Selasa, 11 Juli 2017

PEMBAHASAN DARI MANAJEMEN KEUANGAN



PEMBAHASAN DARI MANAJEMEN KEUANGAN

A.Pengertian Manajemen Keuangan
Untuk pembahasan dai peengertian manjemen keuangan, adapun tugas departemen keuangan dalam suatu perusahaan yang diwakili oleh manajer keuangan sangatb berat. Pencapaian tujuan perusahaan lebih banyak dibebankan kepada manajer keuangan dalam rangka mencari dan mengelola dana yang ada. Ketiadaan atau keterbatasan dana merupakan tugas manajer keuangan untuk segera memenuhi nya. Demikian pula dengan pengelolaan dana yang dimiliki haruslah dilakukan secara tepat.
Sebelum kita melangkah lebih mendalam atau jauh, mengenai tugas manajer keuangan, sebaik nya kita harus tahu lebih dahulu pengertian manajemen keuangan dan fungsinya yang ada di manajemen keuangan.
James C.van Horne, mendefinisikan manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh.
Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa kegiatan manajemen keuangan adalah berkutat disekitar:
1.      Bagaimana memperoleh dana untuk membiaya, usahanya.
2.      Bagaimana mengelola dana tersebut sehingga tujuan perusahaan tercapai.
3.      Bagaimana perusahaan mengelola aset yang dimiliki secara efesien dan efektif
Sedangkan fungsi dari pembuatan keputusan manajemen keuangan menurut beliau di bagi kedalam:
1.      Keputusan sehubungan dengan investasi
2.      Pendanaan
3.      Manajemen aktiva.
Sementara itu Brigham mengatakan manajemen keuangan adalah seni (art) dan ilmu ( science), untuk me-menage uang, yang meliputi proses, insituisi/lembaga, pasar, dan instrument yang terlibat dengan masalah transfer uang di antara individu, bisnis, dan pemerintah.
Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas manajemen keuangan berkaitan erat dengan sumber pendanaan da investasi keuangan perusahaan serta instrument keuangan.


Secara umum, kita ketahui bahwa ruang lingkup manajemen keuangan cukup luas untuk dipelajari. Namaun dalam praktik nya kita mengenal bahwa bidang keuangan dalam kajian manjemen keuangan dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1.      Financial service, yaitu merupakan bidang keuanganyang berhubungan dengan pembuatan desain dan konsultasi produk financial baik kepada individu (perorangan), bisnis (dunia usaha), dan pemerintah. Hal-Hal yang berkaitan dengan jasa keuangan meliputi:
ü  Loan officers
ü  Pialang; dan
ü  Konsultan keuangan.
2.      Managerial finance, merupakan kegiatan yang berhubungan dengan tugas-tugas manajer keuangan di perusahaan yang aktif dalam mnegelola keuangan perusahaan seperti:
ü  Menyusun budget
ü  Peramalan keuangan
ü  Manajemen kas
ü  Administrasi kredit
ü  Mencari dana; dan
ü  Melakukan investasi.
Kedua bidang keuangan tersebut praktiknya selalu berjalan searah dan saling mendukung, saling berkaitan, serta saling ketergantungan satu sama lainya. Artinya, kedua jenis bidang keuangan ini selalu dibutuhkan guna mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.
B.Tujuan Dari perusahaan
Seperti sudah dibahas sebelumnya bahwa perusahaan memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam praktik nya tujuan semua perusahaan menurut ahli keuangan tidak jauh berbeda satu sama lain nya. Artinya, semua tujuan perusahaan didirikan adalah sama, hanya saja cara untuk mencapai tujuannya saja yang berbeda.
Berikut ini beberapa tujuan perusahaan yang dirangkum dari pendapat beberapa ahli keuangan, yaitu:
1.      Memaksimalkan nilai perusahaan
2.      Memaksimalkan laba

3.      Menciptakan kesejahteraan bagi stakeholder
4.      Menciptakan citra perusahaan
5.      Meningkatkan tanggung jawab Sosial.
C.Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan manajemen keuangan telah terlihat dalam proses penilaian yang dilakukan oleh pasar uang. Tujuan utama manajemen keuangan adalah memaksimalkan kekayaaan pemegang saham. Tingkah laku pasar keuangan harus dipakai dalam menentapkan tujuan-tujuan perusahaan yang bersifat membela kepentingan pemegang saham.
Yang dimaksud membela kepentingan pemegang saham atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham yaitu:
1.      Berarti memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan di masa datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.
2.      Berarti lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam pengertian akuntansi. Kelebihan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan/kemakmuran pemegang saham adalah secara konseptual jelas sebagai pedoman di dalam pengambilan keputusan yang memprtimbangkan faktor risiko. Dalam pencapaian tujuan tersebut, manajemen keuangan harus dapat menyeimbangkan kepentingan pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan. Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham/pemilik perusahaan tidak mengingkari adanya social objectives dan kewajiban sosial.
Tanggung jawab sosial adalah satu aspek penting dari tujuan perusahaan, maksudnya:
1.      Keberhasilan memaksimumkan nilai perusahaan akan memberikan sumbangan yang berarti kepada lingkungan sosial secara keseluruhan.
2.      Pengaruh (dampak) lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja, keamanan produk juga harus diperhitungkan.
3.      Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting agar perusahaan tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
4.      Perusahaan harus dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam kendala legal dan sosial dan bertanggung jawab terhadap perubahan lingkungan.
Demikian penjelasan lengkap kami mengenai Pengertian Manajemen Keuangan, Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan. Semoga bermanfaat.



D.Fungsi Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan dalam kegiatannya harus mengambil keputusan yang sering disebut dengan fungsi manajemen keuangan, yaitu :
1.      Penggunaan dana, disebut dengan keputusan investasi

2.      Memperoleh dana, disebut keputusan pendanaan
3.      Pembagian laba, disebut kebijakan dividen
Fungsi utama dari manager keuangan adalah merencanakan, mencari dan memanfaatkan dana dengan berbagai cara untuk memaksimalkan daya guna (efficiency) dari operasi-operasi perusahaan. Hal ini memerlukan pengetahuan akan pasar uang dari mana modal diperoleh dan bagaimana keputusan-keputusan yang tepat di bidang keuangan harus dibuat dan efisiensi dalam operasi perusahaan dapat digalakkan. Manajer harus mempertimbangkan berbagai aspek seperti sumber-sumber keuangan yang luas dan cara-cara menggunakan uang tersebut sewaktu melakukan pilihan. Penjelasan lain mengenai fungsi manajemen keuangan antara lain:
1.      Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2.      Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3.      Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4.      Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5.      Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6.      Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7.      Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8.      Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi.                     
Manajemen keuangan terdiri dari tiga fungsi utama yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan penglolaan aktiva. Manajer Keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah dilakukannya. Ada pun keputusan

keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga (3) jenis:
1.      Mengambil keputusan investasi.
Harus mampu mengambil keputusan yang dapat diterima dan dijalankan oleh karyawan dan dapat mempertanggung jawabkannya.
2.      Mengambil keputusan pembelanjaan.
3.      Mengambil keputusan.
E.Bentuk Badan Usaha Dalam Perusahaan
Dalam pembahasan badantuk badan usaha kali ini dapt kita pelajari masalah Aktiva dai berbagai perusahaan yang beroperasi secara formal haruslah memiliki badan hukum tertentu. Hal ini penting agar perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatan nya. Lebih dari itu tiap-tiap dari jenis badan hukum yang dipilih memiliki batasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing. Kemudian juga memiliki keleluasaan dalam menjalankan aktivitasnya termasuk tanggung jawabnya terhadap pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
Dalam praktik nya terdapat beberapa jenis bentuk badan usaha yang dapat dipilih yaitu:
1.      Perusahaan perseorangan
2.      Firma
3.      Perseroan
4.      Perseroan terbatas
5.      Perusahaan Negara
6.      Perusahaan daerah
7.      Yayasan
8.      Koperasi, dll
Pendirian suatu badan hukum perusahaan, haruslah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Tentunya dengan memerhatikan kelebihan dan kekurangan jenis dari badan hukum yang dipilih. Khusus nya untuk bdan hukum yang akan didirikan oleh pihak swasta jumlah nya cukup beragam. Ada beberapa faktor untuk memilih badan usaha yang
akan dijalankan. Dalam praktiknya pertimbangan utama pemilihan bentuk badan hukum perusahaan antara lain:
ü  Kekeluasaan untuk beraktivitas
ü  Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik
ü  Kemudahan pendirian
ü  Kemudahan memperoleh modal
ü  Kemudahan untuk memperbesar usaha
ü  Kelanjutan usaha
ü  Pertimbangan lainnya.
F.Perusahaan Perseorangan
Jika kita membahas tentang Badan Usaha Perseorangan tidak terlepas dari perusahaan itu sendiri. Perusahaan perseorangan merupakan bisnis yang dipunyai oleh pemilik tunggal dan sedangkan seorang pengusaha perseorangan ialah pemilik dari perusahaaan perseorangan tersebut. Seseorang bisa membuat sebuah badan usaha perseorangan yang dibuat tanpa ada izin serta tata cara yang khusus. Hampir semua orang bebas berkembang membuat bisnis personal tanpa membuat batasan sebagai modal mendirikannya.
Dilihat dari segi pemodalan seseorang yang mempunyai suatu perusahaan atau perusahaan perseorangan bisa dengan mudah mendapatkan sebuah pinjaman dari para kreditor sebagai operasional perusahaan, namun tidak sama dengan pinjaman itu dengan bukti kepemilikan lain dari seseorang itu sendiri. Akibatnya ada utang pemilik yang harus bertanggung jawab secara langsung dalam pelunasan utang itu, serta jika ada hal yang tidak kita sangka-sangka seperti keuntungan, maka perusahaan tidak perlu membaginya kepada kreditor.
Ciri-ciri perusahaan perseorangan Adapun ciri-ciri perusahaan perseorangan antara lain :
1.      Dimiliki perseorangan (individu atau perusahaan keluarga)
2.      Pengelolaannya sederhana
3.      Modalnya relative tidak terlalu besar
4.      Kelangsungan usahanya tergantung pada para pemiliknya
  1. Nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan relative kecil


G. Kekurangan Perusahaan Perseorangan
1.      Tanggung jawab tidak terbatas. Dalam perusahaan, tanggung jawab perusahaan terletak di tangan pemilik perusahaan, sehingga seluruh resiko atas perusahaan ditanggung oleh pemilik perusahaan. Jika perusahaan tidak dapat melunasi seluruh hutangnya maka kekayaan pribadi menjadi jaminannya.
2.      Besarnya perusahaan terbatas. Penanaman modal yang dijalankan oleh perusahaan perseorangan adalah terbatas, walaupun pemilik berusaha memperluas perusahaan, kredit yang diperolehpun terbatas pula.
3.      Kelangsungan perusahaan tidak terjamin. Meninggalnya pemimpin atau dipenjarakannya pemilik perusahaan atau sebab lain sehingga tidak bisa mengelola perusahaan menyebabkan berhentinya aktivitas perusahaan.
4.      Sumber keuangan terbatas. Karena pemiliknya hanya satu orang, maka usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh sumber dana hanya bergantung pada kemampuan pemilik perusahaan.
5.      Kesulitan dalam manajemen. Dalam perusahaan semua kegiatan seperti pembelian, penjualan, pembelanjaan, pencarian kredit, pengaturan karyawan dan sebagainya, dipegang oleh seorang pemimpin. Ini lebih sulit dibandingkan apabila manajemen dipegang beberapa orang.
6.      Kurangnya kesempatan pada karyawan. Karyawan yang bekerja pada perusahaan perseorangan ini akan tetap menduduki posisinya dalam jangka waktu yang relatif lama.
H.Kelebihan Perusahaan Perseorangan
1.      Kebebasan bergerak. Pemilik perusahaan perseorangan mempunyai kebebasan yang sepenuhnya pada setiap tindakannya. Menerima seluruh keuntungan. Hanya perusahaan perseorangan yang memungkinkan seluruh keuntungan diperuntukkan bagi seseorang.

2.      Pajak yang rendah. Bagi perusahaan perseorangan hingga saat ini pemerintah tidak memungut pajak dari perusahaan itu sendiri.
3.      Rahasia perusahaan terjamin. Perusahaan perseorangan merupakan suatu jenis perusahaan dimana rahasia-rahasia dapat dijamin tidak akan bocor, lebih-lebih jika pemilik perusahaan itu sendirilah yang menjalankan segala tugas-tugas yang penting.
4.      Organisasi yang murah dan sederhana. Pada perusahaan perseorangan bagian-bagiannya tidak banyak seperti halnya PT karenanya ongkos yang dibutuhkan untuk itu adalah relatif rendah.
5.      Peraturan minim. Jika pada persekutuan dengan firma, komanditer, PT, terdapat banyak peraturan-peraturan pemerintah yang harus dituruti maka perusahaan perseorangan hanya sedikit peraturan yang dikenakan.
6.      Dorongan perusahaan. Pengusaha perusahaan perseorangan selalu berusaha sekuat tenaga agar perusahaannya mendapatkan keuntungan tanpa memperhatikan lamanya waktu bekerja dalam perusahaan.
7.      Keputusan dapat cepat diambil. Keputusan-keputusan dalam perusahaan perseorangan akan dapat cepat diambil karena pemilik perusahaan dapat mengatur perusahaannya menurut kehendaknya yang sekiranya terbaik dan terefektif, juga karena tidak adanya perselisihan pendapat yang mengakibatkan perundingan yang berlarut-larut yang tentu saja merugikan apalagi dalam dunia bisnis.
8.      Lebih mudah memperoleh kredit. Perusahaan perseorangan lebih mudah mendapatkan kredit karena tanggung jawab atau jaminannya tidak terbatas pada modal usaha sendiri saja tetapi juga kekayaan pribadi dari pemilik maka resiko kreditnya lebih kecil.
I.Pasar Keuangan
Dari pasar keuangan ini merupakan pasar yang menyediakan produk keuangan baik berupa aktiva fisik surat berharga atau valuta asing. Beberapa ahli memberikan definisi pasar keuangan sebagai seluruh institusi dan prosedur untuk menjembatani pembeli dan penjual instrumen keuangan. Artinya, pasar keuangan merupakan penghubung antara pihak yang ingin menjual produk keuangan dan ingin membeli produk keuangan.
Produk yang diperjualbelikn dalam pasar keuangan adalah produk-produk keuangan, baik bagi yang membutuhkan dana dengan piha yang kelebihan dana. Oleh karena itu, pasar keuangan sering juga didefinisikan sebagai tempat bertemunya para pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana.
Untuk melakukan transaksi keuangan, kita lakukan di berbagai pasar keuangan yang
tersebar dalam berbagai jenis pasar keuangan, tergantung dari jenis produk keuangan yang diinginkan. Dalam prakteknya, jenis-jenis pasar keuangan antara lain :
1.      Pasar modal (capital market), merupakan pasar diperjualbelikannya modal jangka panjang dalam bentuk surat beharga seperti obligasi dan saham.

2.       Pasar uang (money market), merupakan pasar diperjualbelikannya modal jangka pendek dalam bentuk surat berharga, seperti deposito berjangka, wesel, atau promes di mana jangka waktunya kurang dari satu tahun.
3.      Pasar valuta asing (foreign exchange market), yaitu pasar yang melakukan kegiatan transaksi valuta asing (mata uang asing), baik spot transaction, forward transaction, dan swap transaction.
4.      Pasar kredit konsumen (consumer credit market), yaitu pasar yang melayani pembiayaan pinjaman untuk pembiayaan konsumen atas produk tertentu baik barang ataupun jasa, seperti pembelian mobil, motor, perlengkapan rumah tangga, pendidikan, atau liburan.
5.      Pasar hipotek (mortgage market), yaitu pasar yang melayani pinjaman untuk lahan real estate/perumahan, komersial, industri dan pertanian.
6.      Pasar komoditas (future market), yaitu pasar yang melakukan kegiatan jual beli komoditas tertentu seperti produk pertanian.
Semua jenis pasar keuangan ini melakukan kegiatan yang berhubungan dengan penghimpunan dana, penyaluran dana, transaksi tukar menukar mata uang.
J. Analisis Laporan Keuangan
pengertian laporan keuangan ialah dilihat dai catatan informasi sebuah perusahaan dalam satu periode akuntansi yang bisa dipakai untuk menggambarkan / menunjukkan kinerja perusahaan tersebut. Sebuah laporan keuangan biasanya memuat beberapa elemen penting seperti neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan laporan catatan keuangan lainnya.laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran dan hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan baik pihak internal maupun pihak eksternal.
 Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam analisis laporan keuangan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2.      Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3.       Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4.       Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5.      Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
Kemudian analisis laporan keuangan juga dijadikan dasar untuk penilaian atas kinerja keuangan dan prestasi manajemen. Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan. Sehingga dapat diketahui baik buruknya keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam satu periode tertentu.
Secara garis besar komponen neraca dapat digambar kan sebagai berikut ini:
A.Aktiva lancer terdiri dari:
1.Kas
2.rekening pada bank (rekening giro dan rekening tabungan);
3.Deposito  berjangka (time deposit);
4.Surat- surat berharga (efek-efek)
5.Piutang
6.Pinjaman yang diberikan
7.Sediaan
8.Biaya yang dibayar di muka
9.Pendapatan yang masih harus diterima; dan
10.Aktiva lancar lainnya.
B..Aktiva tetap terdiri dari:
a.       Aktiva tetap berwujud yakni:
ü  Tanah
ü  Mesin
ü  Bangunan
ü  Peralatan
ü  Kendaraan
ü  Akumulasi penyusunan; dan
ü  Aktiva tetap lainnya;
b.      Aktiva tetap tidak berwujud yaitu:
ü  Hak cipta
ü  Lisensi; dan
ü  Merek dagang
3.      Aktiva lainnya terdiri dari:
ü  Gedung dalam proses
ü  Tanah dalam penyelesain
ü  Piutang jangka panjang
ü  Uang jaminan
ü  Uang muka investasi;dll
Kemudian komponen utang (kewajiban) serta modal (ekuitas) tergambar dalam posisi pasiva sebagai berikut :
1.      Utang lancar (kewajiban jangka pendek) terdiri dari:
a.    Utang dagang
b.    Utang wesel
c.    Utang bank
d.   Utang pajak
e.    Biaya yang masih harus dibayar
2.      Utang jangka panjang terdiri dari:
a.    Utang hipotek
b.    Utang obligasi
c.    Utang bank jangka panjang; dan
d.   Utang jangka panjang lainnya.
3.      Ekuitis terdiri dari :
a.       Modal saham
b.      Agio saham
c.       Laba ditahan
d.      Cadangan laba; dan
e.       Modal sumbangan.
Jumlah yang terdapat dalam komponen neraca, yaitu sisi aktiva dan pasiva harus seimbang atau sama. Artinya, jumlah aktiva harus sama dengan kewajiban dan modal. Untuk menentukan persamaan neraca dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL
Sebagai  contoh missalnya:
Total aktiva                                                                             Rp 20.000.000,-
Total kewajiban (utang lancar dan jangka panjang)                Rp 12.500.000,-
Total ekuitas                                                                            Rp   7.500.000,-
Sehingga persamaa neraca dapat disusun :
Rp 20.000.000,- = Rp 12.500.000,- + Rp 7.500.000,-
K.Jenis-jenis Rasio keuangan
Adapun Jenis-jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menilai kinerja manajemen beragam. Penggunaan masing-masing rasio tergantung kebutuhan perusahaan, artinya terkadang tidak semua rasio digunakan. Hanya saja jika kehendak melihat kondisi dan posisi perusahaan secara lengkap, maka sebaiknya seluruh rasio digunakan. Dalam praktiknya terdapat beberapa macam jenis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Masing-masing jenis rasio yang digunakan akan memberikan arti tertentu tentang posisi yang diinginkan. Berikut ini jenis-jenis rasio keuangan, yaitu:

1.      Rasio likuiditas
2.      Rasio Solvabilitas (Leverage)
3.      Rasio aktivitas
4.      Rasio Profitabilitas
5.      Rasio Pertumbuhan
6.      Rasio Penilaian
a.Rasio Likuiditas
Fred Weston, menyebutkan bahawa rasio likuiditas (liquidity ratio)merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apa bila perusahaan ditagih, ,aka akan mampu untuk memenuhi utang yang sudah jatuh tempo.
Rasio solvabilitas atau rasio Leverage ratio, merupakan Rasio yang digunkan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya, beberapa besar beban utang yang dirtanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).
Rasio aktivitas (activity ratio), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi permanfaatan sumber daya perusahaan. Penagihan piutang, dan efiensi dibidang lainnya. Jenis-jenis rasio aktivitas yang dirangkum dari beberapa ahli keuagan yaitu:
1.      Perputaran Piutang (Receivable Turnover).
2.      Hari rata-rata penagihan piutang (Days Of Receivable)
3.      Perputaran sediaan (Inventory Turnover)
4.      Hari rata-rata penagihan sediaan (Days of Inventory)
5.      Perputaran Modal kerja (Working Capital Turnover)
6.      Perputaran aktiva tetap (Fixed Asssetss Turnover)
7.      Perputaran aktiva (Assetss Turnover).

b.Rasio Profitabilitas
Rasio profibilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatun perusahaan.  Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya bahwa penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi peru
Rasio pertumbuhan (Growth Ratio), merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominyaditengah pertumbuhan perekonomian dan sector usahanya. Dalam rasio yang dianalisis adalah pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba bersih, pertumbuhan pendapatan per saham, dan pertumbuhan dividen per saham.
c.Rasio penilaian
Rasio penilaian ( Valuation Ratio), yaitu Rasio yang memberikan ukuran kemampuan manajemen menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi, seperti :
1.      Rasio hrga saham terhadap pendapatan
2.      Rasio ini menilai pasar saham terhadap nilai buku.
L. Manajemen Kas dan Surat Berharga
Pengertian kas dimaksudkan adalah terdiri dari mata uang dan rekening Koran/giro yang dimiliki oleh perusahaan. Ada banyak alasan baik perusahaan maupun perseroan memiliki uang kas namun secara umum ada empat alasan utama memegang kas atau dana tunai, yaitu :
1.        Motif transaksi
Motif transaksi adalah untuk memungkinkan perusahaan melaksanakan usaha sehari-hari, yaitu melakukan pembelian dan penjualan. Pembayaran dilakukan per kas dan penerimaan kas dilakukan dalam rekening kas. Pembayaran ini dapat berupa gaji pegawai, pembelian bahan persediaan, pajak, listrik, dan lain-lain.
2.      Motif berjaga-jaga
Penggunaan kas dengan motif berjaga-jaga erat kaitannya dengan tingkat peramalan  arus kas masuk dan kas keluar. Jika tingkat peramalan tinggi, berarti mudah meramalkan arus keluar masuknya kas, berarti lebih sedikit kas yang perlu dikeluarkan untuk menghadapi keadaan darurat dan hal-hal tidak terduga. Faktor lain yang mempengaruhi motif berjaga-jaga adalah kemungkinan dapat menunjukkan tambahan kas dengan segera.
3.       Motif spekulasi
Penggunaan kas dengan motif spekulasi adalah untuk memungkinkan perusahaan mamanfaatkan kesempatan menciptakan laba yang mungkin timbul.
4.      Saldo kompensasi yang diisyaratkan oleh bank
Saldo kompensasi merupakan jumlah minimum yang disetujui perusahaan akan dipertahankan dalam rekening giro-nya di bank.
      Jenis-jenis surat Berharga, yaiytu :
1.      Aksepentasi Bank
2.      Deposito Berjangka
3.      Sertifikat Deposito
4.      Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
5.      Surat Berharga Pasar Uang (SPBPU)
6.      Saham
7.      Obligasi.

1.      Pengertian  Rekening Bank
Pengertian dari arti bank bisa dipastikan semua orang sudah mengerti, baik yang pernah mengenyam pendidikan di sekolah ataupun yang tidak sekolahpun pasti tahu arti umum dari bank. Meskipun tidak semua orang mempunyai tabungan di bank, tapi kata bank sering dijumpai dalam kehidupan sehari hari, seperti iklan di TV yang sering menampilkan iklan bank, atau ketika bepergian kita melihat gedung bank.
secara umum,pengertian bank menurut udang-undang pemerintah.
Asal dari kata bank adalah dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.
Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.
C.Jenis-jenis bank
1.      Bank Sentral, yaitu bank yang tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara dan mempertahankan konversi uang dimaksud terhadap emas atau perak atau keduanya.
2.       Bank Umum, yaitu bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral.
3.       Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
4.      Bank Syariah, yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (sesuai kaidah ajaran islam tentang hukum riba).
Adapun fungi dari pada bank ialah:
1.      Penghimpun dana.
2.      Penyalur dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.
3.       Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.
M.Manajemen piutang dan Pinjaman
manajemen adalah “proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan,”.
pengertian piutang adalah “pengertian piutang dalam arti luas bahwa piutang merupakan klaim kepada pihak lain apakah klaim berupa uang, barang atau jasa.
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen piutang adalah “suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam bentuk klaim kepada pihak lain, baik terhadap perorangan, badan usaha maupun pihak tertagih lainnya atas aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya transaksi penjualan kredit dengan pihak lain, penyelesaiannya dilakukan dengan penerimaan baik berupa uang, barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 
Kemudian adapun yang dimaksud dengan piutang usaha  yaitu piutang yang berasal dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa  secara kredit dari kegiatan utama perusahaan. Piutang semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relative pendek, yaitu kira-kira 30 hari atau 60 hari, sehingga dikelompokkan kedalam aktiva lancar didalam neraca. Biasanya piutang usaha tidak melibatkan bunga, meskipun bunga atau biaya dapat saja ditambahkan bilamana pembayarannya tidak dilakukan dalam periode tertentu.
Istilah piutang ini digunakan untuk tagihan yang timbul karena penjualan barang atau jasa secara kreditur dimana pembeli (debitur) tidak  memberikan suatu janji tertulis secara formal. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan-persetujuan informl antara supplier dan customer yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan seperti faktur pesanan penjualan, kontrak penjualan dan kotrak penyerahan. 
N.Manajemen Sediaan
Pengertian Manajemen Persediaan (Inventory Management) – Pengendalian persediaan atau Inventory Control merupakan salah satu fungsi  yang sangat penting dalam manajemen, khususnya pada manajemen produksi dan operasi. Persediaan yang berlebihan akan menyebabkan pengeluaran biaya yang tinggi seperti biaya beban bunga pinjaman, biaya penyimpanan, risiko kerusakan pada persediaan. Sedangkan persediaan yang tidak cukup akan menyebabkan terhambatnya kelancaran produksi sehingga memiliki risiko hilangnya penjualan dan ketidakpuasan pelanggan akibat produk yang diinginkannya tidak dapat diterima pada waktu yang tepat. Manajemen Persediaan yang baik adalah Manajemen persediaan yang dapat menjaga keseimbangan antara investasi persediaan dengan tingkat pelayanan kepada konsumen.
Secara umum, Persediaan atau Inventory dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu atau sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Persediaan dapat juga diartikan sebagai sumber daya yang menganggur (idle resource) pada suatu organisasi. Di Produksi, Persediaan dapat didefinisikan juga sebagai sekumpulan produk fisik pada berbagai tahap proses transformasi, mulai dari bahan mentah ke barang dalam proses  hingga pada barang jadi yang siap untuk dikirimkan ke pelanggan.
Persediaan dalam perusahaan manufaktur pada umumnya meliputi bahan-bahan mentah (Raw Materials), barang-barang dalam proses (WIP), bahan-bahan pembantu/pelengkap (sub materials), komponen-komponen hasil rakitan dari perusahaan lain maupun perusahaannya sendiri (assembled components/modules) dan juga persediaan pada produk-produk akhir/barang jadi (Finished Goods). Namun banyak juga perusahaan atau organisasi yang memasukan uang, ruangan yang belum ditempati (space), tenaga kerja, mesin, suku cadang dan peralatan sebagai persediaan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Beberapa fungsi pengendalian persediaan diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Sebagai penyangga proses produksi (buffer) sehingga proses operasi dapat berjalan terus.
b.      Menetapkan jumlah barang yang harus disimpan sebagai sumber daya agar tetap ada.
c.       Menghindari kekurangan atau kelebihan bahan
d.      Mengurangi risiko perubahan harga akibat inflasi dan kenaikan harga dari pemasok
A.Jenis-jenis persediaan
Bagi perusahaan dagang yang di dalam usahanya adalah membeli dan menjual kembali barang-barang, pada umumnya jenis persediaan yang dimiliki adalah:
1.      persediaan barang dagangan, untuk menyatakan barang-barang yang dimiliki dengan tujuan akan dijual kembali di masa yang akan datang. Barang-barang ini secara fisik tidak akan berubah sampai barang tersebut dijual kembali.
  1. lain-lain persediaan, seperti umumnya supplies kantor dan alat-alat pembungkus dan lain sebagainya. Barang-barang ini biasanya akan dipakai dalam jangka waktu relatif pendek dan akan dibebankan sebagai biaya administratif dan umum atau biaya pemasaran.
B.Klasifikasi jenis-jenis persediaan
Bagi perusahaan manufaktur yang di dalam usahanya mengubah bentuk atau menambah nilai kegunaan barang, pada umumnya mengklasifikasikan jenis-jenis persediaan ke dalam berbagai kelompok sebagi berikut:
1.      persediaan bahanbaku, untuk menyatakan barang-barang yang dibeli atau diperoleh dari sumber-sumber alam yang dimiliki dengan tujuan untuk diolah menjadi produk jadi.
  1. persediaan produk dalam proses, meliputi barang-barang yang masih dalam pengerjaan yang memerlukan pengerjaan lebih lanjut sebelum barang itu dijual. lain-lain persediaan, misalnya supplier kantor, alat-alat pembungkus sperti halnya pada perusahaan dagang.
O.Pendanaan Jangka Pendek
Pendanaan jangka pendek merupakan utang yang mempunyai jangka waktu satu tahun yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan aktiva lancer sebagai modal kerja perusahaan.
A. Tipe dan Jenis-jenis Pendanaan Jangka Pendek
 Dalam jangka pendek bisa dikelompokkan menjadi dua tipe atau jenis, yaitu pendanaan spontan, dan pendanaan tidak spontan. Pendanaan spontan adalah sumber dana yang ikut berubah apabila aktifitas perusahaan berubah. Sedangkan pendanan tidak spontan mengharuskan perusahaan untuk melakukan negoisasi untuk menambah atau mengurangi dana yang dipergunakan oleh perusahaan.
a.       Pendanaan spontan
Jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan).
B.Pembiayaan Jangka Pendek
Pembiayaan jangka pendek merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan).
C.Tipe Pendanaan Jangka Pendek
1.      Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual.
2.      Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank.
3.      Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak).
Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain :
a.         Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor.
b.         Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman.
c.         Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.

P.Manajemen Modal kerja
Manajemen Modal Kerja Pengertian manajemen modal kerja adalah sebuah strategi akuntansi yang berfokus pada pemeliharaan keseimbangan antara current asset dan liabilities perusahaan. Dalam akuntansi terdapat istilah untuk dana yang diperlukan dalam operasional kantor sehari-hari. Seperti misalnya uang pembayaran gaji karyawan, pembayaran hutang, pembelian barang dan lainnya. Nah dana ini lah yang disebut dengan modal kerja.
A.Konsep Manajemen Modal Kerja
Dalam manajemen modal kerja terdapat beberapa konsep modal kerja yang sering digunakan. Konsep ini menggambarkan dana yang diputarkan secara terus menerus agar operasi pokok perusahan dapat terus berjalan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Secara umum konsep modal kerja terbagi menjadi 3, yaitu: konsep kuatitatif, konsep kualitatif, dan konsep fungsional. Berikut ini penjelasan singkatnya.
1.       Konsep Kuantitatif
Konsep kuatitatif menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar. Perhatian utama konsep ini adalah bagaimana manajemen mencukupi kebutuhan dana untuk membiayai operasi perusahaan dalam jangka pendek. Konsep ini sering disebut sebagai modal kerja kotor (gross working capital).
2.       Konsep Kualitatif
Konsep kualitatif, merupakan konsep yang berfokus pada kualitas modal kerja. Salah satunya adalah dengan melihat selisih antara jumlah current asset dengan current liabilities. Konsep ini disebut juga dengan modal kerja bersih atau net working capital. Keutungan dari konsep ini adalah tingkat likuiditas perusahaan akan terlihat.
3.       Konsep Fungsional
Konsep fungsional, menekankan pada fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya, sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan.
Jenis-Jenis Modal Kerja Yang Ada Di Suatu Perusahaan
Modal kerja yang ada di suatu perusahaan, pada umumnya dibagi menjadi 3 jenis, antara lain sebagai berikut:
1.      Modal kerja bersih
Modal kerja bersih ialah kelebihan dari aktiva lancar yang dikurangi dengan pasiva lancar.
2.      Modal kerja kotor
Modal kerja kotor yaitu jumlah aktiva seluruhnya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut tanpa dikurangin pasiva yang mereka punya.
3.      Kekurangan modal kerja
Kekurangan modal kerja ini terjadi apabila aktiva lancar dikurangi pasiva lancar, namun hasilnya lebih besar pasiva lancar dibandingkan dengan pasiva lancarnya.
Itulah beberapa jenis modal yang dimiliki perusahaan. Jadi, apabila perusahaan ingin mencari modal kerja bersihnya, perusahaan tinggal cukup mengurangi aktiva lancar perusahaan dengan pasiva lancarnya. Sedangkan jika ingin mengetahui jumlah modal kerja kotornya, perusahaan hanya perlu menjumlah aktiva yang ada diperusahaan tersebut. Dan perusahaan bisa saja mengalami kekurangan modal kerja apabila pasiva yang dimiliki perusahaan sangat besar bahkan lebih besar jumlahnya dibanding dengan aktiva yang dimiliki perusahaan.
Besar atau kecilnya modal kerja yang harus dikeluarkan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1.      Sifat dan jenis dari perusahaan itu sendiri
Maksudnya sifat dan jenis dari perusahaan itu sendiri yaitu apakah perusahaan tersebut perusahaan jasa atau perusahaan dagang. Karena kebutuhan dari masing-masing perusahaan berbeda. Kebutuhan inilah yang mempengaruhi besar atau tidaknya modal kerja dalam perusahaan tersebut.
2.      Waktu memproduksi barang dan harga satuan barang tersebut
Maksudnya waktu memproduksi disini ialah apakah barang tersebut lama untuk diproduksi atau cepat. Karena semakin cepat barang tersebut diproduksi, maka modal akan bertambah dari hasil penjualan produk tersebut. Namun jika proses produksi lama, maka modal pun akan lama untuk kembalinya. Selain itu, harga satuan dari barang tersebut juga mempengatuhibesarnya modal kerja dalam perusahaan tersebut.
3.      Volume penjualan
Semakin meningkatnya volume penjualan barang perusahaan, maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan atas hal tersebut.
4.      Perputaran persediaan barang
Maksud dari perputaran barang tersebut yaitu apabila barang tersebut lebih cepat terjual, maka modal akan dengan cepat pula kembali ke perusahaan. Namun jika persediaan barangnya susah untuk dijual, maka modal akan semakin lama kembalinya dan itu akan menjadi beban perusahaan sendiri.
5.      Rata-rata pengeluaran uang perhari
Semakin besar uang yang dikeluarkan, maka semakin besar modal kerja yang juga dikeluarkan.
6.      Tingkat perputaran piutang
Konsepnya sama seperti tingkat perputaran persediaan, semakin cepat piutang usaha perusahaan dibayarkan, maka akan semakin besar modal yang kita miliki karena kita akan menerima uang tersebut.
Jadi, keenam faktor tersebut sangat mempengaruhi besarnya modal kerja yang nantinya akan dikeluarkan.
Modal kerja tentu didapat dari beberapa sumber, seperti:
1.     Hasil operasional perusahaan
Hasil operasional perusahaan adalah jumlah laba bersih perusahaan yang ada di laporan keuangan perusahaan tersebut. dengan adanya laba dari perusahaan, maka modal kerja pun akan bertambah.
2.     Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga
Setiap perusahaan tentu memiliki surat-surat berharga. Apabila surat-surat tersebut dijual, maka perusahaan bisa mendapat tambahan modal kerja untuk mengembangkan perusahaanya tersebut.
3.     Penjualan aktiva tidak lancar/aktiva tetap
Penjualan aktiva lancar ini seperti penjualan kendaraan, penjualan tanah, dan sebagainya. Dari hasil penjualan itulah perusahaan akan kembali mendapat tambahan modal kerjanya.
4.     Penjualan saham atau obligasi
Terkadang, disaat kebutuhan modal kerja mendesak, perusahan bisa menjual sahamnya kepada yang lain beberapa persen. Dengan begitu perusahaan bisa mendapatkan tambahan modal kerja yang dibutuhkan.
Jadi, modal kerja sangat dibutuhkan dalam setiap perusahaan. Tanpa adanya modal kerja, perusahaan tidak dapat berjalan bahkan tidak dapat didirikan. Namun, modal kerja yang dimiliki perusahaan tersebut bisa berkurang apabila perusahaan mendapat rugi. Akan tetapi, modal tersebut tentunya bisa bertambah dengan berusaha mencari untung, menjual aktiva-aktiva lancar yang sudah tidak diperlukan, dan sebagainya.
B.Analisis Titik Impas
Dalam Hal ini perlu kita ketahui bahwa "Analisis Titik Impas" merupakan bagian dari "Manajemen Keuangan" Maka yang menjadi dasar dari "Analisis Titik Impas" Sendiri adalah perlunya kita belajar tentang "Manajemen Keuangan", Sebelum membahas jauh tentang Titik Impas Sebaiknya rekan-rekan sekalian memahami beberapa hal di bawah ini :
1.       Pengertian Titik Impas Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan di laksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada periode yang akandatang.Tujuan perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba optimal tersebut perlu di susun perencanaan laba agar kemampuan yang dimiliki perusahaan dapat di kerahkan secara terkoordinasi dalam mencapai tujuan tersebut.Perencanaan laba yang baik dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba optimal.
Ada 2 (dua) macam pendekatan dalam analisis titik impas yakni
1.      Pendekatan Matematis Perhitungan titik pulang pokok dengan menggunakan rumus matematis dapat dilakukan dengan dua cara seperti dirumuskan oleh Bambang Riyanto (2008 : 364 ) yaitu :
Berikut beberapa model rumus BEP yang dapat digunakan dalam analisis Break Even Point.
1.       Pendekatan Grafik
Kemudian rumus BEP yang kedua yaitu pendekatan  grafik  menggambarkan  hubungan  antara  volume  penjualan  dengan  biaya  yang  dikeluarkan  oleh  perusahaan  serta  laba.  Selain  itu  juga  untuk  mengetahui  biaya  tetap  dan  biaya  variabel  dan  tingkat  kerugian  perusahaan. Asumsi yang  digunakan  dalam  analisis  peulang  pokok  ini  adalah bahwa harga jual, biaya variabel per unit  adalah konstan.
Dari grafik di bawah terlihat bahwa untuk tiap-tiap masing unit penjualan terdapat informasi yang lengkap setiap rupiah penjualan, biaya tetap, biaya variabel, total biaya maupun laba atau rugi. Jadi manajemen dapat melihat jika akan memproduksi sekian unit, akan terlihat seluruh komponen di atas. BEP melalui grafik tampak jelas ditunjukkan baik dari segi unit maupun rupiah yang diperoleh.
Pendekatan grafik dilakukan dengan menggambarkan unsur-unsur biaya dan penghasilan kedalam sebuah gambar grafik. Dalam gambar tersebut akan terlihat garis-garis biaya tetap, biaya total yang menggambarkan jumlah biaya tetap dan biaya variabel, dan garis penghasilan penjualan. Besarnya volume produksi/penjualan dalam unit digambarkan pada sumbu horizontal (sumbu X) dan besarnya biaya dan penghasilan penjualan digambarkan pada sumbu vertikal (sumbu Y).
Untuk menggambarkan garis biaya tetap dalam grafik break even point dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggambarkan garis biaya tetap secara horizontal sejajar dengan sumbu X, atau dengan menggambarkan garis biaya tetap sejajar dengan garis biaya variabel. Pada cara yang kedua, besarnya contribution margin akan tampak pada gambar break even point tersebut.
Penentuan break even point pada grafik, yaitu pada titik dimana terjadi persilangan antara garis penghasilan penjualan dengan garis biaya total. dan Apabila titik tersebut kita tarik garis lurus vertikal ke bawah sampai sumbu X akan tampak besarnya break even point dalam unit. dan Kalau titik itu ditarik garus lurus horizontal ke samping sampai sumbu Y, akan tampak besarnya break even point dalam rupiah.
Efek Perubahan Harga Jual Per Unit dan Jumlah Biaya Tetap terhadap BEP
Sebagaimana diuraikan di muka, dalam analisa BEP digunakan asumsi antara lain bahwa harga jual per unit tetap konstan. Sekarang bagaimana halnya kalau ada perubahan hargajual per unit (P)?. Apabila P naik maka ini akan mempunyai efek yang menguntungkan karena BEPnya akan turun. Dalam gambar BEP, titik break-even-nya akan bergeser ke kiri, yang berarti untuk tercapainya BEP cukup diperlukan jumlah produk yang lebih kecil.
Dari contoh sebelumnya. misalkan harga jual per unitnya naik dan Rp100,00 menjadi Rp160,00
Dengan adanya kenaikan P tersebut, BEPnya akan berubah menjadi lebih kecil baik dinyatakan dalam rupiah maupun dalam unit. BEP yang baru sesudah ada kenaikan hanga tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
BEP = _____Rp. 300.000,00_____ = Rp. 400.000,00
                        1 - ____Rp 400.000,00___
                                    160 x 10.000
Break even point,dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal ini bisa terjadi, bila perusahaan di dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan variabel.
Apabila penjualan hanya cukup menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita rugi. Dan sebaliknya akan memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan.
Analisis break even, secara umum, dapat memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Sehingga analisis break even sering juga disebut dengan cost volume, profit analysis. Analisis break even, dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan antara lain mengenai:
1.      Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
  1. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
  2. Seberapa jauhkah, berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
  3. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang akan diperoleh.
  4. Analisis break even, bertitik tolak dan konsep pemisahan biaya (direct costing system) yaitu variable cost dan fixed cost.
Q.Ekpansi dan Perluasan Usaha
Ekpansi adalah aktivita yang dilakukan untuk meperbesar atau memperluasan usaha, yang ditandai dengan beberapa perubahan atau kesepakatan secara sederhana:
ü  Membuka pasar baru.
ü  Perluasan pasilitas.
ü  Perekutan pegawai.
ü  Dll.
Ekpansi bisnis dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu:
1.      Adanya merger atau penghubungan
Marger adalah pengabungan dua atau lebih prusahaan untuk menjadi satu kesatuan yang terpadu.
Kemudian jenis-jenis marger sebagai beeikut ini:
a.       Vartikal marger
Perusahaan yang sipatnya masih dalam industri tetapi beda level atau tingkat opverasionalnya.
b.      Horijontal Marger
Peusahaan yang masih dalam satu level,kemudian besatu dalam satu kesatuan prusahaan.
c.       Marger konglomerasi.

d.      Tidak adanya hubungan perindustrian  pada prusahaan yang diakuisisi.

e.       Akuisisi

Akuisisi sisi adalah pembelian satu perusahan oleh perusahaan lain.
f.       Pengambil alihan perusahan secara paksa.
Dengan cara menawarkan harga yang cukup tinggi kepada perusahaan yang ingin dimilikinya atau dibelinya dengan harga yang tingi melebihi harga pasaannya.
g.      Teknik pengambilan kekuasaan
Dalam hal ini dengan mengadakan metode pinjam atau utang yang dgunakan pihak manajemen untuk mebeli peusahaan lain.
B.Adapun motif ekpsansi
Motif ekpansi ini kita dapat melihat perkembangan atau makin besanya perusahaan atau tang menyangkut masalah pembelajaran, Kemudian perusahaan yang mengadakan ekpansi yang akan membutuhkan yang namanya tambahan modal.
Kemudian pada tingkat ekpansi ini hanya dibutuhkan tambahan modal kerja dengan adanya kepastian dai produk perusahaan  yang tersedia. Tetapi selanjutnya perusahan haus menambah alat-alat produksi untuk tujuan membangun pabrik perusahaan yang lama atau pabrik yang barunya,maka dapat dipastikan kebutuhan modal akan bertambah melonjak.Pada tingkat ekpansi kali ini selain kebutuhan bertambah modal keja juga adalah modal tetapnya.
Pengertian ekspansi menurut pera ilmuan yakni salah satunya Bambang iyanto menyatahkan bahwa ekspansi adalah perluasan usaha dalam bentuk modal,tenaga, manajemen, dan saling memotivasi dalam menjalani usaha yang akan digabungkan menjadi satu.Dalam pembahasan ini ada pertanyaan yang melontarkan sebagi berikut “Apabila kita hendak melakukan ekspansi dengan permaslahan yang cukup rumit, Apabila ada tiga oranga atau lebih yang ingimn menggabungkan usaha mereka dengan tujuan agar usaha mereka semuanya menjadi lebih baik atau berkembang , apakah bisa digabungkan, padahal kalu kita lihat dari latar belakang usaha mereka memilki perbedaan yang besar, apakah tyetap masih bisa di gabungkan.”
Dalam hal ini peengabungan usaha boleh saja dilakukan, karna tujan dari pada pengabungan usaha ini memiliki kesepakatan dan tujuan yang sama,  yakni untuk memperbesar semua usaha yang di gabungkan,saling mengumpulkan moda, saling memotivasi satu sama lain.  Oleh seebab itu tidak ada masah dalam hal ini.
Kemudian pendapat diatas adapunmeetif ekpansi tidak hanya dalam bidang ekonomi bamun dalam bentuk psikologis juga,mengenai dua motif ini akan kita bahas sebagai brikut ini;
1.      Motif ekonomi
Hal ini terjadi misalnya karna semakin besarnya permintakan hasil produk jasa yang akan diproduksi oleh prusahaan.
2.      Motif psikologis
Dari pemilik saham atau perusahaan ingin memperbesar prestasi yang harus didapatkan.
C. Arah ekpasnsi bisnis
Adapun hal yang ingindilakukan atau didapatkan dari pada melakukan ekspansi bisnis antara lain,
1.      Petumbuhan aatau diperpikasi.
2.      Sinegi yang baik anda dan perusahaan yang akan atau yang telah di gabungkan.
3.      Peningkatan dana.
4.      Menambah keterampilan dan manajemeen dalam peusahaan yang telah digabungkan.
5.      Pertimbangan pajak.
6.      Meningktkan kuiditas pemilik.
7.      Melindungi diri dai pengambilan alih, atau mlakukan kesepakatan sesuai dengan kesepakatan yang resmi.

D. Bentuk kerjasama dan ekpansi usaha
Bentuk kerjasama bisnis meupakan aspek lain  dari pengembangan oganisasi yang melakukan kreja sama untuk mendapatkan tujuan tertentu. Sedangkan ekspansi bisnis mea\upakan bentuk pengabungan usaha.
 Dalam bentuk espansi ini peusahaan tidak menambah-nambah alat poduksinya tanah lama tetapi hanya saja menambah dana modal saja.Oleh karana itu perusahaan tidak menambah aktivitas yang tersedia dalam bentuk modal jangka panjang hinga tidak melakukan perubahannya. Bentuk kerjasama dan ekspansi bisnis yang dapat dilakukan satu organisasi sebagai berikut;
1.      Perusahaan multinasional.
2.      Mendiikannusaha melalui patungan modal
3.      Akisisi pengambilan alih.
4.      Kesempatan dimana ada sebuah peerusahaan yang menyediakan saham.
5.      Pripatisasi.
6.      Inpestasi langsung.
7.      Tindakan memebrikan hak pada seseorang atau lebih,dengan tujuan mendirikan aset di nengri lain.
8.      Pemberian liensi
E. Marger dan akuisisis
Pengertian marger dan akisisi
a.       Marger adalah pengabungan dua peerusahan dengan tujuan untuk memberikan perubahn terhadap usaha sesama pengabung, meingankan modal,membeikan motifasi satu sama lainnya.
b.      Akuisisi adalah pengambilan aset atau saham secra paksa, atau membelisaham dengan harga yang tinggi melebihi harga pasar.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda