PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Strategi pembelajaran merupakan strategi
atau teknik yang harus dimiliki oleh para pendidik maupun calon pendidik. Hal
tersebut sangat dibutuhkan dan sangat menentukan kualifikasi atau layak
tidaknya menjadi seorang pendidik, karena proses pembelajaran itu memerlukan
seni, keahlian dan ilmu guna menyampaikan materi kepada siswa sesuai tujuan,
efesien, dan efektif.
Berikut
macam – macam strategi belajar:
a. Strategi Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah
strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara
verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
menguasai materi pelajaran secara optimal.
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan
bentuk dari pendekatan pembelajran yang berorientasi kepada guru, dikatakan
demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting
atau dominan.
Dalam sistem ini guru menyajikan dalam
bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap sehingga
anak didik tinggal menyimak dan mencernanya saja secara tertib dan teratur.
Metode pembelajaran yang tepat menggambarkan strategi
ini, diantaranya :
a. Metode ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan
secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Jadi ini sesuai
dengan pengertian dan maksud dari Strategi Ekspositori tersebut, dimana
strategi ini merupakan strategi ceramah atau satu arah.
b. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan
pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses,
situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun
tiruan dengan lisan. Jadi guru memperagakan apa yang sedang dipelajari kepada
siswanya.
c. Metode sosiodrama
Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasi tingkah laku
dalam hubungannya dengan masalah sosial. Jadi dalam pembelajaran guru
memberikan penjelasan dengan mendramatisasikan tingkah laku untuk memberikan
contoh kepada siswa.
b. Strategi Inquiry
Strategi Pembelajaran Inquiry (SPI) adalah
rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawabannya dari suatu
masalah yang ditanyakan.
Ada beberapa hal yang menjadi utama
strategi pembelajaran inquiry:
a) Menekankan kepada aktifitas siswa secara
maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inquiry menempatkan
siswa sebagai objek belajar.
b) Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan
tidak berbentuk atau konsep yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang
perlu pembuktian.
c) Jika proses pembelajaran berangkat dari
rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu.
d) Jika guru akan mengajar pada sekelompok
siswa rata-rata memilki kemauan dan kemampuan berpikir, atrategi ini akan
kurang berhasil diterapkan kepada siswa yang kurang memiliki kemampuan untuk
berpikir.
e) Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu
banyak sehingga bisa dikendalikan oleh guru.
f) Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk
menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa
SPI merupakan strategi yang menekankan kepada pembangunan intelektual anak.
Perkembangan mental (intelektual) itu menurut Piaget dipengaruhi oleh 4 faktor,
yaitu maturation, physical experience, social experience,
dan equilibration.
Strategi ini menggunakan beberapa metode yang relevan, diantaranya :
a.
Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola
pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis
sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Disini siswa
melakukan diskusi tentang suatu masalah yang diberikan oleh guru, sehingga
siswa menjadi aktif.
b.
Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau
penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Disini
guru memberikan suatu tugas kepada siswa untuk diselesaikan oleh siswa,
sehingga siswa menjadi aktif.
c.
Metode eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan
pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Jadi metode ini dalam
strategi pembelajaran merangsang siswa untuk melakukan suatu aktivitas aktif
yang berdasarkan pengalaman yang ia alami.
d.
Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran
dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,
tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru memberikan waktu untuk
siswa bertanya kepada gurunya tentang materi pembelajaran.
c. Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial merupakan suatu
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis,
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Strategi ini menggunakan beberapa metode
pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a. Metode eksperimen
Siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Siswa dituntut untuk mengalami
sendiri, mencari kebenaran atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil dan
menarik kesimpulan atau proses yang dialaminya itu.
b. Metode tugas atau resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian
bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan
kegiatan belajar. Siswa diberi tugas guna menggali kemampuan dan pemahaman
siswa akan tugas yang diberikan.
c. Metode latihan
Metode latihan maerupakan suatu cara mengajar yang
baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Siswa diajarkan untuk
melatih kemampuan yang dia miliki dan lebih mengasah kemampuan yang dimiliki
tersebut.
d. Metode karya wisata
Teknik karya wisata adalah teknik mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajar siswa kesuatu tempat atau objek tertentu diluar
sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. Siswa diajak untuk
mendapatkan pembelajaran dari tempat atau objek yang dikunjungi.
d. Contextual Teaching Learning
Contextual teaching and learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa,
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Karakteristik pembelajaran kontekstual:
1) Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks
autentik
2) Pembelajaran memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang bermakna (meaningful
learning).
3) Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa (learning by doing).
4) Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja
kelompok, berdiskusi, saling mngoreksi antar teman (learning in a
group).
5) Pembelajaran memberikan kesempatan untuk
menciptakan rasa kebersamaan, bekerja sama, dan saling memahami antara satu
dengan yang lain secara mendalam (learning to know each other deeply).
6) Pemebelajaran dilaksanakan secara aktif,
kreatif, produktif, dan mementingkan kerja sama (learning to ask, to inquiry,
to work together).
7) Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi
yang menyenangkan(learning ask an enjoy activity).
Metode pembelajaran yang tepat
menggambarkan strategi ini, diantaranya :
a. Metode demonstrasi
Guru memperagakan materi apa sedang dipelajari kepada
siswa dengan menyangkutkan kegiatan sehari-hari, sehingga siswa lebih memahami.
b. Metode sosiodrama
Dalam pembelajaran guru memberikan penjelasan dengan
mendramatisasikan tingkah laku yang berhubungan dengan masalah sosial disekitar
siswa untuk memberikan contoh kepada siswa, sehingga siswa lebih paham
e. Strategi Mengulang (Rehearsal)
Strategi mengulang terdiri dari strategi mengulang
sederhana (rote rehearsal) dengan cara mengulang-ulang dan strategi mengulang
kompleks dengan cara menggaris bawahi ide-ide utama (under lining) dan membuat
catatan pinggir (marginal note).
f. Strategi Elaborasi
Elaborasi adalah proses penambahan rincian
sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat
pengkodean lebih mudah dan lebih memberi kepastian.(Nur,2000:30). Strategi ini
dapat dibedakan menjadi : 1). Notetaking (pembuatan catatan); pembuatan catatan
membantu siswa dalam mempelajari informasi secara ringkas dan padat untuk
menghafal atau pengulangan. Metode ini digunakan pada bahan ajar kompleks,
bahan ajar konseptual dimana tugas yang penting adalah mengidentifikasi ide-ide
utama.Membuat catatan memerlukan proses mental maka lebih efektif daripada
hanya sekedar menyalin apa yang dibaca, 2) Analogi yaitu
perbandingan-perbandingan yang dibuat untuk menunjukkan kesamaan antara
cirri-ciri pokok sesuatu benda atau ide-ide, selain itu seluruh cirinya
berbeda, seperti sistem kerja otak dengan komputer dan 3) Metode PQ4R adalah
preview,question, read, reflect, recite dan review. Prosedur PQ4R memusatkan
siswa pada pengorganisasian informasi bermakna dan melibatkan siswa pada
strategi-strategi yang efektif.
g. Strategi Organisasi
Strategi Organisasi bertujuan membantu siswa
meningkatkan kebermaknaan materi baru, terutama dilakukan dengan mengenakan
struktur-struktur peng-organisasian baru pada materi-materi tersebut. Strategi
organisasi mengidentifikasi ide-ide atau fakta-fakta kunci dari sekumpulan
informasi yang lebih besar. Strategi ini meliputi : 1). Pembuatan Kerangka
(Outlining); dalam pembuatan kerangka garis besar, siswa belajar menghubungkan
berbagai macam topik atau ide dengan beberapa ide utama, 2). Pemetaan (
mapping) biasa disebut pemetaan konsep di dalam pembuatannya dilakukan dengan
membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang bagaimana ide-ide
penting atas suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain, 3) Mnemonics;
berhubungan dengan teknik-teknik atau strategi-strategi untuk membantu ingatan
dengan membantu membentuk assosiasi yang secara alamiah tidak ada. Suatu
mnemonics membantu untuk mengorganisasikan informasi yang mencapai memori kerja
dalam pola yang dikenal sedemikian rupa sehingga informasi tersebut lebih mudah
dicocokkan dengan pola skema di memori jangka panjang. Contoh mnemonics yaitu :
a). Chunking (pemotongan) b). Akronim (singkatan), c). Kata berkait (Link-work)
: suatu mnemonics untuk belajar kosa kata bahasa asing.
h. Strategi Metakognitif
Metakognitif adalah pengetahuan seseorang tentang
pembelajaran diri sendiri atau berfikir tentang kemampuannya untuk menggunakan
strategi-strategi belajar tertentu dengan benar.(Arends, 1997:260).
Metakognitif mempunyai dua komponen yaitu (1) pengetahuan tentang kognitif yang
terdiri dari informasi dan pemahaman yang dimiliki seorang pebelajar tentang
proses berfikirnya sendiri dan pengetahuan tentang berbagai strategi belajar
untuk digunakan dalam suatu situasi pembelajaran tertentu, (2) mekanisme
pengendalian diri seperti pengendalian dan monitoring kognitif. (Nur, 2000:41)
i. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah dapat
diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Metode pembelajaran yang tepat
menggambarkan strategi ini, diantaranya :
a. Metode problem solving
Metode problem solving bukan hanya sekedar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berfikir sebab dalam metode
problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dari
mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
b. Metode diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan
masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.
j. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan
berpikir merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan
berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu
saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri
konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan
memanfaatkan pengalaman siswa.
Model strategi pembelajaran peningkatan
kemampuan berpikir adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan
kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak
sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan
Strategi ini menggunakan beberapa metode
pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a. Metode diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan
masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.
b. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran
dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,
tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Disini guru memberikan waktu untuk
siswa bertanya kepada gurunya tentang materi pembelajaran.
c. Metode eksperimen
Metode ini dalam strategi pembelajaran merangsang
siswa untuk melakukan suatu aktivitas aktif yang berdasarkan pengalaman yang ia
alami.
k. Strategi Pembelajaran Kooperatif/ Kelompok
Model pembelajaran kelompok adalah
rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok
tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.Strategi
pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem
pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai
latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda
(heterogen), sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan
memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi
yang dipersyaratkan.
Strategi ini menggunakan beberapa metode
pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a. Metode diskusi
Disini siswa dituntut untuk dapat menemukan pemecahan
masalah dari masalah yang dihadapi dengan cara berdiskusi.
b. Metode karya wisata
Siswa membentuk suatu kelompok guna untuk
mendapatkan pembelajaran dari tempat atau objek yang dikunjungi.
c. Metode eksperimen
Dengan berkelompok siswa melakukan eksperimen atau
percobaan tentang suatu hal guna melatih kemampuan dan pemahaman mereka.
d. Metode tugas atau resitasi
Siswa disuruh membuat suatu kelompok belajar, kemudian
mereka diberi tugas guna menggali kemampuan, kekompakan, dan pemahaman
siswa akan tugas yang diberikan.
l. Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi pembelajaran afektif memang
berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan keterampilan. Afektif
berhubungan dengan nilai (value) yang sulit diukur karena menyangkut kesadaran
seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu, afeksi dapat
muncul dalam kejadian behavioral. Akan tetapi, penilaiannya untuk sampai pada
kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi
yang terus menerus, dan hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan.
Strategi ini menggunakan beberapa metode
pembelajaran yang relevan, diantaranya :
a. Metode tugas atau resitasi
Siswa diberi tugas guna menggali kemampuan dan
pemahaman siswa akan tugas yang diberikan.
b. Metode latihan
Siswa diajarkan untuk melatih kemampuan yang dia
miliki dan lebih mengasah kemampuan yang dimiliki tersebut.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda