CRITICAL BOOK REPORT KEARSIPAN
IDENTITAS
BUKU
1. Buku Utama
Judul buku :
Mengelola dan Menjaga Sistem Kearsipan
Pengarang :
a. Sri Endang R
b. Sri Mulyani
c. Suyetti
Tahun terbit :
2009
Penerbit :
Erlangga
Tebal buku :
126 Halaman
ISBN :
978-979-033-737-4
2.
Buku
Pembanding
Judul buku :
Manajemen Kearsipan
Pengarang :
a. Sambas Ali Muhidin, M.Si.
b. Drs. Hendri Winata, M.Si.
Tahun terbit :
2015
Penerbit :
Pustaka Setia
Tebal buku :
506 Halaman
Ukuran buku :
16 x 24 cm
ISBN :
978-979-076-589-4
BAB 1
MENETAPKAN KEBUTUHAN BAHAN DAN ALAT KEARSIPAN
A.
Pengertian
Arsip
Pengertian arsip yaitu setiap catatan yang
tertulis, tercetak, atau ketikan dalam bentuk huruf, angka, atau gambar yang
mempunyai arti atau tujuan tertentu sebagai bahan komunikasi dan informasi yang
terekam pada kertas, kertas film, media komputer, dan lain-lain yang disimpan
menurut suatu aturan sehingga apabila diperlukan dapat ditemukan dengan mudah.
Contohnya : surat, kartu, flashdisk,telegram,
formulir, hasil faksimile, faktur, daftar, grafik, memo, gambar, kuitansi,
laporan, peta, disket, dan sebagainya.
B.
Jenis-jenis
Arsip
1.
Arsip
berdasarkan bentuk fisiknya
a.
Arsip
berbentuk lembaran
b.
Arsip
tidak berbentuk lembaran
2.
Arsip
berdasarkan masalahnya
a. Financial
record
b. Inventory
record
c. Personal
record
d. Sales
record
e. Production
record
3.
Arsip
berdasarkan pemiliknya
a.
Lembaga
pemerintahan
1)
Arsip
nasional di Indonesia
2)
Arsip
nasional daerah
b.
Instansi
pemerintah/swasta
1)
Arsip
primer dan arsip skunder
2)
Arsip
sentral dan arsip unit
4.
Arsip
berdasarkan sifatnya
a.
Arsip
tidak penting
b.
Arsip
biasa
c.
Arsip
penting
d.
Arsip
sangat penting
e.
Arsip
rahasia
5.
Arsip
berdasarkan fungsinya
a.
Arsip
dinamis
1)
Arsip
aktif
2)
Arsip
semi aktif
3)
Arsip
non atif
b.
Arsip
statis
C.
Nilai
Guna Arsip
1.
Nilai
penerangan
2.
Nilai
yuridis
3.
Nilai
historis
4.
Nilai
ilmiah
5.
Nilai
guna fiskal
D.
Pengertian
Kearsipan
Kearsipan adalah suatu proses kegiatan
mulai dari penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pemeliharaan, dan penyimpanan
warkat menurut sistem tertentu, sehingga saat diperlukan dapat ditemukan dengan
cepat dan mudah.
E.
Jenis-jenis
Peralatan Arsip
1.
Filling
Cabinet
2.
Rotary
3.
Lemari
Arsip
4.
Rak
Arsip
5.
Map
Arsip
6.
Guide
7.
Ordner
8.
Stapler
9.
Perforator
10. Numerator
11. Kotak/box
12. Alat Sortir
13. Label
14. Tickler File
15. Cardex Cabinet
16. Rak/Laci Kartu
17. Alat Penyimpanan Khusus
F.
Jenis-jenis
Perlengkapan Kearsipan
1.
Kartu
Indeks
2.
Kartu
Tunjuk Silang
3.
Lembar
Pinjam Arsip
4.
Map
Pengganti
5.
Buku
Arsip
G.
Analisa
Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan Kearsipan
Sebelum
memutuskan pilihan terhadap sesuatu peralatan yang akan dibeli, beberapa
kriteria perlu dipertimbangkan, antara lain sebagai berikut :
1.
Peralatan
harus disesuaikan dengan bentuk dan ukuran fisik arsip, seperti peta, surat,
foto, dan sebagainya.
2.
Peralatan
yang digunakan juga harus memperhatikan sifat arsip yang disimpan, sehingga
keamanan informasinya terjamin, seperti untuk menyimpan arsip yang bernilai
guna tinggi, arsip rahasia, arsip sangat rahasia, dan sebagainya.
3.
Peralatan
yang digunakan juga memperhatikan pertumbuhan atau perkembangan arsip, apakah
jumlah arsip terus bertambah setiap tahun dan berapa banyak rata-rata
pertambahannya.
4.
Peralatan
yang akan digunakan juga harus mempertimbangkan besar ruangan yang disediakan
untuk penyimpanan dan kemungkinan untuk perluasannya.
5.
Bentuk
organisasi, apakah organisasinya besar atau kecil.
6.
Tingkat
perlindungan terhadap arsip yang disimpan.
7.
Biaya
yang tersedia.
H.
Menghitung
Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan Kearsipan
Penghitungan kebutuhan sarana untuk menangani arsip
inaktif setebal 1 meter yang akan disimpan di dalam kotak arsip dan ditempatkan
dalam rak arsip. Sarana yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1.
Kartu
Deskripsi
2.
Kertas
Pembungkus
3.
Kotak
Arsip
4.
Rak
Arsip
5.
Alat
Tulis Kantor dan Sarana Lain
BAB 2
MEMILIH SISTEM YANG SESUAI
A.
Asas
Pengelolaan Kearsipan
1.
Asas
Sentralisasi
2.
Asas
Desentralisasi
3.
Asas
Desentralisasi Terkendali (Gabungan)
B.
Pemilihan
Asas Pengelolaan yang Sesuai
Untuk memilih asas pengelolaan mana yang
sesuai, tentu saja harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain sebagai
berikut :
1.
Besar
kecilnya rentang tugas organisasi yang bersangkutan
2.
Kompleksitas
tugas dan fungsi organisasi
3.
Lokasi
gedung kantor, satu atap atau terpencar
4.
Jumlah
karyawan yang ada dalam suatu organisasi
5.
Jumlah
surat yang dikelola
C.
Sistem
Penyimpanan Arsip
1.
Pengertian
Sistem Penyimpanan Arsip
Sistem penyimpanan arsip adalah
sistem pengelolaan dan penemuan kembali arsip berdasarkan pedoman yang telah
dipilih untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan waktu, tempat,
tenaga, dan biaya.
2.
Manfaat
Sistem Penyimpanan Arsip
a.
Arsip
dapat tertata dengan rapi.
b.
Ruang
kerja lebih rapi dan efisien karena tida banyak tumpukan kertas yang memenuhi
ruangan.
c.
Arsip
tidak hilang, sehingga informasinya dapat terpelihara.
d.
Mudah
dalam perawatan.
e.
Mudah
mencari bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
f.
Mudah
dalam penyusutannya karena dapat diketahui mana arsip yang memang sudah layak
untuk dibuang dan mana yang tidak.
3.
Istilah-istilah
dalam pelaksanaan sistem penyimpanan
a.
Caption
(kata tangkap)
b.
Mengindeks
c.
Kode
d.
Daftar
klasifikasi
4.
Macam-macam
sistem penyimpanan arsip
a.
Sistem
abjad
1)
Pengertian
sistem abjad
Sistem abjad adalah sistem
penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang disusun berdasarkan pengelompokan
nama orang/badan/organisasi. Nama orang/badan/organisasi tersebut disusun
berdasarkan urutan abjad.
Sistem abjad
umumnya dipilih sebagai sistem penyimpanan arsip, karena :
a)
Nama
lebih mudah diingat oleh siapa pun
b)
Petugas
menginginkan agar dokumen disimpan dari nama yang sama
c)
Dokumen
sering dicari dan diminta melalui nama
d)
Jumlah
langganan yang berkomunikasi banyak
Keuntungan dari
pemakaian sistem abjad antara lain sebagai berikut :
a)
Dokumen
yang berasal dari satu nama yang sama akan berkelompok menjadi satu
b)
Surat
masuk dan keluar disimpan bersebelahan dalam satu map
c)
Mudah
dikerjakan dan cepat ditemukan
d)
Mudah
diterapkan
Kerugian dari sistem abjad antara lain
sebagai berikut :
a)
Pencarian
dokumen untuk nama orang harus mengetahui nama belakangnya
b)
Surat-surat
yang walaupun berhubungan satu sama lain tetapi berbeda nama pengirimnya, akan
terletak terpisah dalam penyimpanannya
c)
Harus
mempergunakan peraturan mengindeks
d)
Banyak
orang yang memiliki nama yang sama, sehingga harus lebih teliti, karena kalau
tidak teliti bisa salah dalam menempatkan dan menemukan
2)
Peraturan
mengindeks
Dalam penyimpanan sistem abjad,
pengelompokan arsip disusun berdasarkan nama orang/badan/organisasi. Sedangkan
indeks adalah saran penemuan kembali pengenal, yang dapat membedakan arsip
tersebut dengan yang lainnya. Secara singkat, indeks dapat dikatakan sebagia
tanda pengenal arsip. Dengan demikian, indeks dalam sistem abjad adalah indeks
yang berdasarkan nama orang/nama badan
Dalam mengindeks nama orang/badan/organisasi,
ada beberapa peraturan mengindeks yang sudah menjadi ketentuan yang berlaku
secara universal dalam bidang administrasi kearsipan.
3)
Daftar
klasifikasi abjad
Daftar klasifikasi dalam sistem abjad
dapat diartikan sebagai pengelompokan arsip berdasarkan nama
orang/badan/organisasi, secara sistematis dan logis, serta disusun berjenjang
dengan tanda-tanda khusus yang berfungsi sebagai kode.
Nama terdiri
dari beberapa macam, antara lain sebagai berikut :
a)
Nama
perorangan
b)
Nama
perusahaan
c)
Instansi
pemerintah
d)
Nama
organisasi dan perhimpunan
4)
Jenis-jenis
peralatan dan perlengkapan sistem abjad
a)
Filling
cabinet
b)
Guide
c)
Hanging
folder
d)
Alat
sortir
5)
Prosedur
penyimpanan arsip sistem abjad
a)
Memeriksa
surat/berkas
b)
Mengindeks
surat/berkas
c)
Mengode
surat/berkas
d)
Menyortir
surat
e)
Menempatkan
surat/berkas
6)
Prosedur
penemuan kembali
a)
Menentukan
judul surat
b)
Menentukan
indeks
c)
Menentukan
kode/surat
d)
Mencari
arsip ditempat penyimpanan
e)
Mengambil
arsip
f)
Memberikan
arsip kepada peminjam
g)
Menyimpan
lembar pinjam arsip (lembar 3) pada tickler file
b.
Sistem
Subjek
1)
Pengertian
sistem subjek
Sistem subjek adalah sistem
penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang disusun berdasarkan pengelompokan
nama masalah/subjek pada isi surat.
2)
Daftar
klasifikasi subjek
Daftar klasifikasi subjek adalah
daftar yang berisi tentang pengelompokan arsip berdasarkan masalah-masalah,
secara sistematis dan logis, serta disusun berjenjang dengan tanda-tanda khusus
yang berfungsi sebagai kode.
Daftar klasifikasi subjek dibagi
menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
a)
Daftar
klasifikasi subjek standar
b)
Daftar
klasifikasi subjek buatan sendiri
Penulisan daftar klasifikasi subjek dapat
dilakukan dengan dua cara, antara lain sebagai berikut :
a)
Daftar
klasifikasi subjek murni
b)
Daftar
klasifikasi subjek berkode
3)
Jenis-jenis
peralatan dan perlengkapan dalam sistem subjek
a)
Filling
cabinet
b)
Guide
c)
Hanging
folder
d)
Kartu
indeks
e)
Kartu
tunjuk silang
f)
Rak
sortir
g)
Cardex
4)
Prosedur
penyimpanan arsip sistem subjek
a)
Memeriksa
berkas
b)
Mengindeks
c)
Mengode
d)
Menyortir
e)
Menempatkan
5)
Prosedur
penemuan kembali
a)
Tentukan
subjek dari surat yang dicari
b)
Menentukan
indeks subjek surat kemudian diindeks dengan cara mencocokkan subjek surat
dengan daftar klasifikasi subjek
c)
Menentukan
kode surat
d)
Mencari
arsip pada tempat penyimpanan
e)
Mengambil
arsip jika arsip memang benar arsip yang dicari
f)
Memberikan
arsip pada peminjam
g)
Menyimpan
lembar pinjam arsip (lembar 3) pada tickler
file.
c.
Sistem
tanggal
1)
Pengertian
sistem tanggal
Sistem tanggal adalah penyimpanan dan
penemuan kembali arsip yang disusun berdasarkan tahun, bulan, dan tanggal arsip
dibuat.
2)
Daftar
klasifikasi tanggal
Dalan sistem tanggal sebetulnya tidak
perlu dibuat suatu daftar klasifikasi karena bagian tanggal sangat sederhana,
yaitu hanya terdiri dari 3 bagian saja, yaitu nama tahun, nama bulan, dan
tanggal.
3)
Jenis-jenis
peralatan dan perlengkapan dalam sistem tanggal
a)
Filling
cabinet
b)
Guide
c)
Hanging
folder
d)
Kartu
indeks
4)
Prosedur
penyimpanan arsip sistem tanggal
a)
Memeriksa
surat/berkas
b)
Mengindeks
c)
Mengode
d)
Menyortir
e)
Menempatkan
5)
Prosedur
penemuan kembali
a)
Tentukan
identitas surat berupa tanggal surat tersebut dibuat
b)
Cari
arsip tersebut didalam laci
c)
Lihat
arsip tersebut apakah benar sesuai dengan yang dicari
d)
Berikan
arsip tersebut kepada peminjam berikut dengan lembar pinjam arsip (lembar 2)
e)
Simpan
lembar pinjam arsip (lembar 3) kedalam tickler
file.
d.
Sistem
Wilayah
1)
Pengertian
sistem wilayah
Sistem wilayah adalah sistem
penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang disusun berdasarkan pengelompokan
menurut nama tempat. Nama tempat bisa berupa nama kota, nama negara, nama
wilayah khusus, dan sebagainya.
2)
Daftar
klasifikasi wilayah
Daftar
klasifikasi wilayah dapat dibuat melalui beberapa macam, antara lain sebagai
berikut :
a)
Menurut
nama negara, yaitu daftar klasifikasi wilayah yang dibuat berdasarkan pengelompokan
wilayah menurut nama negara.
b)
Menurut
nama pembagian wilayah administrasi negara, yaitu daftar klasifikasi wilayah
yang dibuat berdasarkan pengelompokan nama wilayah administrasi suatu negara.
c)
Menurut
wilayah administrasi khusus, yaitu daftar klasifikasi yang dibuat berdasarkan
pengelompokan wilayah administrasi yang khusus untuk kepentingan suatu
badan/instansi tertentu.
3)
Jenis-jenis
peralatan dan perlengkapan dalam sistem tanggal
a)
Filling
cabinet
b)
Guide
c)
Hanging
folder
d)
Cardex
e)
Kartu
index
f)
Rak
sortir
4)
Prosedur
penyimpanan sistem wilayah
a)
Memeriksa
surat/berkas
b)
Mengindeks
c)
Mengode
d)
Menyortir
e)
Menempatkan
5)
Prosedur
penemuan kembali
a)
Tentukan
judul/caption dari surat yang ingin dicari
b)
Cocokkan
dengan daftar klasifikasi wilayah
c)
Cari
arsip pada laci yang berkode wilayah I
d)
Ambil
arsip tersebut, tukar dengan lembar pinjam arsip (lembar 1)
e)
Berikan
kepada peminjam, berikut lembar pinjam arsip (lembar 2)
f)
Simpan
lembar pinjam arsip (lembar 3) pada tickler
file.
Jika nama
wilayah yang menjadi dasar penyimpanan tida diketahui, maka lakukan langkah
penemuan kembali seperti dibawah ini :
a)
Tentukan
judul/caption dari surat yang ingin dicari berdasarkan nama
orang/badan/perusahaan.
b)
Indekslah
nama tersebut.
c)
Tentukan
kode dari nama yang sudah diindeks.
d)
Cari
kartu indeksnya.
e)
Lihat
kode surat yang tertera pada kartu indeks.
f)
Cocokkan
kode surat dengan daftar klasifikasi.
g)
Cari
surat pada tempat penyimpanan.
h)
Ambil
surat tersebut dan tukar dengan lembar pinjam arsip (lembar 1).
i)
Berikan
kepada peminjam berikut lembar pinjam arsip (lembar 2).
j)
Simpan
lembar pinjam arsip (lembar 3) pada tickler file.
e.
Sistem
nomor
Sistem nomor
adalah sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang disusun dengan
menggunakan kode angka/nomor.
Sistem
penyimpanan arsip berdasarkan nomor terdiri dari :
a)
Sistem
penyimpanan arsip berdasarkan nomor Dewey.
1)
Daftar
kalsifikasi Dewey
Membuat daftar
klasifikasi Dewey memerlukan pemikiran yang tajam, karena srtiap tingkat
permasalahan hanya dibuat 10 masalah saja. Masalah utama terdiri dari 10
masalah. Setiap satu sub masalah terdiri dari 10 sub-sub masalah.
2)
Jenis-jenis
peralatan dan perlengkapan dalam sistem nomor Dewey
-
Filling
cabinet
-
Guide
-
Hanging
folder
-
Kartu
indeks
-
Rak
sortir
3)
Prosedur
penyimpanan arsip sistem nomor Dewey
-
Memeriksa
berkas
-
Mengindeks
-
Mengode
-
Menyortir
-
Menempatkan
b)
Sistem
penyimpanan arsip berdasarkan nomor seri.
1)
Jenis-jenis
peralatan dan perlengkapan dalam sistem nomor urut
-
Filling
cabinet
-
Guide
-
Hanging
folder
-
Kartu
indeks
-
Buku
nomor
2)
Prosedur
penyimpanan arsip sistem nomor
-
Memeriksa
berkas
-
Mengindeks
-
Mengode
-
Menyortir
-
Menempatkan
c)
Sistem
penyimpanan arsip berdasarkan nomor terminal digit.
1)
Jenis-jenis
peralatan dan perlengkapan dalam sistem nomor terminal digit
-
Filling
cabinet
-
Guide
-
Hanging
folder
-
Kartu
indeks
-
Buku
arsip
2)
Prosedur
penyimpanan arsip sistem nomor terminal digit
-
Memeriksa
berkas
-
Mengindeks
-
Mengode
-
Menyortir
-
Menempatkan
D. Pemilihan Sistem Penyimpanan yang Sesuai
Penerapan
sistem penyimpanan dan penemuan kembali arsip seperti yang telah diutarakan di
atas, di kantor-kantor, baik swasta maupun pemerintah tida sama. Ada kantor
yang menggunakan sistem abjad, ada kantor yang menggunakan sistem subjek,
wilayah, tanggal, dan sebagainya. Bahkan ada yang memadukan sistem yang satu
dengan sistem yang lain.
Sistem
penyimpanan arsip dikatakan baik apabila memenuhi kriteria-kriteria sebagai
berikut :
-
Mudah
dilaksanakan dan digunakan
-
Hemat
tenaga dan peralatan
-
Hemat
waktu dan biaya
-
Sederhana
-
Fleksibel
dan mudah dikembangkan
-
Sesuai
dengan fungsi dan tugas pokok organisasi
BAB 3
MENGIMPLEMENTASIKAN SISTEM KEARSIPAN
Pada tahap awal (penciptaan arsip),
arsip tercipta melalui dua cara, yaitu sebagai berikut :
1. Secara intern
Artinya dibuat sendiri oleh lingkungan dalam
perusahaan, meliputi standarisasi surat, bentuk surat, formulir, naskah, dan
sebagainya serta pemrosesannya.
Contoh : surat dari departemen pemasaran ke
departemen keuangan.
2.
Secara
ekstern
Artinya arsip diterima dari pihak lain, bisa
perorangan atau perusahaan.
Contoh : surat lamaran pekerjaan yang diterima suatu
perusahaan.
Tujuan pengurusan dan pengendalian
arsip adalah agar arsip-arsip tersebut dapat digunakan sebagai bahan informasi
yang sangat bermanfaat bagi banyak pihak.
Adapun tahapan yang termasuk dalam
pengurusan/pengendalian surat adalah sebagai berikut :
1.
Tahap
penerimaan surat
Dalam tahap ini, surat-surat dari perusahaan lain
diterima oleh petugas penerima surat, kemudian petugas memeriksa ketetapan
alamat.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam penerimaan surat
adalah :
a.
Menandatangani
bukti pengiriman
b.
Memeriksa
ketepatan alamat yang dituju
c.
Menyampaikan
surat kepada petugas pencatat surat
2.
Tahap
penyortiran
Penyortiran adalah mengelompokkan surat, apakah
surat yang diterima merupakan surat dinas atau pribadi.
3.
Tahap
pencatatan/Registrasi
Surat dinas selanjutnya diproses lebih lanjut dengan
dilakukan pencatatan/registrasi.
Adapun tujuan pencatatan surat adalah sebagai
berikut :
a.
Untuk
mengetahui surat apa saja yang diterima oleh perusahaan setiap hari.
b.
Untuk
mengetahui perkiraan tentang jumlah surat yang diterima setiap hari, setiap
bulan, dan setiap tahun.
c.
Sebagai
bukti tertulis tentang adanya surat yang diterima dari perusahaan lain maupun
yang dibuat oleh perusahaan.
d.
Agar
tertib administrasi.
4.
Tahap
distribusi
Tahap distribusi adalah tahap penyampaian surat
kepada orang sesuai dengan tujuan surat.
5. Tahap penyimpanan dan penemuan kembali.
Arsip-arsip yang sudah disimpan,
sering kali dicari kembali karena akan digunakan untuk keperluan tertentu.
Arsip yang sering dicari, berarti arsip tersebut mempunyai manfaat yang besar.
Dengan adanya penyimpanan yang baik, maka pemanfaatan arsip semakin besar.
Pemanfaatan arsip ini juga dapat mengukur seberapa tinggi penggunaan suatu
arsip.
Terdapat dua aspek penting dalam
pemeliharaan dan pengamanan arsip, yaitu sebagai berikut :
1. Pemeliharaan dan pengamanan bahan arsip
dari berbagai faktor perusak.
Sebab-sebab kerusakan arsip, antara lain :
a.
Faktor
biologis
-
Jamur
-
Serangga
b.
Faktor
fisik
-
Cahaya
-
Panas
-
Air
c.
Faktor
kimiawi
-
Zat-zat
kimia
-
Kertas
yang baik
d.
Faktor
bencana
Cara-cara yang dapat dilakukan dalam melakukan
kegiatan perlindungan/pemeliharaan/pengamanan terhadap arsip, yaitu sebagai
berikut :
a.
Memencarkan
salinan arsip.
b.
Membuat
duplikasi sebagai bahan rujukan.
c.
Menyimpan
pada ruang khusus.
d.
Membangun
ruang pada gedung.
e.
Melakukan
fumigasi.
f.
Melakukan
deasidifikasi.
g.
Memberikan
pengetahuan kepada petugas mengenai pemeliharaan dan pengawetan arsip.
h.
Pemasangan
detektor.
i.
Pengecekan
arsip secara periodik.
j.
Keamanan
sepanjang waktu.
Tujuan pemeliharaan dan pengamanan
arsip adalah sebagai berikut :
a. Mencegah kerusakan arsip secara efektif
dan efisien.
b.
Mempermudah
koordinasi dalam pelaksanaan tugas.
c.
Memperkecil
gangguan terhadap organisasi.
d.
Mencegah
terjadinya bencana.
e.
Mencegah
kerugian bagi karyawan dan masyarakat.
f. Melindungi hak milik
organisasi/perusahaan.
Penyusutan arsip merupakan kegiatan
mengurangi jumlah arsip yang dapat dilakukan dengan cara memindahkan,
memusnahkan, dan menyerahkan arsip kepada pihak lain.
Tujuan penyusutan arsip ialah :
a. Efisiensi dan efektifitas pengelolaan
arsip.
b.
Menjamin
tersedianya informasi dan (arsip) yang benar-benar bernilai guna.
c. Menjamin keselamatan bahan
pertanggungjawaban nasional.
Teknik penyusutan arsip adalah
sebagai berikut :
a. Berdasarkan Jadwal Retensi Arsip (JRA)
b. Berdasarkan nonjadwal retensi arsip
Berikut merupakan cara pemindahan
arsip ialah :
a. Petugas membuat berita acara pemindahan
arsip dan daftar jenis arsip yang akan diserahkan (daftar pertelaan).
b.
Berita
acara tersebut ditandatangani oleh pihak yang menyerahkan dan pihak yang menerima.
Adapun prosedur pemusnahan arsip adalah sebagai
berikut :
a.
Seleksi
arsip yang akan dimusnahkan.
b.
Buat
daftar jenis arsip yang akan dimusnahkan (daftar pertelaan).
c.
Buat
berita acara pertelaan.
d.
Laksanakan
pemusnahan dengan 2 orang saksi.
Dokumen pemusnahan arsip,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Surat rekomendasi tim.
b.
Surat
persetujuan kepala ANRI.
c.
Surat
keputusan Direktur instansi terkait.
d.
Berita
acara.
e. Daftar arsip yang dimusnahkan.
KRITIK
BUKU
1. Pada buku Faustino menjelaskan lebih
secara rinci tentang ruang lingkup MSDM.
2.
Pada
buku Sambas, pembahasan lebih terperinci dan terarah sehingga pembaca dapat
dengan mudah memahami.
3.
Pada
buku Sambas, menjelaskan secara jelas pembahasan tentang tata naskah dinas,
sedangkan pada buku Sri Endang hanya memaparkan sedikit pembahasan saja.
4.
Dilihat
dari contoh-contoh yang diberikan, buku Sri Endang sangat membantu sekali
karena memberikan contoh-contoh yang cukup jelas.
5.
Begitupun
pada buku Sambas, buku ini ditata sedemikian rupa, secara padat, singkat, dan jelas.
6.
Pada
buku Sambas menjelaskan sumber daya pendukung kearsipan, sedangkan dibuku Sri
Endang tidak ada menjelaskan tentang produktivitas.
7.
Penggunaan
bahasa pada kedua buku sudah bagus dan cukup jelas, hanya saja buku Sri Endang
lebih mudah dipahami.
8.
Isi
buku memiliki banyak pengertian dari para pendapat.
9.
Ringkasan
lebih banyak membahas tentang materi-materi.
10. Penulisan pada kedua buku sudah cukup
jelas, akan tetapi masih ada sedikit kesalahan dalam penulisan.
PENUTUP
Demikianlah tugas ini saya buat
semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya dan menambah wawasan dan saya juga
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak
jelas.
Sekian penutup dari saya semoga
berkenan dihati dan saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda