Sabtu, 15 Juli 2017

PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA KRISTIAN (NASRANI), DAN AGAMA-AGAMA YANG LAIN



PANDANGAN ISLAM TERHADAP AGAMA KRISTIAN (NASRANI), DAN AGAMA-AGAMA YANG LAIN

Pandangan Islam Terhadap agama Nasrani (Kristian)
Agama Kristian telah diselewengkan oleh para penganutnya. Penyelewengan yang paling besar ialah iktikad mereka terhadap konsep Trinity, iaitu konsep tiga tuhan dalam satu (bersama) iaitu God The Father, Jesus The Son, and The Holy Spirit (Ruhul Qudus). Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
Selain itu, para penganut agama Nasrani (Kristian) juga tidak terlepas daripada membuat pelbagai pertukaran di dalam kitab injil yang diturunkan kepada mereka. Pertukaran ini masih dilakukan sehingga kini, bukan sahaja di negara-negara Barat tetapi juga di Indonesia. Bahkan di atas segala ini, mereka masih mencipta pelbagai doktrin baru yang bertentangan dengan kitab Injil yang telah mereka tukar tersebut. Maka, atas penyimpangan-penyimpangan ini, agama Nasrani tidak dianggap sebagai agama yang benar di sisi Islam.

Terhadap Penyembah Matahari
(Burung Belatuk menerangkan kepada Nabi Sulaiman): “Aku mendapati raja perempuan itu dan kaumnya sujud (menyembah) kepada matahari dengan meninggalkan ibadat menyembah Allah; dan syaitan pula telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan (syirik) mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (yang benar), sehingga mereka tidak dapat petunjuk”, (an-Naml, 27:24)

Terhadap Penyembah Patung Ukiran (Buatan)
Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim. Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya:"Apakah yang kamu sembah? Mereka menjawab:"Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya". Berkata Ibrahim:"Apakah berhala-berhala itu mendengar (do'a)mu sewaktu kamu berdo'a (kepadanya)? atau (dapatkah) mereka memberi manfa'at kepadamu atau memberi mudharat"? Mereka menjawab:"(bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian". Ibrahim berkata:"Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah, kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu? karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Tuhan Semesta Alam, (yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, (as-Syu’ara, 26:69-78)

Kesimpulan:
Anggapan islam terhadap pemeluk agama lain terbagi dalam empat golongan:
1.Dinamakan"ahli Dzimah"
artinya kaum yang mendapat jaminan allah dalam hak dan hukum negara, Terhadap golongan ini berlaku hukum dan hak yang sama dengan kaum muslimin. Hak haknya tidak boleh dilanggar atau dikurangi, baik mengenai politik,ekonomi,sosial, ketentara'an(mereka berhak memanggul senjata),pengajaran pendidikan dan lain lain hak yang bersangkutan dengan kenegara'an. Mereka mempunyai hak penuh sebagai mana yang dimiliki kaum muslim, Adapun mengenai ibadah diserahkan kepada mereka sendiri, mereka berhak beramal dan belajar menurut agama dan keyakinan mereka sendiri, sekali kali tidak boleh diganggu atau dikurangi

2.Dinamakan "musta'man"
yaitu pemeluk agama lain yang meminta perlindungan keselamatan dan keamanan terhadap diri dan hartanya pada golongan ini tidak dilakukan hak dan hukum negara. Diri dan harta mereka wajib dilindungi dari segala yang akan membahayakan selama mereka berada dalam perlindungan kita.

3.Dinamakan"mu'ahadah"
yaitu perjanjian damai dan persahabatan antara negara lain yang bukan islam, baik disertai dengan perjanjian akan tolong menolong,bela membela ,atau tidak. yang ketiga ini mudah dipahami dan no 1 2 dan 3 ini tidak wajib dimusuhi bahkan diperbolehkan di jadikan kawan atau sahabat

4.Dinamakan "harbi" atau musuh
yaitu pemeluk agama lain yang mengganggu keamanan ketentraman, bersifat zalim atau melakukan penganiyaya'an, suka meng hasut hasut membuat fitnah,mengacau dan memaksa maksa orang meninggalkan agamanya atau tidak mengamalkannya.
Terhadap golongan ini islam menganggap musuh, kita di ijinkan melawan, mengangkat senjata, mengumumkan perang kepada mereka yang keji itu,sehingga tercapai keamanan dan kesentosaan bagi setiap pemeluk agama allah, dan sampai dapat tegak berdiri tidak di ganggu dan difitnah lagi oleh pengacau dan perusak itu.
Daripada ayat-ayat di atas, jelas kepada kita bahawa al-Qur’an membicarakan tentang agama-agama yang menyembah tuhan-tuhan selain ALLAH tanpa mengira apa dan bagaimana tuhan-tuhan tersebut dengan nada yang negative dan tercela (tidak mengiktiraf). Ini adalah tidak lain menunjukkan penolakan Islam terhadap kebenaran agama-agama tersebut.
Berdasarkan dalil-dalil al-Qur’an tersebut juga jelas ALLAH telah membicarakan perihal pelbagai jenis agama yang wujud di muka bumi ini seperti Yahudi, Kristian, Budha, Hindu, Tao, dan ratusan agama lagi. Dengan jelas juga, al-Qur’an telah menolak kebenaran agama tersebut. Dalam apa yang dibicarakan melalui al-Qur’an, yang penting bukanlah nama agama tetapi asas yang membentuk iktikad tauhid sesuatu agama. Dengan cara ini perbahasan al-Qur’an terhadap agama-agama penyembahan selain ALLAH akan sentiasa relevan pada semua zaman dan tempat. Seterusnya, ini telah mengingatkan kepada kita bahawa agama penyembahan selain ALLAH (yang dicipta oleh manusia) sentiasa akan muncul di sana sini tanpa mengira zaman mahupun tempat.

Label: ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda