PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA KRISTIAN (NASRANI), DAN AGAMA-AGAMA YANG LAIN
PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA KRISTIAN (NASRANI), DAN
AGAMA-AGAMA YANG LAIN
Pandangan Islam Terhadap agama Nasrani (Kristian)
Agama Kristian telah diselewengkan oleh para penganutnya. Penyelewengan
yang paling besar ialah iktikad mereka terhadap konsep Trinity, iaitu konsep
tiga tuhan dalam satu (bersama) iaitu God The Father, Jesus The Son, and The
Holy Spirit (Ruhul Qudus). Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang
yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam",
padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah
Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu
dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya
ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
Selain itu, para penganut agama Nasrani (Kristian) juga
tidak terlepas daripada membuat pelbagai pertukaran di dalam kitab injil yang
diturunkan kepada mereka. Pertukaran ini masih dilakukan sehingga kini, bukan sahaja di
negara-negara Barat tetapi juga di Indonesia. Bahkan di atas segala ini, mereka
masih mencipta pelbagai doktrin baru yang bertentangan dengan kitab Injil yang
telah mereka tukar tersebut. Maka, atas penyimpangan-penyimpangan ini, agama
Nasrani tidak dianggap sebagai agama yang benar di sisi Islam.
Terhadap Penyembah Matahari
(Burung Belatuk menerangkan kepada Nabi Sulaiman): “Aku
mendapati raja perempuan itu dan kaumnya sujud (menyembah) kepada matahari
dengan meninggalkan ibadat menyembah Allah; dan syaitan pula telah menjadikan
mereka memandang indah perbuatan-perbuatan (syirik) mereka lalu menghalangi
mereka dari jalan (yang benar), sehingga mereka tidak dapat petunjuk”, (an-Naml, 27:24)
Terhadap Penyembah Patung Ukiran (Buatan)
Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim. Ketika ia
berkata kepada bapaknya dan kaumnya:"Apakah yang kamu sembah? Mereka
menjawab:"Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun
menyembahnya". Berkata Ibrahim:"Apakah berhala-berhala itu mendengar
(do'a)mu sewaktu kamu berdo'a (kepadanya)? atau (dapatkah) mereka memberi
manfa'at kepadamu atau memberi mudharat"? Mereka menjawab:"(bukan
karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian".
Ibrahim berkata:"Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu
sembah, kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu? karena sesungguhnya apa yang
kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan Semesta Alam, (yaitu Tuhan) Yang
telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, (as-Syu’ara, 26:69-78)
Kesimpulan:
Anggapan islam terhadap pemeluk agama
lain terbagi dalam empat golongan:
1.Dinamakan"ahli Dzimah"
artinya kaum yang mendapat jaminan allah
dalam hak dan hukum negara, Terhadap golongan ini berlaku hukum dan hak yang
sama dengan kaum muslimin. Hak haknya tidak boleh dilanggar atau dikurangi,
baik mengenai politik,ekonomi,sosial, ketentara'an(mereka berhak memanggul
senjata),pengajaran pendidikan dan lain lain hak yang bersangkutan dengan
kenegara'an. Mereka mempunyai hak penuh sebagai mana yang dimiliki kaum muslim,
Adapun mengenai ibadah diserahkan kepada mereka sendiri, mereka berhak beramal
dan belajar menurut agama dan keyakinan mereka sendiri, sekali kali tidak boleh
diganggu atau dikurangi
2.Dinamakan "musta'man"
yaitu pemeluk agama lain yang meminta
perlindungan keselamatan dan keamanan terhadap diri dan hartanya pada golongan
ini tidak dilakukan hak dan hukum negara. Diri dan harta mereka wajib
dilindungi dari segala yang akan membahayakan selama mereka berada dalam
perlindungan kita.
3.Dinamakan"mu'ahadah"
yaitu perjanjian damai dan persahabatan
antara negara lain yang bukan islam, baik disertai dengan perjanjian akan
tolong menolong,bela membela ,atau tidak. yang ketiga ini mudah dipahami dan no
1 2 dan 3 ini tidak wajib dimusuhi bahkan diperbolehkan di jadikan kawan atau
sahabat
4.Dinamakan "harbi" atau musuh
yaitu pemeluk agama lain yang mengganggu
keamanan ketentraman, bersifat zalim atau melakukan penganiyaya'an, suka meng
hasut hasut membuat fitnah,mengacau dan memaksa maksa orang meninggalkan
agamanya atau tidak mengamalkannya.
Terhadap golongan ini islam menganggap
musuh, kita di ijinkan melawan, mengangkat senjata, mengumumkan perang kepada
mereka yang keji itu,sehingga tercapai keamanan dan kesentosaan bagi setiap
pemeluk agama allah, dan sampai dapat tegak berdiri tidak di ganggu dan
difitnah lagi oleh pengacau dan perusak itu.
Daripada
ayat-ayat di atas, jelas kepada kita bahawa al-Qur’an membicarakan tentang
agama-agama yang menyembah tuhan-tuhan selain ALLAH tanpa mengira apa dan
bagaimana tuhan-tuhan tersebut dengan nada yang negative dan tercela (tidak
mengiktiraf). Ini adalah tidak lain menunjukkan penolakan Islam terhadap
kebenaran agama-agama tersebut.
Berdasarkan
dalil-dalil al-Qur’an tersebut juga jelas ALLAH telah membicarakan perihal
pelbagai jenis agama yang wujud di muka bumi ini seperti Yahudi, Kristian,
Budha, Hindu, Tao, dan ratusan agama lagi. Dengan jelas juga, al-Qur’an telah
menolak kebenaran agama tersebut. Dalam apa yang dibicarakan melalui al-Qur’an,
yang penting bukanlah nama agama tetapi asas yang membentuk iktikad tauhid
sesuatu agama. Dengan cara ini perbahasan al-Qur’an terhadap agama-agama
penyembahan selain ALLAH akan sentiasa relevan pada semua zaman dan tempat.
Seterusnya, ini telah mengingatkan kepada kita bahawa agama penyembahan selain
ALLAH (yang dicipta oleh manusia) sentiasa akan muncul di sana sini tanpa
mengira zaman mahupun tempat.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda