PEMBAHASAN DARI MANAJEMEN KEUANGAN
PEMBAHASAN
DARI MANAJEMEN KEUANGAN
A.Pengertian
Manajemen Keuangan
Untuk pembahasan
dai peengertian manjemen keuangan, adapun tugas departemen
keuangan dalam suatu perusahaan yang diwakili oleh manajer keuangan sangatb
berat. Pencapaian tujuan perusahaan lebih banyak dibebankan kepada manajer
keuangan dalam rangka mencari dan mengelola dana yang ada. Ketiadaan atau
keterbatasan dana merupakan tugas manajer keuangan untuk segera memenuhi nya.
Demikian pula dengan pengelolaan dana yang dimiliki haruslah dilakukan secara
tepat.
Sebelum kita melangkah lebih mendalam atau jauh, mengenai tugas manajer keuangan, sebaik nya
kita harus tahu lebih dahulu pengertian manajemen keuangan dan fungsinya yang
ada di manajemen keuangan.
James C.van Horne, mendefinisikan
manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan,
pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh.
Dari definisi tersebut dapat diartikan
bahwa kegiatan manajemen keuangan adalah berkutat disekitar:
1. Bagaimana
memperoleh dana untuk membiaya, usahanya.
2. Bagaimana
mengelola dana tersebut sehingga tujuan perusahaan tercapai.
3. Bagaimana
perusahaan mengelola aset yang dimiliki secara efesien dan efektif
Sedangkan
fungsi dari pembuatan keputusan manajemen keuangan menurut beliau di bagi
kedalam:
1. Keputusan
sehubungan dengan investasi
2. Pendanaan
3. Manajemen
aktiva.
Sementara itu Brigham mengatakan manajemen keuangan adalah seni (art) dan ilmu ( science), untuk me-menage uang, yang meliputi proses,
insituisi/lembaga, pasar, dan instrument yang terlibat dengan masalah transfer
uang di antara individu, bisnis, dan pemerintah.
Dari pengertian ini dapat disimpulkan
bahwa aktivitas manajemen keuangan berkaitan erat dengan sumber pendanaan da
investasi keuangan perusahaan serta instrument keuangan.
Secara umum, kita ketahui bahwa ruang
lingkup manajemen keuangan cukup luas untuk dipelajari. Namaun dalam praktik
nya kita mengenal bahwa bidang keuangan dalam kajian manjemen keuangan dibagi
menjadi dua macam, yaitu:
1. Financial service,
yaitu merupakan bidang keuanganyang berhubungan dengan pembuatan desain dan
konsultasi produk financial baik kepada individu (perorangan), bisnis (dunia
usaha), dan pemerintah. Hal-Hal yang berkaitan dengan jasa keuangan meliputi:
ü Loan
officers
ü Pialang;
dan
ü Konsultan
keuangan.
2. Managerial finance,
merupakan kegiatan yang berhubungan dengan tugas-tugas manajer keuangan di
perusahaan yang aktif dalam mnegelola keuangan perusahaan seperti:
ü Menyusun
budget
ü Peramalan
keuangan
ü Manajemen
kas
ü Administrasi
kredit
ü Mencari
dana; dan
ü Melakukan
investasi.
Kedua bidang keuangan tersebut
praktiknya selalu berjalan searah dan saling mendukung, saling berkaitan, serta
saling ketergantungan satu sama lainya. Artinya, kedua jenis bidang keuangan
ini selalu dibutuhkan guna mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.
B.Tujuan
Dari perusahaan
Seperti sudah dibahas sebelumnya bahwa perusahaan
memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai baik tujuan jangka pendek maupun
jangka panjang. Dalam praktik nya tujuan semua perusahaan menurut ahli keuangan
tidak jauh berbeda satu sama lain nya. Artinya, semua tujuan perusahaan
didirikan adalah sama, hanya saja cara untuk mencapai tujuannya saja yang
berbeda.
Berikut ini beberapa tujuan perusahaan
yang dirangkum dari pendapat beberapa ahli keuangan, yaitu:
1. Memaksimalkan
nilai perusahaan
2. Memaksimalkan
laba
3. Menciptakan
kesejahteraan bagi stakeholder
4. Menciptakan
citra perusahaan
5. Meningkatkan
tanggung jawab Sosial.
C.Tujuan
Manajemen Keuangan
Tujuan manajemen keuangan telah terlihat
dalam proses penilaian yang dilakukan oleh pasar uang. Tujuan utama manajemen
keuangan adalah memaksimalkan kekayaaan pemegang saham. Tingkah laku pasar
keuangan harus dipakai dalam menentapkan tujuan-tujuan perusahaan yang bersifat
membela kepentingan pemegang saham.
Yang dimaksud membela kepentingan
pemegang saham atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham yaitu:
1. Berarti
memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan di masa datang
yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.
2. Berarti
lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam pengertian
akuntansi. Kelebihan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan/kemakmuran pemegang
saham adalah secara konseptual jelas sebagai pedoman di dalam pengambilan
keputusan yang memprtimbangkan faktor risiko. Dalam pencapaian tujuan tersebut,
manajemen keuangan harus dapat menyeimbangkan kepentingan pemilik, kreditor,
dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan. Memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham/pemilik perusahaan tidak mengingkari adanya social objectives
dan kewajiban sosial.
Tanggung
jawab sosial adalah satu aspek penting dari tujuan perusahaan, maksudnya:
1. Keberhasilan
memaksimumkan nilai perusahaan akan memberikan sumbangan yang berarti kepada
lingkungan sosial secara keseluruhan.
2. Pengaruh
(dampak) lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja, keamanan
produk juga harus diperhitungkan.
3. Kepekaan
terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting agar perusahaan
tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
4. Perusahaan
harus dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam kendala legal dan
sosial dan bertanggung jawab terhadap perubahan lingkungan.
Demikian
penjelasan lengkap kami mengenai Pengertian Manajemen Keuangan, Fungsi dan
Tujuan Manajemen Keuangan. Semoga bermanfaat.
D.Fungsi
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dalam kegiatannya harus
mengambil keputusan yang sering disebut dengan fungsi manajemen keuangan, yaitu
:
1. Penggunaan
dana, disebut dengan keputusan investasi
2. Memperoleh
dana, disebut keputusan pendanaan
3. Pembagian
laba, disebut kebijakan dividen
Fungsi utama dari manager keuangan
adalah merencanakan, mencari dan memanfaatkan dana dengan berbagai cara untuk
memaksimalkan daya guna (efficiency) dari operasi-operasi perusahaan. Hal ini
memerlukan pengetahuan akan pasar uang dari mana modal diperoleh dan bagaimana
keputusan-keputusan yang tepat di bidang keuangan harus dibuat dan efisiensi
dalam operasi perusahaan dapat digalakkan. Manajer harus mempertimbangkan
berbagai aspek seperti sumber-sumber keuangan yang luas dan cara-cara
menggunakan uang tersebut sewaktu melakukan pilihan. Penjelasan lain mengenai
fungsi manajemen keuangan antara lain:
1. Perencanaan
Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan
lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran
Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan
Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan
berbagai cara.
4. Pencarian
Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional
kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan
Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana
tersebut.
6. Pengendalian
Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan
pada perusahaan.
7. Pemeriksaan
Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak
terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan
keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus
sebagai bahan evaluasi.
Manajemen keuangan terdiri dari tiga
fungsi utama yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan
penglolaan aktiva. Manajer Keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar
terhadap apa yang telah dilakukannya. Ada pun keputusan
keuangan
yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga (3)
jenis:
1. Mengambil
keputusan investasi.
Harus mampu mengambil keputusan yang dapat diterima dan
dijalankan oleh karyawan dan dapat mempertanggung jawabkannya.
2. Mengambil
keputusan pembelanjaan.
3. Mengambil
keputusan.
E.Bentuk Badan Usaha
Dalam Perusahaan
Dalam pembahasan
badantuk badan usaha kali ini dapt kita pelajari masalah Aktiva dai berbagai perusahaan yang beroperasi
secara formal haruslah memiliki badan hukum tertentu. Hal ini penting agar
perusahaan tersebut memiliki legalitas untuk menjalankan kegiatan nya. Lebih
dari itu tiap-tiap dari jenis badan hukum yang dipilih memiliki batasan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab masing-masing. Kemudian juga memiliki keleluasaan
dalam menjalankan aktivitasnya termasuk tanggung jawabnya terhadap pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan.
Dalam praktik nya terdapat beberapa
jenis bentuk badan usaha yang dapat dipilih yaitu:
1. Perusahaan
perseorangan
2. Firma
3. Perseroan
4. Perseroan
terbatas
5. Perusahaan
Negara
6. Perusahaan
daerah
7. Yayasan
8. Koperasi, dll
Pendirian suatu badan hukum perusahaan,
haruslah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Tentunya dengan
memerhatikan kelebihan dan kekurangan jenis dari badan hukum yang dipilih.
Khusus nya untuk bdan hukum yang akan didirikan oleh pihak swasta jumlah nya
cukup beragam. Ada beberapa faktor untuk memilih badan usaha yang
akan
dijalankan. Dalam praktiknya pertimbangan utama pemilihan bentuk badan hukum
perusahaan antara lain:
ü Kekeluasaan
untuk beraktivitas
ü Batas
wewenang dan tanggung jawab pemilik
ü Kemudahan
pendirian
ü Kemudahan
memperoleh modal
ü Kemudahan
untuk memperbesar usaha
ü Kelanjutan
usaha
ü Pertimbangan
lainnya.
F.Perusahaan Perseorangan
Jika kita membahas tentang Badan Usaha
Perseorangan tidak terlepas dari perusahaan itu sendiri. Perusahaan perseorangan
merupakan bisnis yang dipunyai oleh pemilik tunggal dan sedangkan seorang
pengusaha perseorangan ialah pemilik dari perusahaaan perseorangan tersebut.
Seseorang bisa membuat sebuah badan usaha perseorangan yang dibuat tanpa ada
izin serta tata cara yang khusus. Hampir semua orang bebas berkembang membuat
bisnis personal tanpa membuat batasan sebagai modal mendirikannya.
Dilihat dari segi pemodalan seseorang
yang mempunyai suatu perusahaan atau perusahaan perseorangan bisa dengan mudah
mendapatkan sebuah pinjaman dari para kreditor sebagai operasional perusahaan,
namun tidak sama dengan pinjaman itu dengan bukti kepemilikan lain dari
seseorang itu sendiri. Akibatnya ada utang pemilik yang harus bertanggung jawab
secara langsung dalam pelunasan utang itu, serta jika ada hal yang tidak kita
sangka-sangka seperti keuntungan, maka perusahaan tidak perlu membaginya kepada
kreditor.
Ciri-ciri
perusahaan perseorangan Adapun ciri-ciri perusahaan perseorangan antara lain :
1. Dimiliki perseorangan (individu atau
perusahaan keluarga)
2. Pengelolaannya sederhana
3. Modalnya relative tidak terlalu
besar
4. Kelangsungan usahanya tergantung
pada para pemiliknya
- Nilai penjualannya dan nilai tambah yang diciptakan relative kecil
G. Kekurangan
Perusahaan Perseorangan
1. Tanggung jawab tidak terbatas. Dalam
perusahaan, tanggung jawab perusahaan terletak di tangan pemilik perusahaan,
sehingga seluruh resiko atas perusahaan ditanggung oleh pemilik perusahaan.
Jika perusahaan tidak dapat melunasi seluruh hutangnya maka kekayaan pribadi
menjadi jaminannya.
2. Besarnya perusahaan terbatas.
Penanaman modal yang dijalankan oleh perusahaan perseorangan adalah terbatas,
walaupun pemilik berusaha memperluas perusahaan, kredit yang diperolehpun
terbatas pula.
3. Kelangsungan perusahaan tidak
terjamin. Meninggalnya pemimpin atau dipenjarakannya pemilik perusahaan atau
sebab lain sehingga tidak bisa mengelola perusahaan menyebabkan berhentinya
aktivitas perusahaan.
4. Sumber keuangan terbatas. Karena
pemiliknya hanya satu orang, maka usaha-usaha yang dilakukan untuk memperoleh
sumber dana hanya bergantung pada kemampuan pemilik perusahaan.
5. Kesulitan dalam manajemen. Dalam
perusahaan semua kegiatan seperti pembelian, penjualan, pembelanjaan, pencarian
kredit, pengaturan karyawan dan sebagainya, dipegang oleh seorang pemimpin. Ini
lebih sulit dibandingkan apabila manajemen dipegang beberapa orang.
6. Kurangnya kesempatan pada karyawan.
Karyawan yang bekerja pada perusahaan perseorangan ini akan tetap menduduki
posisinya dalam jangka waktu yang relatif lama.
H.Kelebihan
Perusahaan Perseorangan
1. Kebebasan bergerak. Pemilik
perusahaan perseorangan mempunyai kebebasan yang sepenuhnya pada setiap
tindakannya. Menerima seluruh keuntungan. Hanya perusahaan perseorangan yang
memungkinkan seluruh keuntungan diperuntukkan bagi seseorang.
2. Pajak yang rendah. Bagi perusahaan
perseorangan hingga saat ini pemerintah tidak memungut pajak dari perusahaan
itu sendiri.
3. Rahasia perusahaan terjamin.
Perusahaan perseorangan merupakan suatu jenis perusahaan dimana rahasia-rahasia
dapat dijamin tidak akan bocor, lebih-lebih jika pemilik perusahaan itu
sendirilah yang menjalankan segala tugas-tugas yang penting.
4. Organisasi yang murah dan sederhana.
Pada perusahaan perseorangan bagian-bagiannya tidak banyak seperti halnya PT
karenanya ongkos yang dibutuhkan untuk itu adalah relatif rendah.
5. Peraturan minim. Jika pada
persekutuan dengan firma, komanditer, PT, terdapat banyak peraturan-peraturan
pemerintah yang harus dituruti maka perusahaan perseorangan hanya sedikit
peraturan yang dikenakan.
6. Dorongan perusahaan. Pengusaha
perusahaan perseorangan selalu berusaha sekuat tenaga agar perusahaannya
mendapatkan keuntungan tanpa memperhatikan lamanya waktu bekerja dalam
perusahaan.
7. Keputusan dapat cepat diambil.
Keputusan-keputusan dalam perusahaan perseorangan akan dapat cepat diambil
karena pemilik perusahaan dapat mengatur perusahaannya menurut kehendaknya yang
sekiranya terbaik dan terefektif, juga karena tidak adanya perselisihan
pendapat yang mengakibatkan perundingan yang berlarut-larut yang tentu saja
merugikan apalagi dalam dunia bisnis.
8. Lebih mudah memperoleh kredit.
Perusahaan perseorangan lebih mudah mendapatkan kredit karena tanggung jawab
atau jaminannya tidak terbatas pada modal usaha sendiri saja tetapi juga
kekayaan pribadi dari pemilik maka resiko kreditnya lebih kecil.
I.Pasar
Keuangan
Dari pasar
keuangan ini
merupakan pasar yang menyediakan produk keuangan baik berupa aktiva fisik surat
berharga atau valuta asing. Beberapa ahli memberikan definisi pasar keuangan
sebagai seluruh institusi dan prosedur untuk menjembatani pembeli dan penjual
instrumen keuangan. Artinya, pasar keuangan merupakan penghubung antara pihak
yang ingin menjual produk keuangan dan ingin membeli produk keuangan.
Produk
yang diperjualbelikn dalam pasar keuangan adalah produk-produk keuangan, baik
bagi yang membutuhkan dana dengan piha yang kelebihan dana. Oleh karena itu,
pasar keuangan sering juga didefinisikan sebagai tempat bertemunya para pihak
yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana.
Untuk
melakukan transaksi keuangan, kita lakukan di berbagai pasar keuangan yang
tersebar dalam berbagai jenis pasar
keuangan, tergantung dari jenis produk keuangan yang diinginkan. Dalam
prakteknya, jenis-jenis pasar keuangan antara lain :
1. Pasar modal (capital market),
merupakan pasar diperjualbelikannya modal jangka panjang dalam bentuk surat
beharga seperti obligasi dan saham.
2. Pasar uang (money market), merupakan pasar
diperjualbelikannya modal jangka pendek dalam bentuk surat berharga, seperti
deposito berjangka, wesel, atau promes di mana jangka waktunya kurang dari satu
tahun.
3. Pasar valuta asing (foreign exchange
market), yaitu pasar yang melakukan kegiatan transaksi valuta asing (mata uang
asing), baik spot transaction, forward transaction, dan swap transaction.
4. Pasar kredit konsumen (consumer
credit market), yaitu pasar yang melayani pembiayaan pinjaman untuk pembiayaan
konsumen atas produk tertentu baik barang ataupun jasa, seperti pembelian
mobil, motor, perlengkapan rumah tangga, pendidikan, atau liburan.
5. Pasar hipotek (mortgage market),
yaitu pasar yang melayani pinjaman untuk lahan real estate/perumahan,
komersial, industri dan pertanian.
6. Pasar komoditas (future market),
yaitu pasar yang melakukan kegiatan jual beli komoditas tertentu seperti produk
pertanian.
Semua
jenis pasar keuangan ini melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
penghimpunan dana, penyaluran dana, transaksi tukar menukar mata uang.
J. Analisis Laporan Keuangan
pengertian laporan
keuangan ialah dilihat dai catatan informasi sebuah perusahaan dalam satu periode
akuntansi yang bisa dipakai untuk menggambarkan / menunjukkan kinerja
perusahaan tersebut. Sebuah laporan keuangan biasanya memuat beberapa elemen
penting seperti neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan
arus kas, dan laporan catatan keuangan lainnya.laporan
keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara
misalnya, sebagai laporan arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian
berbagai alat dan teknik analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka
untuk memperoleh ukuran dan hubungan yang berarti dan berguna dalam proses
pengambilan keputusan baik pihak internal maupun pihak eksternal.
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam
analisis laporan keuangan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta,
kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2.
Untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3.
Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang
dimiliki.
4.
Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa
saja yang perlu dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan
saat ini.
5.
Untuk
melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
Kemudian analisis laporan keuangan juga dijadikan dasar untuk
penilaian atas kinerja keuangan dan prestasi manajemen. Kinerja keuangan
perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan
yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan. Sehingga dapat diketahui
baik buruknya keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam
satu periode tertentu.
Secara
garis besar komponen neraca dapat digambar kan sebagai berikut ini:
A.Aktiva lancer terdiri dari:
1.Kas
2.rekening pada bank (rekening giro
dan rekening tabungan);
3.Deposito berjangka (time deposit);
4.Surat- surat berharga (efek-efek)
5.Piutang
6.Pinjaman yang diberikan
7.Sediaan
8.Biaya yang dibayar di muka
9.Pendapatan yang masih harus
diterima; dan
10.Aktiva lancar lainnya.
B..Aktiva tetap terdiri dari:
a. Aktiva tetap berwujud yakni:
ü Tanah
ü Mesin
ü Bangunan
ü Peralatan
ü Kendaraan
ü Akumulasi penyusunan; dan
ü Aktiva tetap lainnya;
b. Aktiva tetap tidak berwujud yaitu:
ü Hak cipta
ü Lisensi; dan
ü Merek dagang
3. Aktiva lainnya terdiri dari:
ü Gedung dalam proses
ü Tanah dalam penyelesain
ü Piutang jangka panjang
ü Uang jaminan
ü Uang muka investasi;dll
Kemudian komponen utang (kewajiban)
serta modal (ekuitas) tergambar dalam posisi pasiva sebagai berikut :
1.
Utang
lancar (kewajiban jangka pendek) terdiri dari:
a. Utang dagang
b. Utang wesel
c. Utang bank
d. Utang pajak
e. Biaya yang masih harus dibayar
2.
Utang
jangka panjang terdiri dari:
a. Utang hipotek
b. Utang obligasi
c. Utang bank jangka panjang; dan
d. Utang jangka panjang lainnya.
3.
Ekuitis
terdiri dari :
a. Modal saham
b. Agio saham
c. Laba ditahan
d. Cadangan laba; dan
e. Modal sumbangan.
Jumlah yang terdapat dalam komponen neraca,
yaitu sisi aktiva dan pasiva harus seimbang atau sama. Artinya, jumlah aktiva
harus sama dengan kewajiban dan modal. Untuk menentukan persamaan neraca dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL
Sebagai contoh
missalnya:
Total aktiva Rp
20.000.000,-
Total kewajiban (utang lancar dan jangka panjang) Rp 12.500.000,-
Total ekuitas Rp 7.500.000,-
Sehingga persamaa neraca dapat disusun :
Rp 20.000.000,- = Rp 12.500.000,- +
Rp 7.500.000,-
K.Jenis-jenis Rasio keuangan
Adapun Jenis-jenis rasio keuangan yang
dapat digunakan untuk menilai kinerja manajemen beragam. Penggunaan
masing-masing rasio tergantung kebutuhan perusahaan, artinya terkadang tidak
semua rasio digunakan. Hanya saja jika kehendak melihat kondisi dan posisi
perusahaan secara lengkap, maka sebaiknya seluruh rasio digunakan. Dalam
praktiknya terdapat beberapa macam jenis rasio keuangan yang dapat digunakan
untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Masing-masing jenis rasio yang
digunakan akan memberikan arti tertentu tentang posisi yang diinginkan. Berikut
ini jenis-jenis rasio keuangan, yaitu:
1.
Rasio
likuiditas
2.
Rasio
Solvabilitas (Leverage)
3.
Rasio
aktivitas
4.
Rasio
Profitabilitas
5.
Rasio
Pertumbuhan
6.
Rasio
Penilaian
a.Rasio Likuiditas
Fred Weston, menyebutkan bahawa
rasio likuiditas (liquidity ratio)merupakan
rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka
pendek. Artinya apa bila perusahaan ditagih, ,aka akan mampu untuk memenuhi
utang yang sudah jatuh tempo.
Rasio solvabilitas atau rasio Leverage ratio, merupakan Rasio yang digunkan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya, beberapa besar beban utang
yang dirtanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas
dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka
panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).
Rasio aktivitas (activity ratio), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat
pula dikatakan rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
permanfaatan sumber daya perusahaan. Penagihan piutang, dan efiensi dibidang
lainnya. Jenis-jenis rasio aktivitas yang dirangkum dari beberapa ahli keuagan
yaitu:
1.
Perputaran
Piutang (Receivable Turnover).
2.
Hari
rata-rata penagihan piutang (Days Of
Receivable)
3. Perputaran sediaan (Inventory Turnover)
4.
Hari
rata-rata penagihan sediaan (Days of Inventory)
5. Perputaran Modal kerja (Working Capital Turnover)
6. Perputaran aktiva tetap (Fixed Asssetss Turnover)
7. Perputaran aktiva (Assetss Turnover).
b.Rasio Profitabilitas
Rasio profibilitas merupakan rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatun perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan
dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya bahwa penggunaan rasio ini
menunjukkan efisiensi peru
Rasio pertumbuhan (Growth Ratio), merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominyaditengah
pertumbuhan perekonomian dan sector usahanya. Dalam rasio yang dianalisis
adalah pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba bersih, pertumbuhan pendapatan
per saham, dan pertumbuhan dividen per saham.
c.Rasio penilaian
Rasio penilaian ( Valuation Ratio), yaitu Rasio yang memberikan ukuran kemampuan
manajemen menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya investasi, seperti :
1.
Rasio
hrga saham terhadap pendapatan
2.
Rasio
ini menilai pasar saham terhadap nilai buku.
L.
Manajemen Kas dan Surat Berharga
Pengertian
kas dimaksudkan adalah terdiri dari mata uang dan rekening Koran/giro yang
dimiliki oleh perusahaan. Ada banyak alasan baik perusahaan maupun perseroan
memiliki uang kas namun secara umum ada empat alasan utama memegang kas atau
dana tunai, yaitu :
1.
Motif transaksi
Motif
transaksi adalah untuk memungkinkan perusahaan melaksanakan usaha sehari-hari,
yaitu melakukan pembelian dan penjualan. Pembayaran dilakukan per kas dan
penerimaan kas dilakukan dalam rekening kas. Pembayaran ini dapat berupa gaji
pegawai, pembelian bahan persediaan, pajak, listrik, dan lain-lain.
2.
Motif berjaga-jaga
Penggunaan
kas dengan motif berjaga-jaga erat kaitannya dengan tingkat peramalan
arus kas masuk dan kas keluar. Jika tingkat peramalan tinggi, berarti
mudah meramalkan arus keluar masuknya kas, berarti lebih sedikit kas yang perlu
dikeluarkan untuk menghadapi keadaan darurat dan hal-hal tidak terduga. Faktor
lain yang mempengaruhi motif berjaga-jaga adalah kemungkinan dapat menunjukkan
tambahan kas dengan segera.
3.
Motif spekulasi
Penggunaan
kas dengan motif spekulasi adalah untuk memungkinkan perusahaan mamanfaatkan
kesempatan menciptakan laba yang mungkin timbul.
4.
Saldo kompensasi yang diisyaratkan
oleh bank
Saldo
kompensasi merupakan jumlah minimum yang disetujui perusahaan akan
dipertahankan dalam rekening giro-nya di bank.
Jenis-jenis surat Berharga, yaiytu :
1.
Aksepentasi Bank
2.
Deposito Berjangka
3.
Sertifikat Deposito
4.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
5.
Surat Berharga Pasar Uang (SPBPU)
6.
Saham
7.
Obligasi.
1.
Pengertian Rekening Bank
Pengertian dari
arti bank bisa dipastikan semua
orang sudah mengerti, baik yang pernah mengenyam pendidikan di sekolah ataupun
yang tidak sekolahpun pasti tahu arti umum dari bank. Meskipun tidak semua
orang mempunyai tabungan di bank, tapi kata bank sering dijumpai dalam
kehidupan sehari hari, seperti iklan di TV yang sering menampilkan iklan bank,
atau ketika bepergian kita melihat gedung bank.
secara umum,pengertian bank menurut udang-undang pemerintah.
Asal dari kata bank adalah dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.
Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.
secara umum,pengertian bank menurut udang-undang pemerintah.
Asal dari kata bank adalah dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.
Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.
C.Jenis-jenis bank
1. Bank Sentral,
yaitu bank yang tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan logam sebagai alat
pembayaran yang sah dalam suatu negara dan mempertahankan konversi uang
dimaksud terhadap emas atau perak atau keduanya.
2.
Bank Umum, yaitu bank yang bukan
saja dapat meminjamkan atau menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang
diperolehnya, tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri
uang giral.
3.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
4.
Bank
Syariah, yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (sesuai
kaidah ajaran islam tentang hukum riba).
Adapun fungi
dari pada bank ialah:
1.
Penghimpun
dana.
2.
Penyalur
dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk
pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta
tetap.
3.
Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas
sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas
kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan
pelayanan lainnya.
M.Manajemen piutang dan Pinjaman
manajemen adalah “proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan,”.
pengertian piutang adalah
“pengertian piutang dalam arti luas bahwa piutang merupakan klaim kepada pihak
lain apakah klaim berupa uang, barang atau jasa.
Dari beberapa definisi yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
manajemen piutang adalah “suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan dalam bentuk klaim kepada pihak lain, baik terhadap
perorangan, badan usaha maupun pihak tertagih lainnya atas aktiva atau kekayaan
perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya transaksi penjualan
kredit dengan pihak lain, penyelesaiannya dilakukan dengan penerimaan baik
berupa uang, barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kemudian adapun yang dimaksud dengan piutang usaha
yaitu piutang yang berasal dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa
secara kredit dari kegiatan utama perusahaan. Piutang semacam ini
normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relative pendek,
yaitu kira-kira 30 hari atau 60 hari, sehingga dikelompokkan kedalam aktiva
lancar didalam neraca. Biasanya piutang usaha tidak melibatkan bunga, meskipun
bunga atau biaya dapat saja ditambahkan bilamana pembayarannya tidak dilakukan
dalam periode tertentu.
Istilah
piutang ini digunakan untuk tagihan yang timbul karena penjualan barang atau
jasa secara kreditur dimana pembeli (debitur) tidak memberikan suatu
janji tertulis secara formal. Perjanjian kreditnya merupakan
persetujuan-persetujuan informl antara supplier dan customer yang didukung oleh
dokumen-dokumen perusahaan seperti faktur pesanan penjualan, kontrak penjualan
dan kotrak penyerahan.
N.Manajemen Sediaan
Pengertian Manajemen Persediaan
(Inventory Management) – Pengendalian persediaan atau Inventory Control
merupakan salah satu fungsi yang sangat
penting dalam manajemen, khususnya pada manajemen produksi dan operasi.
Persediaan yang berlebihan akan menyebabkan pengeluaran biaya yang tinggi
seperti biaya beban bunga pinjaman, biaya penyimpanan, risiko kerusakan pada
persediaan. Sedangkan persediaan yang tidak cukup akan menyebabkan terhambatnya
kelancaran produksi sehingga memiliki risiko hilangnya penjualan dan
ketidakpuasan pelanggan akibat produk yang diinginkannya tidak dapat diterima
pada waktu yang tepat. Manajemen Persediaan yang baik adalah Manajemen
persediaan yang dapat menjaga keseimbangan antara investasi persediaan dengan
tingkat pelayanan kepada konsumen.
Secara umum, Persediaan atau
Inventory dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu atau sumber-sumber daya
organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.
Persediaan dapat juga diartikan sebagai sumber daya yang menganggur (idle
resource) pada suatu organisasi. Di Produksi, Persediaan dapat didefinisikan
juga sebagai sekumpulan produk fisik pada berbagai tahap proses transformasi,
mulai dari bahan mentah ke barang dalam proses
hingga pada barang jadi yang siap untuk dikirimkan ke pelanggan.
Persediaan dalam perusahaan
manufaktur pada umumnya meliputi bahan-bahan mentah (Raw Materials),
barang-barang dalam proses (WIP), bahan-bahan pembantu/pelengkap (sub
materials), komponen-komponen hasil rakitan dari perusahaan lain maupun
perusahaannya sendiri (assembled components/modules) dan juga persediaan pada
produk-produk akhir/barang jadi (Finished Goods). Namun banyak juga perusahaan
atau organisasi yang memasukan uang, ruangan yang belum ditempati (space),
tenaga kerja, mesin, suku cadang dan peralatan sebagai persediaan untuk
memenuhi permintaan pelanggan. Beberapa fungsi
pengendalian persediaan diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Sebagai
penyangga proses produksi (buffer) sehingga proses operasi dapat berjalan
terus.
b.
Menetapkan
jumlah barang yang harus disimpan sebagai sumber daya agar tetap ada.
c.
Menghindari
kekurangan atau kelebihan bahan
d.
Mengurangi
risiko perubahan harga akibat inflasi dan kenaikan harga dari pemasok
A.Jenis-jenis
persediaan
Bagi
perusahaan dagang yang di dalam usahanya adalah membeli dan menjual kembali
barang-barang, pada umumnya jenis persediaan
yang dimiliki adalah:
1.
persediaan barang dagangan,
untuk menyatakan barang-barang yang dimiliki dengan tujuan akan dijual kembali
di masa yang akan datang. Barang-barang ini secara fisik tidak akan berubah
sampai barang tersebut dijual kembali.
- lain-lain persediaan, seperti umumnya supplies kantor dan alat-alat pembungkus dan lain sebagainya. Barang-barang ini biasanya akan dipakai dalam jangka waktu relatif pendek dan akan dibebankan sebagai biaya administratif dan umum atau biaya pemasaran.
B.Klasifikasi jenis-jenis
persediaan
Bagi perusahaan manufaktur yang di dalam usahanya
mengubah bentuk atau menambah nilai kegunaan barang, pada umumnya mengklasifikasikan
jenis-jenis
persediaan ke dalam berbagai kelompok sebagi berikut:
1.
persediaan bahanbaku, untuk
menyatakan barang-barang yang dibeli atau diperoleh dari sumber-sumber alam
yang dimiliki dengan tujuan untuk diolah menjadi produk jadi.
- persediaan produk dalam proses, meliputi barang-barang yang masih dalam pengerjaan yang memerlukan pengerjaan lebih lanjut sebelum barang itu dijual. lain-lain persediaan, misalnya supplier kantor, alat-alat pembungkus sperti halnya pada perusahaan dagang.
O.Pendanaan Jangka Pendek
Pendanaan jangka pendek merupakan
utang yang mempunyai jangka waktu satu tahun yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan aktiva lancer sebagai modal kerja perusahaan.
A. Tipe dan Jenis-jenis Pendanaan Jangka Pendek
Dalam jangka pendek bisa dikelompokkan menjadi
dua tipe atau jenis, yaitu pendanaan spontan, dan pendanaan tidak spontan.
Pendanaan spontan adalah sumber dana yang ikut berubah apabila aktifitas
perusahaan berubah. Sedangkan pendanan tidak spontan mengharuskan perusahaan
untuk melakukan negoisasi untuk menambah atau mengurangi dana yang dipergunakan
oleh perusahaan.
a. Pendanaan
spontan
Jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan).
B.Pembiayaan Jangka Pendek
Pembiayaan
jangka pendek merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous
financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan
dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan
kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima
yang pembayarannya belum dilakukan).
C.Tipe Pendanaan Jangka Pendek
1.
Pendanaan
Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya
tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh :
utang dagang dan utang akrual.
2.
Pendanaan
Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari
bank.
3.
Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki
karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah
secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang
rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran
pajak).
Jenis pendanaan ini memiliki karakter
bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan
waktu untuk negosiasi atau perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber
dana tidak spontan antara lain :
a.
Commersial
Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa
jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor.
b.
Menjaminkan
Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang
sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman.
c.
Menjaminkan
Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk
memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang.
Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan
pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.
P.Manajemen Modal kerja
Manajemen Modal Kerja Pengertian manajemen modal kerja adalah sebuah strategi akuntansi yang berfokus pada pemeliharaan
keseimbangan antara current asset dan liabilities perusahaan.
Dalam akuntansi terdapat istilah untuk dana yang diperlukan
dalam operasional kantor sehari-hari. Seperti misalnya uang pembayaran gaji karyawan, pembayaran hutang, pembelian barang dan lainnya.
Nah dana ini lah yang disebut dengan modal kerja.
A.Konsep Manajemen Modal Kerja
Dalam
manajemen modal kerja terdapat beberapa konsep modal kerja yang sering
digunakan. Konsep ini menggambarkan dana yang diputarkan secara terus
menerus agar operasi pokok perusahan dapat terus berjalan sesuai dengan
kebijakan perusahaan. Secara umum konsep modal kerja terbagi menjadi 3, yaitu:
konsep kuatitatif, konsep kualitatif, dan konsep fungsional. Berikut ini
penjelasan singkatnya.
1. Konsep Kuantitatif
Konsep kuatitatif
menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva lancar. Perhatian utama
konsep ini adalah bagaimana manajemen mencukupi kebutuhan dana untuk
membiayai operasi perusahaan dalam jangka pendek. Konsep ini sering disebut
sebagai modal kerja kotor (gross working capital).
2. Konsep
Kualitatif
Konsep
kualitatif, merupakan konsep yang berfokus pada kualitas modal kerja.
Salah satunya adalah dengan melihat selisih antara jumlah current asset dengan
current liabilities. Konsep ini disebut juga dengan modal kerja bersih
atau net working capital. Keutungan dari konsep ini adalah tingkat
likuiditas perusahaan akan terlihat.
3. Konsep
Fungsional
Konsep
fungsional, menekankan pada fungsi dana yang dimiliki perusahaan dalam memperoleh
laba. Artinya, sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan perusahaan untuk
meningkatkan laba perusahaan.
Jenis-Jenis Modal Kerja Yang Ada Di
Suatu Perusahaan
Modal kerja yang ada di suatu
perusahaan, pada umumnya dibagi menjadi 3 jenis, antara lain sebagai berikut:
1.
Modal
kerja bersih
Modal kerja bersih ialah kelebihan
dari aktiva lancar yang dikurangi dengan pasiva lancar.
2.
Modal
kerja kotor
Modal kerja kotor yaitu jumlah
aktiva seluruhnya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut tanpa dikurangin
pasiva yang mereka punya.
3.
Kekurangan
modal kerja
Kekurangan modal kerja ini terjadi
apabila aktiva lancar dikurangi pasiva lancar, namun hasilnya lebih besar
pasiva lancar dibandingkan dengan pasiva lancarnya.
Itulah beberapa jenis modal yang
dimiliki perusahaan. Jadi, apabila perusahaan ingin mencari modal kerja
bersihnya, perusahaan tinggal cukup mengurangi aktiva lancar perusahaan dengan
pasiva lancarnya. Sedangkan jika ingin mengetahui jumlah modal kerja kotornya,
perusahaan hanya perlu menjumlah aktiva yang ada diperusahaan tersebut. Dan
perusahaan bisa saja mengalami kekurangan modal kerja apabila pasiva yang
dimiliki perusahaan sangat besar bahkan lebih besar jumlahnya dibanding dengan
aktiva yang dimiliki perusahaan.
Besar atau kecilnya modal kerja yang
harus dikeluarkan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1.
Sifat dan jenis dari perusahaan itu sendiri
Maksudnya sifat dan jenis dari
perusahaan itu sendiri yaitu apakah perusahaan tersebut perusahaan jasa atau
perusahaan dagang. Karena kebutuhan dari masing-masing perusahaan berbeda.
Kebutuhan inilah yang mempengaruhi besar atau tidaknya modal kerja dalam
perusahaan tersebut.
2.
Waktu memproduksi barang dan harga satuan barang
tersebut
Maksudnya waktu memproduksi disini
ialah apakah barang tersebut lama untuk diproduksi atau cepat. Karena semakin
cepat barang tersebut diproduksi, maka modal akan bertambah dari hasil
penjualan produk tersebut. Namun jika proses produksi lama, maka modal pun akan
lama untuk kembalinya. Selain itu, harga satuan dari barang tersebut juga
mempengatuhibesarnya modal kerja dalam perusahaan tersebut.
3.
Volume penjualan
Semakin meningkatnya volume penjualan barang perusahaan,
maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan atas hal tersebut.
4.
Perputaran persediaan barang
Maksud dari perputaran barang
tersebut yaitu apabila barang tersebut lebih cepat terjual, maka modal akan
dengan cepat pula kembali ke perusahaan. Namun jika persediaan barangnya susah
untuk dijual, maka modal akan semakin lama kembalinya dan itu akan menjadi
beban perusahaan sendiri.
5.
Rata-rata pengeluaran uang perhari
Semakin besar uang yang dikeluarkan,
maka semakin besar modal kerja yang juga dikeluarkan.
6.
Tingkat perputaran piutang
Konsepnya sama seperti tingkat
perputaran persediaan, semakin cepat piutang usaha perusahaan dibayarkan, maka
akan semakin besar modal yang kita miliki karena kita akan menerima uang
tersebut.
Jadi, keenam faktor tersebut sangat
mempengaruhi besarnya modal kerja yang nantinya akan dikeluarkan.
Modal kerja tentu didapat dari
beberapa sumber, seperti:
1. Hasil
operasional perusahaan
Hasil operasional perusahaan adalah
jumlah laba bersih perusahaan yang ada di laporan keuangan perusahaan tersebut.
dengan adanya laba dari perusahaan, maka modal kerja pun akan bertambah.
2. Keuntungan
dari penjualan surat-surat berharga
Setiap perusahaan tentu memiliki
surat-surat berharga. Apabila surat-surat tersebut dijual, maka perusahaan bisa
mendapat tambahan modal kerja untuk mengembangkan perusahaanya tersebut.
3. Penjualan
aktiva tidak lancar/aktiva tetap
Penjualan aktiva lancar ini seperti
penjualan kendaraan, penjualan tanah, dan sebagainya. Dari hasil penjualan
itulah perusahaan akan kembali mendapat tambahan modal kerjanya.
4. Penjualan
saham atau obligasi
Terkadang, disaat kebutuhan modal
kerja mendesak, perusahan bisa menjual sahamnya kepada yang lain beberapa
persen. Dengan begitu perusahaan bisa mendapatkan tambahan modal kerja yang
dibutuhkan.
Jadi,
modal kerja sangat dibutuhkan dalam setiap perusahaan. Tanpa adanya modal
kerja, perusahaan tidak dapat berjalan bahkan tidak dapat didirikan. Namun,
modal kerja yang dimiliki perusahaan tersebut bisa berkurang apabila perusahaan
mendapat rugi. Akan tetapi, modal tersebut tentunya bisa bertambah dengan
berusaha mencari untung, menjual aktiva-aktiva lancar yang sudah tidak
diperlukan, dan sebagainya.
B.Analisis
Titik Impas
Dalam
Hal ini perlu kita ketahui bahwa "Analisis Titik Impas" merupakan
bagian dari "Manajemen Keuangan" Maka yang menjadi dasar dari
"Analisis Titik Impas" Sendiri adalah perlunya kita belajar tentang
"Manajemen Keuangan", Sebelum membahas jauh tentang Titik Impas
Sebaiknya rekan-rekan sekalian memahami beberapa hal di bawah ini :
1.
Pengertian Titik Impas Salah satu fungsi
manajemen adalah perencanaan atas kegiatan perusahaan di laksanakan untuk
mencapai tujuan perusahaan pada periode yang akandatang.Tujuan perusahaan pada
umumnya adalah untuk memperoleh laba optimal tersebut perlu di susun
perencanaan laba agar kemampuan yang dimiliki perusahaan dapat di kerahkan
secara terkoordinasi dalam mencapai tujuan tersebut.Perencanaan laba yang baik
dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba optimal.
Ada
2 (dua) macam pendekatan dalam analisis titik impas yakni
1. Pendekatan
Matematis Perhitungan titik pulang pokok dengan menggunakan rumus matematis
dapat dilakukan dengan dua cara seperti dirumuskan oleh Bambang Riyanto (2008 :
364 ) yaitu :
Berikut
beberapa model rumus BEP yang dapat digunakan dalam analisis Break Even Point.
1.
Pendekatan Grafik
Kemudian
rumus BEP yang kedua yaitu pendekatan grafik menggambarkan
hubungan antara volume penjualan dengan
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
serta laba. Selain itu juga untuk mengetahui
biaya tetap dan biaya variabel dan
tingkat kerugian perusahaan. Asumsi yang digunakan
dalam analisis peulang pokok ini adalah bahwa
harga jual, biaya variabel per unit adalah konstan.
Dari
grafik di bawah terlihat bahwa untuk tiap-tiap masing unit penjualan terdapat
informasi yang lengkap setiap rupiah penjualan, biaya tetap, biaya variabel,
total biaya maupun laba atau rugi. Jadi manajemen dapat melihat jika akan
memproduksi sekian unit, akan terlihat seluruh komponen di atas. BEP melalui
grafik tampak jelas ditunjukkan baik dari segi unit maupun rupiah yang diperoleh.
Pendekatan
grafik dilakukan dengan menggambarkan unsur-unsur biaya dan penghasilan kedalam
sebuah gambar grafik. Dalam gambar tersebut akan terlihat garis-garis biaya
tetap, biaya total yang menggambarkan jumlah biaya tetap dan biaya variabel,
dan garis penghasilan penjualan. Besarnya volume produksi/penjualan dalam unit
digambarkan pada sumbu horizontal (sumbu X) dan besarnya biaya dan penghasilan
penjualan digambarkan pada sumbu vertikal (sumbu Y).
Untuk
menggambarkan garis biaya tetap dalam grafik
break even point dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggambarkan
garis biaya tetap secara horizontal sejajar dengan sumbu X, atau dengan
menggambarkan garis biaya tetap sejajar dengan garis biaya variabel. Pada cara
yang kedua, besarnya contribution margin akan tampak pada gambar break even
point tersebut.
Penentuan
break even point pada grafik, yaitu pada titik dimana terjadi persilangan
antara garis penghasilan penjualan dengan garis biaya total. dan Apabila titik
tersebut kita tarik garis lurus vertikal ke bawah sampai sumbu X akan tampak
besarnya break even point dalam unit. dan Kalau titik itu ditarik garus lurus
horizontal ke samping sampai sumbu Y, akan tampak besarnya break even point
dalam rupiah.
Efek Perubahan
Harga Jual Per Unit dan Jumlah Biaya Tetap terhadap BEP
Sebagaimana
diuraikan di muka, dalam analisa BEP digunakan asumsi antara lain bahwa harga
jual per unit tetap konstan. Sekarang bagaimana halnya kalau ada perubahan hargajual
per unit (P)?. Apabila P naik maka ini akan mempunyai efek
yang menguntungkan karena BEPnya akan turun. Dalam gambar BEP, titik
break-even-nya akan bergeser ke kiri, yang berarti untuk tercapainya BEP cukup
diperlukan jumlah produk yang lebih kecil.
Dari contoh
sebelumnya. misalkan harga jual per unitnya naik dan Rp100,00 menjadi Rp160,00
Dengan adanya
kenaikan P tersebut, BEPnya akan berubah menjadi lebih kecil baik dinyatakan
dalam rupiah maupun dalam unit. BEP yang baru sesudah ada kenaikan hanga
tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
BEP = _____Rp.
300.000,00_____ = Rp. 400.000,00
1
- ____Rp 400.000,00___
160 x 10.000
Break even point,dapat
diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam
operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita rugi. Dengan kata
lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal ini bisa terjadi, bila perusahaan di dalam
operasinya menggunakan biaya tetap, dan
volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan variabel.
Apabila penjualan hanya cukup menutup biaya
variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita rugi. Dan
sebaliknya akan memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel
dan biaya tetap yang harus dikeluarkan.
Analisis break even, secara umum, dapat
memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume
penjualan, cost dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan
tertentu. Sehingga analisis break even sering juga disebut dengan cost volume,
profit analysis.
Analisis break
even, dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan antara lain mengenai:
1. Jumlah
penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian.
- Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
- Seberapa jauhkah, berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
- Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang akan diperoleh.
- Analisis break even, bertitik tolak dan konsep pemisahan biaya (direct costing system) yaitu variable cost dan fixed cost.
Q.Ekpansi dan Perluasan
Usaha
Ekpansi adalah aktivita
yang dilakukan untuk meperbesar atau memperluasan usaha, yang ditandai dengan
beberapa perubahan atau kesepakatan secara sederhana:
ü Membuka pasar baru.
ü Perluasan pasilitas.
ü Perekutan pegawai.
ü Dll.
Ekpansi bisnis dapat
dilakukan dengan beberapa metode yaitu:
1.
Adanya merger atau
penghubungan
Marger adalah pengabungan dua atau lebih prusahaan untuk menjadi satu
kesatuan yang terpadu.
Kemudian jenis-jenis marger sebagai beeikut ini:
a. Vartikal marger
Perusahaan yang sipatnya masih dalam industri tetapi beda level atau
tingkat opverasionalnya.
b. Horijontal Marger
Peusahaan yang masih dalam satu level,kemudian besatu dalam satu kesatuan
prusahaan.
c. Marger konglomerasi.
d. Tidak adanya hubungan perindustrian
pada prusahaan yang diakuisisi.
e. Akuisisi
Akuisisi sisi adalah pembelian satu perusahan oleh perusahaan lain.
f. Pengambil alihan perusahan secara paksa.
Dengan cara menawarkan harga yang cukup tinggi kepada perusahaan yang ingin
dimilikinya atau dibelinya dengan harga yang tingi melebihi harga pasaannya.
g. Teknik pengambilan kekuasaan
Dalam hal ini dengan mengadakan metode pinjam atau utang yang dgunakan
pihak manajemen untuk mebeli peusahaan lain.
B.Adapun motif ekpsansi
Motif ekpansi ini kita
dapat melihat perkembangan atau makin besanya perusahaan atau tang menyangkut
masalah pembelajaran, Kemudian perusahaan yang mengadakan ekpansi yang akan
membutuhkan yang namanya tambahan modal.
Kemudian pada tingkat
ekpansi ini hanya dibutuhkan tambahan modal kerja dengan adanya kepastian dai
produk perusahaan yang tersedia. Tetapi
selanjutnya perusahan haus menambah alat-alat produksi untuk tujuan membangun
pabrik perusahaan yang lama atau pabrik yang barunya,maka dapat dipastikan
kebutuhan modal akan bertambah melonjak.Pada tingkat ekpansi kali ini selain
kebutuhan bertambah modal keja juga adalah modal tetapnya.
Pengertian ekspansi
menurut pera ilmuan yakni salah satunya Bambang iyanto menyatahkan bahwa
ekspansi adalah perluasan usaha dalam bentuk modal,tenaga, manajemen, dan
saling memotivasi dalam menjalani usaha yang akan digabungkan menjadi
satu.Dalam pembahasan ini ada pertanyaan yang melontarkan sebagi berikut
“Apabila kita hendak melakukan ekspansi dengan permaslahan yang cukup rumit,
Apabila ada tiga oranga atau lebih yang ingimn menggabungkan usaha mereka
dengan tujuan agar usaha mereka semuanya menjadi lebih baik atau berkembang ,
apakah bisa digabungkan, padahal kalu kita lihat dari latar belakang usaha
mereka memilki perbedaan yang besar, apakah tyetap masih bisa di gabungkan.”
Dalam hal ini peengabungan
usaha boleh saja dilakukan, karna tujan dari pada pengabungan usaha ini
memiliki kesepakatan dan tujuan yang sama,
yakni untuk memperbesar semua usaha yang di gabungkan,saling mengumpulkan
moda, saling memotivasi satu sama lain.
Oleh seebab itu tidak ada masah dalam hal ini.
Kemudian pendapat diatas
adapunmeetif ekpansi tidak hanya dalam bidang ekonomi bamun dalam bentuk
psikologis juga,mengenai dua motif ini akan kita bahas sebagai brikut ini;
1. Motif ekonomi
Hal ini terjadi misalnya karna semakin besarnya permintakan hasil produk
jasa yang akan diproduksi oleh prusahaan.
2. Motif psikologis
Dari pemilik saham atau perusahaan ingin memperbesar prestasi yang harus
didapatkan.
C. Arah ekpasnsi bisnis
Adapun hal yang
ingindilakukan atau didapatkan dari pada melakukan ekspansi bisnis antara lain,
1. Petumbuhan aatau diperpikasi.
2. Sinegi yang baik anda dan perusahaan yang akan atau yang telah di
gabungkan.
3. Peningkatan dana.
4. Menambah keterampilan dan manajemeen dalam peusahaan yang telah
digabungkan.
5. Pertimbangan pajak.
6. Meningktkan kuiditas pemilik.
7. Melindungi diri dai pengambilan alih, atau mlakukan kesepakatan sesuai
dengan kesepakatan yang resmi.
D. Bentuk kerjasama dan
ekpansi usaha
Bentuk kerjasama bisnis meupakan
aspek lain dari pengembangan oganisasi
yang melakukan kreja sama untuk mendapatkan tujuan tertentu. Sedangkan ekspansi
bisnis mea\upakan bentuk pengabungan usaha.
Dalam bentuk espansi ini peusahaan
tidak menambah-nambah alat poduksinya tanah lama tetapi hanya saja menambah
dana modal saja.Oleh karana itu perusahaan tidak menambah aktivitas yang tersedia
dalam bentuk modal jangka panjang hinga tidak melakukan perubahannya. Bentuk
kerjasama dan ekspansi bisnis yang dapat dilakukan satu organisasi sebagai
berikut;
1. Perusahaan multinasional.
2. Mendiikannusaha melalui patungan modal
3. Akisisi pengambilan alih.
4. Kesempatan dimana ada sebuah peerusahaan yang menyediakan saham.
5. Pripatisasi.
6. Inpestasi langsung.
7. Tindakan memebrikan hak pada seseorang atau lebih,dengan tujuan mendirikan
aset di nengri lain.
8. Pemberian liensi
E. Marger dan akuisisis
Pengertian marger dan akisisi
a. Marger adalah pengabungan dua peerusahan dengan tujuan untuk memberikan
perubahn terhadap usaha sesama pengabung, meingankan modal,membeikan motifasi
satu sama lainnya.
b. Akuisisi adalah pengambilan aset atau saham secra paksa, atau membelisaham
dengan harga yang tinggi melebihi harga pasar.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda