukum mengenai alam fisik disebut sunatullah, sedangkan pedoman hidup dan hukum-hukum untuk kehidupan manusia telah ditentukan pula dalam ajaran agama yang disebut dinullah yang mencakup akidah dan syariah.
Dalam ayat Al-Qur’an yang pertama kali diturunkan, Allah memerintahkan agar mansuia untuk membaca yaitu dalam QS Al-‘Alaq ayat-1-5. Dan ditempat lain ditemukan ayat yang menafsirkan perintah membaca tersebut, seperti dalam Firman Allah QS Al-Ankabut:
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) (QS. Al-Ankabut : 45)
Di sini, Allah memberikan penjelasan bahwa Al-Qur’an yang harus dibaca. Ia merupakan ayat yang diturunkan Allah (ayat tanziliyah, qur’aniyah) Selain itu, Allah memerintahkan agar manusia membaca ayat Allah yang berwujud fenomena-fenomena alam (ayat kauniyah, sunatullah), anatara lain, “Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada dilangit dan dibumi”(QS. Yunus : 101)
Dari ayat-ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah memerintahkan agar manusia membaca Al-Qur’an (ayat-ayat quraniyah) dan fenomena alam (ayat kauniyah) tanpa memberikan tekanan terhadap slah satu jenis ayat yang dimaksud. Hal itu berarti bahwa pendidikan Islam harus dilaksanakan secara terpadu (integral)
b.      Prinsip Seimbang
Pendidikan Islam selalu memperhatikan keseimbangan di antara berbagai aspek yang meliputi keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara ilmu dan amal, urusan hubungan dengan Allah dan sesama manusia, hak dan kewajiban.
Keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat dalam ajaran Islam harus menjadi perhatian. Rasul diutus Allah untuk mengajar dan mendidik manusia agar mereka dapat meraih kebahagiaan kedua alam itu. implikasinya pendidikan harus senantiasa diarahkan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. hal ini senada dengan FirmanAllah SWT:
dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (Al-Qashas : 77)
Dalam dunia pendidikan, khususunya dalam pembelajaran, pendidik harus memperhatikan keseimbangan dengan menggunakan pendekatan yang relevan. selain mentrasfer ilmu pengetahuan, pendidik perlu mengkondisikan secara bijak dan profesional agar peserta didik dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di dalam maupun di luar kelas.
Kepemimpinan Dalam Organisasi Pendidikan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi yang dilakukan pemimpin dterhadap pengikut untuk mencapai sasaran melalui perubahan. Pengertian kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat bersaing secara baik.
Konsep kepemimpinan telah banyak ditawarkan para penulis di bidang organisasi dan manajemen. Kepemimpinan tentu saja mengkaitkan aspek individual seorang pemimpin dengan konteks situasi di mana pemimpin tersebut menerapkan kepemimpinan.  Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif dalam arti segala perilaku yang diterapkan seorang pimpinan akan memiliki dampak luas bukan bagi dirinya sendiri melainkan seluruh anggota organisasi.
Sebelum memasuki materi kepemimpinan, perlu terlebih dahulu dibedakan konsep pemimpin (leader) dengan kepemimpinan (leadership). Pemimpin adalah individu yang mampu mempengaruhi anggota kelompok atau organisasi guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya. Pemimpin menunjuk pada personal atau individu spesifik atau kata benda. Sementara itu, kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh seorang anggota kelompok atau organisasi terhadap anggota lainnya guna mendorong kelompok atau organisasi mencapai tujuan-tujuannya. 
Menurut wirawan model proses mempengaruhi dalam kepemimpinan meliputi dimensi-dimensi sebagai berikut:
a.       Proses dua arah
b.      Kekuasaan adalah potensi untuk memengaruhi
c.       Perilaku empengaruhi
d.      Loop proses mempengaruhi
e.       Keluaran mempengaruhi
f.       Keluaran kepemimpinan
Lussier menjelaskan bahwa para peneliti yang tidak begitu fokus pada kepribadian atau sistem pengelompokkan bakat berusaha mengenalkan daftar bakat/bawaan yang dimiliki pemimpin efektif. Ada beberapa yang mengemukakan dari sejumlah bawaan yang secara knsisten membedakan satu pemimpin dengan pemimpin lainnya. Jadi teori bawaan/bakat tidak bermaksud memastikan hal ini menjadi universitas. Adapun bawaan pemimpin efektif yaitu: dominan, energinya kuat, percaya diri, locus of control/ rentang kendalli, stabilitas/kestabilan diri, integrasi/kejujuran, kecerdasan, kecerdasan emosi, fleksibel, dan kepekaan pada orang lain/sensitivitas.
Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan pendidikan di sekolah merupakan proses kunci dalam mempengaruhi warga sekolah untuk meakukan sesuatu di sekolah untuk mendukung pembelajaran. Dalam hal ini peran guru mata pelajaran menjalankan proses kepemimpinan berlangsung untuk memberjalankan anak di dalam kelas dan di luar kelas sehingga tercapai pembentukan [ribadi siswa yang muttaqin. Karena hal itu, eksistensi guru saangat signifikan dalam mempengaruhi siswa untuk terlibat dalam pembelajaran secara maksimal.
Kepala sekolah merupakan jabatan yang mendapat amanah dari pemerintah atau yayasan dalam pengelolaan sekolah. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan adalah suatu pola perilaku yang konsisten yang ditunjukkan oleh pemimpin dan diketahui pihak lain ketika berusaha mempengaruhi kegiatan-kegiatan orang lain.
Kepemimpinan Pendidikan Islam
Kepemimpinan merupakan tanggung jawab, bukan merupakan fasilitas tetapi kepemimpinan memerlukan pengorbanan dan melayani orang yang dipimpin. Di dalam Islam, arti pentingnya kepemimpinan antara lain ditegskan dalam hadis Nabi. Setelah menelusuri al-quran dan hadis dapat diperhatikan bahwa ada empat sifat yang harus di penuhi oleh seorang pemimpin dirujuk kepada kepemimpinan para nabi yang pada hakikatnya pemimpin umatnya. Adapu empat sifat tersebut adalah sebagai berikut: ash-shiddiq, amanah, amanah, dan fathanah.
Unsur kepemimpinan yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin antara lain adalah sebagai berikut: musyawarah, keberanian dalam kebenaran, optimisme. Adad beberapa karakter yang sangat dibutuhkan dan harus dipenuhi seorang pemimpin pendidikan, yaitu sebagai berikut:
a.       Hendeknya ia dapat menjadi teladan yang baik
b.      Hendaknya ikhls, jujur, tidak materialistis, berilmu, mengetahui prinsip-prinsip pendidikan dan hendaknya mengetahui masalah halal, haram dan etika pendidikan.
c.       Bermurah hati, berlapang dada, dan cermat
d.      Mempergunakan begrbagai macam strategi pendidikan untuk mendidik.
Supervisi Pendidikan
Supervisi adalah istilah yang akrab kita dengar sehari-hari. Dalam dunia kerja, jabatan supervisi seringkali diartikan sebagai jabatan yang berada di atas karyawan biasa, namun masih lebih rendah daripada jabatan “bos”. Sebenarnya, apa definisi dari supervisi?
Kata supervisi dapat didefinisikan menurut beberapa kategori. Secara etimologis, supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision. Super berarti di atas, sedangkan vision berarti pengelihatan/ melihat. Jika diartikan secara bebas, maka supervision dapat pula dimaknai sebagai melihat dari atas.
Arti kata supervisi ini tidak bisa dimaknai secara harafiah sebagai kegiatan melihat orang lain dari atas, namun lebih kepada makna mengawasi orang lain yang dilakukan oleh orang yang memiliki jabatan tinggi ke orang yang memiliki jabatan lebih rendah.
Dalam dunia pendidikan, supervisi tetap ada dan dibutuhkan. Bentuk supervisi ini biasanya dilakukan kepala sekolah kepada guru-guru yang ada di sebuah sekolah. Supervisi adalah proses bantuan, bimbingan dan pembinaan dari kepala sekolah kepada guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Bantuan dan bimbingan tersebut bersifat profesional dan dilaksanakan melalui dialog untuk memecahkan masalah pembelajaran.
Kepala Sekolah sebagai supervisi di dunia pendidikan bertugas untuk membantu dan membina guru sebagai mitra kerjanya agar lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya. Secara singkat, supervisi akademik dapt pula disebut sebagai sebuah kegiatan yang terencana, terpola dan terprogram dalam mengubah perilaku guru agar dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran.
Adapun tujuan supervisi dibagi menjadi dua, yaitu:
Tujuan Umum
Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru (dan staf sekolah yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus supervisi meliputi:
  • Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang belajar dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal.
  • Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga berhasil membantu dan membimbing siswa mencapai prestasi belajar yang diharapkan.
  • Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik di dalam proses pembelajaran di sekolah serta mendukung dimilikinya kemampuan pada diri lulusan sesuai dengan tujuan lembaga.
  • Meningkatkan keefektifan dan keefisiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan belajar siswa.
  • Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah, khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kinerja yang optimal, yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
  • Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sedemikian rupa sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif bagi kehidupan sekolah pada umumnya, khususnya pada kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.
Fungsi supervisi menyangkut bidang kepemimpinan, hubungan kemanusiaan, pembinaan proses kelompok, administrasi personil, dan bidang evaluasi. Pengertian supervisi tersebut, mempertegas bahwa supervisi dilakukan secara intensif kepada guru. Hal ini, secara tidak langsung berdampak pada prestasi belajar siswa. Berpijak pada keterangan ini, maka supervisi pendidikan mempunyai tiga fungsi, yaitu:
  1. Sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan
  2. Sebagai pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur-unsur yan terkait dengan pendidikan
  3. Sebagai kegiatan dalam hal memimpin dan membimbing
Dari sini, supervisi pendidikan bisa mencerahkan dan memperbaiki secara konsisten program lembaga pendidikan sehingga meraih kesuksesan.
Menurut Suharsimi Arikunto dalam Nadhirin, fungsi supervisi yaitu pertama, fungsi peningkatan mutu pembelajaran yang tertuju pada aspek akademik yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan, bimbingan dan arahan kepada siswa. Kedua, fungsi memicu unsur yaitu berfungsi sebagai alat penggerak terjadinya perubahan yang tertuju pada unsur-unsur yang terkait dengan atau bahkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pembelajaran. Ketiga, fungsi membina dan memimpin yaitu pelaksanaan supervisi pendidikan diarahkan kepada guru dan tenaga tata usaha.
Dalam melaksanakan tugas supervisi, para supervisor terutama pengawasan dapat memilih dan menggunakan beberapa teknik supervisi: atntara lain kunjungan ke kelas, kunjungan sekolah/madrasah, tes dadakan, konferensi kasus, observasi dokumen, wawancara, angket, laporan tertulis dan sebagainya.
Profesi guru harus terus dibina dan ditingkatkan statusnya sebagai profesi penuh yang dihargai berdasarkan keahlian khusus yangberbeda dengan profesi lain. Pembinaan staf menjadi tanggung jawab bagi kelangsungan pembelajaran secara sistematik agar supaya tercapai peningkatan keprofesionalan guru. Supervisi pengajaran tanggung jawab atas pemantauan setiap hadi dan peningkatan pengajaran dan pembelajaran.
Supervisi mempunyai pengertian luas. supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah dan supervisor, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personil sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan pendidikan. Proses supervsi merupakan dorongan, bimbingan, dan kesepakatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran  pemilihan alat-alat pengajaran dan metode-metode mengajar yang lebih baik, cara-cara penilaian yang sistematis terhadap fase kesluruhan proses pengajaran dan sebaginnya. Dengan kata lain: Supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
Komunikasi Organisasi Pendidikan Islam
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Beberapa definisi komunikasi :
Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan
Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain
Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah : Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama.
Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.
Kesimpulannya: komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.
Fungsi-Fungsi Komunikasi
Sesuai dengan tujuan dari komunikasi, maka dalam suatu organisasi komunikasi mempunyai beberapa fungsi. Hal ini sebagaimana menurut Maman Ukas bahwa fungsi komunikasi adalah :
Fungsi informasi
dengan melalui komunikasi maka apa yang ingin disampaikan oleh narasumber atau pemimpin kepada bawahannya dapat diberikan dalam bentuk lisan ataupun tertulis. Melalui lisan manajer atau pemimpin dengan bawahan dapat berdialog langsung dalam menyampaikan gagasan dan ide.
Fungsi komando akan perintah
Fungsi komando akan perintah tentunya berkaitan dengan kekuasaan, di mana kekuasaan orang adalah hak untuk memberi perintah kepada bawahan di mana para bawahan tunduk dan taat dan disiplin dalam menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Suatu perintah akan berisikan aba-aba untuk pelaksanaan kerja yang harus dipahami dan dimengerti serta yang dijalankan oleh bawahan. Dengan perintah terjadi hubungan atasan dan bawhaan sebagai yang diberikan tugas.
Fungsi mempengaruhi dan penyaluran
dalam fungsi pengaruh berarti memasukan unsur-unsur yang meyakinkan dari pada atasan atau guru baik bersifat motivasi maupun bimbingan, sehingga bawahan merasa berkewajiban harus menjalankan pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakannya. Dan dalam mepengaruhi bahwa komunikator harus luwes untuk melihat situasi dan kondisi di mana bawahan akan diberikan tugas dan tanggung jawab, sehingga tidak merasa bahwa sebenarnya apa yang dilakukan bawahannya itu merupakan beban, ia akan merasakan tugas dan tanggung jawab
Fungsi integrasi.
Pada fungsi integrasi bahwa organisasi sebagai suatu sistem harus berintegrasi dalam satu total kesatuan yang saling berkaitan dan semua urusan satu sama lain tak dapat dipisahkan, oleh karena itu orang-orang yang berada dalam suatu organisasi atau kelompok merupakan suatu kesatuan sistem, di mana seseorang itu akan saling berhubungan dan saling memberikan pengaruh kepada satu sama lain dalam rangka terciptanya suatu proses komunikasi untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan
Pentingnya komunikasi efektif bagi para menejer tidak dapat diabaikan atas alasan tertentu. Dalam banyak hal setiap manajer selalu terlibat dengan komunikasi. Tidak hanya dalam satu kegiatan, tetapi pada semua kegiatan. Seseorang menejer tidak dapat membuat keputusan tanpa informasi. Karena itu informasi harus dikomunikasikan. Stau keputusan dibuat, maka komunikasi harus disediakan.
Salah satu proses komunikasi dalam Al-Quran adalah berdialog. Ada beberapa etika dalam berdialog dalam al-Quran:
a.               Bersih niat dan bertujuan mencari kebenaran
b.               Memeperhatikan dan mendengarkan lawan bicara dengan baik
c.               Bersikap adil dan proposional
d.              Berbekal ilmu dan berargumentasi yang kuat
e.               Menggunakan retorika yang jelas dan singkat
f.                Memilih kata yang baik, lemah lembut, dan tidak keras kepala
g.               Berangkat dari common platfrom atau titik persamaan
h.               Menghormati lawan bicara dan tidak ,erencahkannya
i.                 Menghindari fanatisme berlebihan
Ada beberapa metode komunikasi yang di gunakan oleh rasulullah saw yang terdiri dari:
a.       Komunikasi dua arah
b.      Bahasa tubuh
c.       Bahasa verbal dan intonasi
d.      Komunikasi audio-visual
e.       korespondensi



BAB III
PEMBAHASAN
Kelebihan
a.       Dari segi materi buku ini sangat lengkap dans angat konstektual
b.      Buku ini cukup ringkas dan sederhana sehingga mudah di baca.
c.       Buku ini mampu menyadarkan kita bahwa manajemen pembangunan pendidikan harus dilaksanakan sekarang dan menyeluruh agar tidak mengakibatkan kerugian bagi generasi berikutnya.
d.      Dari segi referensinya, buku ini juga memberikan banyak bodynoot dan juga daftar pustaka
e.       Buku ini juga memberikan tugas yang memudahkan pembaca agar lebih mengerti akan pembahasan dalam setiap bab.
f.       Kata-kata didalam buku pun sangat mudah untuk dipahami
Kekurangan
a.       Kulit buku ini tidak sesuai dengan judul.
b.      Terdapat beberapa kata untuk sulit dipahami seperti yang terdapat pada halaman77.
c.       Jika dilihat dalam buku penggunaan huruf kapital cukup tidak rapi.



BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Buku ini menyediakan prinsip-prinsip manajemen dan organisasi dalam pendidikan, tetapi harus melayani hanya sebagai sebuah yayasan. Manajemen benar-benar tidak dapat diajarkan itu prinsip-prinsip dapat disampaikan, tetapi manajemen juga harus dipelajari melalui pengalaman. Buku ini akan memperkenalkan kita dengan prinsip-prinsip dasar, konsep dan teknik manajemen organisasi dalam pendidikan. Hal ini juga akan mengajarkan kita kosa kata. Jika kita tertarik untuk menjadi manajer, guru dan lainnya, kita akan perlu untuk terus belaja. Namun diharapkan bahwa buku ini akan membuat kita mengerti apa itu manajemen, organisasi, kepemimpinan dalam suatu bidang. Hal ini jelas karena buku ini sangat bagus dan begitu lengkap dan buku ini akan mendidik kita menjadi seorang pemimpin yang baik.
Saran
Saran dari saya untuk buku ini yaitu, sebaiknya Materi harus dsusun berdasarkan pokok bahasannya jangan samapai beberapa pokok bahasan disatukan dalam satu materi. Seharusnya penulis juga meletakkan arti jika membuat kata dari bahasa asing atau selain Bahasa Indonesia.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda