Sabtu, 08 Juli 2017

CRITICAL BOOK REPORT KEARSIPAN



IDENTITAS BUKU

1.      Buku Utama
Judul buku      : Mengelola dan Menjaga Sistem Kearsipan
Pengarang       : a. Sri Endang R
                          b. Sri Mulyani
                          c. Suyetti
Tahun terbit     : 2009
Penerbit           : Erlangga
Tebal buku      : 126 Halaman
ISBN               : 978-979-033-737-4
2.      Buku Pembanding
Judul buku      : Manajemen Kearsipan
Pengarang       : a. Sambas Ali Muhidin, M.Si.
                          b. Drs. Hendri Winata, M.Si.
Tahun terbit     : 2015
Penerbit           : Pustaka Setia
Tebal buku      : 506 Halaman
Ukuran buku   : 16 x 24 cm
ISBN               : 978-979-076-589-4


BAB 1
MENETAPKAN KEBUTUHAN BAHAN DAN ALAT KEARSIPAN
           
A.    Pengertian Arsip
     Pengertian arsip yaitu setiap catatan yang tertulis, tercetak, atau ketikan dalam bentuk huruf, angka, atau gambar yang mempunyai arti atau tujuan tertentu sebagai bahan komunikasi dan informasi yang terekam pada kertas, kertas film, media komputer, dan lain-lain yang disimpan menurut suatu aturan sehingga apabila diperlukan dapat ditemukan dengan mudah. Contohnya : surat, kartu, flashdisk,telegram, formulir, hasil faksimile, faktur, daftar, grafik, memo, gambar, kuitansi, laporan, peta, disket, dan sebagainya.

B.     Jenis-jenis Arsip
1.      Arsip berdasarkan bentuk fisiknya
a.       Arsip berbentuk lembaran
b.      Arsip tidak berbentuk lembaran
2.      Arsip berdasarkan masalahnya
a.      Financial record
b.      Inventory record
c.       Personal record
d.      Sales record
e.       Production record
3.      Arsip berdasarkan pemiliknya
a.       Lembaga pemerintahan
1)      Arsip nasional di Indonesia
2)      Arsip nasional daerah
b.      Instansi pemerintah/swasta
1)      Arsip primer dan arsip skunder
2)      Arsip sentral dan arsip unit
4.      Arsip berdasarkan sifatnya
a.       Arsip tidak penting
b.      Arsip biasa
c.       Arsip penting
d.      Arsip sangat penting
e.       Arsip rahasia
5.      Arsip berdasarkan fungsinya
a.       Arsip dinamis
1)      Arsip aktif
2)      Arsip semi aktif
3)      Arsip non atif
b.      Arsip statis

C.     Nilai Guna Arsip
1.      Nilai penerangan
2.      Nilai yuridis
3.      Nilai historis
4.      Nilai ilmiah
5.      Nilai guna fiskal

D.    Pengertian Kearsipan
     Kearsipan adalah suatu proses kegiatan mulai dari penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pemeliharaan, dan penyimpanan warkat menurut sistem tertentu, sehingga saat diperlukan dapat ditemukan dengan cepat dan mudah.
    
E.     Jenis-jenis Peralatan Arsip
1.      Filling Cabinet
2.      Rotary
3.      Lemari Arsip
4.      Rak Arsip
5.      Map Arsip
6.      Guide
7.      Ordner
8.      Stapler
9.      Perforator
10.  Numerator
11.  Kotak/box
12.  Alat Sortir
13.  Label
14.  Tickler File
15.  Cardex Cabinet
16.  Rak/Laci Kartu
17.  Alat Penyimpanan Khusus

F.      Jenis-jenis Perlengkapan Kearsipan
1.      Kartu Indeks
2.      Kartu Tunjuk Silang
3.      Lembar Pinjam Arsip
4.      Map Pengganti
5.      Buku Arsip

G.    Analisa Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan Kearsipan
Sebelum memutuskan pilihan terhadap sesuatu peralatan yang akan dibeli, beberapa kriteria perlu dipertimbangkan, antara lain sebagai berikut :
1.      Peralatan harus disesuaikan dengan bentuk dan ukuran fisik arsip, seperti peta, surat, foto, dan sebagainya.
2.      Peralatan yang digunakan juga harus memperhatikan sifat arsip yang disimpan, sehingga keamanan informasinya terjamin, seperti untuk menyimpan arsip yang bernilai guna tinggi, arsip rahasia, arsip sangat rahasia, dan sebagainya.
3.      Peralatan yang digunakan juga memperhatikan pertumbuhan atau perkembangan arsip, apakah jumlah arsip terus bertambah setiap tahun dan berapa banyak rata-rata pertambahannya.
4.      Peralatan yang akan digunakan juga harus mempertimbangkan besar ruangan yang disediakan untuk penyimpanan dan kemungkinan untuk perluasannya.
5.      Bentuk organisasi, apakah organisasinya besar atau kecil.
6.      Tingkat perlindungan terhadap arsip yang disimpan.
7.      Biaya yang tersedia.

H.    Menghitung Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan Kearsipan
Penghitungan kebutuhan sarana untuk menangani arsip inaktif setebal 1 meter yang akan disimpan di dalam kotak arsip dan ditempatkan dalam rak arsip. Sarana yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1.      Kartu Deskripsi
2.      Kertas Pembungkus
3.      Kotak Arsip
4.      Rak Arsip
5.      Alat Tulis Kantor dan Sarana Lain

BAB 2
MEMILIH SISTEM YANG SESUAI
A.    Asas Pengelolaan Kearsipan
1.      Asas Sentralisasi
2.      Asas Desentralisasi
3.      Asas Desentralisasi Terkendali (Gabungan)

B.     Pemilihan Asas Pengelolaan yang Sesuai
     Untuk memilih asas pengelolaan mana yang sesuai, tentu saja harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain sebagai berikut :
1.      Besar kecilnya rentang tugas organisasi yang bersangkutan
2.      Kompleksitas tugas dan fungsi organisasi
3.      Lokasi gedung kantor, satu atap atau terpencar
4.      Jumlah karyawan yang ada dalam suatu organisasi
5.      Jumlah surat yang dikelola

C.     Sistem Penyimpanan Arsip
1.      Pengertian Sistem Penyimpanan Arsip
           Sistem penyimpanan arsip adalah sistem pengelolaan dan penemuan kembali arsip berdasarkan pedoman yang telah dipilih untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan waktu, tempat, tenaga, dan biaya.
2.      Manfaat Sistem Penyimpanan Arsip
a.       Arsip dapat tertata dengan rapi.
b.      Ruang kerja lebih rapi dan efisien karena tida banyak tumpukan kertas yang memenuhi ruangan.
c.       Arsip tidak hilang, sehingga informasinya dapat terpelihara.
d.      Mudah dalam perawatan.
e.       Mudah mencari bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
f.       Mudah dalam penyusutannya karena dapat diketahui mana arsip yang memang sudah layak untuk dibuang dan mana yang tidak.
3.      Istilah-istilah dalam pelaksanaan sistem penyimpanan
a.       Caption (kata tangkap)
b.      Mengindeks
c.       Kode
d.      Daftar klasifikasi
4.      Macam-macam sistem penyimpanan arsip
a.       Sistem abjad
1)      Pengertian sistem abjad
           Sistem abjad adalah sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang disusun berdasarkan pengelompokan nama orang/badan/organisasi. Nama orang/badan/organisasi tersebut disusun berdasarkan urutan abjad.

Sistem abjad umumnya dipilih sebagai sistem penyimpanan arsip, karena :
a)      Nama lebih mudah diingat oleh siapa pun
b)      Petugas menginginkan agar dokumen disimpan dari nama yang sama
c)      Dokumen sering dicari dan diminta melalui nama
d)     Jumlah langganan yang berkomunikasi banyak
                        Keuntungan dari pemakaian sistem abjad antara lain sebagai berikut :
a)      Dokumen yang berasal dari satu nama yang sama akan berkelompok menjadi satu
b)      Surat masuk dan keluar disimpan bersebelahan dalam satu map
c)      Mudah dikerjakan dan cepat ditemukan
d)     Mudah diterapkan
      Kerugian dari sistem abjad antara lain sebagai berikut :
a)      Pencarian dokumen untuk nama orang harus mengetahui nama belakangnya
b)      Surat-surat yang walaupun berhubungan satu sama lain tetapi berbeda nama pengirimnya, akan terletak terpisah dalam penyimpanannya
c)      Harus mempergunakan peraturan mengindeks
d)     Banyak orang yang memiliki nama yang sama, sehingga harus lebih teliti, karena kalau tidak teliti bisa salah dalam menempatkan dan menemukan
2)      Peraturan mengindeks
           Dalam penyimpanan sistem abjad, pengelompokan arsip disusun berdasarkan nama orang/badan/organisasi. Sedangkan indeks adalah saran penemuan kembali pengenal, yang dapat membedakan arsip tersebut dengan yang lainnya. Secara singkat, indeks dapat dikatakan sebagia tanda pengenal arsip. Dengan demikian, indeks dalam sistem abjad adalah indeks yang berdasarkan nama orang/nama badan
           Dalam mengindeks nama orang/badan/organisasi, ada beberapa peraturan mengindeks yang sudah menjadi ketentuan yang berlaku secara universal dalam bidang administrasi kearsipan.
3)      Daftar klasifikasi abjad
           Daftar klasifikasi dalam sistem abjad dapat diartikan sebagai pengelompokan arsip berdasarkan nama orang/badan/organisasi, secara sistematis dan logis, serta disusun berjenjang dengan tanda-tanda khusus yang berfungsi sebagai kode.
Nama terdiri dari beberapa macam, antara lain sebagai berikut :
a)      Nama perorangan
b)      Nama perusahaan
c)      Instansi pemerintah
d)     Nama organisasi dan perhimpunan
4)      Jenis-jenis peralatan dan perlengkapan sistem abjad
a)      Filling cabinet
b)      Guide
c)      Hanging folder
d)     Alat sortir
5)      Prosedur penyimpanan arsip sistem abjad
a)      Memeriksa surat/berkas
b)      Mengindeks surat/berkas
c)      Mengode surat/berkas
d)     Menyortir surat
e)      Menempatkan surat/berkas
6)      Prosedur penemuan kembali
a)      Menentukan judul surat
b)      Menentukan indeks
c)      Menentukan kode/surat
d)     Mencari arsip ditempat penyimpanan
e)      Mengambil arsip
f)       Memberikan arsip kepada peminjam
g)      Menyimpan lembar pinjam arsip (lembar 3) pada tickler file

b.      Sistem Subjek
1)      Pengertian sistem subjek
           Sistem subjek adalah sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang disusun berdasarkan pengelompokan nama masalah/subjek pada isi surat.
2)      Daftar klasifikasi subjek
           Daftar klasifikasi subjek adalah daftar yang berisi tentang pengelompokan arsip berdasarkan masalah-masalah, secara sistematis dan logis, serta disusun berjenjang dengan tanda-tanda khusus yang berfungsi sebagai kode.
           Daftar klasifikasi subjek dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
a)      Daftar klasifikasi subjek standar
b)      Daftar klasifikasi subjek buatan sendiri
     Penulisan daftar klasifikasi subjek dapat dilakukan dengan dua cara, antara lain sebagai berikut :
a)      Daftar klasifikasi subjek murni
b)      Daftar klasifikasi subjek berkode
3)      Jenis-jenis peralatan dan perlengkapan dalam sistem subjek
a)      Filling cabinet
b)      Guide
c)      Hanging folder
d)     Kartu indeks
e)      Kartu tunjuk silang
f)       Rak sortir
g)      Cardex
4)      Prosedur penyimpanan arsip sistem subjek
a)      Memeriksa berkas
b)      Mengindeks
c)      Mengode
d)     Menyortir
e)      Menempatkan
5)      Prosedur penemuan kembali
a)      Tentukan subjek dari surat yang dicari
b)      Menentukan indeks subjek surat kemudian diindeks dengan cara mencocokkan subjek surat dengan daftar klasifikasi subjek
c)      Menentukan kode surat
d)     Mencari arsip pada tempat penyimpanan
e)      Mengambil arsip jika arsip memang benar arsip yang dicari
f)       Memberikan arsip pada peminjam
g)      Menyimpan lembar pinjam arsip (lembar 3) pada tickler file.

c.       Sistem tanggal
1)      Pengertian sistem tanggal
           Sistem tanggal adalah penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang disusun berdasarkan tahun, bulan, dan tanggal arsip dibuat.
2)      Daftar klasifikasi tanggal
           Dalan sistem tanggal sebetulnya tidak perlu dibuat suatu daftar klasifikasi karena bagian tanggal sangat sederhana, yaitu hanya terdiri dari 3 bagian saja, yaitu nama tahun, nama bulan, dan tanggal.
3)      Jenis-jenis peralatan dan perlengkapan dalam sistem tanggal
a)      Filling cabinet
b)      Guide
c)      Hanging folder
d)     Kartu indeks
4)      Prosedur penyimpanan arsip sistem tanggal
a)      Memeriksa surat/berkas
b)      Mengindeks
c)      Mengode
d)     Menyortir
e)      Menempatkan
5)      Prosedur penemuan kembali
a)      Tentukan identitas surat berupa tanggal surat tersebut dibuat
b)      Cari arsip tersebut didalam laci
c)      Lihat arsip tersebut apakah benar sesuai dengan yang dicari
d)     Berikan arsip tersebut kepada peminjam berikut dengan lembar pinjam arsip (lembar 2)
e)      Simpan lembar pinjam arsip (lembar 3) kedalam tickler file.

d.      Sistem Wilayah
1)      Pengertian sistem wilayah
           Sistem wilayah adalah sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang disusun berdasarkan pengelompokan menurut nama tempat. Nama tempat bisa berupa nama kota, nama negara, nama wilayah khusus, dan sebagainya.
2)      Daftar klasifikasi wilayah
Daftar klasifikasi wilayah dapat dibuat melalui beberapa macam, antara lain sebagai berikut :
a)      Menurut nama negara, yaitu daftar klasifikasi wilayah yang dibuat berdasarkan pengelompokan wilayah menurut nama negara.
b)      Menurut nama pembagian wilayah administrasi negara, yaitu daftar klasifikasi wilayah yang dibuat berdasarkan pengelompokan nama wilayah administrasi suatu negara.
c)      Menurut wilayah administrasi khusus, yaitu daftar klasifikasi yang dibuat berdasarkan pengelompokan wilayah administrasi yang khusus untuk kepentingan suatu badan/instansi tertentu.
3)      Jenis-jenis peralatan dan perlengkapan dalam sistem tanggal
a)      Filling cabinet
b)      Guide
c)      Hanging folder
d)     Cardex
e)      Kartu index
f)       Rak sortir
4)      Prosedur penyimpanan sistem wilayah
a)      Memeriksa surat/berkas
b)      Mengindeks
c)      Mengode
d)     Menyortir
e)      Menempatkan
5)      Prosedur penemuan kembali
a)      Tentukan judul/caption dari surat yang ingin dicari
b)      Cocokkan dengan daftar klasifikasi wilayah
c)      Cari arsip pada laci yang berkode wilayah I
d)     Ambil arsip tersebut, tukar dengan lembar pinjam arsip (lembar 1)
e)      Berikan kepada peminjam, berikut lembar pinjam arsip (lembar 2)
f)       Simpan lembar pinjam arsip (lembar 3) pada tickler file.

Jika nama wilayah yang menjadi dasar penyimpanan tida diketahui, maka lakukan langkah penemuan kembali seperti dibawah ini :
a)      Tentukan judul/caption dari surat yang ingin dicari berdasarkan nama orang/badan/perusahaan.
b)      Indekslah nama tersebut.
c)      Tentukan kode dari nama yang sudah diindeks.
d)     Cari kartu indeksnya.
e)      Lihat kode surat yang tertera pada kartu indeks.
f)       Cocokkan kode surat dengan daftar klasifikasi.
g)      Cari surat pada tempat penyimpanan.
h)      Ambil surat tersebut dan tukar dengan lembar pinjam arsip (lembar 1).
i)        Berikan kepada peminjam berikut lembar pinjam arsip (lembar 2).
j)        Simpan lembar pinjam arsip (lembar 3) pada tickler file.

e.       Sistem nomor
Sistem nomor adalah sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang disusun dengan menggunakan kode angka/nomor.
Sistem penyimpanan arsip berdasarkan nomor terdiri dari :
a)      Sistem penyimpanan arsip berdasarkan nomor Dewey.
1)      Daftar kalsifikasi Dewey
Membuat daftar klasifikasi Dewey memerlukan pemikiran yang tajam, karena srtiap tingkat permasalahan hanya dibuat 10 masalah saja. Masalah utama terdiri dari 10 masalah. Setiap satu sub masalah terdiri dari 10 sub-sub masalah.
2)      Jenis-jenis peralatan dan perlengkapan dalam sistem nomor Dewey
-          Filling cabinet
-          Guide
-          Hanging folder
-          Kartu indeks
-          Rak sortir
3)      Prosedur penyimpanan arsip sistem nomor Dewey
-          Memeriksa berkas
-          Mengindeks
-          Mengode
-          Menyortir
-          Menempatkan
b)      Sistem penyimpanan arsip berdasarkan nomor seri.
1)      Jenis-jenis peralatan dan perlengkapan dalam sistem nomor urut
-          Filling cabinet
-          Guide
-          Hanging folder
-          Kartu indeks
-          Buku nomor
2)      Prosedur penyimpanan arsip sistem nomor
-          Memeriksa berkas
-          Mengindeks
-          Mengode
-          Menyortir
-          Menempatkan
c)      Sistem penyimpanan arsip berdasarkan nomor terminal digit.
1)      Jenis-jenis peralatan dan perlengkapan dalam sistem nomor terminal digit
-          Filling cabinet
-          Guide
-          Hanging folder
-          Kartu indeks
-          Buku arsip
2)      Prosedur penyimpanan arsip sistem nomor terminal digit
-          Memeriksa berkas
-          Mengindeks
-          Mengode
-          Menyortir
-          Menempatkan

D.    Pemilihan Sistem Penyimpanan yang Sesuai
            Penerapan sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip seperti yang telah diutarakan di atas, di kantor-kantor, baik swasta maupun pemerintah tida sama. Ada kantor yang menggunakan sistem abjad, ada kantor yang menggunakan sistem subjek, wilayah, tanggal, dan sebagainya. Bahkan ada yang memadukan sistem yang satu dengan sistem yang lain.
            Sistem penyimpanan arsip dikatakan baik apabila memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
-          Mudah dilaksanakan dan digunakan
-          Hemat tenaga dan peralatan
-          Hemat waktu dan biaya
-          Sederhana
-          Fleksibel dan mudah dikembangkan
-          Sesuai dengan fungsi dan tugas pokok organisasi
 

BAB 3
MENGIMPLEMENTASIKAN SISTEM KEARSIPAN
            Pada tahap awal (penciptaan arsip), arsip tercipta melalui dua cara, yaitu sebagai berikut :
1.      Secara intern
Artinya dibuat sendiri oleh lingkungan dalam perusahaan, meliputi standarisasi surat, bentuk surat, formulir, naskah, dan sebagainya serta pemrosesannya.
Contoh : surat dari departemen pemasaran ke departemen keuangan.
2.      Secara ekstern
Artinya arsip diterima dari pihak lain, bisa perorangan atau perusahaan.
Contoh : surat lamaran pekerjaan yang diterima suatu perusahaan.

            Tujuan pengurusan dan pengendalian arsip adalah agar arsip-arsip tersebut dapat digunakan sebagai bahan informasi yang sangat bermanfaat bagi banyak pihak.
            Adapun tahapan yang termasuk dalam pengurusan/pengendalian surat adalah sebagai berikut :
1.      Tahap penerimaan surat
Dalam tahap ini, surat-surat dari perusahaan lain diterima oleh petugas penerima surat, kemudian petugas memeriksa ketetapan alamat.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam penerimaan surat adalah :
a.       Menandatangani bukti pengiriman
b.      Memeriksa ketepatan alamat yang dituju
c.       Menyampaikan surat kepada petugas pencatat surat
2.      Tahap penyortiran
Penyortiran adalah mengelompokkan surat, apakah surat yang diterima merupakan surat dinas atau pribadi.
3.      Tahap pencatatan/Registrasi
Surat dinas selanjutnya diproses lebih lanjut dengan dilakukan pencatatan/registrasi.
Adapun tujuan pencatatan surat adalah sebagai berikut :
a.       Untuk mengetahui surat apa saja yang diterima oleh perusahaan setiap hari.
b.      Untuk mengetahui perkiraan tentang jumlah surat yang diterima setiap hari, setiap bulan, dan setiap tahun.
c.       Sebagai bukti tertulis tentang adanya surat yang diterima dari perusahaan lain maupun yang dibuat oleh perusahaan.
d.      Agar tertib administrasi.
4.      Tahap distribusi
Tahap distribusi adalah tahap penyampaian surat kepada orang sesuai dengan tujuan surat.
5.      Tahap penyimpanan dan penemuan kembali.
            Arsip-arsip yang sudah disimpan, sering kali dicari kembali karena akan digunakan untuk keperluan tertentu. Arsip yang sering dicari, berarti arsip tersebut mempunyai manfaat yang besar. Dengan adanya penyimpanan yang baik, maka pemanfaatan arsip semakin besar. Pemanfaatan arsip ini juga dapat mengukur seberapa tinggi penggunaan suatu arsip.
            Terdapat dua aspek penting dalam pemeliharaan dan pengamanan arsip, yaitu sebagai berikut :
1.      Pemeliharaan dan pengamanan bahan arsip dari berbagai faktor perusak.
Sebab-sebab kerusakan arsip, antara lain :
a.       Faktor biologis
-          Jamur
-          Serangga
b.      Faktor fisik
-          Cahaya
-          Panas
-          Air
c.       Faktor kimiawi
-          Zat-zat kimia
-          Kertas yang baik
d.      Faktor bencana
Cara-cara yang dapat dilakukan dalam melakukan kegiatan perlindungan/pemeliharaan/pengamanan terhadap arsip, yaitu sebagai berikut :
a.       Memencarkan salinan arsip.
b.      Membuat duplikasi sebagai bahan rujukan.
c.       Menyimpan pada ruang khusus.
d.      Membangun ruang pada gedung.
e.       Melakukan fumigasi.
f.       Melakukan deasidifikasi.
g.      Memberikan pengetahuan kepada petugas mengenai pemeliharaan dan pengawetan arsip.
h.      Pemasangan detektor.
i.        Pengecekan arsip secara periodik.
j.        Keamanan sepanjang waktu.
            Tujuan pemeliharaan dan pengamanan arsip adalah sebagai berikut :
a.       Mencegah kerusakan arsip secara efektif dan efisien.
b.      Mempermudah koordinasi dalam pelaksanaan tugas.
c.       Memperkecil gangguan terhadap organisasi.
d.      Mencegah terjadinya bencana.
e.       Mencegah kerugian bagi karyawan dan masyarakat.
f.       Melindungi hak milik organisasi/perusahaan.
            Penyusutan arsip merupakan kegiatan mengurangi jumlah arsip yang dapat dilakukan dengan cara memindahkan, memusnahkan, dan menyerahkan arsip kepada pihak lain.
            Tujuan penyusutan arsip ialah :
a.       Efisiensi dan efektifitas pengelolaan arsip.
b.      Menjamin tersedianya informasi dan (arsip) yang benar-benar bernilai guna.
c.       Menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional.
            Teknik penyusutan arsip adalah sebagai berikut :
a.       Berdasarkan Jadwal Retensi Arsip (JRA)
b.      Berdasarkan nonjadwal retensi arsip
            Berikut merupakan cara pemindahan arsip ialah :
a.       Petugas membuat berita acara pemindahan arsip dan daftar jenis arsip yang akan diserahkan (daftar pertelaan).
b.      Berita acara tersebut ditandatangani oleh pihak yang menyerahkan dan pihak yang menerima.

Adapun prosedur pemusnahan arsip adalah sebagai berikut :
a.       Seleksi arsip yang akan dimusnahkan.
b.      Buat daftar jenis arsip yang akan dimusnahkan (daftar pertelaan).
c.       Buat berita acara pertelaan.
d.      Laksanakan pemusnahan dengan 2 orang saksi.
            Dokumen pemusnahan arsip, diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Surat rekomendasi tim.
b.      Surat persetujuan kepala ANRI.
c.       Surat keputusan Direktur instansi terkait.
d.      Berita acara.
e.       Daftar arsip yang dimusnahkan.


KRITIK BUKU
1.      Pada buku Faustino menjelaskan lebih secara rinci tentang ruang lingkup MSDM.
2.      Pada buku Sambas, pembahasan lebih terperinci dan terarah sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami.
3.      Pada buku Sambas, menjelaskan secara jelas pembahasan tentang tata naskah dinas, sedangkan pada buku Sri Endang hanya memaparkan sedikit pembahasan saja.
4.      Dilihat dari contoh-contoh yang diberikan, buku Sri Endang sangat membantu sekali karena memberikan contoh-contoh yang cukup jelas.
5.      Begitupun pada buku Sambas, buku ini ditata sedemikian rupa, secara padat, singkat, dan jelas.
6.      Pada buku Sambas menjelaskan sumber daya pendukung kearsipan, sedangkan dibuku Sri Endang tidak ada menjelaskan tentang produktivitas.
7.      Penggunaan bahasa pada kedua buku sudah bagus dan cukup jelas, hanya saja buku Sri Endang lebih mudah dipahami.
8.      Isi buku memiliki banyak pengertian dari para pendapat.
9.      Ringkasan lebih banyak membahas tentang materi-materi.
10.  Penulisan pada kedua buku sudah cukup jelas, akan tetapi masih ada sedikit kesalahan dalam penulisan.


PENUTUP
            Demikianlah tugas ini saya buat semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan dan saya juga mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas.
            Sekian penutup dari saya semoga berkenan dihati dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.




0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda